NGOPI DI STUDIO KOPI NDALEME EYANG

"Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.
-Dee, Filosofi Kopi -

Pernah denger kalimat "Ngopi yuk?" 
Pasti pernah. Biar pun sampe di warung kopinya malah pesen jus atau teh tarik, misalnya. Tapi kalimat yang satu ini populer sebagai bentuk ajakan. Tentu saja ajakan berteman lebih akrab.  

Ngopi bukan literally aktifitas meminum kopi. Baik kopi instan ataupun kopi bijian. Ngopi menjadi satu rujukan bahasa untuk berkumpul bersama kawan-kawan. Nongkrong!

Ini berlaku tidak hanya di Indonesia, loh. Hampir di berbagai belahan dunia  nongkrong di warung kopi. Kalo kalian pernah nonton sitkom FRIENDS like I did before, hampir di seluruh filmnya dibuka atau ditutup dengan nongkrong bareng di cafe Central Perk. 


Privilege itulah yang menjadi tujuanku ke kota Solo, selain menginap di Musafir Guest House. Guest House ini dikelola oleh sahabat lama yang kukenal dari Yogya, mas Prapto.

Mas Prapto yang lama berkecimpung di dunia perhotelan ini, lama menghabiskan waktunya di Timur Tengah. Pengalaman beliau selama bekerja pada luxurious hotel dan catering company selama 11 tahun di Riyadh, Makkah & Jeddah membuatnya menerima tawaran untuk mengelola beberapa guest house & homestay 

Mas Prapto yang bergerak di bidang management consultant juga memiliki hobi bertualang, membuatnya gercep memiliki  custom-made travel organizer yang independent. Jadi kalo kalian mau jalan-jalan kayak aku n the gang, dan memiliki budget tertentu yang tak terbatas, maka hubungi saja mas Prapto. Nanti aku bisikin nomor hapenya.

Sungguh beruntung memang, memiliki teman yang tersebar di mana-mana. Bayangkan, aku bisa berkunjung ke Solo dan dijamu seperti di rumah sendiri!

Memang benar, silaturahmi adalah hal yang luar biasa indah. Selain dijamu dengan extraordinary friendly, kami dikenalkan dengan manager Studio Kopi Ndaleme Eyang, mas Yoseph Haryanto. Beliau juga salah satu pendiri Komunitas Baracik Muda Indonesia. Owner SKDE sendiri, mas Ibe Karyanto, tak terlihat di senja itu.




Studio Kopi Ndaleme Eyang adalah kepanjangan tangan dari Studio Kopi Sang Akar di Tebet, Jakarta Selatan, yang didirikan pada 2014. Dua studio kopi tersebut merupakan salah satu unit usaha untuk mendukung keberlangsungan Sanggar Anak Akar, sekolah otonom di Jakarta Timur yang telah mendidik ratusan kaum marginal sejak didirikan pada 1994. 

Di Studio Kopi Ndaleme Eyang yang buka tiap hari itu, pengunjung dapat menjelajahi beragam cita rasa kopi Arabika dan Robusta yang diperoleh langsung dari petani lokal di Jawa Tengah, seperti kopi Sindoro, Lawu, Klaten, dan lain-lain. 


beberapa biji kopi lokal


Mahal? Tentu tidak!
Datanglah. Saksikan sendiri tatkala para barista meracik sendiri secangkir kopimu. Ditimbang, diseduh, dipres, lalu diberi topping atau sekedar susu, dan kemudian disajikan segar. 




Harga per cangkir kopi segar yang diseduh secara manual itu hanya berkisar dari angka Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu. Sejumlah menu camilan lokal menemani. Harganya juga tak kalah terjangkau. 

Ada satu kelebihan SKDE yang tak akan kalian temui di manapun. Yaitu sajian menu Es Kopi Jeli yang di dalamnya terdapat jeli hand made. Dengan warna hitam putih, kenyalnya jeli dengan rasa kopi yang pekat menjadikan minuman ini juara!


Di sini, pengunjung bisa bersantai di kedai berarsitektur rumah adat Jawa minimalis itu dari pukul 16.00-24.00. 

Dengan balok kayu yang dibentuk menjadi furnitur, entah kayu trembesi atau jati, ruangan terlihat classy sekaligus cozy. Rasanya ingin tak beranjak dari situ, menikmati cangkir demi cangkir kopi, ditemani alunan musik jazz lembut. 

Di sudut juga ada sebuah rak berisi aneka buku, yang siap menemani kaum jombloers yang kebetulan terpergok sendirian, lalu salah tingkah.. ihik.. 




Tak sekedar instagrammable, namun juga wadah pecinta seni dan budaya
Mas Yoseph sebenernya mengundang aku dan teman-teman untuk hadir di sesi bincang santai malam itu. 

"Mirip dengan Studio Kopi Sang Akar di Jakarta, Studio Kopi di Solo ini konsepnya memang menyediakan ruang bagi teman-teman pegiat seni budaya dari mana saja. Mulai dari komunitas film fiksi, film dokumenter, sastra, musik indie, dan lain-lain," kata pengelola Studio Kopi Ndaleme Eyang, Yoseph.


Selain menjadi wadah bagi para pecinta seni dan budaya untuk saling bertemu dan berbagi, Studio Kopi Ndaleme Eyang juga mempunyai satu program kegiatan yang jarang dimiliki kedai kopi lain, yaitu Kelas Literasi Kopi

Kegiatan semacam workshop yang mengulas hal ihwal kopi itu diselenggarakan oleh Baracik Muda Indonesia, komunitas peracik kopi nusantara. Komunitas ini didirikan Yoseph bersama beberapa rekannya.

Tidak lantas dibiarkan bergerak sendiri, para peserta pelatihan itu juga masih mendapat pendampingan selama setahun dari Studio Kopi Ndaleme Eyang, mulai dari strategi pemasaran hingga dalam hal tata kelola manajerial. 
"Bersyukur kalau ilmu yang kita miliki bisa bermanfaat buat orang lain. Nggak perlu takut tersaingi, toh nanti mereka akan menemukan pasarnya sendiri," kata Yoseph.


Ya, bersama secangkir kopi, keakraban terbina. Kehangatan muncul, tanpa pandang kasta. Semua menikmati kopi. Lalu ngopi akan selalu ada diantaranya.

MINUM KOPI VIETNAM DRIP DI BIJIEKOPIE

Ketika ngopi, pertukaran pikiran dan cerita biasanya terjadi begitu saja. Kopi seperti memiliki efek yang menenangkan. Kafein, menghilangkan beban pikiran.

Di hadapan kopi, kita semua sama. Ngopi sambil memikirkan aneka filosofi, bagai mata uang yang mampu membeli ilmu. Karena kopi adalah pertemanan, dan ngopi adalah keakraban. Dan senja itu, kami semua mendapatkan persahabatan. 


Terimakasih mas Prapto, mas Yoseph dan Studio Kopi Ndaleme Eyang. Insya Allah jumpa lagi!

35 komentar

  1. Pernah ke sini waktu arisan ilmu bareng Emak Blogger Solo. Dan salut sih, karena SKDE sering banget bikin acara yang sarat manfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naaah itu... daya tarik SKDE adalah gak sekedar ngopi nongkrong bareng, tapi juga berbagi ilmu

      Emak Blogger Solo cakep pisan euy

      Hapus
  2. Pernah ici-icip camilannya pas arisan ilmu sama KEB Solo dan memang enak. Lokasinya nyaman meski agak masuk ke gang. Cocok deh buat ngobrol-ngobrol seru sembari menikmati kopi enak dengan harga super bersahabat

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener, camilannya itu loh, biar "cuman" singkong tapi rasanya internasional

      Hapus
  3. Studio Kopi Ndaleme Eyang, dari namanya aja, udah auto bikin kangen suasana rumah eyang di desa. Duh, aku jadi rindu Solo nih, Mak. Kapan2 mau dong baca review mak Tanti tentang Musafir GH. Moga2 terjangkau yaaa rate-nya
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ratenya udah tak tulis kok jeng, murah meriah .. tak kasih nomor mas Prapto sekalian yooo.. monggo buat blogger pasti beda segalanya! Guarantee!

      Hapus
  4. Waaah itu menggiurkan sekali. Kopi tuh favorite ade, Mba. Tapi semenjak kena maag akhirnya cuma jadi istilah seperti yg mba Tanti tulis. Ngopi yuuk.. tapi di kedainya minun jus.. xixixi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkkwkwkkwk... aku juga sering gitu De, ngopi yuk ngopi tapi sampe sana malah makan nasi goreng ama teh anget! gubrak gak sih!

      Hapus
  5. Harga kopinya nggak mahal ya, penampakannya juga menggiurkan.
    Suamiku juga suka kopi, tapi kopi hitam tanpa gula dan tanpa tambahan apapun biasanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu.. ternyata kopi item murni enak banget itu!

      aku sekarang kalo ke cafe beneran ya pesennya kopi item aja tanpa apa apa lebih nikmaaat

      Hapus
  6. Haduh kak aku jadi auto pengen nyeruput kopi hahaha...pilihan kopinya menggoda untuk diicipi...Apalagi harganya terjangkau dan tempatnya juga asik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. adoooh aku terbayang bayang si es kopi jeli itu loh mbak, sumpaaah beneran ga nyesel belinya

      Hapus
  7. Saya juga sering ke warung kopi, tapi yang dipesan jus buah. Hihi.. Saya blm menjadi peminat kopi, baru penyuka aroma kopi dan segala kisah tentang kopi. Asyik juga ya, santai di Ndalem Eyang ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yok, yang bilang ngopi yuk tapi pesen jus buah angkat tangannyaaaa

      Hapus
  8. Wooww...itu mama2 bloher senior pada ngumpul yaaa... Ada Mak Fadlun yang udah lamaaa banget ga ketemu oiy. Asyik ya memang ngopi sembari ngobrol ngalor-ngidul, melepas kangen dan bercerita yang entah lah pun terasa asyik ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih Alhamdulillah dikumpulkan di Solo .. dan emang ngobrol ga habis habis

      semoga besok besok ke Semarang amiiiin

      Hapus
  9. waaa enaknya makk ngupi2 sambil ngemil cantik :D tempatnya cozy n bikin betah ya

    BalasHapus
  10. makneng gelas kopinya yg paling atas kayak punyaku di rumah
    dan pernah dung bikin ala2 kpi cafe gitu pake gelas tersebut buat gaya-gayaan hehehe...

    BalasHapus
  11. Studio Kopi Ndaleme Eyang - namanya tradisional tapi sajiannya modern. Gabungan yang apik.

    BalasHapus
  12. Aku gak terlalu suka kopi, tapi senang lihat orang yang nyeduh kopi. Suka juga baunya. Tempat ngopinya enak gini, bikin betah

    BalasHapus
  13. Kalau di aceh itu banyak banget lho mbak warung kopi.mulai dari warkop jadul sampai warung kopi dengan model kekinian. Tapi aku jarang nongkrong di warkop. Sukanya di perpus. Eaaa...

    BalasHapus
  14. Suka banget sama furnitur di dalam SKDE ini, Mbak. kayu-kayunya, wuhh. sambil menyeduh kopi dan bercengkrama dengan teman2 tentu asyik. Tapi aku jarang ngopi bareng temen2, seringnya di rumah hihiii

    BalasHapus
  15. Wah bisa jadi tempat nongkrong nih kalau main ke Solo, Nyeni banget tempatnya ya bikin betah mbak..aku mau kopi jeliii...

    BalasHapus
  16. Udah beberapa kali kesini waktu ada acara komunitas KEB, wayang ama HS. Pokoknya kalau ada pertemuan komunitas, pasti nongkrongnya di sini deh. Suasananya enak, bikin berasa makin akrab gt. Dan kopinya juga enak ya mbak.

    BalasHapus
  17. Ruangan yang ada di Studio Kopi Ndaleme Eyang mirip dengan kediaman simbah di Solo. Jadi kangen simbah hiks ... hiks
    SKNE tempat nongkrong yang asyik ya, bisa kumpul bareng teman sekaligus mendapat sharing ilmu yang bermanfaat

    BalasHapus
  18. waaah ada lemari bukunya. buat yg bosen di rumah mulu, ada alternatif tempat nongkrong yg bergizi buat otak nih. sesekali nyesap kopi, hmmm baca jadi asoy

    BalasHapus
  19. Apapun campurannya kopi akan tetap terasa pahit ya, bener gak bisa disembunyikan. Kepahitan harus dihadapi ya mbak hihihi.

    Tapi aku kalau pesen kopi pahit belum pernah pasti dicamput. Duh kopo Ndaleme Eyang kayanya enak juga ya, aku belum pernah nyobain mbak. Tempatnya unik ya bisa sambil baca-baca juga

    BalasHapus
  20. Mak Tanti aku sering dapat kiriman kopi Arabika Temanggung itu. Kakak ku kebetulan punya kebun kopi di Temanggung.

    BalasHapus
  21. Baca judulnya kupikir didaerah jawa mba, ternyata deket ya tempatnya unik lg,, jd kpingin ngerasain Kopi Ndaleme Eyang Dan baru Tau artinya Studio Kopi Sang Akar di Tebet,

    BalasHapus
  22. Wah, tempatnya unik ya. Udah modern tapi tetep masih ada sentuhan tradisional. Suka deh yang begini. Bikin betah ngopi berlama-lama.

    BalasHapus
  23. Namanya unik. Apalagi tempatnya unik banget. Berasa kayak di rumah di pedesaan. Bikin ati ayem. Kayaknya aku bakal kerasan kalau ngopi di sini. Semoga kalau ada rejeki ke Solo bisa mampir ke tempat ini.

    BalasHapus
  24. Wah tempatnya unik ya Bun. Ngopi bisa waktu me time juga buat ibu-ibu. Menyesap setiap hisapannya sambil menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan-pelang sambil menenangkan pikiran. Sepertinya aku butub waktu sendiri sambil menikmati minuman dan makanannya tanpa banyak iklan dan drama di rumah wkwkwk ��

    BalasHapus
  25. seru amat kumpul-kumpulnya mbak..aku pernah juga ke studio kopi ndalem eyang ini. dulu pas acara arisan ilmu emak blogger

    BalasHapus
  26. Saya belum pernah kesini. Pengen juga ih nyobain kopinya. Besok pas ke Solo minta anter Arin deh

    BalasHapus
  27. Wah sepertinya nyaman banget ya kak, jadi pengen ke sana juga hehehe

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)