KENAPA HARUS INTERMITTEN FASTING SAAT MELAKUKAN KETOFASTOSIS?

Bukaaaan!
ini bukan mau bahas cara bikin bakso!

Kalau ngikutin beberapa post di blog saya ini,
bisa terlihat saya memang bermasalah dengan berat badan. Bahkan, tahun 2018 sudah masuk di level obesitas sih, dengan tinggi badan 158 cm dan berat mencapai 85 kg - 87 kg.

Rasanya gimana?
Ngga enak! Tubuh mudah lelah, jalan kaki sedikit keram, kalau dipaksakan olahraga, paha hingga lutut seolah swollen atau membengkak. Akibatnya? Sholat tidak bisa menekuk atau duduk di antara dua sujud.

Dan sesudah mengikuti aneka jenis diet dan olahraga, akhirnya ... gagal total! Saya balik lagi jadi penggemar cemilan apa saja, makan ga pernah tapi tubuh bengkak permanen. Ada lagi yang bikin mengganggu... ketika tidur, akhirnya saya mendengkur! Ngorok!

Ih, engga banget kan, sebagai perempuan yang citranya anggun gemulai mempesona! *jangan muntah dulu*



Hubungan antara puasa dan keberhasilan ketofastosis

Jadi gini, ilmu berharga ini saya dapatkan setelah masuk ke grup ketofastosis. Awalnya karena senior saya mbak Qinoy (pernah diceritakan di postingan yang ini) mengajak saya untuk segera melakukan ketofastosis karena pernah ngobrol dan saya ngeluh karena sekarang udah ngga selincah dulu berolahraga.

Di beberapa grup berbeda,
sekarang sudah marak juga yang namanya DEBM (Diet Enak Bahagia Mengenyangkan) dan juga ketogenik. 
Semua bagus, dan berpola makan kurang lebih sama, yaitu rendah karbohidrat. So, ini untuk menjelaskan kenapa saya cenderung lebih memilih ketofastosis lifestyle dibanding yang dua di atas?

Yuuk...

Untuk lebih jelasnya, kenapa kita harus melakukan puasa - puasa dan puasa, maka saya coba jelaskan runut.

Ketika kita berpuasa, yang artinya tidak makan apapun termasuk karbohidrat (glukosa), pankreas kita akan berhenti memproduksi insulin, karena ketiadaan insulin maka muncullah lawannya yaitu glucagon.

Glucagon ini ditemenin adrenalin akan mendegradasi trigleserid dan merubahnya menjadi lemak bebas (Free Fatty Acid) dan glukosa (Glycerin) untuk kemudian diproses dalam liver kita dan dirubah menjadi keton.

Wait... memangnya, keton itu apaan?

Ketone adalah molekul yang dihasilkan Liver dari degradasi lemak (Fatty Acid) sebagai pengganti glukosa diotak dan dapat digunakan oleh semua sel ditubuh manusia kecuali Liver itu sendiri yang hanya menggunakan Lemak Bebas untuk bahan bakar metabolismenya.

Semua sel ditubuh manusia dapat menggunakan Ketone atau lemak bebas untuk dirubah menjadi energi di dalam generator energi sel sebagai pengganti glukosa.

Namun, sel-sel otak hanya mampu menggunakan Ketone saja, dikarenakan hanya Ketone yang mampu menyeberang ke dalam otak, karena cukup kecil untuk menembus "Blood Brain Barrier" (Lapisan Pemisah dan Penyaring darah diotak).

Terus, buat apa pake keton segala, memangnya manusia butuh pake banget ya?

Ketone dibutuhkan saat kondisi Puasa

Kenapa? Karena saat puasa kita gak makan apa-apa. Secara otomatis, maka kita akan defisit kalori atau makan dengan pola rendah karbohidrat.

Dengan hadirnya Ketone ini, maka rendahnya kadar gula darah tidak akan memicu reaksi "Hypoglycemic" atau gejala rendah gula darah. Itu semua berkat adanya keton.

Ketone berfungsi menggantikan glukosa di otak, maka sel otak akan menggunakan Ketone untuk metabolisme energinya.

Ketone memiliki Potensial energi yang lebih besar dibanding glukosa yang sesungguhnya, dan metabolisme Ketone ini akan mengurangi ekses Radikal Bebas dari hasil Oksidasi di dalam sel sehingga otomatis akan menurunkan level inflamasi atau iritasi yang terjadi di dalam otak. Hal ini sebenarnya berlaku pula di seluruh tubuh, dimana saat semua sel-sel tubuh menggunakan ketone sebagai pengganti Glukosa, maka kadar Radikal Bebas (ROS) akan menurun.

Oya, basicly, kenapa puasa dilakukan saat subuh hingga jelang malam?

Based on ritme sirkadian tubuh, tentu saja.

Jadi semua manusia yang TIDAK MAKAN di pagi hingga minimal tengah hari, memang sejatinya sejalan dengan fungsi tubuh, yaitu membantu tubuh dalam proses mengeluarkan makanan.

Dengan kita membantu jam biologis tubuh kita sendiri, kita meminimalisir gangguan beberapa masalah kesehatan seperti sembelit, susah tidur (insomnia), depresi berat, diabetes dan... ini yang paling penting : mood booster!

Apa yang terjadi saat kita defisit kalori?

Ketika kita defisit kalori, otomatis keton digunakan sel-sel dalam tubuh. Betul?
Maka, saat defisit kalori inilah terjadi seleksi dalam tubuh secara besar-besaran.

Tubuh membuat seleksi alam terhadap keberadaan sel-sel yang tidak normal di tubuh. Seleksi ini akan terjadi pada sel-sel yang bersifat terlalu Anabolic atau berkembang dan tumbuh pesat seperti :

* Sel kanker atau tumor (percepatan pembelahan sel kanker ini bersifat merusak sel sehat.)

* Sel glycotic (seperti pada penderita diabetes)

* Sel abnormal atau autoimmune.

Nah, semua sel-sel yang rusak ini, sangat bergantung pada glukosa untuk tumbuh berkembang.

Apalagi sel glycotic, adalah sel paling primitif yang paling dependant/ ketergantungan menggunakan glucose. Sel ini menjadi wadah berkembang biak semua pathogen jahat seperti virus, bakteri, dan sebagainya.

Dengan menghentikan supply glukosa ke dalam tubuh, lalu menghidupkan keton dan membiarkannya mendominasi sel-sel tubuh, maka tubuh akan melakukan fitrahnya menyeleksi kerusakan-kerusakan yang terjadi dalam sistem.

Gimana cara menghentikan keberadaan keton?

Ketika berbuka puasa,
makan bakwan, pisang goreng, nasi 2 piring, kolak manis, mie glosor pake bumbu kacang, roti bread ta*lk, klepon pake gula jawa, es buah dengan susu dan syrup.

Masukan kembali gula yang banyaaaakkk sampe surplus, otomatis pankreas akan switch mode, menghasilkan insulin dan meniadakan glucagon, dan sel-sel pathogen jahad pun tersuply kembali!

Kok bisa?

Yaeyalaaah.. kan, bahan bakarnya dimasukin lagi : GULA.

Loh.. jadi gimana dong biar ga surplus/overdosis gula? Kalo ngga pake bahan bakar, nanti otomatis metabolisme ga bisa kerja dong?

Ya ganti lah bahan bakarnya...

Makan HIGH FAT! Tinggi lemak ya, BUKAN tinggi protein.

Lemak merupakan bahan bakar yang paling ketogenic. Dimana lemak hanya memiliki 10% komposisi glycerol yang bisa dirubah menjadi glukosa. Ini berarti lemak memiliki sifat yang sangat rendah kemungkinannya untuk bisa memicu Insulin atau dirubah menjadi glukosa

Emang kenapa harus rendah protein?

Protein adalah bahan bakar yang menjadi "building block" utama dalam merubah sel-sel baru, seperti untuk regenerasi sel dan untuk perbaikan sel. 

Namun protein memiliki 56% komposisi amino acid yang bersifat "Glucogenic" yang artinya dapat dirubah menjadi glukosa melalui jalur "Gluconeogenesis". Ini juga berarti bahwa 56% komposisi protein bersifat "Insulinogenic".

Sedangkan karbohidrat merupakan bahan bakar yang paling tinggi komposisi nya untuk dirubah menjadi glukosa ditubuh.

Karbohidrat memiliki 100% komposisi yang dapat digunakan dalam langsung untuk proses metabolisme glukosa, dan ini menyebabkan Karbohidrat memiliki sifat 100% "Glucogenic", yang otomatis juga akan bersifat 100% "Insulinogenic".

Makan lemak terus, apa tidak takut kolesterol naik, asam urat atau trigliserida tinggi?

NO!
Lemak itu tidak bersifat jahat!
Selama ini, lemak dijadikan tersangka melulu, padahal yang jahat itu GULA!

Gula yang nempelin si lemak jadi keras, meng-karamel, jadi plak trus nyumbat aliran darah, otak ga dapet oksigen, trus kena stroke ...:(

Jadi, jelas bukan, kenapa Rasulullah sering berpuasa?

Adalah kali ya gambaran sedikit kenapa Rasulullah ga kemaruk kayak kita nih manusia modern yang sedikit-sedikit makan, nyemil, nyeruput es kelapa, pagi-pagi harus sarapan nasi uduk atau lontong sayur!

Itu sebabnya Rasulullah hanya makan 1/3 bagian saja, karena Rasulullah BUKAN glucose addict!

Lemak protein hewani? Susah, lama berkembangnya, makanya mahal, ga murah meriah.

Yang paling aku high light dari semuanya..

Adalah sedikit gambaran tentang pola makan ketogenic atau fastosis ya?
Jadi tidak terjadi salah sangka, tidak skeptis lantas jadi pro kontra.

Semua ilmu, punya landasannya masing2 kok, tinggal ambil baiknya aja..

Pola makan ketofastosis ini tidak dapat dilakukan TANPA berpuasa, puasa ini jadi kunci utamanya.

Fokus ketogenic bukan daging, tapi lemak, untuk mempertahankan keberadaan glucagon yang menghasilkan keton.

Benarkah tidak boleh makan sayuran dan buah?

Ketogenic kan ada beberapa fase-nya.

Ada 3 fase ketogenik, kalo gula darah udah stabil dibawah 80, dan kolesterol, asam urat tinggi maka, asupan sayuran dan buah2 diperbolehkan, tentunya dibatasi biar ga bablas alias SURPLUS!

Sama kan seperti pola makan lain?
Yang katanya kalo lagi sakit A,B,C jangan makan ini dulu, jangan makan itu dulu..stop ini dulu..stop itu dulu.

Ya keto juga sama!


Sumber tulisan:
  • www.ketofastosis.com
  • Sel kanker - glukosa dan karbohidrat (facebook - grup tertutup ketofastosis)
  • www.americanindonesian.com - Ketofastosis
  • dr. Eric Berg - youtube

22 komentar

  1. Yah kirain mau bahas bakso mbak, aku udah semangat banget nih lihatnya, jadi ngiler deh. Tingginya samalah ya kaya aku 159an.
    Duh aku sih gak kemaruk kok tapi iya makan nasi uduk pakai bakwan, pakai telur dll hihih.
    MAkasih sharing ketinya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah, iya Lia aku sedang penasaran sama ketofastosis lifestyle soalnya, jadi semua yang berhubungan dengan KF aku cari bahannya yang relate

      Hapus
  2. Makanya kita dianjurkan puasa sunat juga karena dgn berpuasa akan terjadi keseimbangan dlm tubuh dan itu bikin kita sehat ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iyaaa... semoga dengan puasa tu membantu detoksifikasi yaaa!

      Hapus
  3. Masya Allah, Mbak. Artikelnya kaya ilmu ini. Kebetulan aku juga penasaran sama gaya hidup sehat ketofastosis ini. Teman saya lagi jalanin ini dan berangsur sukses. Kepingin juga, sih. Tapi masih maju mundur. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. "pelan pelaaaaannn sajaaaaaaa" kata Tantri Kotak

      ini berlangsung SEUMUR HIDUP, mbak Rita, so kita enjoy the process nya aja ^^ kurangin karbo dulu awalnya

      Hapus
  4. Aku baru tau mbaaa dirimu bisa gendaaat gituu. Wah dan postingan iniiih aku perlu. Aku sama suami lagi jaga pola makan, sbnrnya aku menemani suami biar smangat haha.. nggak makan gorengan. Itu dulu awalnya. Iyaah kata bapak, jgn makan enak2 mlulu. Ini diet ala rasul yaaa jadinyaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakaak aku hampir 90 kilo pas udahan diet! Makanya kapok ga mau diet lagi, mending jaga pola makan no karbo no sugar

      Hapus
  5. Alhamdulillah, berarti bunda bebas donk ya makan bakso urat yang penuh dengan lemak yg karena gak bahaya, hehe...bakso dagingnya malah bunda gak doyan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naaah, karena keliru mindset ya bun, kita pikir makan LEMAK = NO

      Eh malahan dianjurkan makan lemak aja sekalian, asal ga dicampur gula dan karbohidrat

      Hapus
  6. Hahaha...aku gagal fokus sama gambar baksonya, bisa aja mak Tanti. Tapi emang bener kok, kalau puasa kok badan lebih seger dan enteng tapi kalau enggak puasa cepet capek dan ngantukkan akibatnya banyak pekerjaan terbengkalai. Mungkin harus mulai merubah mindset dan mencoba cara baru agar hidup lebih sehat seperti Ketofastosis ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kaaaan, karena selama ini si gula itu bikin sel di badan mengkaramel *eh apa coba*

      Pokoknya manusia ga diciptakan makan banyak banyak, udah itu aja**betapa tidak isnpiratifnya jawabanku***

      Hapus
  7. Mak Tanti.. Aku tuh jadi gimana gitu. Merasa diri sebagai pemakan segala, aku. Yang jahat ternyata selama ini Gula. Selama ini menyalahkan lemak, padahal makan daging gak tiap hari.

    Berpuasa memang cara yang baik untuk membuat tubuh lebih sehat. Dengan puasa juga tubuh jadi lebih enteng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Ery, semoga kita terhindar dari makan segala jenis yang ga sesuai untuk tubuh kita yaaa

      Hapus
  8. Berarti sudah benar ya ajaran Islam untuk berpuasa, Mbak Tanti, keren ya..aku berpantang tepung dan gula ini sama dokter huhu, semangat sehat ya aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ga usah berpantang Dedew,
      hanya tanamkan mindset saja, oh kalau saya mending makan yang miniiiim gula karbohidrat

      soalnya kalo dibilang pantang engga juga hehhehheee

      Hapus
  9. Kakak ipar sampe sekarang jalanin keto ini mba, memang dia makannya pilih-pilih dan penjelasan mba ini persis yang selalu ia sampaikan ke aku yang jahat itu GULA bukan lemaknya justru gula yg bikin meng-karamel ini yg bahaya..

    Tapi suka sedih juga kalau aku punya makanan yg ga sesuai sama kaka ipar terus dia liat dan pengen paling dia kunyah terus dilepeh lagi ga ditelen sama sekali jadi aku suka ga enak :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah, kalau kakak udah jalaanin.
      Iya, itu sebabnya kita disebut KETO-WARRIOR karena berjuang teruuuusssss sampe titik darah penghabisan wkwkwkwkwk

      di sekitar kita tuh pada makan "enak" tapi ktia malah menjauhin terus

      Hapus
  10. Sepertinya saya juga wajib menerapkannya nih. Kurangin karbo agak sulit bagi saya. Sebab di pikiran ini kalau gak makan nasi dan teman2nya bakal lemes. Tapi bakal nyoba kurangi dikit2 deh demi badan fit terus sampai tua nanti. Aamiin

    Salam manis,
    Artha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Artha, untuk pertama lemes, tapi lama kelamaan kalau udah terbiasa, malah makan nasi kentang dll itu jadi ga pengen aja sendiri

      Hapus
  11. Wah-wah penjelasannya ilmiah bun dan saya awalnya ga tahu keto itu apa dll. Sekarang jadi sedikit tahu

    BalasHapus
  12. Wah, makasih sharing-nya lho mbak. Kebetulan udah dr beberapa lama aku agak penasaran dengan Ketofastosis.

    Klo sepenangkapanku dari tulisan ini, Ketofastosis sendiri menitikberatkan di kondisi "puasa"nya itu ya mbak?
    Makanya dinamai pakai kata fasting/puasa. Tinggal kitanya mengatur pola makan (rendah karbo, rendah gula) supaya proses di dalam tubuh efektif & sehat

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)