REJEKI ITU APA?

 

nengtantidoodle

Mari kita bicara tentang rejeki....

”Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, tentu diadakan-Nya jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari “pintu” yang tak diduga-duga olehnya. 
Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Bahkan sesungguhnya Allah pelaksana semua peraturan-Nya. Dan Allah juga telah menjadikan segala-galanya serba beraturan “. (Ath Tholaq ayat 2-3)


    Jelang akhir tahun, semua seolah berlomba mengajukan diri. Mulai dari uang kuliah Abang semester depan kudu beres sebelum akhir tahun ajaran berakhir, ditambah si kakak cantik mau ujian dan minta uang untuk tambahan bimbel.  Ya, bimbelnya memang hanya 
diadakan di sekolah, bukan diadakan oleh bimbel terkenal yaa... tapi tetep ada biaya di luar dugaan.

    Eh, si bontot kudu bayar uang foto ijazah dan perpisahan untuk buku tahunan siswa,  study tour dan berangkat ke Bandung sekaligus! Untunglah sekolah mengharuskan siswa menabung setiap bulan, sehingga biaya study tour tercover sepenuhnya dari situ. 


Pusing eiiim? Belom. 
Itu masih ditambah dengan pertanyaan di WAG Ortu kelas IX. 

    "Mau perpisahan di mana? Makannya mo prasmanan apa kotak? Kaos kelasnya yang kek gini apa kek gitu? Eh, buat guru-guru, kado perpisahan kelas apaan yak? Mosok tupperware mulu? Gelang emas keiik (semoga gurunya gak baca, amiin)."

    Mendadak .. mesin air Ibunda jebol!  Dan, Cianjur yang usai dilanda gempa bumi beberapa minggu lalu, sehingga rumah saudara di area Cianjur kota rubuh separuh, mendadak terkena banjir bandang! Seorang blogger Cianjur, Teh Okti mengirim beberapa pesan di grup komunitas, untuk memohon doa. Yaa Allaah....

    Kubuka celengan ayam besar berisi uang koin, menyetor ke bank dan mengirim semua isinya ke beberapa  komunitas, walau jumlahnya menurutku tak seberapa dan memalukan :(

    Tapiiii... sodara-sodara, Allah itu memang suka mengejutkan! Ia juga suka bercanda.

    Baruuu aja mikir, "Bismillaaah semoga Ibu ada rejeki ganti pompa air, si bontot mau bayar uang perpisahan, si cantik mau bimbel dan si Abang kudu bayaran uang kuliah!" 

    Ting.. kling.. kling, email masuk dari BUMN dengan nilai fantastis, sehingga uang ijazah dan perpisahan si bontot beres. Sisanya kukirim ke Ibunda. 

    "Eyang ada titipan untuk beresin pompa air yaa.." dan Ibunda send a big heart emoticon to my whatsapp.

    Masih bengong cantik mikirin uang kuliah si Abang, eh tau-tau dapat job berangkat ke Bekasi untuk training fasilitator. 

Eeeh, di sana dikasih tawaran workshop here and there. Sepulang training, dengan bangga kuberikan ke bang Dho, suamiku. "Nih pa, kutambahin yaa buat uang kuliah Abang!" 

"Waa makasih Mamaaa.. mama emang hebat!" katanya. 

Masih terpana karena dua eh tiga masalah kelar seketika, dan berdoa sepenuh jiwa untuk bimbel yang diminta si cantik. Yes, masih ada satu lagi yang butuh diselesaikan, sementara uang tabungan udah zero.

Sebuah whatsapp masuk.

    "Tanti, buatin gue lukisan dong di kebaya tiga biji dan satu sarung, ini gue transfer segini dulu yaa, thanks!" 

Jebret! 

Rekening bertambah persis seharga uang bimbel! Mata seketika panas, dan kurasakan mataku berembun. Sujud syukur!

PS. Mataku berembun ternyata karena aku salah pasang maskernya di atas kacamata. *dikepruk pembaca

Yaa Allah, DiriMU kok baik bangeeeeet siiih.... semesta Kau gerakkan untuk mensupport all that I need for doing my job. Subhanallaaah!

Siapa dibalik ini semua? Ya Allah, laaah! DIA lah Allah. Allah Bercanda sama kita-kita, Allah aturin semua kejadian. Rangkaian candaan Allah, membuat saya paham Allah Maha Kuasa dan Maha Mengatur.

Alhamdulillah, tuuuh kan, bener rencana Allah itu bener-bener deh ga ada batasnya, yakin dulu deh intinya, kesananya biar Allah yang ngatur
Innahuu ‘alaa kulli syai-in qodiir.

Ibarat keran, maka rejeki halal adalah airnya yang jernih dan mengalir deras. Ikhtiar en usaha adalah kerannya, pipa adalah doa dan harapnya, dan Allah adalah sumber airnya. Eiiim?

PS Lagi.

Barusan, adik ipar mengirim pesan WA. "Mbak, ini ada sedikit rejeki yaa buat anak-anak, semoga bermanfaat,"

Jumlah "sedikitnya'... dikirim by Gosend berupa sekarung beras dan sekotak besar aneka sembako! 

Semua bikin mata panas dengan air mata dan sujud syukur seketika. Lagi dan lagi. Aah, Allah... kemana lagi aku harus bersyukur?

18 komentar

  1. Alhamdulilah MasyaAllah ikut senang membacanya mba, memang rezeki itu tiada disangka seperti ayat seribu dinar diawal ya mba..Allah kirimkan sesuai kebutuhan dan dilebihkan pulak. Bersyukur sekali ya mba semesta mendukung semuanya, Mba orang baik pasti mendapatkan jalan baik dan Allah cukupkan selalu InsyaAllah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. masya Allah makasih banyaaaak mbak Herva iya aku masih takjub kalo inget

      Hapus
  2. Subhanallah, rejeki dari Allah itu memang sering datang tanpa disangka-sangka ya mbak, yang penting kita ikhtiar dan berserah hanya sama Allah. Ikut terharu bacanya mbak... 🙏🏻

    Jadi berkaca diri nih, saya juga masih suka menghawatirkan soal rejeki, kadang merasa bingung seolah buntu, padahal Allah selalu cukupkan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah mbak Lina. Sekarang kalau ngeluh suka malu :( ternyata semua itu takarannya "cukup* ya mbak

      Hapus
  3. Pengin mengeluh tapi selalu aja diberikan kenikmatan yg luar biasa, selalu ada aja hal yang tak terduga. Sehat-sehat maak, beserta keluarganya

    BalasHapus
  4. Masya Allah, beberapa pekan ini saya merasakan hal serupa. Ketika sedang bingung tentang urusan dunia serahkan pada Allah dan semua insya Allah atas kuasaNYA bisa selesai, diluar dugaan manusia. Masya Allah Tabarakallah. Duh saya juga kok berembun nih kacamata.

    BalasHapus
  5. Bukan bercanda mak, tapi Allah tahu waktu yang tepat untuk mencukupkan rejekinya. Meleleh hatiku kadang kalau baca cerita seperti ini tuh, kadang aku pun ngerasa hidupku penuh keajaiban.

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah.... alhamdulillah... Jika yakin dan percaya, emang semudah itu ya Allah kasih rejeki buat kita. lewat jalan/cara yang tak pernah kita sangka. Jadi memang rejeki itu nggak bisa dibuat dalam hitungan diatas kertas, karena pasti bakal meleset

    BalasHapus
  7. Ih samaaaa, akhir tahun ada aja nih mak, waktunya daftar ulang sekolah early bird lha, bayar ujian les dll hahahah, emak2 dmn2 kok pintu pengeluarannya mirip2 buat anak :D
    MasyaAlah onsep rezeki emang gtu yaa, Tuhan gak akan biarin hamba-Nya kelaparan, apalagi kalau membantu sesama, biasanya ada aja deh balesannya, alhamdulillah, yang penting yakin yaaa.

    BalasHapus
  8. Masya Allah mak tanti, ceritanya benar-benar bikin haru ya. Rahasia rejeki memang beda banget sama logika manusia. Darimana aja pasti ada jalan. Aku aja suka gitu, duh banyak kebutuhan tapi uang tiris. Makasih mak diingetin lagi tentang rejeki. Suka lupa dan khilaf. Semoga bisa memulai lagi bersedekah ikhlas walau uang tiris.

    BalasHapus
  9. masyaallah mba, kalo ngomongin rejeki memang selalu bikin terharu ya mba, karena skenario Allah itu luarbiasa yang memang matematika manusia akan berbeda dengan matematika Allah untuk urusan rejeki. Selama kita yakin, tawakal, ikhtiar terus

    BalasHapus
  10. Masyaalloh... Bener2 ya mba, langsung diganti sama Alloh dari arah yang tidak disangka2. Urusan rezeki memang harus kita pasrahkan ke Alloh, ketika sudah berusaha

    BalasHapus
  11. Kak Tantiii..
    Rejeki itu saat dulu masa aku sekolah adalah HARUS selalu berupa UANG.

    Namun esensi itu kini tergerus ketika aku merasakan sendiri setelah berumahtangga. Ada banyak hal yang kudu banget disadari bahwa secepat apapun kita berlari mengejar rejeki tersebut, tetapi kalau belum waktunya, ya..belum dapet juga.

    Jadi bener, kak Tanti.. kini menjadi pribadi yang memaknai rejeki dengan hal yang luas.
    Bahkan ketika anak-anak bisa tertawa lepas tanpa ikut-ikutan terbebani memikirkan kondisi (keuangan) tuh berasa moodbooster dan rejeki banget buatku.

    Semoga senantiasa diberi rasa bersyukur yang mendalam dan tidak berputus asa dari pengharapan dan doa.

    Barakallahu fiik~

    BalasHapus
  12. Meski sedikit, kalau yang menerima merasa besar maka baliknya akan sesuai dengan "mangkuk rezeki" kita. Yang saya tahu seperti itu, makanya saat harus memberi ya memberi. Saat harus menerima, saya akan menganggapnya sebagai "besar" saja. Agar yang memberi mendapat imbalan besar.

    BalasHapus
  13. Aku sebenarnya mau mewek karena nyaris mengalami hal sama tentu situasinya. Tapi ngakak baca minta dikepruk pembaca, hahahaa. Mba Tanti selalu bisa nulis yang bermakna tapi juga menghibur.
    Aku pun ngalami kok situasi pas tabungan beneran habis, mendadak adik ipar ngabari lewat pesan WA kalo barusan transfer duit dikit. Dan dikitnya itu bisa untuk belanja sayur sebulan, Masya Allah beruntungnya memiliki rejeki keluarga yang saling dukung dan penyayang ya mba

    BalasHapus
  14. Saat menikah, aku baru tahu bahwa rezeki benar-benar sesuatu yang terjadi di luar nalar
    Tidak bisa dihitung dengan kalkulator
    Bahkan tidak pantas menuntut Allah jika semua terjadi di luar dugaan

    BalasHapus
  15. MasyaAllah mba Tan, aku ikutan mrembes. Allah, Allah, Allah dan kebaikan hatimu yang luar biasa

    BalasHapus
  16. Aku selalu percay konsep rejeki itu nggak cuma yang bisa pegang dalam bentuk materi, tapi juga yang bisa kita rasakan dalam bentuk ketenangan batin. Jadi nggak melulu tentang uang & segala macam barang, tapi bisa juga koneksi, persahabatan, dan support dari orang2 terdekat. InsyaAllah 2023, semakin lancar rejeki kita ya Mak :))

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)