Deg-degan di Bandara Internasional Kuala Lumpur!


    Pernahkah kalian merasa tertarik dengan suasana di bandara? Nah, sebagai seorang ibu sosialita yang sering bepergian (melambai ala Menthik Wangi), aku ingin berbagi dengan kalian beberapa kesan yang aku dapatkan ketika berada di bandara. 

Yuk, simak artikelnya!

    Aku bepergian seorang diri - dan beneran seorang diri itu ketika tahun 2016 lalu. Berangkat ke KL karena ada event ciamik bertajuk Eat Write & Doodle. Aku membawa nama Emak Blogger ketika itu.

    Kebayang bakal di bandara sendirian sih, aku rapopo karena memang sejak kecil aku kan tinggal di perbatasan Kaltara ya, jadi memang kemana-mana ya harus pakai pesawat. Pernah kutulis sekilas di sini :




    Terus, kenapa pengalaman ini harus ditulis? 

    Hahaha.. believe me guys. Ini adalah salah satu pengalaman yang tidak akan pernah aku lupakan! 

    Aku didrop pak suami jam 12 siang dan ia menunggu sampai pukul 13.00    padahal pesawatku baru berangkat pukul 19.30, karena anak-anak harus dijemput pukul 14.00. Pokoke ribet deh, jangan tanya kenapa nggak berangkat setelah anak-anak pulang dlsb? Aku lupa, tapi situasinya ribet.

    Saat itu, aku bawa kabel charger dan power bank tapi kabelnya rusak, saat itu aku belum tahu ada penyewaan charger.

    Pesawatku ternyata take off jam 20.00 dan walau hanya 1 jam tapi karena perbedaan waktu, aku tiba pukul 22.00 di bandara internasional Kuala Lumpur. Jadi sampai malam, aku mencoba mengirit baterai dengan cara on and offapa daya ketika mendarat di bandara KL, bateraiku sisa 8%! 

    Panik, gak? Panik, gak? Panik lah .. masak enggaaak!

    Inhale .. exhale..

    Dengan seksama kubaca ulang petunjuk di email dan grup whatsapp. Pertama tentu saja nama hotel dan kamar, siapa room mate-ku. Ah syukurlah aku sekamar sama mbak Ajeng.

    Segera aku kontak mbak Ajeng, dan bersyukur ia membalas WA lalu mengiyakan untuk saling menunggu. Ketika usai mengambil koper di bagasi dan beli kartu SIM card Malaysia - karena sudah diwanti-wanti sama yang punya acara jangan sampai pake taksi bandara, harus naik GRAB saja - waktu sudah pukul 22.40. 

    Beberapa orang India melirikku, dan ada seorang yang menawarkan mengantarkanku ke tujuan. Kutolak. Buru-buru aku klik pesan GRAB Car, lihat nomor seri mobil dan..... 

    Dang! Hapeku mati!

    Huhuhu.. untung aku sudah bertukar info sama driver, baju yang aku pakai dan aku menunggu di pintu berapa, jadi ketika mobil tiba, kami langsung tidak miss-com!

    Thank God, drama tak berlangsung lama, malah seneng dapat driver yang baiknya setengah mati. Ia membantuku saat tiba di hotel, menunggu sampai aku ketemu mbak Ajeng. Pulangnya 4 hari kemudian, aku dijemput lagi oleh beliau diantar ke bandara, jadi ngga usah pake aplikasi. Alhamdulilllaaaah.... ala kulli hal.

Bandara Soeta dan Bandara Internasional Kuala Lumpur, Canggih, Efisien dan Informatif!

    Nah, sekarang aku mau cerita bandara dulu ya.

    Pertama-tama, suasana di bandara selalu memberikan kesan yang begitu dinamis. Kehadiran orang-orang dari berbagai latar belakang, tujuan perjalanan yang berbeda, dan emosi yang terpancar dari wajah-wajah mereka membuat bandara menjadi tempat yang begitu hidup. 
Ada kegembiraan dan kecemasan yang terasa dalam udara, seolah-olah siapapun bisa mengantar dan menjemput mimpi mereka!
    Kemudian, tak bisa dipungkiri bahwa bandara juga memberikan kesan kemewahan dan keindahan tersendiri. Dari desain arsitektur yang megah hingga interior yang elegan, semuanya terlihat begitu berkelas. 

    Tidak jarang aku merasa seperti berada di hotel bintang lima ketika berada di lounge bandara. Fasilitas premium yang disediakan, seperti ruang tunggu yang nyaman, restoran mewah, dan toko-toko branded, membuat pengalaman di bandara semakin eksklusif.


    Nah, salah satu yang kusuka jika di bandara internasional, selain minum latte di cafe yang bertebaran di dalam, ya window shopping!

    Satu yang kusuka, di bandara Soeta dan bandara KL, sangat informatif. Mungkin sebenarnya di bandara internasional lain sama ya, tapi auranya beda. Selain itu, mungkin modal bahasa Inggris plus Melayu membuat aku lebih pede ada di kedua bandara ini.

    Hmm kujabarkan sebentar, letak informatifnya di mana.

    Bandara Internasional Soekarno-Hatta sangat informatif karena kombinasi dari sistem informasi terintegrasi, teknologi canggih, layanan pelanggan yang efisien, dan berbagai media informasi yang tersedia. Semua ini memastikan bahwa penumpang dapat mengakses informasi yang mereka butuhkan dengan mudah dan cepat, meningkatkan keseluruhan pengalaman mereka saat berada di bandara.

    Selain itu, brosur dan peta fisik juga tersedia di berbagai lokasi di bandara. Ini membantu penumpang yang lebih memilih informasi dalam bentuk cetak untuk menemukan jalan dan fasilitas dengan mudah.

    Sedangkan jika di bandara KLIA - karena aku menggunakan Singapore Airlines - setelah tiba kita akan diarahkan menuju bandara satunya (KLIA 2) dengan free shuttle bus atau KLIA espress. Setelah melewati imigrasi dan bea cukai, klaim bagasi, udah tinggal menuju pintu ke luar, nah diinget-inget deh tu lewat pintu yang mana, soalnya jauh.

Bandara, Muara Pertemuan dan Perpisahan



    Tentu saja, di tengah kesibukan dan kemewahan itu, ada juga kesan yang penuh dengan nostalgia dan kehangatan. Saat melihat keluarga dan teman yang saling berpelukan di area kedatangan, aku tak bisa menahan senyuman. 

    Bandara adalah tempat di mana kisah cinta, pertemuan dan perpisahan terjadi. Kadang-kadang, aku melihat sepasang kekasih yang saling berpelukan dengan air mata bahagia di mata mereka, atau keluarga yang bersorak-sorai ketika melihat anggota keluarga yang lama tidak bertemu. Momen-momen seperti itu membuat hatiku terenyuh dan membuatku menyadari betapa berharganya hubungan dan kasih sayang di dunia ini.


    Tak hanya itu, bandara juga memberikan kesan tentang keragaman budaya. Aku sering berjumpa dengan wisatawan dari berbagai negara dengan pakaian tradisional yang khas. 

    Bahasa yang berbeda dan senyuman ramah dari orang asing membuatku merasa lebih terhubung dengan dunia yang luas. Aku suka melihat beragam maskapai penerbangan yang melayani rute internasional, membawa orang-orang dari berbagai belahan dunia untuk berbagi pengalaman dan keunikan budaya mereka.

    Kesan terakhir yang ingin aku bagikan adalah keberagaman kesempatan bisnis di bandara. Aku melihat banyak gerai dan toko yang menjual barang-barang mewah, seperti tas, perhiasan, dan kosmetik. 

    Aku juga melihat bisnis lokal yang menjual produk-produk khas daerah, seperti makanan, kerajinan tangan, dan pakaian tradisional. Semua ini menciptakan atmosfer yang begitu hidup dan memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha untuk mempromosikan produk mereka kepada pengunjung dari seluruh dunia.

    Jadi, itulah beberapa kesan yang aku temui ketika berada di bandara. Dari kesan dinamis, kemewahan, kehangatan, keragaman budaya, hingga kesempatan bisnis yang melimpah. 

    Semua itu membuatku semakin terpesona dengan dunia penerbangan dan membuatku semakin antusias untuk menjelajah lebih banyak tempat di masa depan. Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi dunia dan merasakan sendiri pesona bandara!



PS.
Semua ilustrasi di atas milik pribadi, untuk coloring book Tanti Amelia

Tidak ada komentar

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)