10 Tips Introspeksi & Meningkatkan Diri Saat Ramadhan



    Sarah, gadis berusia 24 tahun itu menghela napas. Hubungannya dengan sang pacar akhirnya berakhir, tepat di saat kontrak kerjanya di sebuah mobile & software developer juga mengalami postpone!

    Sarah mengurung diri di kamar, menghabiskan sisa hari dengan merenung. Tapi untunglah, Sarah bukan orang yang senang berdiam diri dalam kesedihan. Ia tahu, putus cinta bukan akhir dari segalanya, apalagi menurutnya Dulloh bukan pacar yang menyenangkan. Akhir-akhir ini, banyak sekali tuntutannya. Sarah harus pulang tepat waktu dari kantor, tidak boleh berteman dengan pria lain, Sarah wajib bisa memasak ini dan itu, dan Sarah harus mengenakan baju yang tidak ia sukai.

    “Ah, masih banyak Dulloh yang lain,” batinnya. 
Masih ada Fadel yang ganteng dan baru saja meraih gelar Master di universitas negeri terkemuka. Dan ada Ahmed, Manajer IT development yang sangat santun dan bahkan tak mau melihat mata wanita saat berbicara!

    Sarah kembali melihat jurnal yang ia buat. Saat ini dengan bantuan teknologi, skill yang ia miliki, plus internet cepat, ia yakin bisa dengan mudah kembali mendapatkan penghasilan dari rumah! Untung sebentar lagi Ramadhan tiba, sehingga pikiran Sarah malah terpusat pada bagaimana caranya agar ia bisa memperbaiki diri saat Ramadan? Jarinya dengan lincah berselancar di internet.

Ramadhan, Saat Yang Tepat Untuk Memperbaiki Diri



    Sarah tak sendiri. Hampir semua umat muslim selalu merasa bahwa saat Ramadan sangat menyenangkan. Selain ada alasan tepat untuk memperbaiki ibadah sunnah yang selama ini terabaikan, juga bisa mendetoks tubuh dan jiwa sekaligus!

    Itu sebabnya Sarah malah khawatir jika Ramadhan berlalu begitu saja, dan momentum, dorongan dan motivasi yang membuatnya bertahan akan memudar. Ia tak ingin kebiasaan baik ini tidak bertahan lama.

    Sarah membuka laptop, dan mulai menggali data dengan bantuan internet cepat IndiHome yang ia miliki. Faktanya, sejumlah psikolog setuju bahwa seseorang membutuhkan waktu sekitar tiga minggu untuk mengembangkan kebiasaan yang baik.

    Berikut adalah beberapa hal yang Sarah catat, agar ia dapat mempertahankan kebiasaan baik, beberapa poin penting dan tips bagaimana meningkatkan diri di bulan Ramadhan!

1. Berdoa

Sarah menyadari, kekuatan yang ia miliki berasal dari Allah, sehingga hanya Allah yang dapat membantu mempertahankannya. Ia berdoa agar Allah juga membantu nya menjaga kebiasaan itu, dan menjadikannya cara agar semakin dekat dengan-Nya.

2. Jadikan kebiasaan baik ini berkelanjutan

Jika ingin mempertahankan kebiasaan baik, pastikan tetap menjadi bagian dari jadwal harianmu. Misalnya puasa. Tahukah bahwa Rasulullah SAW menganjurkan puasa pada hari Senin dan Kamis? Atau, jika kuat, sekalian berpuasa Daud!

Atau misalnya, jika kamu menjadi ekstra dermawan selama Ramadan, kamu bisa mempertahankannya dengan membagikan sedekah mingguan atau bulanan.

3. Evaluasi Diri Setiap Malam

Mengevaluasi diri sendiri, niat, perkataan dan tindakan kita, setiap malam adalah cara yang sangat baik untuk menjaga kebiasaan baik. Evaluasi diri tak hanya membantu kita melihat di mana saat ini berada dan kemana langkah selanjutnya, namun juga pengingat yang baik tentang apa yang seharusnya kita lakukan dan tidak.

4. Evaluasi Mingguan

Sarah menambahkan Evaluasi Mingguan pada jurnalnya, setelah melihat di kanal Youtube melalui internet cepat Telkom Indonesia, bahwa hal itu akan membantunya memberi gambaran yang lebih besar. Ia juga menambahkan grafik bulanan untuk memberi masukan lebih baik.

5. Silaturahmi

Ketika Sarah putus dengan Dulloh, salah satu yang dapat membantunya melupakan hal itu, adalah dengan bercerita pada sahabat-sahabatnya. Mereka mendengarkan, dan sekaligus memberi semangat hidup pada Sarah!

Sarah juga mencari kelompok pengajian di komplek sekitar tempat tinggalnya. Dengan bantuan internet cepat, segalanya mungkin dan lebih mudah. Ia juga mendapati beberapa mushola di sekitar yang membutuhkan bantuan mencuci mukena dalam Gerakan Mukena Bersih. Hal itu sangat membantunya menjadi orang yang berarti dan dibutuhkan, dan ia menjadi jauh lebih tenang.

6. Taubatan Nasuha

Mama Sarah menasehati agar ia melakukan shalat sunnah taubat, agar Allah swt memberinya kesempatan kembali setelah ia melakukan kesalahan. Ya, Sarah mengakui bahwa pacaran dengan Dulloh membuatnya kadang lupa pada kewajiban beribadah, seolah dunianya adalah milik Sarah dan Dulloh semata!

7. Hentikan Ghibah, Mengumpat dan Melampiaskan Kekesalan

Sulit memang untuk Sarah, melawan kekesalan karena segala sesuatu seolah berbalik memusuhi dirinya. Apalagi, walau ia beda divisi dengan Dulloh dan beda lantai kantor, namun mereka tetap di bawah naungan satu perusahaan. ‘

Ia tahu, beberapa teman wanitanya menggunjing dan tersenyum sinis, namun Sarah sekuat tenaga mendiamkan hal tersebut. Itu sebabnya, ia malah bersyukur ketiika kontrak kerjanya mengalami penundaan (postpone) sehingga ia bisa tidak bertemu dengan rekan-rekan kerjanya untuk sementara waktu.

Sarah juga percaya, dengan niat tulus demi Allah, Insya Allah, ia tak hanya akan mendapat pahala, tetapi niatnya memotivasi dirinya sendiri menjadi pribadi yang lebih baik kelak.

8. Cut-off media sosial

Walau tak mudah, Sarah bertekad saat Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menghentikan kecanduannya pada media sosial. Ia meniatkan berselancar dengan internet cepat hanya untuk mendengarkan kajian, membaca Qur’an online atau ceramah ustadz saja. Intinya adalah Sarah ingin melakukan perbaikan dalam dirinya lebih berkualitas.

9. Baca Quran dengan terjemahan

Ramadhan kali ini, Sarah mengupayakan tak hanya membaca Al Quran tanpa memahaminya; namun juga memahami terjemahan dan arti literalnya.

Ya, memang saat kita berusaha memelihara hafalan, memahami arti bacaan, kita akan terhubung dengan Allah, karena saat membaca terjemahan, kita juga berusaha untuk memahami apa yang Allah katakan kepada kita, umat NYA!

10. Tingkatkan secara perlahan

Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda: “Berbuat baiklah dengan ikhlas dan tidak berlebihan, dan ingatlah bahwa kamu akan masuk surga hanya dengan rahmat Allah, dan juga ingatlah bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah yang teratur dan tetap walaupun sedikit.” ( HR Bukhari).

Hikmah dalam hadits ini luar biasa dan merupakan salah satu cara untuk menjaga kebiasaan baik, namun tidak berlebih-lebihan. Misalnya, kamu termotivasi untuk membaca Al Quran selama setengah jam setiap hari di bulan Ramadhan.

Jika di hari lain tak bisa, jaga kebiasaan ini 'minimal lima menit sehari', Insya Allah, kamu akan melihat jumlah Quran dibaca meningkat perlahan tapi bertahap, bahkan mungkin melebihi batas maksimum Ramadhan dalam jangka panjang, Insya Allah!

Tidak ada komentar

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)