Langit pekat, pudarkan rona jingga. Bintang berkelip satu dua.
Pikiranku menapak linimasa. Meja makan sudah bersih rapi kembali usai makan malam. Di dapur, piring, gelas dan wajan sudah tercuci bersih. Kamar tidur rapi, dan jemuran sudah dilipat. Di meja belajar, anak-anak masih sibuk terbenam dalam tugas kuliah mereka.
Kuhela napas lega, duduk di kursi kerja favoritku, menyeruput teh panas yang sudah kuberi sepotong gula batu, irisan lemon dan sepotong bunga rosella. Hmmm... manis, asam dan wangi. Siap untuk bekerja!
Kubuka laptop kesayangan, dan menapaki to do list. Beberapa ide seolah berjejalan keluar, ketika... tiba-tiba, ada rasa tidak nyaman di mata. Kering, perih, seperti ada debu halus yang mengganggu penglihatan. Kukedipkan mata beberapa kali, tapi rasanya makin terasa. Ya ampun, ini pasti mata kering lagi. Tentu saja aktifitasku jadi terganggu.
Oh, hai.. namaku Tanti Amelia. Usiaku saat ini sudah lolita (lolos lima puluh tahun). Dengan status resmi sebagai ibu rumah tangga, aku bukan tipe yang hanya duduk diam nonton sinetron. Aku justru paling semangat kalau sedang rebahan produktif. Aku suka doodling, menulis blog, editing video, membuat gambar ilustrasi digital, dan bikin konten dari foto-foto perjalanan atau ketika menemukan tempat wisata dan kuliner yang sudah kusimpan rapi di hard disk ponsel dan kamera.
Mata Kering, Musuh Diam-diam para Night Owl Kreatif
Bagi orang lain, mungkin jam sepuluh malam itu waktunya istirahat. Sebaliknya bagiku. Kadang, aku justru merasa ide mengalir deras saat suasana hening. Bagiku, itulah jam kerja kreatifku.
Kadang aku doodle sampai lupa waktu. Garis demi garis, warna demi warna, satu ilustrasi selesai, lalu lanjut ke artikel blog yang belum rampung. Nggak jarang aku keasyikan sampai jam satu dini hari.
Beberapa bulan terakhir, ada hal yang mulai mengganggu kenyamanan proses kreatifku: mata terasa sepet, perih, dan malah berair. Awalnya kukira karena menangis nonton drama Korea sambil gambar. Tapi ternyata bukan. Ini gejala mata kering.
Di usiaku saat ini, tentu saja aku sudah sering membaca info kesehatan, bahwa tanpa sadar, kelenjar air mata jadi kurang aktif, apalagi saat terlalu fokus menatap layar. Ditambah kebiasaan begadang, ruangan ber-AC, dan lupa berkedip saat menggambar—itu semua memperparah kondisi mata.
Yang bikin heran, mata kering justru bisa bikin mata berair. Tubuhku berusaha "memperbaiki" kekeringan dengan produksi air mata dadakan, tapi air mata ini tidak cukup melembapkan, hanya membuat mata makin tidak nyaman.
Awalnya kukira hanya karena kurang tidur. Tapi ternyata setelah konsisten kerja berjam-jam di depan layar, aku sadar ini gejala mata kering. Dan sayangnya, mata kering ini bukan hal SePele seperti yang sering kita anggap. Rasanya seperti ada pasir di mata, pandangan buram, bahkan kepala ikut pusing. Apalagi kalau dikejar linimasa untuk upload konten, duh makin terasa!
Sebagai generasi baby boomer, pastinya aku suka mengandalkan do it yourself seperti mengkompres mata pakai air hangat, merendam mata dengan bunga telang (Clitoria ternatea) atau mengedip-ngedipkan mata lebih sering, sampe suami sangka aku genit :((. Satu lagi, mengurangi cahaya layar laptop. Tapi tetap saja, rasa perih dan lelah di mata tak kunjung reda.
Insto Dry Eyes, Solusi Simpel untuk Mata yang Sibuk Bekerja
Sampai akhirnya, aku coba solusi simpel yang ternyata efektif banget:
Aku suka karena tetes mata ini langsung bekerja mengatasi gejala mata kering tanpa harus buru-buru ke dokter. Formulanya ringan, nggak perih, dan gampang banget dipakai—tinggal tetesin saat mata mulai terasa perih atau sepet. Bahkan sekarang INSTO DRY EYES hadir dengan new packaging yang lebih modern dan ringkas. Cocok banget masuk pouch kecil ibu-ibu kayak aku, praktis dibawa saat bepergian atau saat duduk di depan laptop seharian.
Aku juga merasa lebih tenang karena produk ini memang dirancang untuk mengatasi mata sepet, perih, dan lelah akibat aktivitas digital yang tinggi. Jujur aja, sejak kenal Insto Dry Eyes, proses ngontenku jadi lebih nyaman. Nggak ada lagi gangguan mata yang bikin aku harus berhenti kerja tengah jalan.
Buat teman-teman yang juga sering bekerja di depan layar—entah itu karena kerja kantoran, ngajar online, atau bikin konten seperti aku—tolong ya, #MataKeringJanganSepelein. Karena dampaknya bukan cuma bikin aktivitas terganggu, tapi juga bisa menurunkan produktivitas dan kualitas hidup. Jangan nunggu makin parah baru bertindak.
Sekarang aku sudah punya rutinitas kecil: sebelum mulai ngedit atau menulis, aku tetesin dulu
Insto Dry Eyes, biar mata tetap nyaman. Dan kalau mulai terasa gejala mata kering, ya tinggal
tetesin Insto Dry Eyes lagi.
Intinya, jangan tunggu sampai matamu ngambek dulu baru nyari solusi. Yuk, sayangi mata kita sejak dini, karena kita butuh mata sehat untuk tetap berkarya, berbagi cerita, dan menyebarkan inspirasi.
#InstoDryEyes #MataKeringJanganSepelein
Tidak ada komentar
Posting Komentar
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)