IKUTAN WORKSHOP CREATIVE ADVERTISING PROGRAM DI BINUS ACADEMY

"Ma, aku mau beli buku Why yang kemaren, ya, gambarnya bagus," pinta Dio, anakku yang nomor dua.
"Kan Bang Dio masih sekolah?"
"Tapi, hari Sabtu sudah terima raport, ma. Pasti setelah itu libur les juga,"

Maka, sore itu kami pergi ke toko buku terkenal berlogo G dengan warna merah biru. Aku memang berjanji kepada anak-anak, setiap bulan sekali mereka boleh membeli buku. Anak-anakku semua suka membaca. Tentu saja dengan kesukaan yang berbeda-beda. Satu kesamaan mereka, yaitu setiap buku yang dibeli adalah buku bergambar.

Semua anak memang suka dengan buku yang diberi ilustrasi menarik. Untuk anak usia SD, buku-buku bergambar membantu mereka mengerti sesuatu.

That is why, ketika ada undangan dari Komunitas Penulis Bacaan Anak untuk mengikuti workshop atau Pelatihan Ilustrasi, yang diadakan oleh Creative Advertising Program School of Design Binus University dan PBA (Paberland) aku semangat untuk ikut!

Aku berangkat ke Binus untuk ikut workshop hari Selasa 17 Maret 2015 lalu. Berasa anak kuliah lagi, jadinya.. (backsound : ciyeeeee...)

FUNGSI ILUSTRASI UNTUK BUKU CERITA ANAK

Acara dibuka oleh pak Agung, salah satu dosen. Beliau memberi paparan menarik tentang apa itu ilustrasi? Ada ilustrasi representasi metaforik dan realistis, genre ilustrasi untuk anak dan pengaplikasiannya, serta lustrasi kontemporer.

daftarkumpulanterbaru.com
Cerita anak dibuat dengan tujuan, yaitu adalah cara untuk mengatasi masalah saat itu. Contoh, Timun Mas adalah satu pengejawantahan buto ijo = kala = waktu, is HOW to killing time.

Superman yang ditulis dan dibuat komiknya tahun 1939, sangat kental dengan tradisi Amerika. Menunjukkan negara adikuasa yang bisa menyelesaikan banyak masalah.

jepang.panduanwisata.id
Legenda Jepang terkenal adalah momotaro. Momotaro juga kisah sejenis Timun Mas (mungkin dulu contek-contekan yak..) dibuat untuk mengisahkan persatuan.

Pada waktu itu memang di desa sering muncul para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotarō berangkat membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah perjalanan menuju pulau raksasa, Momotarō secara berturut-turut bertemu dengan anjing, monyet, dan burung pegar. Setelah menerima kue dari Momotarō, anjing, monyet, dan burung pegar mau menjadi pengikutnya. Di pulau raksasa, Momotarō bertarung melawan raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar. Momotarō menang dan pulang membawa harta milik raksasa.


Bagaimana dengan di Indonesia? Indonesia sangat kaya dengan budaya. Sebagian besar cerita dan legendanya juga sesungguhnya menarik untuk diceritakan kembali. Tapi, saat Pak Suryadi aka P Raden bikin Unyil, dunia literasi buku anak bergambar seperti mati suri. 

Untunglah, saat ini mulai bangkit kembali. Terutama setelah Komunitas Penulis Bacaan Anak yang akrab disapa Pabers membuat beberapa gebrakan. Salah satunya, tentu saja dengan berkolaborasi bersama Binus Academy seperti sekarang ini.

TEMA CERITA ILUSTRASI BUKU ANAK
Rough-sketch Illustration adalah untuk menentukan tema cerita dari seluruh naskah untuk diilustrasikan. Gunanya tentu saja mencari soulmate. Seorang penulis yang baik akan memilih referensi gaya pendekatan ilustrasi yang sesuai. Istilahnya tumbu oleh tutup

Kenapa? Ingat Harry Potter, kan?
Banyak penonton yang kecewa, karena saat film Harry Potter tayang, tak sesuai dengan gambaran imajinasi pembaca. Di sini para peserta workshop diberitahu bahwa kita akan dibagi dalam team kecil. Dengan materi yang disiapkan oleh Panitia, kita harus menuangkan ide cerita ke dalam sebuah gambar.

Drawing Illustration – Collage Illustration – Photo Illustration
Pak Agung sedang ngasih pengarahan

Tuh, liat hasil gambar gue, kira-kira gitu kata pak Danendro Adi
Kalo dosennya ganteng kayak gini, gak lulus-lulus juga gapapa :D
Pak Dekan ngasih contoh
Usai Pak Agung, maka materi selanjutnya diberikan oleh Dekan ganteng yaitu pak Danendro Adi, salah seorang ilustrator di Tempo jaman purbakala. Beliau memaparkan teknik dan sekaligus memberi contoh cara kerja peserta workshop dengan bahan yang tersedia.

Peserta lalu dibagi dalam group-group kerja untuk memproduksi ilustrasi dengan teknik dan material yang dipilih, dibawah bimbingan instruktur. Aku kebagian grup yang kompak sekaleee dengan Suci- yang juga Emak Blogger (!) dan Sulaim. Kami dibimbing seorang tutor super ngocol bernama Pak ... errr.... duh, ada di catatan, mahap ya paaak...
Aku dan Suci
Tadaaa... yeaay menang!




Karya salah seorang mahasiswa, duuuh.. kereeen!
Sesi ini dilaksanakan setelah rehat ishoma, dan memakan waktu satu jam kurang lebih. Apa yang kubuat? Based on bimbingan Pak Agung dan Pak Tutor, kami membuat desain tiga dimensi. Gunanya adalah memindahkan ide cerita dalam bentuk yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Alhamdulillah, sesi menegangkan ini berbuah manis. Semua peserta mendapat keplokan, karena banyak sekali ide yang mencengangkan, yang sebenarnya bisa kita eksplore timbang hanya menggambarkannya di atas kertas. Oke? Oke?
Seketika, tanganku menadah, meminta Yang Kuasa supaya anak-anakku kelak bisa masuk kampus yang okeh ini. Desain, neeek....  *ini impian emaknya, belom dideklarasikan terbuka ke anak-anak*

Oya, tips biar gambarmu seperti gambar anak-anak adalah : saat menggambar, gunakan tangan yang tak biasa dipakai menulis. Misal, tangan kiri dan ... jangan gunakan logika. Bebaskan imajinasi. Ga ada kan, yang ngelarang anak-anak memikirkan daun warna ungu?

Aku - Suci dan Sulaim malah berhasil merebut hati pak Dekan, dengan menggondol sebuah hampers ----- separuh karena kasihan melihat kita kelesotan di lantai, menuangkan ide pasar tradisional dan dapur sampe jemuran baju!

Master Illustration to Digital data
Sesi terakhir dibagikan oleh para fotografer keren (aneh ya, di sini fotografernya kok ya keren-keren dan baik hati.. meleleh jadinya...) Materinya dibawakan oleh Pauline Eveline Gunawan. Yaitu cara memindahkan master ilustrasi menjadi digital

Pauline dengan cekatan memotret pake tangan kiri, sambil menerangkan
Dibantu oleh para asdos, Pauline memberikan tips dan trik memotret dengan kamera, kamera digital atau android. Pertama, lighting kalau bisa menggunakan cahaya natural, yaitu cahaya luar ruangan. Dibantu dengan background stereofoam atau sehelai kertas putih. Bisa juga dengan kaca kecil atau kertas perak.

Kita pindah ke studio komputer, untuk aneka jenis retouch dan  refinement final digital di computer. 

Alhadulillah, sesi berakhir tepat pukul 17.30 bbwi. Semua peserta workshop sangat puas, dan bahagia karena berhasil mendapatkan ide dan ilmu yang dahsyat dari para master. Terimakasih, PBA dan Binus Design Academy - sukses untuk workshop selanjutnya yaa....

7 komentar

  1. makasih mak sharingnya, tapi iya juga sih kalo gak ada ilustras gambar di buku cerita anak rasanya hampa...wkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoiii Dwi, kan anak anak jadinya susah ya, ngebayangin sesuatu

      Hapus
  2. kenapa juga ada tanda (!) dibelakang namaku... xixixi. Saya baru mulai eksis di jagat KEB loh bu :-) Thanks for being my leader hahaha. Sampe kita dapet tote bag keceh ya bu..

    BalasHapus
  3. waaah, selamat lho mbak, dapet hampers :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah iya nih ustadz Azzet. Rasanya sesuatu bingit!

      Hapus
  4. Kebayang pasti keren banget acaranya...elo bangeeet ya mak...ayooo gambar lagiii ..

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)