BISAKAH MEREDAKAN STRESS DENGAN DOODLING DAN COLORING?



Kamu suka mewarnai buku adult coloring book? 

Lah emang masih usum ya? Masih trend maksudnya?

Masih, lah.. walau ada juga yang mewarnainya tidak secara fisik tapi menggunakan coloring book app.

Oh ya, pasti ada yang tanya, 
apakah kalo kita bisa menggambar atau doodling juga perlu mewarnai buku (yang jelas-jelas gambarnya orang lain?)

Kenapa gak menggambar sendiri lalu diwarnai sendiri? 

The truth is,
daku juga kadang "kehabisan ide", mati gaya karena setumpuk pekerjaan di komputer atau rumah, dan buatku, sangat menyenangkan jika saat itu si otak ga disuruh mikir - otomatis aja gitu membuat sebuah karya tanpa ada keharusan atau tekanan apa pun!

Nah!

Untuk seorang seniman (kalau bisa disebut seniman) sebenernya mengagumi karya orang lain itu menyenangkan. Aku penyuka pinterest, jelas! Sebagian besar karya doodle dari negara di benua Amerika dan Eropa Timur itu sangat menarik perhatian buatku.

Aku malah terinspirasi dari karya seorang seniman Eropa di awalnya. Karena di negara mereka ada yang namanya  kurcaci, peri, dan aneka bentuk fantasi yang di Indonesia tuh gak ada. 

Sementara, di Indonesia sendiri, 
penulis buku anak sering banget mengambil tokoh inspirasi mereka dari si karakter-karakter tersebut. So, I need references.

Tanti Amelia - ilustrasi untuk Kumpulan Dongeng

Tanti Amelia - ilustrasi untuk Kumpulan Dongeng


Untuk menterjemahkan apa yang di benak penulis,
tentu saja kami sering brainstorming. Artwork yang tercipta dari benak seseorang pastinya ga sama dengan yang ada di benakku!

Karya pertamaku untuk buku anak
cerita untuk serusetiapsaat.com
terinspirasi dari Elia Guillon


Mungkin ada yang pernah tahu,
kadang seniman itu bekerja impulsif dan spontan. Kadang ego mereka mengharuskan mereka untuk "Ya udah menurutku gitu!" dan mereka tak mau lagi menambah - mengurangi - merevisi karya.

Beda dengan ilustrator. Tak bisa semaunya menentukan begitu, Ferguso. Besok-besok si penulis gak mau lagi kerjasama dengannya!

Ach so. 

Pada saat di titik dimana aku gak tahu lagi harus menambah apa pun, dan benar-benar nggak bisa, maka aku akan diam sejenak.

Aku orat oret (doodling), tapi jika benar benar stuck,
aku akan lari ke coloring untuk stress relief, karena butuh pelepasan imajinasi liar yang entah harus dituangkan dalam bentuk apa lagi.

Nah, saat sinapsis syaraf terurai, 
aku kembali bisa melihat aneka warna bertebaran di depan mata, dan.. cling! Otakku akan kembali jernih dan bisa bekerjasama! Cobain deh...

Kalo boleh tahu, apa saja manfaat dari mewarnai  adult coloring book ini?


1. Membebaskan daya kreativitas

Tahukah kalian, bahwa saat tangan kalian bekerja tanpa sadar, alam bawah sadar saat itu malah lebih aktif bekerja?

Saat mewarnai, fokus kita bisa tanpa sadar terbentuk. Saat itulah, imajinasi pun berkembang. 

Kenapa? 

Karena bisa jadi kita berpikir, 

a. warna apa yang bisa dikombinasikan dengan warna yang ada?
b. selain itu juga mencocokkan gambar - misal gambar daun (kita akan otomatis berpikir kata : hijau)


2. Dapat dikerjakan kapan pun, di mana pun


Mewarnai bisa dilakukan di mana saja. 

Ada banyak sekali coloring book tersedia saat ini, dengan beberapa pilihan, mulai dari doodle hingga yang "serius" seperti mandala yang rumit atau natural.



3. Melatih kesabaran, konsentrasi dan attention to detail

Sebagai ilustrator yang juga merangkap sebagai blogger, 
kadang saya suka tak sabar saat menulis. Kadang juga bingung cari kata pembuka!

Mewarnai tak bisa begitu!
Dalam mewarnai, kita berhadapan dengan sebuah bidang yang relatif kecil - namun dengan banyak detail. Butuh teliti dan sabar (jika ingin karyanya 'sempurna')

Itu sebabnya, saat aku menulis, kesabaran yang terbentuk membantuku.
Dan.... apakah hasil karya mewarnai bisa diremehkan? Mari kita lihat gambar di bawah ini!

Image credit : gulsahkrm


Image credit : gulsahkrm


4. Sejenak melepaskan diri dari gadget 

Karena berbentuk buku,
dan tidak usah repot harus dibaca, maka aku bisa lepas dari ketergantungan melihat gadget sejenak.

Hasil akhirnya?
Tentu saja lebih fresh! Karena sebenarnya melototin gadget hampir 24 jam itu melelahkan secara fisik juga he he...

Buat beberapa orang, mewarnai adalah sebuah katarsis, untuk lebih bisa mengendalikan emosi, karena emosi kan memang harus dikeluarkan biar nggak jadi ganjalan di hati!

5. Yeaaay! Aku berkarya!



At the end,
menghasilkan sesuatu itu melegakan. Sekaligus memuaskan.

Semua baik itu doodling dan coloring,
buatku sebuah pelarian dari kenyataan xi xi xi...

Daya kreativitas dan imajinasi yang tadinya terbang entah ke mana, ternyata bisa kembali dengan "hanya" mewarnai sebuah kertas!

Nah, segitu dulu ya temans...
jika ada katarsis lainnya please let me know yaaaa

TIPS & TRICK

Berhubung ada yang tanya, yaitu mbak Dessy Yusnita, aku share sedikit caraku agar hasil karya ini "jadi" yaaa

Mak, advice nya dong digambar apa kita cocok pakai spidol atau pinsil warna. Karena kan pengen hasilnya begitu jadi bisa dinikmati juga ya hehehe.

Jawab :
Kalau aku,  selalu menggunakan 2 jenis pensil warna di awal
  • pensil warna polychromos kalo ga mau repot layering - tapi diulang-ulang sehingga mendapatkan hasil finishing yang diinginkan

  • kalau agak kurang sabaran, untuk hasil yang lebih tajam dan gradasi efeknya, pertama gunakan pensil warna apa saja lalu gunakan double layer dengan pensil warna JOYKO yang murah meriah tapi efeknya cling! gitu...

  • kalau lebih puas dengan warna yang tajam - mencolok maka gunakan spidol (marker pen) - bisa connector pen faber castell yang warnanya buanyaaak itu atau stabilo marker pen 68 brush

Untuk finishing : 
  • jika masih pake pensil warna, maka gunakan connector pen Faber Castell yang warna kuning, itu bisa menghaluskan setiap gradasi yang ada, sehingga hasilnya smooth, selain itu efeknya cakep 

  • Untuk finishing lagi : buat titik-titik, atau efek shiny (yang seperti ini *** ) atau garis tepi putus-putus menggunakan gelly roll pen putih - atau snowman white marker

38 komentar

  1. aku inget banget nih mba, di tahun 2015-2016 hunting coloring book bahkan sampai instal aplikasi coloring cuma buat meredakan stres dan pelampiasan di kala emosi membludak ya coloring aja deh, and it works somehow

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah kan... pada saat mewarnai itu release stress banget

      Hapus
    2. iya banget mba, release stress tersalurkan dari setiap warna yang dicorehkan di kerta rasanya plong banget

      Hapus
  2. Coping mechanism yg sangat efektif plus super mursida bin affordable banget ini ya Mbaaa
    Soalnya memang di masa2 berat kayak gini, siapapun butuh sarana utk stress release.
    Pilih yg paling praktis dan murah aja, kayak coloring gini.
    Sukaaaakk bangeeet!

    BalasHapus
  3. Aku sih percaya kalau mewarnai dan doodle bisa meredakan stress.. ini aktivitas menyenangkan dan bikin lupa diri hahaha.. Aku baru-baru ini cobain menggambar..dari 3 titik aja diminta melanjutkan gambarnya. Itu aja udah nyenengin banget.. Penasaran...bikin lagi.. tahu2 udah mau jam 2 dini hari hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaaaa aku juga mau coba buat tulisan tentang 3 titik dan artinya yaaaa

      makasih mbak Diane!

      Hapus
  4. lukisan mba Tanti yang begini yang membuat ade tertarik untuk datang ke mba tanti jadi ilustrator buku ade. Suka sama karya mba tanti. Bagus-bagus. Pengen nyoba juga deh coloring adultnya. Mau ngilangin stress.. hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. AAAAKKKKKK!

      Tapiiii beda dengan saat aku menggambar digital, aku malah stuck ya De!

      Hapus
  5. Mak, advice nya dong digambar apa kita cocok pakai spidol atau pinsil warna. Karena kan pengen hasilnya begitu jadi bisa dinikmati juga ya hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau aku, selalu menggunakan 2 jenis pensil warna di awal
      pensil warna polychromos kalo ga mau repot layering - tapi diulang-ulang sehingga mendapatkan hasil finishing yang diinginkan

      kalau agak kurang sabaran, untuk hasil yang lebih tajam dan gradasi efeknya, pertama gunakan pensil warna apa saja lalu gunakan double layer dengan pensil warna JOYKO yang murah meriah tapi efeknya cling! gitu...

      kalau lebih puas dengan warna yang tajam - mencolok maka gunakan spidol (marker pen) - bisa connector pen faber castell yang warnanya buanyaaak itu atau stabilo marker pen 68 brush

      Untuk finishing :
      jika masih pake pensil warna, maka gunakan connector pen Faber Castell yang warna kuning, itu bisa menghaluskan setiap gradasi yang ada, sehingga hasilnya smooth, selain itu efeknya cakep

      Untuk finishing lagi : buat titik-titik, atau efek shiny (yang seperti ini *** ) atau garis tepi putus-putus menggunakan gelly roll pen putih - atau snowman white marker

      Hapus
  6. Aku pernah nyobain mewarnai gini untuk media katarsis, but it didn't work mbaaa.. Mungkin harus dibiasakan ya. Aku lebih nyaman mengerjakan kristik untuk melatih kesabaran dan ketekunan. Heehee.. kelihatan angkatan berapa ya sukanya kok ngristik. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. oooh yaaa untuk si penyuka NOMINAL memang ada kruistik

      bisa juga cobain gunakan PAINTING KIT MEWARNAI - itu juga menggunakan nomor dan warnanya sudah disediakan, karena untuk warna painting, akan lebih rumit kalo harus dicampur campur!

      Hapus
    2. Haha...aku toss mb uniek aah. Aku pernah mencoba mewarnai mandala dan buku mewarnai. Kayaknya malah nambah stress karena aku memang sama sekali nggak ada passion ke sana...Kalau mb Uniek lebih merasakan antistress di kristik, aku di ngolah perca. Ya memang belum jadi karya komersil, lebih ke anti stresnya itu hahahah
      Tapi poinnya bukan di "ah mewarnai bukan anti stress" ye kan?
      Melainkan dunia begitu berwarna (kayak gambar2 mak Tanti). Minat dan passion orang berbeda-beda, dan karenanya dunia jadi banyak hal yang bisa dilihat dan dinikmati ya kan mak..
      Aku gak bisa gambar jadinya aku wow bangeeeet kalau lihat gambar2 cantik dan kagum dengan orang-orang yang bisa nggambar. Kok bisaaaa aja corat-coret jadi visual yg keren :)

      Salam hangat mak tan..

      Hapus
    3. Mak Tanti kalau mau ngajarin anak bisa doodling tp emaknya gk ad basic, ada tipsnya gak ya?

      Hapus
  7. Wah bagus banget hasilnya ini sih bisa menghibur hati dan menjadi pengobat stress apalagi kalau sudah tahu hasilnya pasti puas dan bisa dilakukan disela waktu luang juga.

    BalasHapus
  8. Udah lama banget nggak coloring. Dikasih temen kan buku coloringnya trus aku pake spidol untuk mewarnai. Nggak kepikir juga kenapa nggak beli pensil warna. Mau coloring lagi ah tapi kali ini pake pensil warna Joyko.

    BalasHapus
  9. Mbaa..keren sekali hasil karyanya. Apalagi yang ilustrasi dongeng anak itu, aku serasa melihat buku-buku dongeng terbitan luar negeri itu. Terus berkarya dan menginspirasi selalu ya mba..

    BalasHapus
  10. Aku suka mewarnai padahal waktu kecil paling enggak suka pelajaran seni. Itu sih karena sekarang bebas mau mewarnai seperti apa. Adult coloring book bentuknya juga unik, rumit gitu Kan. Somehow kalau mewarnai bisa membuat tenang

    BalasHapus
  11. Mbak Tanti di mataku adalah seorang master doodle art. Maka, abis baca tulisan ini sekali, lalu kuajak anakku yang cewek ikut baca, terutama pada bagian Tips dan Trick. Sebagai anak yang hobi (dan agak berbakat) dalam menggambar dan mewarnai, anakku suka baca tulisan ini. Dia bilang, temen mamaku adalah suhu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Rieeen! Ketinggian mbak dibilang master doodle art xixixixi

      Yaa Allah ... terimakasiiiiih ponakan cantikku atas apresiasinya, semoga one day kita bisa kolab ya!

      Hapus
  12. Kalau aku ngga sabar mba mewarnai pakai coloring book for adult. Better gambar sendiri kalau aku, hihihi... Tapi mewarnai secara manual ini memang penting sih, untuk mengasah skill dan yang pasti untuk melatih kesabaran.

    BalasHapus
  13. Colouring ini bisa menjadi healing buat para seniman yaa..kak Tanti.
    Kalau aku yang ((rasanya gak punya jiwa seni, huhuhuhu)) aku lebbih seneng edngerin musik.
    Untuk memuaskan mata, anakku banget niih..
    Ia lebih senang menggunakan cat air. Rasanya kalau kakak melukis tuh, aku ikutan bahagia.

    Begini mungkin yaa...rasanya menikmati seni.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hasil coloring kak Tanti, mashaAllah~
      Aku terpukau dengan ulasan warna per warnanya. Tebal tipisnya dan semua imajinasinya.
      Berasa gambar menjadi lebih hidup yaa..

      Ini aku jadi paham mengapa penulis buku anak kudu ketemunya sama ilustrator yang sesuai.
      Agar imajinasinya nyambung yaa...

      Hapus
  14. Setuju banget mbaaak. Aku tipe yang bisa resfresh dengan doodling atau coloring book kaya gini. Kadang cuma oles oles cat air pakai kuas di selembar kertas aja bisa meredakan keruwetan dikepala. kayanya sampai kapanpun doodling dan coloring ini nggak akan ada matinya deh

    BalasHapus
  15. Mpo punya voucher toko buku. Pas baca blog ini jadi kepengen beli. Nanti ah mau beli adult coloring. Sudah lama nih tangan tidak dilatih.

    BalasHapus
  16. udah lama gak mewarnai mak Neng. jadi teringat, kalau aku lagi stress emang larinya ke mewarnai. Dulu sih. karena dengan mewarnai, jadi hilang stress, nyaman dan bisa sambil refleksi juga. Seneng aja meski hasilnya ya gak sebagus mak Neng lah hehe

    BalasHapus
  17. semua anak saya menyukai aktvitas ini, kadang dilakukan kapan mereka mau saja dan saya nggak pernah ikutan memilih gambar atau warnanya, kadang sapai capek, pengen berhenti tapi masih pengen karena belum kelar, hahaha

    BalasHapus
  18. Mbak Tanti, kujadi pengagummu sajaah. Selalu kagum sama karya Mbak Tanti.
    Belum bisa menikmati doodling dan coloring tapi sukaa sekali lihat hasil doodling dan coloring orang-orang, apalagi di sini. Baru menulis yang jadi pereda stres supe ampuh buatku.

    BalasHapus
  19. Masyaallah karyanya, aku ini pecinta dunia warna sebagi penikmat mak, sering bayangin kalau gambar karyamu itu ada di hijabku atau disyalku, duh kapan ya? atau di sepatu. Eh jadi kemana-mana dah,doodling itu jelas bisa jadi therapi hati resah dan stres

    BalasHapus
  20. bisa mbak
    aku pernah nyobain
    emang saat doodling itu kita bisa relaks, makanya bisa untuk melepas stres juga

    BalasHapus
  21. Terus terang mba, dulu aku pas remaja suka gambar. Suka orat oret pakai pensil, spidol, apa aja. Tapi begitu era gadget wah udah nyaris ga pernah. Apa itu ngaruh ke tingkat stres juga kah? Tapi kadang mikir apa iya stres bisa release dg mewarnai? Apa ga ngabisin waktu sia2? Dll. Setelah baca ini aku jadi tertarik buat coba mewarnai doodle

    BalasHapus
  22. Mba Tanti keren banget ilustrasinya. Suka Deh. Memang doodling atau colouring kaya nulis juga ya bisa jadi self healing.

    BalasHapus
  23. kalo ditanya apakah bisa, yakin bisa mama sebab saya sudah mmebuktikan, apalagi kalo mewarnai bebas, hehehe

    BalasHapus
  24. mba tan bagus banget ilustrasinya, kalau saya lebih suka mewarnai daripada menggambar, edisi gak jago gambar^_^ sekarang mewarnai bisa lewat aplikasi tapi entah kenapa saya tetap lebih suka mewarnai langsung di kertas atau buku

    BalasHapus
  25. Entah kenapa, aku malah tambah stress mewarnai doodle, terutama kalau njelimet gambarnya. Mesti gambar yg sederhana aja. ����

    BalasHapus
  26. Bisa sih kayaknya ya. Krn merileksasikan. Cuma aku sih beda cara, lebih suka tidur biar ga stes. Tapi bini sih kadang suka doodle ini mewarnainya

    BalasHapus
  27. Mewarnai dan menggambar itu bukan hanya menyenangkan, tapi manfaatnya juga banyak ternyata ya Budhe, jadi pengen coba juga.

    Btw, itu karya Budhe bagus-bagus banget. Keren!

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)