Resensi Buku : Pet O Love Gic - the series #2

KOCI, My frienemy 

Penulis                  : Dian Kristiani
Penerbit               : Kiddo
Tebal                    : 120 halaman, Soft Cover - Ilustrasi B&Wdi tiap halaman
Cetakan               : I -  2013



Ilustrator             : Indra Bayu
Harga                   : Rp. 32.000,00
Peresensi              : Tanti Amelia - http://nengdiary.blogspot.com/


Mbak Ica borong buku ^^


Rasa-rasanya di Indonesia belum pernah deh, nemu buku anak yang sekuelnya ditunggu-tunggu, selain Kos Dodol - Detektif Imay - Supernova- AAC - KCB - 5 CM *eeeh gagal fokus.. itu mah buku dewasa semua yah.. ^^
(bacaannya : don't try this at home)

Back to the stage 
Sebelum membeli & kemudian membacanya, aku  memang sempat 'dikomporin' oleh penulis-penulis pet-o-love-gic the series ini (modus!) 
lalu skrol-skrol temlen, ternyata dapat deh, perbincangan berikut ini dari para pembacanya:

Monica Anggen ; wkwkwkwkwk.. Marsel = Maret Selamet

Punto = PUtu Ne mbah BroTO --- sek tanya PW apa singkatan namanya sebenarnya ini?

Dian Kristiani Punto = punjine arto (= bermodal harta) wkwkwwk *gegulingan tenan*

Dian Kristiani wkwkwk. Jadi ceritanya begini. Ada tetangga, anaknya bernama Marsel. Konon, dinamai Marsel karena dia lahir di bulan Maret. Nah, aku jadi menebak2 sendiri. "Sel" nya itu apa ya? Karena dia bukan "Marcel" tapi "Marsel". Nah, otakku berputar, jangan2 Maret Selamet? Hahaha 

Agnes Bemoe Biarpun udah pernah baca, tetep ae ngikik-ngikik... iya, betul, ilustrasi ne jozgandoz! Ciyus! Qiqiqiqi....
 

PROLOG

Kenalkan, namaku Marselino. Aku biasa dipanggil Marsel. Keren, kan? Seperti nama orang bule atau nama artis. Jangan salah, aku dinamai Marselino bukan untuk gaya-gayaan. Apalagi untuk meniru-niru artis.

Aku dilahirkan pada bulan Maret. Kata orangtuaku, saat lahir, aku sempat lima hari menginap di NICU. Itu,lo, ruang perawatan intensif buat bayi yang baru lahir.
Akhir-nya, setelah lima hari yang menegangkan, aku selamat. Horeee! 
Koci, the objects
Sebagai ucapan syukur, orangtuaku pun menamaiku Marselino. Tak ada yang tahu, rahasia di balik namaku. Aku pun baru tahu akhir-akhir ini. 

" Kita namai dia MARSELINO, Maret Selamet Limang Dino," kata papa."Hah? Apaan? tanya mama.
"Artinya, lahir di bulan Maret, dan selamat setelah lima hari berjuang!"
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Opening session yang menghentak, yah... dengan kalimat perkenalan dan singkatan nama yang definitely not ordinary, Dian Kristiani dibantu Indra Bayu, mampu memuaskan imajinasi anak-anak - sebagai target pembacanya.


si Papa, emang enak...

Mbok Indun, pembantunya yang super duper alay.

What? Jadi bahan baku sate kelinci?
Habisnya, dikirain Papa, Marsel benci sama Koci, sih..
 Kita dimanjakan ..wait..wait.. KITA? 

Tadi katanya target pembaca anak-anak.. eeh iyaa ^^ *garuk-garuk.. obyek penderita  mah tetep, si bang Dio - 9 yrs old dan mbak Ica - 7 yrs old .. tapi belakangan ini, Derry - si 5 yrs old juga menikmati membaca juga, loh! Walaupun baru terbatas pada keterangan gambar, namun ia tak mau kalah dengan tante Monica Anggen atau tante Agnes Bemoe yang wak wak wek wek ...


KASIH BOCORAN DIKIT....

Marsel, si Maret Selamet amat marah, ketika Papa membelikannya seekor kelinci. Kata papa, kelinci yang dinamai Koci itu, bisa membantu Marsel untuk melupakan mama yang baru saja meninggal.
Marsel benci Koci. Enak saja, masa mama ditukar sama kelinci? begitu batinnya.

Nonton apa ngajak berantem, sih!
Namun, suatu hari perasaan Marsel terhadap Koci berubah. Marsel jadi sayang Koci.
Sayang, Marsel terlalu angkuh untuk mengakuinya pada papa dan Mbok Indun, pembantunya yang super duper alay.
Papa dan Mbok Indun beranggapan bahwa Marsel tak suka pada Koci. Mereka pun berpikir untuk menjual Koci.

Marsel kelimpungan, saat pulang sekolah dia tidak menemukan Koci di kandangnya.  Karena papa sudah terbang ke Singapura dan handphonenya tidak aktif, maka Marsel pun mencecar Mbok Indun.
Kata Mbok Indun, dua orang berseragam merah hitam telah mengambil Koci.

Marsel lemas, dia tahu bahwa seragam merah putih adalah seragam pegawai di rumah makan Jawa Tengah, yang menjual menu sate kelinci.

KOCI DISATE??

Marsel panik. Dia tak mau Koci dijadikan sate. Maka, bersama Dylan sahabatnya, Marsel pergi ke rumah makan itu. Sayang, jawaban dari para pegawai di rumah makan itu malah  membuatnya semakin cemas.
Berulangkali Marsel berusaha menelepon papa, menanyakan nasib Koci. Namun, tak berhasil.

Sampai akhirnya, papa menelepon Marsel pagi-pagi.
Apakah jawaban papa melegakan hati Marsel? Siapakah orang berseragam merah hitam yang membawa Koci? Apakah benar Koci dijual gara-gara Marsel tak mau merawatnya? 

Nah.. penasaran kan.... sama si Koci?
Pinjem sapu Harry Potter yuk, buat terbang ke Gramedia..hihi..
'Met penasaran, yaa....