SEORANG KORUPTOR ADALAH PENDERITA SAKIT JIWA KRONIS


Pernyataan yang cukup kontroversial ini, syukurlah tentu saja bukan dariku. Pembuat pernyataan tersebut adalah Mantan Menteri Agama Quraish Shihab . Ayah Najwa Shihab tersebut menyatakan, orang yang melakukan korupsi termasuk golongan orang yang sakit jiwa!

"Kalau orang sehat kan puas terhadap usahanya. Kalau orang yang korupsi melakukan hal sebaliknya!" 
Tak hanya pak Quraish, hal serupa juga diungkapkan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) M Syamsulhadi. Menurutnya, koruptor bahkan termasuk dalam golongan psikopat.

Intinya adalah : pelaku korupsi ini tahu peraturan, tetapi tetap melanggar. Ini berbeda dengan orang yang terseret korupsi karena salah prosedur. 
Kondisi ini memang menjadi sulit karena sekarang orang takut dijadikan pimpinan proyek, takut dikira korupsi, karena terjebak pada prosedur yang harus dilakukan. 

Penyakit Jiwa, Akibat Kurang Syukur

Definisi sehat menurut WHO adalah :
Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity.

Dari definisi ini kita bisa melihat bahwa kesehatan bukan saja tidak ada penyakit atau kecacatan tetapi mencakup hal yang lebih luas yaitu sehat secara fisik, mental dan sosial. 

Koruptor sendiri, menderita penyakit yang kemudian kita kenal sebagai Borderline Personality Disorder yaitu : sering merasa tidak bersalah jika melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. 

Banyak orang yang kemudian tahu dan lalu mengusulkan kalau korupsi itu dimasukkan ke gangguan jiwa. Alasannya, karena pelaku korupsi sepertinya sudah tidak tahu malu, tidak sadar dirinya salah dan tidak merasa perbuatannya merugikan orang lain. 

Tapi tunggu dulu! 

Memasukkan sindroma berbagai gejala dan tanda dari suatu gangguan jiwa ke kategori gangguan jiwa itu tidak semudah itu. Apalagi untuk korupsi yang sebenarnya lebih ke penyakit moral masyarakat. 


Apa saja, gejala dan tanda yang mirip gangguan jiwa pada diri seorang koruptor?

a. Tidak Ada Insight atau Tilikan

Dilansir dari penelitian yang dilakukan di Universitas Indonesia - https://staff.blog.ui.ac.id/ - gejala para koruptor ini mirip dengan pasien gangguan jiwa berat seperti skizofrenia. Pasien skizofrenia yang berat kebanyakan merasa dirinya tidak sakit sehingga tidak memerlukan obat. 

Pasien juga sering menolak pengobatan karena merasa dirinya baik-baik saja. Pikiran pasien skizofrenia biasanya diwarnai kepercayaan yang salah yang membuatnya menjadi mempunyai keyakinan yang salah juga terhadap sesuatu. Keyakinan yang salah ini yang membuatnya mengalami waham atau delusi. 

Nah begitu juga pada koruptor, mereka tidak mempunyai tilikanTertangkap basah membawa uang hasil korupsi atau sogokan pun mereka tetap berkelit. Pada banyak kesempatan walaupun bukti kuat telah dikemukakan, koruptor tetap menampik melakukan perbuatan itu!

Mungkin... mungkin yaaa.. karena konsep "Korupsi" itu masih belum jelas di mata para koruptor! 

Apakah mengambil uang dan barang yang bukan miliknya itu dibenarkan menurut mereka? Atau mereka beranggapan bahwa korupsi itu tidak salah karena merupakan keuntungan dari posisinya saat ini?

Jadi mereka mungkin berpikir kalau mendapatkan keuntungan karena posisinya itu, bukanlah yang termasuk korupsi. Mungkin di pikiran mereka, korupsi atau mengambil uang rakyat itu kalau mereka terang-terangan mengambil uang rakyat di dompet rakyat pada saat kunjungan kerja misalnya!

b. Tidak Merasa Bersalah 

Borderline Personality Disorder atau sering merasa tidak bersalah jika melakukan sesuatu yang merugikan orang lain, jadi, masalah bukan pada diri mereka tetapi pada orang lain!

Sehingga bagi mereka jika ada masalah antara dia dan orang lain, artinya yang salah ya orang lain. Orang yang melakukan korupsi juga sering sekali merasa tidak bersalah. Mereka merasa apa yang dilakukannya adalah bagian dari pekerjaan mereka. 

Pendeknya, bukan masalah bagi mereka melakukan korupsi karena memang ada kesempatan itu. Wajar jika sudah tertangkap tangan pun perilaku para koruptor tetap santai dan percaya diri tanpa merasa bersalah sedikitpun! 

Jujur - Amanah - Tabligh - Fathonah

Rasanya sudah lamaaa.. sekali saya tidak mendengar keempat kata sifat ini. 

Keempat karakter yang dimiliki oleh Rasulullah SAW yang mendasari sifat asli - fitrah manusia, yang menjadikan bumi ini sebagai bumi yang aman, damai, tenteram, sentosa.

Dan, keempat sifat inilah yang tak lagi dimiliki oleh para koruptor, dan berlaku juga untuk para peselingkuh, sugar daddy dan entah apa lagi di luaran sana. Dan keempat sifat dasar ini, tentu saja jauuuh sekali dari rasa syukur kepada Sang Pencipta, Allah Swt! 

Boro-boro mikirin keluarga yaaa.. coba, mikir enggak sih, jika mereka tertangkap basah dan dipenjara, bagaimana perasaan anaknya? Ah, atau mungkin kata dan konsep keluarga memang sudah sejauh itu dari bayangan mereka.

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat dan perilaku yang tak lagi bersyukur ini yaa.. dan semoga diberikan kesehatan jiwa dan raga, aamiiin.

Mengingat itu bukan hanya dalam arti berzikir dengan lidah, tetapi juga mengingat nikmat yang diberikan Tuhan, sudah berapa banyak peringatan yang diberikan ke kita, dan merenungkan sejarah masa lampau kita. 

13 komentar

  1. semoga kita selalu amanah dalam bekerja dan diberi kelancaran yaa

    BalasHapus
  2. Setuju banget kak, koruptor ada di mana-mana, biasanya dari hal kecil lama-lama keenakan jadi bukit dan mereka gak menyadari kesalahan itu, yap mereka sakit jiwa dan terbujuk rayu nafsu syaitan

    BalasHapus
  3. semoga kita selalu jadi orang yang bersyukur ya mbaa. biar terhindar dari hal atau keinginan buruk. aamiin.

    BalasHapus
  4. Ngeri ya kalau korupsi masuk ke penyakit kejiwaan, makin ngeri kalau pelaku ngga ngeh dia itu salah. Masuk akal juga karena kok bisa-bisanya pakai uang rakyat dan santai saja gitu (ngga ada rasa bersalah)

    BalasHapus
  5. Ngeri banget ya Kak kalo udah biasa korupsi sejuta lama2 naik jdi 10 juta, lama2 jadi semilyar. Udah kemakn bisikan setan beneran dan jadinya gak pernah puas dengan hartanya sampe tega korupsi. Padahal gaji pokoknya udah terhitung besar, tapi kalah ama lifestyle hedon.

    BalasHapus
  6. Makan uang haram tidak akan pernah berkah. Naudzubillah min zalik. Semoga terhindar dari berbuat korupsi.

    Tidak ingin menghujat para siapapun pelaku. Hanya bisa mendoakan semoga bertobat. Mendapat hukuman yang sesuai. Setiap orang masih punya kesempatan untuk menjadi baik selama masih hidup. Yang lampau jadi pelajaran, yang baik-baik masih bisa diraih di depan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. syuliiit mbak Rien kalau ada di lingkungan yang sama .. nauzubillahi miin zaliik

      Hapus
  7. Koruptor gak akan bahagia walau uangnya banyak, jiwanya akan hampa.. begitu kata guru meditasi aku minggu lalu.. yaaa walaupun duit sedikit juga bikin sedih, yang penting duit halal dan nggak hasil korupsi yaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sedih kalau ngga punya uang, berarti cemilan anak anakku ga ada, makanan kucingku juga seadanya..hiks hiks nauzubillah...

      Tapi lebih sedih kalau aku ngerasa uang orang=uangku!!! Hiii...

      Hapus
  8. Masuk akal juga ya. Masalahnya, korupsi itu udah kayak "budaya" di korporasi. Kalau gak pakai pelicin, gak bisa dapet proyek, terus karyawan perusahaan digaji pakai apa?

    Ini kisah nyata yg dialami ayah saya. Jujur, hati saya sakit melihat ayah saya mengemban tugas mengirimkan pelicin atas nama perusahaan.

    Saya takut, kalau2 waktu itu beliau sampai "ketangkep". Sebagai keluarganya, saya tentu mendukung kalau beliau menolak dituduhkan sebagai koruptor. Karena itu hanya tugas yg dijalankannya, bukan semata-mata karena keinginannya. Juga bukan untuk kepentingan pribadi...

    Ah perkara ini memang rumit... Saya sampai gak tahu harus berharap apa. Berharap pemberantasan korupsi semakin baik, bagaimana jika orang2 yg hanya disuruh (seperti ayah saya) yang tertangkap? Apakah ia yang harus bertanggung jawab? Kalau ayah saya menolak melakukan tugas itu kepada perusahaan, lalu bagaimana beliau bisa menafkahi keluarganya?

    Maaf ini, saya jadi curhat di sini...

    BalasHapus
  9. Bagus juga kalau korupsi dikategorikan penyakit jiwa, karena sudah tidak tertolong lagi sebab mengambil bukan hak miliknya
    Dan karena ga ketahuan, itupun terus berlanjut,
    Tapi aku pernah dengar atau baca kalau harta yang didapat dari uang panas atau hasil korupsi itu ga akan membawa kebersihan pada pemiliknya
    Pantes aja ga puas sama sekali ya

    BalasHapus
  10. Emosi banget saat lihat koruptor yang udah pake baju orange, terus diliput media dan mereka masih melambaikan tangan ke kamera. Gak sedikit pun terlihat raut wajah penyesalan, yang ada malah tersenyum di depan kamera, huhuhu

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)