HALUSINASI KOPI - DE LARAS

Halusinasi Kopi 

Ketika Kopi (Tidak) Selalu Pahit Dan Hitam

Pengarang : de Laras
Penerbit : Stiletto 
Ketebalan Buku : 134 halaman (16 halaman foto)
Tahun Terbit : 2020
Nomor Edisi : ISBN 978-623-7656-64-7
Rating : ☆☆☆☆☆ (*)
Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang tampak nyata tetapi diciptakan oleh pikiran kita sendiri. Kondisi ini bisa menganggu seluruh indera dalam tubuh. Ada berbagai hal yang bisa memicu seseorang mengalami halusinasi.

Tentang Kata Pengantar

Buku yang diterbitkan oleh Stiletto Indie Book ini, dibuka dengan manis oleh Ayu Utami, penulis dan sastrawan Indonesia. 

Beliau bercerita tentang kedekatannya pada Penulis, dalam Kata Pengantar berjudul Secangkir Kopi dan Kopi Tarot. Ayu Utami yang terkenal dengan SAMAN, Larung, Bilangan Fu, dan masih banyak lagi karya lainnya, adalah seorang penulis yang feminis dan lugas dalam bertutur.

Simak saja kalimatnya berikut ini;
"Saya tak tahu adakah orang - atau jika ada, banyakkah? - yang bisa mengalami halusinasi tanpa medium atau stimulan apa pun. Misalnya, tanpa ba bi bu tiba-tiba melihat babi ngepet atau peri cantik di atas meja...
Kata Pengantar dari Ayu Utami pun diakhiri dengan puisi singkat untuk "Sang Sufi nan mabuk kopi". 

Tentang Buku

Buku Halusinasi Kopi, adalah sebuah buku mungil, didesain dengan diameter 11 cm x 15 cm, sehingga bisa dibawa sebagai teman perjalanan.

Cover buku dengan foto biji-biji kopi yang bernuansa hitam dan coklat, terlihat menggiurkan. Foto ini adalah hasil jepretan dari teman baik Penulis, yaitu Bapak Arief Arianto dan didesain oleh Tim Stiletto dengan apik. 

Isi di dalam 134 halaman buku Halusinasi Kopi adalah 68 tulisan berupa puisi, sketsa dan fiksi mini, dengan ilustrasi aneka foto jepretan Penulis, membuat kita tidak bosan. 

Kadang, hanya ada sebuah foto dengan beberapa kata jenaka. Misalnya ini;

"Kopi aja? Ga ada cemilannya?"
"Ga masalah, kan? Yang penting ada kamu.." 



"Tahu persamaanmu dengan kopi?'
"Ga tahu... Ah, masak aku sama dengan kopi?"
"Iya, kamu sama-sama bikin aku ga bisa tidur!"

Tentang Isi Buku

Keith Oatley, seorang profesor dari Department of Human Development and Applied Psychology di University of Toronto, menemukan fakta bahwa membaca buku fiksi merupakan bentuk meditasi karena memungkinkan kita untuk fokus pada dunia fiksi imajiner daripada dunia nyata.

Membaca buku fiksi juga memungkinkan kita untuk mengosongkan pikiran seperti halnya saat kita sedang berada dalam sesi meditasi.

Oatley mengatakan,
 “Saat kita membaca buku dan duduk di suatu tempat tenang, berbaring di sofa, atau ke tempat tidur, saat itulah kita akan mengesampingkan semua permasalahan yang mungkin sedang kita pikirkan."
Dalam kata lain, kita tanpa disadari, sedang mengosongkan pikiran, dan kemudian kita akan masuk ke dunia Harry Potter atau bahkan ikut lari-lari bersama Jacob Black si werewolf tampan mengejar vampir!

Kita ‘mengganti’ permasalahan kita dengan permasalahan mereka. Di situlah kita lantas mulai mengalami kehidupan lain, dalam pikiran orang yang berbeda!

Dan inilah yang kurasakan saat membaca Halusinasi Kopi. 

Kuberusaha mengosongkan ruang untuk membaca.

Seduh secangkir kopi, menikmati foto demi foto, membaca dengan menggunakan earphone, mendengarkan lofi hip hop..

Aaah.. adakah yang lebih sempurna dari itu?


Aku menikmati tulisan Penulis yang kadang berusaha berdamai dengan dirinya sendiri. 

Karena kami sudah beberapa kali bekerja sama,
rasanya di setiap tulisan aku bisa mendengar suara de Laras yang lembut, kalem dan humoris itu.

Aku juga mendengar suara yang terlontar dari puisi-puisinya.

Seolah berbisik malu, atau bergumam lirih, menyuarakan kesepian, kerinduan, jatuh cinta, bahkan kesedihan yang mendalam.

Kesedihan mendalam itu, tertuang dalam tulisan di halaman 4 dan halaman 8 hingga 9. 

Kerinduan Penulis akan sosok Ibu yang telah tiada... 

Sejenak aku mengheningkan cipta, dan melangitkan doa untuk mendiang. 

Suasana yang sangat tepat menggambarkan carut marut negeri, juga ia tuangkan dalam sebuah fiksi. Bercerita tentang seorang awak media yang sedang berjuang mendapatkan berita di tengah para demonstran. 

Di situ, kutahu Penulis berusaha mengungkap fakta. Bahwa di balik itu semua, ada banyak sekali manusia yang terluka. Masing masing orang, berjuang dengan caranya dan dalam posisinya. Bahkan Bang Jaja, si tukang kopi keliling.

Aku membacanya perlahan, seolah aku juga hadir di situ. Larut dalam lelah.

Rekomendasi 

Halusinasi Kopi memang membuat halusinasi tersendiri di hati para pembacanya. Aku baru sadar, bahwa kita ternyata hanya butuh media untuk menumpahkan rasa!

Sehingga ketika kita berhenti membaca, kita menjadi lebih segar dan dapat kembali fokus untuk menjalani hari-hari kita.

Buku ini dibanderol dengan harga 80 ribu rupiah, seharga jajan secangkir latte di cafe.

Bedanya, kopi ini tak akan habis diminum, bahkan mengisi ruang hati. Lagi, lagi dan lagi.

Foto pinjem dari jeng Ari Dianing Ratri

Untuk 50 pemesan pertama, de Laras juga menyediakan aneka isi di dalam  hampers yang disertakan bersama buku Halusinasi Kopi.

Sabun handmade unik beraroma kopi, hand sanitizer beraroma mocca, bahkan sebungkus kopi tubruk giling dari Sidikalang yang sedap, produksi Rumah Tanjung juga dihadiahkan untuk para pembacanya!

Nah sekarang, aku mau menyeduh kopiku dulu......

Buku ini bisa dibeli di mana?


Naaah kalian yang pecinta kopi, aka ngopi lopers

bisa banget kontak penulis  : de Laras di DM Instagram  - klik di sini  @dlaraswatih

atau beli di Tiara Book store dan Stiletto website 


Keterangan (*)
☆☆☆☆☆ :  Buku yang saya rela untuk membacanya lagi, suka banget, memiliki kesan dan pesan yang bisa diimplementasikan dalam kehidupanku

46 komentar

  1. Terima kasih banyak mbak Tanti, ini review pertama yang aku baca di blog teman. Uh dalem ya... tahu banget deh. Komplit dan spesial ulasannya. Peluk dari jauh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyaaaaak apresiasinya mbak Laras

      Dikau emang penulis yang keren dan handal!

      Hapus
    2. Alhamdulillah..
      Puji Tuhan, aku tersanj(d)ung...

      Hapus
    3. Huaaa Mbak ini toh penulisnyaa.

      Buku yang unik. Penulis yang unik. Keren.

      Cara menuliskan Mbak Tanti di dalam postingan ini pun unik dan keren.

      Di bagian ini

      "Tahu persamaanmu dengan kopi?'
      "Ga tahu... Ah, masak aku sama dengan kopi?"
      "Iya, kamu sama-sama bikin aku ga bisa tidur!"


      Saya teruwuwuw ...

      Meleleeehhh.

      Hapus
    4. Hayu Mbak Mugniar, bisa dipesan di aku

      Hapus
    5. Niaar pesan yaaaa dapat hampers banyak loh isinya!

      Hapus
  2. Aku suka banget kopi. Liat hampersnya jadi mupeng, deh. Sepertinya ini buku yang bagus buat refreshing, ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak... hampersnya ada bubuk kopi juga lho, jadi bisa langsung ngopi. Eh kok jadi aku yang komen, yang punya rumah mana nih....

      Yang mau pesan bukunya, bisa ke aku ya, atau di Tiara Bookstore, atau di Stilletto

      Hapus
  3. ini bisa pesan dimana mbak, aku pengen beli buat hadiah suamiku
    dia kopiholic, suka nyeduh kopi dan kumpulin pernak pernik kopi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pesan di aku mbak.... aku penulisnya #eh hehehe, atau bisa di website Stiletto atau Tiara Bookstore. Terima kasih mbak Dee Arif

      Hapus
    2. asiiik dipesan yaaa mbak, daku Dm yaaa

      Hapus
  4. "Kopi aja? Ga ada cemilannya?"
    "Ga masalah, kan? Yang penting ada kamu.."

    Hihihi baca buku ini, bisa dapat contekan buat ngegombal ya. Buku fiksi dengan banyak gambar/foto tapi bukan komik. Konsep yang menarik nih.

    BalasHapus
  5. "Kopi aja? Ga ada cemilannya?"
    "Ga masalah, kan? Yang penting ada kamu..."

    Hihihi... Baca buku ini bisa dapat contekan buat ngegombal ya. Buku fiksi dengan banyak gambar/foto, tapi bukan komik. Konsep yang menarik nih

    BalasHapus
  6. mbaaaa, aku larut banget dalam review buku ala dirimu ini
    ya ampuun, mencengangkan sekaliii

    syukakk ama beberapa spoiler-nya
    terutama yg ini nih--> "Kopi aja? Ga ada cemilannya?"
    "Ga masalah, kan? Yang penting ada kamu.."

    BalasHapus
  7. Salfok dengan kopi Sidikalang dan kopinya Mbak Tanti...
    saya termasuk penikmat fiksi dan setuju jika membacanya bisa mengalihkan pikiran dan permasalahan ke konflik tokohnya..Apalagi jika ditemani secangkir kopi dan bakpia kayak Mbak Tanti....Plus baca Halusinasi Kopi karya de laras ini, wah komplit.
    Suka cara Mbak Tanti mengulas buku yang enggak hanya unik di tampilan tapi juga isi ini...
    Hm, penasaran baca jadinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak...yang pesan buku berhadiah bubuk dan biji kopi sidikalang mbak, persediaan terbatas lho 😊

      Hapus
    2. Mumpung beli buku dapat kopi dan hampers, daku hempaskaaaan seketika!

      Hapus
  8. "Tahu persamaanmu dengan kopi?'
    "Ga tahu... Ah, masak aku sama dengan kopi?"
    "Iya, kamu sama-sama bikin aku ga bisa tidur!"

    Mak Taaan, dalam hatiku langsung teriak, "eaaa.. eaaaa" gitu lho, hahaha

    Aku mupeng mau juga baca buku serileks itu, ditemenin secangkir kopi sambil nikmati kekayaan seni dalam foto-foto dan untaian kata di Buku tersebut. What a beautiful moment!

    BalasHapus
  9. Aku ikut manggut2 mba baca ulasan ttg buku ini. Terutama ttg moment kita baca buku. Dimana pikiran kita kosong dan mengganti masalah kita dgn masalah org lain. Itulah kenapa buku sangat menyenangkan. Kita dapat dg instan menelusuri kisah hidup imajinasi maupun inspiratif. Layaknya buku ini pengenku wishlist jg nih mbam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya itu sebab kalau setelah baca buku, kita seolah menjadi "orang baru" ya

      Hapus
  10. aku jadi penasaran apalagi tema kopi bikin hangat deh, sukses selalu buat review bukunya Mbk. Jadi pengen nyeduh kopi deh hehe

    BalasHapus
  11. Wah, menarik sekali bukunya. Setiap halaman ada fotonya ya mbk, terus isinya beda beda pula, mulai dari puisi sampai kata kata jenaka. Bikin yang baca senyum senyum sendiri

    BalasHapus
  12. Ih keren banget bukunya. Kepengen banget punya. Segera hubungi beliau ah. :)

    BalasHapus
  13. Kupikir ini tadi promo cafe khusus kopi mb ternyata buku ya. Penasaran pengen baca

    BalasHapus
  14. Kalau beli online sudah ada dimana aja buku ini ka? Udah lama gak baca buku tema begini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah disebutkan diatas mbak, ada di Tiara Bookstore dan langsung di web nya Stiletto.

      Tapi kalau lewat online, tidak dapat hampers 😊

      Hapus
  15. menarik mba ulasan singkat tentang bukunya. jujur suka sama foto yang ada di tiap lembar buku halusinasi kopi, keliatan banget kalau lagi menikmati dan berasa lagi ada di situ jg.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Cindy, fotonya dari berbagai penjuru, dalam dan luar negeri

      Hapus
  16. Aku juga punya buku ini tapi belum khatam Ci. Hehehe... Asiknya baca buku itu ditemani cemilan dan minuman. Kalau buku ini enaknya sambil ngopi. Besok ah terusin lagi sambil siapin camilan. Bener, kalau baca buku itu kita seakan-akan masuk ke alam pikiran penulis, masuk ke dunia yang diceritakan. Dan aku paling enjoy kalau udah baca buku fiksi, terlepas apa genrenya. Eh tahun ini masih ada 26 hari ke depan. Saatnya kebut tamtin buku termasuk yang satu ini

    BalasHapus
  17. Menikmati kopi dengan cara yang berbeda. Bagus juga nih jadi hadiah bagi para penikmat kopi. Saya pribadi pun sepertinya tertarik dengan bukunya (plus bingkisan menariknya) hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mbak, hampers terbatas ya.. ditunggu... ☕🙇

      Hapus
  18. Kalau bagi saya membaca fiksi itu bagaikan tamasya ke dunia lain. Menemukan harta karun di sana dan mereguknya dalam ingatan lekat-lekat.

    BalasHapus
  19. baca buku ini sambil ngopih kayaknya asik, btw ukuran bukunya kecil yah saya suka yang beginian, mau dong buat buku baru saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan mbak, betul ukuran A6, selebar telapak tangan orang dewasa, bisa masukkan tas kecil, baca sewaktu-waktu pas lagi macet atau antri di kasir...handy banget deh..

      Hapus
  20. Maaakk aku kangen baca buku, hal yang gampang kulakukan saat masa gadis dulu :(
    Tapi sekarang kok ya susah ya menyelesaikan satu buku aja, kyknya dah lelah.
    Aih aku suka banget sama cover bukunya udah ngebayangin ngopi, apalagi kalau dinikmati sambil baca isi bukunya :D

    BalasHapus
  21. Penulis buku dan yg mereview bukunya alias pemilik blog ini sama2 keren klo menyusun kata dan menggores pena mencipta rupa...uhuyyyy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mak Ophi...jamin tak akan menyesal memiliki buku ini 😊

      Hapus
  22. Belom apa-apa udah kerasa wangi kopinya yaa walopun aku bukan penikmat kopi. Hehe. Baca buku fiksi memang bikin kita berhalusinasi tapi menyenangkan apalagi kalau yang dibayangkan hal yang indah-indah. Apalagi kalau bukunya ada foto-fotonya kayak gitu. Jadi semangat bacanya.

    BalasHapus
  23. Halusinasi Kopi.
    Mengingatkanku akan rasa yang lama tidak tercurahkan.
    Ini sangat dibutuhkan apalagi saat pandemi. Menuangkan segala rasa yang ada di media yang benar.

    BalasHapus
  24. Pertama, saya langsung kepikiran menulis tema: Manfaat Membaca Cerita Fiksi, hehe. Sebagai pembaca cerita fiksi saya terinpsirasi dengan paparan Mbak Neng di awal tadi. Dan bener banget, saya merasakan manfaatnya.
    Yang kedua, sebegai penikmati kopi, sepertinya saya harus membaca buku ini. Aroma kopinya berasa menguar sampai di depan laptop saya.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)