HIDUP LEBIH BERKUALITAS BERSAMA LAGOM SKANDINAVIA


Sudah lama aku mendeklarasikan diri sebagai makhluk Tuhan yang paling bahagia, karena kalau yang paling seksi biar milik Mulan Jameela saja.

So, aku tentu saja suka banget baca tentang Zen Living, Simplify Your Life, hygge style dan yang sedang hype, lagom.

Zen living dan simplify your life mengedepankan si pelaku zen yang harus calming, berusaha dan berpikir bahagia. 

Sementara, hygge (dibacanya hoo-ga) dapat diartikan secara sebagai “enjoying life’s simple pleasures,” menikmati hal-hal kecil dalam kehidupan, dan lagom artinya “secukupnya adalah terbaik.”
Oh, really? Jadi, Lagom itu apa?
Lagom (berasal dari kata Swedia, yang berarti pas atau tepat -tidak kurang dan tidak berlebihan), adalah tren Scandinavian terbaru. Lagom menjadi gaya hidup moderen yang saat ini mendunia. 
Lola Akinmade-Åkerström penulis buku  Lagom: The Swedish Secret of Living Well mendeskripsikan Lagom sebagai Det är precis lagom för mig – ‘Ini pas/tepat untuk saya.’ 

Lagom saat ini menjadi trend dan gaya hidup orang Swedia dalam menjalani hidup yang baik. Mereka memiliki pepatah: Lagom ar bast, lagom itulah yang terbaik.

Jadi Lagom ini kemudian diterapkan orang Swedia dalam berbagai aspek hidup. Bekerja tidak berlebihan, dengan cara diselingin dengan jeda dan istirahat yang teratur. Makan pun tidak berlebihan, jika cukup hanya dengan sepertiga piring, ambillah sepertiga. Tidak berlebih. Demikian pula dalam berbicara, berpakaian dan bersosial-media. Secukupnya.

 From id.mfginvest.com (richest nations, happiest nations)
Berdasar statistik di atas, sistem untuk menilai kepuasan suatu negara didasarkan pada statistik resmi, dari kuesioner yang dijawab oleh beberapa populasi.

Data tentang perkembangan suatu negara, kebebasan, solidaritas, keadilan, dan perdamaian diukur untuk membangun peringkat dan mencari tahu bagaimana orang dapat dibuat lebih bahagia.

Dari 13 negara tempat indeks diuji, Islandia dan Swedia berada di atas, dengan 76 dari 100 skor. Austria menempati posisi ketiga dengan 74, dan Inggris keempat dengan 69. 

Coba tebak, Indonesia saat ini berada di urutan ke berapa!

Lagom, a balance life within family!
Kenapa Skandinavia berada di urutan teratas?
Sejak mereka mengaplikasikan lagom ke semua aspek kehidupan, mulai dari minum kopi bareng hingga desain rumah, ternyata mereka jadi meminimalisir tingkat stres.
“Applying a sense of lagom to our everyday lives—in what we eat, what we wear, how we live, how we work—might just be the trick for embracing a more balanced, sustainable lifestyle that welcomes the pleasures of existence rather than those of consumption.” ~Anna Brones
From stylecaster
Lagom fashion street
Terlihat kan? Busana yang dikenakan lebih ditekankan pada kenyamanan, namun juga sopan sekaligus high fashion. Nyaris tanpa aksesoris, bahkan warna yang digunakan lebih ke ground colors, namun terlihat "pas" dikenakan. 

Alih-alih menggunakan bahan brokat dengan warna merah kuning hijau, busana ini menggunakan bahan katun yang menyerap keringat. Coraknya pun tidak ada. 

Konon, mereka bener-bener minimalis. Kadang di lemari pakaian hanya ada sejumlah pakaian yang disukai, dan fungsional. Yang lain? Singkirkan saja! Eh tapi benar, bukan? Ini mengurangi resiko stres akibat melihat lemari pakaian bertumpuk penuh sesak, setiap kali.

Lagom at work
Terus terang, aku agak susah mencari padanan kata untuk ini. Namun secara harfiah bisa disebut menggunakan konsep lagom saat bekerja. Apa resepnya? 

Ternyata, jeda minum kopi dilakukan dua kali, di pagi dan sore hari! Sebuah riset yang dilakukan oleh Emily Hunter dan Cindy Wu dari Baylor University’s Hankamer School of Business menemukan, bahwa jeda pagi membuat seorang pekerja lebih berenergi, mudah berkonsentrasti dan termotivasi. Juga mengurangi sakit kepala dan low back pain.
Dalam filosofi lagom, kemarahan, kesedihan dan segala pikiran dan perasaan negatif juga tidak diumbar. Secukupnya saja. Just enough. Ini sangat membantu dalam menciptakan hidup stabil tanpa drama.

Lagom dalam bersosialisasi
Ini seperti menerapkan aturan emas di dunia, The Golden Rules. Perlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan. 

Jika diambil garis besarnya, maka apa yang dilakukan orang Swedia ini antara lain;
  • Tidak menyela orang yang sedang berbicara. Dengarkan dulu baik-baik yang sedang disampaikan lawan bicara. 
  • Bicara dengan nada pelan, santai nyaris hening. Mereka terbiasa diam sebelum merespon kata-kata orang lain. Bagi mereka lebih baik diam daripada berbicara yang tidak baik bagi orang lain. 
  • Tidak ada orang yang ingin menonjol. Saat berbincang, usahakan agar tidak menonjol, apalagi bluffing dan menyombongkan diri.
  • Menghindar dari membicarakan hal yang sudah diketahui bersama. Misalnya, tidak membicarakan kemacetan atau politik. Apalagi mantan.
  • Jika terlambat, cukup minta maaf atas keterlambatan. Tidak perlu menjelaskan mengapa Anda terlambat. 
Nah, gimana? 
Aku sih jadi pengen menerapkan hidup ala lagomers ini, secara gitu, di dalam Islam pun juga sudah diwajibkan demikian. Tidak dianjurkan, loh. Diwajibkan! Surahnya berbunyi;

۞ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al A'raf 7:31)

Lagom dalam desain dan tata ruang
Roomanboard.com

"Aah.. so lagom!" itu yang seketika terbersit di benak, ketika sebuah gambar ruangan yang terlihat sederhana namun stylish melintas di beranda.

Kayaknya aku sudah jago nih, memilah mana gaya hidup lagom. Rumah yang berukuran sedang, cukup hanya untuk penghuni rumah. Didesain dengan minimalis, tidak ada ukiran rumit, tidak ada corak ala India dengan pattern aneka warna.

Ibarat makanan, hunian dengan konsep lagom ini seperti makan masakan dari rumah Ibu dengan bumbu sederhana. Ibu kan tahu persis, rasanya. Tidak keasinan atau kemanisan, tidak juga kepedesan. 

Bagaimana aku menyikapi hunianku?
Karena rumahku laiknya rumah lain jaman now, lahan terbatas, maka aku hanya menerima tamu di teras rumah. Sementara, ruang tengah berfungsi sekaligus sebagai ruang keluarga, ruang makan dan ruang kerja.  

Dengan adanya konsep lagom, kayaknya nanti akan aku ubah hingga yang tersisa di ruangan hanya seperlunya saja.




Hunian nyaman ala Lagom di Indonesia
Skandinavia Apartemen
Inilah yang diterapkan oleh @skandinaviaapartment yang berlokasi di Tangerang City. Unit apartemen Skandinavia Lagom yang sudah jadi dan sudah banyak dihuni ini diantaranya :
  • tipe 1 bedroom Dulux, 
  • 2 bedroom junior, dan 
  • 2 bedroom corner Lagom. 
Detailnya luas tanahnya sebagai berikut:

Tipe 1 Bedroom, dimana terdapat 2 pilihan luas:
a) 37.64 m2 (nett) ; 44.81 m2 (semigross)
b) 30.51 m2 (nett) ; 36.32 m2 (semigross)

Tipe 2 Bedroom, dimana ada 3 pilihan luas:
a) 2BR Deluxe, dengan ukuran luas 43.98 m2 (nett) ; 52.36 m2 (semigross).
b) 2BR Corner, luas 55.43 m2 (nett); 65.99 m2 (semigross).
c) 2BR Top Level, luas 75.28 m2 (nett) ; 89.62 m2 (semigross).

Tipe 3 Bedroom, mendapatkan 2 parking lot. Terdapat 3 pilihan luas:
a) 3BR Deluxe, luas 75.28 m2 (nett) ; 89.62 m2 ( semi gross).
b) 3BR Corner, luas 93.07 m2 (nett) ; 110.80 m2 ( semi gross).
c) 3BR Corner Top Level, luas 93.07 m2 (nett) ; 110.80 m2 ( semi gross).
Desain huniannya sangat minimalis, tapi bukan berarti tidak menarik! 
Konsep yang diaplikasikan mengedepankan a balance life within family, amenities and surroundings, carrier and health, facilities, and friendship.

Apartemen Skandinavia ditawarkan fully furnished sehingga jika kita ingin menempati, ya tidak usah repot membeli aneka peralatan lagi. Apalagi, konsep lagom kan memang tidak membutuhkan banyak barang, hayoo.. masak lupa?

Untuk tipe 2 bedroom all types yang dibanderol mulai dari harga IDR 800 juta, maka pemilik atau pengguna apartemen sudah mendapatkan fasilitas:
  • Washing Machine 7 kg (front loading)
  • Kulkas 1 pintu
  • AC 1 pk
  • Hob Kompor 2 Mata
  • Water Heater 30 ltr
  • TV 32’
  • Spring Bed 160x200
  • Kitchen Set
  • Gorden
  • Sofa 2 seater
Apartemen Skandinavia TangCity Tangerang ini terletak di Jalan Jendral Sudirman No.1 Cikokol, Kota Tangerang. 



Sebagai bagian dari TangCity Superblock, maka Apartemen Skandinavia memiliki akses yang saling terintegrasi. 

Apartemen Skandinavia terletak di lokasi yang cukup strategis, mudah diakses dari Gading Serpong, Alam Sutera, BSD, dekat menuju Tol Jakarta Merak, Padang Golf, dan Bandara Soekarno Hatta.





Fasilitas Apartemen Skandinavia
skandinavia-tangcity.com
Norman Eka Saputra, Direktur apartemen Skandinavia, menerangkan beberapa fasilitas dan keuntungan memiliki hunian vertikal ini.

Apartemen Skandinavia yang terletak di superblock Tangcity, memiliki
infinity swimming pool, wellness center, jogging track, fasilitas terbuka One Park, alfresco dining. 

Fasilitas baru yang dibuka di bagian bawah apartemen adalah Starbucks dan QQ Kopitiam, serta dalam waktu dekat Restoran Sederhana Bintaro. Selain itu juga sudah dibuka di lokasi Gerai Samsat hasil kerja sama dengan UPT Samsat Cikokol, untuk pengurusan pajak kendaraan bermotor dan SIM.

Jadi, perlukah kita tinggal di apartemen?

Menurut data properti tahun 2018 lalu, ketersediaan apartemen di Jakarta telah mencapai 28 ribu unit, maka bisa dipastikan pasar yang saat ini sedang jenuh, menurunkan tingkat hunian. Kemungkinan besar, padatnya penduduk di kota sebesar Jakarta membuat sebagian urban people beralih ke kota-kota satelit. 

Terbukti, jumlah hunian vertikal di kota-kota satelit pada tahun 2017 lalu,  meningkat.  Kenaikannya sekitar 16 persen, atau sekitar 204 ribu unit dari tahun sebelumnya  yang 176 ribu unit, dan pada 2018 meningkat 12 persen menjadi 228 ribu unit.

Ini menunjukkan sebenarnya terjadi pergeseran pola pikir dan hidup. Untuk mereka yang bekerja dan tinggal cukup jauh, tinggal di apartemen yang berkonsep superblock tentu sangat memadai. Bebas macet, fasilitas semua sudah tersedia, dan bisa hangout atau sekedar bersantai di akhir pekan bersama keluarga tanpa harus jauh-jauh keluar rumah.

Jadi, kalau ditanya perlu tidaknya punya apartemen, ya kurasa sebagai orang awam, perlu. Mungkin tidak untuk ditinggali keluarga sepertiku. Tapi aku kan punya beberapa orang anak, yang suatu saat kuliah dan bekerja. Memiliki apartemen menjadi alternatif terbaik, daripada sewa kos-kosan!

Open house genius home ala Apartemen Skandinavia

Dibuka pada tanggal 26 Oktober 2019, event Open House Skandinavia Lagom ini menarik banyak orang untuk hadir. Mereka ingin mengenal lebih jauh lagi tentang konsep hunian ala Lagom, sebuah konsep "kebahagiaan berawal dari rumah".

Apartemen Skandinavia ini juga telah dilengkapi peralatan smart home, atau malah genius home. Semua terkoneksi dengan jari dan gadget yang kita miliki. Itu semua bisa kita lihat saat mengunjungi show unit apartemen. 

Bahagia itu bukan dicari tapi diciptakan. Bayangkan bagaimana selarasnya hidup mereka baik rakyat maupun pemerintahnya sehingga tercipta hidup yang bahagia. 

Pengen nggak sih menjadikan konsep Lagom sebagai gaya hidup kita sehari-hari? Pastinya pengen banget. Biasakan merasa cukup. Biasakan mendahulukan kepentingan orang lain. Biasakan gak comel, gak bawel, gak julid, gak komen kalo gak perlu ha ha ha.. (eh eh eh, komen di blog ini tapi perlu, loh!)

Last but not least, untuk hunian, terapkan konsep Lagom. Kurangin barang yang tidak perlu, selain mengurangi sampah juga mengurangi stres. Bisa kan? Bisa!

Happy become a lagomers, then!

#skandinavialagomblogcompetition
#skandinavialagomminiblogcompetition
Skandinavia Apartment

33 komentar

  1. Lagom ini spirit hidup yg Islami banget ya Mba.
    aku berusaha inget2 filosofi dalam Islam, dan yaaahh bener banget QS Al-A'raf 31 ini kudu jadi pedoman hidup kita. Ga boleh berlebih2an, tapi juga ga boleh terlalu minim yak :D
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillaaah ... aku cucok deh sama being a lagomers karena ayat ini jeng, jadi kan basic banget ya

      Hapus
  2. Mbak Tanti, aku pengen punya apartemen, biar gue bisa jingkrak-jingkrak, punya tempat tidur luas, masak dengan peralatan dapur yang lengkap hingga leluasa. Tolong doain yo, karena aku masih jadi anak kos.... . #EhSyurhat, hahhaha Semoga dapet konsep lagom kayak gini, duh sesuatu bangets...

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh itu gampil banget caranya loh Eka, coba deh pantengin youtube pak haji Dwi Susanto

      Hapus
  3. Aaahh, suka banget dengan filosopi lagom-nya. Dijelaskan super dengan super detail dan mudah dimengerti.
    Prinsip hidup yang kek gini emang lagi mengedukasi akhir akhir ini dan bikin kita jadi bijak dalam membeli sesuatu ya, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah iya, jangan numpuk barang dan jangan berlebih-lebihan

      Hapus
  4. Ikutin konsep Lagom buat gaya hifup? Mulai dari hal simpel dulu kali ya. Kalau punya hunian kaya gitu, lumayan deh. Jika bicara apartemen, sekarang ini memang lebih banyak yanh tinggal di sana karena kemudahannya

    BalasHapus
  5. Kayaknya hidup tenang banget ya kalau menerapkan konsep lagom. Emang punya kebanyakan barang-barang itu bikin stress, Mak. Banyak baju tapi bajunya gak ada di lemari tuh rasanya gimana, ya? Soalnya gimana mau masuk lemari kalau bajunya aja belum disetrika, saking banyaknya sampe bingung mau setrika yang mana dulu hahahhaa. Apartemen Skandinavia kece banget deh, tipe hunian idamankuuuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. laaa itu dia, mubazir dan "tumpah" di lemari jadinya. lagipula kuhitung aku cuma butuh 10 pasang baju doang, selama 1 bulan, plus baju tidur lah kira kira 5

      lainnya.... nyampah

      Hapus
  6. di buku apa yah pernah baca tentang gaya hidup orang swedia ini? lupa...tp kayaknya di tulisan itu ga disebut istolah lagom. jd baru tau dr sini. keren ya kalo bisa balance gitu maak.. btw..perlukah kita tinhgal di apartemen? haha, scara konsep tata ruang aku setuju. tp sbg orang kampung aku kok belum dapet konsep sosialnya ya...wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan kubilang, aku belum butuh, tapi one day anak anak butuh hihi

      Hapus
  7. Bagus ya filosofi lagom ini. Nggak boleh berlebihan, sederhana. Ngomongin soal lagom style, kesentil nih secara baju2ku banyak banget huhuhu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kesentil semuanya aku mah, ya lifestyle ya secara tingkah laku juga

      Hapus
  8. konsep lagom, secukupnya saja. yg jelek jangan diumbar agar nilai negatifnya tak bertambah besar ya kak

    BalasHapus
  9. Gaya lagom perlu banget nih ditiru. Apapun itu seperlunya saja, enggak usah berlebihan. Karena yang berlebihan memang kurang bagus.

    Dan setuju banget, ngelihat baju-baju yang banyak itu bikin stress apalagi kalau belum disetrika. Lihatnya aja udah bikin enek. ����

    BalasHapus
  10. Masya Allah, cantik dan nyaman ya apartemennya, bikin betah, aku mupeng banget pengen suatu hari punya apartemen Mak neng..semoga ada rezeki kita ya aamiin..

    BalasHapus
  11. Aku sih setuju tinggal di apartment juga nyaman, asalkan konsepnya seperti Lagom di Sandinavia Apartment ini mbak. Nantinya mungkin malah cuma suami dan istri ya, jadi cukup deh apartment dengan dua kamar atau tiga kamar gitu

    BalasHapus
  12. Aku merupakan salah satu penyuka gaya scandinavia nih, termasuk dengan pemilihan furnitur di rumahpun aku sukanya scandinavia. Jadi pengen staycation ini di lihat hotelnya kok lucu banget sih itu mbak.

    BalasHapus
  13. Fashion street nya cakep bener, aku suka outernya mba, atuhlah pengen banget aku punya outer modelan begini tapi versi yang nyaman digunakan sehari-hari dengan cuaca di Jakarta yang masyaaallah terang benderang cerah ceria ehhehehe

    BalasHapus
  14. Yang sederhana memang selalu lebih memikat ya, mba.

    Seperti kata quote berikut ini:

    "There is beauty
    in
    simplicity"

    Dalam banget yak!

    BalasHapus
  15. Lagom nih filosofinya banyak bener dalam setiap aktivitas ada ya maknanya hehe
    Wah bagus ya desainnya apartemen Lagom ini, jusru skrng kyknya org cenderung lbh suka desain yang minimalis tapi fungsional ya mbak :D

    BalasHapus
  16. Sebenarnya rumahku skandinavia mba. Tapi entah hadirnya anak-anak bikin rasa itu hilang xixixix

    Duh lagoom ini jadi solusi ya 😍😍😍 harganya menarikkk

    BalasHapus
  17. Keren ternyata konsep lagoom ini ya. Secukupnya tidak berlebihan. Bukan hanya pada sikap hidup. Merambah ke style fashion dan arsitektur. Apartment Skandinavia nyaman banget kelihatannya.

    BalasHapus
  18. Skandinavia Apartment ini tempat yang coxok ditinggali kaum urban milenial yang ingin hunian nyaman, aman, dekat dengan pusat kota dengan transportasi terintegrasi.

    BalasHapus
  19. Ya Allah keren bngt nih Apartemen Skandinavia lokasi yang cukup strategi lagi mau mba aku punta 1 Aja buat invest pastinya bakalan bagus y prospectnya

    BalasHapus
  20. Konsep Lagom saat ini baru ada di Tangerang City yah mba? Q jg suka desain ala skandinavian ini, berharap nanti punya rumah or apartemen bergaya skandinavian

    BalasHapus
  21. enaknya tinggal di apartemen itu kalau bersihinnya gak capek karena ruangannya gak banyak pula seperti di Skandinavia apartemen ini. Udah lengkap pula fasilitasnya.

    BalasHapus
  22. Ngomongin hunian bikin aku mau mewek sebenarnya
    Karena aku sudsh 7th nikah belum dikaruniai rumah
    Lihat Lagom di atas kok ya pengen ngerasain hidup di situ heheh

    BalasHapus
  23. Bagus nih konsep Lagom. Sebagai muslim harusnya cara kita menjalani kehidupan juga seperti ini ga berlebihan

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)