HOLISTICARE ESTER C KIDS, MEMBANTU LAWAN KERAGUAN



Pro dan Kontra Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT)
“Selamat pagi, Bapak dan Ibu, terimakasih telah berkenan hadir dalam zoom meeting kali ini. Topik bahasan kali adalah tentang Pertemuan Tatap Muka yang akan kami selenggarakan…. “

Yes, pagi itu aku hadir dalam zoom meeting, sekaligus menyetujui Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) untuk ketiga anak-anakku. Mereka bersekolah di tiga tempat yang berbeda. Satu SD, satu SMP dan satu lagi sudah SMA.

Tentu saja, jadwal masuknya berbeda, dengan rentang waktu hanya sekitar 2 jam pelajaran, dan akan dilanjutkan dengan daring. Jadi hanya untuk percobaan, namun untuk membagikan tugas sekolah akan diberikan melalui daring.

Tak urung, aku cukup cemas, karena si kecil Derry sering sekali terkena batuk dan pilek. Sementara penyebaran virus –terutama corona- dikenal sangat mudah sekali masuk melalui saluran pernapasan.

Ternyata kecemasanku ini, tak hanya dialami olehku saja. Beberapa orangtua tidak bersedia menandatangani surat untuk PTMT, jadi mereka hanya memilih daring saja untuk aktivitas hingga pandemi benar-benar sudah usai.

Sekolah offline, Bebas dari Stres!



Kalau boleh jujur,
walau terlihat enak pada saat pertama kali pandemi, ternyata anak-anakku tidak suka loh, sekolah daring!

Selain itu, mereka juga tidak terlalu suka belajar dengan dibantu ibunya sendiri!

Ya tentu saja, karena sudah berpuluh tahun meninggalkan bangku sekolah, banyak sekali materi yang aku lupakan, bahkan tidak tahu sama sekali, karena pesatnya pendidikan di sekolah!

Selain itu, mengelola manajemen emosi yang paling sulit, karena dalam waktu singkat tak jarang anak-anak semua bertanya di saat aku harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga disambi dengan deadline menulis dan ilustrasi sekaligus!

Jadi, buatku Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) ini juga jawaban dari doa banyak orang.


Webinar Bersama Holisticare Ester C Kids


Tak berselang lama, aku diundang oleh Holisticare Ester C Kids untuk mengikuti webinar mengenai persiapan orangtua menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ini.

Hadir sebagai narasumber di webinar hari Jumat, 3 Desember 2021 ini adalah Pritta Tyas seorang Psikolog yang juga founder dari Bumi Nusantara Monstessori. Selain itu hadir pula perwakilan dari brand Holisticare Ester C Kids yaitu Pak Saef Dwi Setiadi.

Senang sekali karena pada saat webinar, banyak masukan dan tips dalam menghadapi Pembelajaran Tatap Muka.

Pada sesi pertama, dibuka oleh pak Saef Dwi Setiadi yang memberi kata sambutan dan dilanjutkan oleh Pritta Tyas. Menurut Pritta, untuk anak-anak yang terpaksa harus melakukan kegiatan belajar mengajar daring, terdeteksi banyak sekali anak yang menurun minat belajarnya.

Tentu saja, karena kan anak-anak merasa bosan, ditambah dengan tidak bisa focus karena mungkin saja banyak yang tinggal di rumah dengan beberapa anggota keluarganya sehingga suasana belajar tidak kondusif.

Dengan fakta tersebut, maka menangani kasus dan kondisi anak harus disesuaikan juga, dan harus ada pendampingan dari orang tua.

Orangtua ternyata juga berperan penting saat mendampingi anak-anak sekolah. Yang selama ini terdeteksi adalah antara lain stress negative anak dari perilaku mereka.

Dengan adanya belajar daring, jauh bedanya dengan pembelajaran tatap muka. Di sana mereka bisa main, sambil belajar tentunya.

Sejalan dengan itu maka Pritta memberikan beberapa poin penting dari mempersiapkan sekolah tatap muka.

1. Anak butuh pendamping atau educator yang responsive terhadap apa yang dibutuhkan oleh anak anak. Termasuk respon terhadap minat anak.

2. Orangtua perlu tahu bahwa anak-anak perlu bersosialisasi langsung dengan lingkungan sekitar dan teman-temannya. Apalagi anak-anak yang berusia 4th keatas, anak itu butuh berlatih bekerjasama dengan teman-teman. Seperti belajar mengantri, meminjamkan, mengalah dan sebagainya.

3. Anak-anak bisa belajar melatih emosi-emosi yang tidak nyaman dirasakan. Seperti ketika mainannya diambil temannya. Anak-anak perlu mendapatkan hal seperti ini, untuk melatih regulasi emosinya.

Ini adalah beberapa poin yang terlihat sepele, padahal dampaknya luar biasa pada kehidupan mereka kelak!

Aku juga sempat bertanya tentang kelelahan anak-anakku.

Jadi, anak-anakku kebetulan aktif sekali di kegiatan ekstra kulikuler sehingga mereka kesulitan saat berinteraksi daring. Itu masih ditambah tumpukan tugas sekolah yang menggunung. Kadang aku tak habis pikir, dari mana yaaaa energy mereka untuk menyelesaikan itu semua?


Untuk menjawab pertanyaanku, Pritta memberitahu beberapa tips. Antara lain;

1. Biasakan anak untuk tetap patuh pada etika dan tata krama

2. Ajarkan anak untuk melakukan interaksi social, karena berkaitan dengan menahan diri bergiliran, meminjamkan, apa yg dia mau tdk dia dapatkan.

3. Tentukan goals pembelajaran anak kita itu untuk apa? Yang jelas anak-anak itu perlu menyerap pembelajarannya dengan bahagia, bukan hanya achieve mendapatkan nilai yang baik dan stop membandingkan dengan anak-anak lain.


Persiapan Kesehatan dan Protokol Kesehatan



Selain persiapan mental anak-anak, orangtua tidak boleh lupa hal yang wajibnya yaitu persiapan kesehatan dan protocol kesehatan anak-anak ketika mereka mengadakan sekolah offline atau tatap muka.

Salah satunya dengan memberikan vitamin C kepada anak secara rutin. Holisticare Ester C Kids adalah vitamin C yang bagus untuk anak. Kandungannya juga tidak perlu diragukan lagi, selain produknya yang sudah memiliki izin edar juga aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak.


Holisticare Ester C Kids merupakan inovasi baru kategori suplementasi Vitamin C yang kandungan Ester-C nya diformulasikan khusus untuk anak-anak, seperti kalsium askorbat yang sudah dipatenkan dan diproses dengan unik, sehingga tidak lebih perih di lambung, mengatasi gejala gusi berdarah, luka yang tak kunjung sembuh, dan mudah terserang flu, dimana semua ini disebabkan karena kekurangan vitamin C.


Usai webinar, rasanya aku tercerahkan.

Aku akan lebih siap menghadapi anak-anak dalam melakukan pembelajaran tatap muka kembali, karena yakin dengan asupan suplemen vitamin C yang sudah disiapkan.

Di akhir webinar, Kak Pritta memberikan closing statement-nya yang sangat bagus. Rasa cemas, rasa khawatir adalah perasaan yang wajar. Apapun tantangan yang dihadapi, fokuslah pada apa yang bisa di kontrol. Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak. Hal ini akan meminimalisir resiko kita, dan tidak menjadi penyebab stress pada anak.


Jadi kita sebagai orang tua termasuk saya sendiri memang harus tetap tenang menghadapi pandemi ini, dan percaya deh jika kita sudah melakukan hal yang terbaik untuk menjaga keluarga insya Allah akan terlindungi karena itu bentuk ikhtiar juga. kan moms?

Kalau moms sendiri apa saja sih, persiapannya untuk menghadapi PTM? yuk sharing di kolom komentar!

12 komentar

  1. Mendengar kabar anak akan tatap muka menjadi kabar baik karena sudah lama mereka kesulitan belajar di rumah dan merindukan sekolah, tapi harus memperhatikan prokes karena masih ada virus COVID-19.

    BalasHapus
  2. kabar baik buat si kecil yang udah lama bosan dan males di rumah aja, nih.

    BalasHapus
  3. Kalau kayak gini setidaknya anak bia menikmati masa-masa sekolah dan memahami pelajaran, bertemu guru, dan teman-temannya.

    BalasHapus
  4. Walaupun udah digilir masuk sekolahnya tetap saja harus hati-hati dengan adanya virus.

    BalasHapus
  5. wah kabar baik, nih, anak sudah bisa masuk sekolah lagi tetapi harus super ketat menjaga kesehatannya. Holisticare memang bisa jadi solusi menjaga daya tahan tubuh anak.

    BalasHapus
  6. kasian memang kalau anak sakit ya, apalagi udah mau PTM, lebih baik mencegah dengan nutrisi dan suplemen vitamin C yang aman dan nyaman di lambung anak

    BalasHapus
  7. Pandemi masih belum selesai cuma anak-anak sudah banyak yang mulai sekolah tatap muka yaa mba, artinya kita para ibu harus waspada dan bentengi kesehatan mereka, hoslisticare ester c kids ini bisa jadi pilihan banget ya untuk menjaga daya tahan tubuh anak-anak.

    BalasHapus
  8. Aku pribadi setuju dengan PTM karena dengan PTM anak-anak bisa menikmati masa-masa sekolah sesungguhnya. Yang terpenting sebagai ibu kita harus lebih extra mengingatkan anak-anak utk slalu jaga kesehatan (mematuhi prokes) dan berdo'a agar anak-anak dijauhkan dari penyakit yang berbahaya. Dan jgn lupa slalu mengkonsumsi vitamin C, secara rutin agar daya tahan tubuh anak tetap terjaga.

    BalasHapus
  9. Di Sana masih 2 jam pelajaran Aja ya. Di sekolah ponakanku udah sampai siang, mbak. Beda-beda ya, tergantung level ppkm mungkin.
    Memang daring ga semuanya cocok apalagi kalau di sekitar rumah minim teman jadi sepi ... Ga ada teman main juga, kurang sosialisasi dg Teman sebaya juga.

    BalasHapus
  10. Semangat belajar, Nak,penuh semangat. Jadi ingat lagu itu kalau lihat anak-anak belajar. Semoga anak-anak dan adik-adik kita selalu sehat dan penuh semangat dalam belajar. Salam kak Tanti.

    BalasHapus
  11. 2 tahun gak belajar di sekolah rasanya gimana ya..tapi kalopun sekarang udah mulai PTM rasanya emak kudu nyiapin senjata buat mnjaga kondisi tubuhnya nih. Alhamdulilah ya asupan makanan dan vitamin jadi salah satu upaya untuk itu. Semangat belajar di sekolah yaa.

    BalasHapus
  12. Saya saja yang masih kuliah sangat-sangat bosan dengan pembelajaran tatap muka, meski pun ada beberapa mata kuliah yang dari awal saya masuk sebelum pandemi ada yang daring. Setelah tatap muka memang penting untuk menjaga asupan vit C ini.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)