TIDAK ADA IDE YANG 'BIASA-BIASA SAJA' DENGAN SCAMPER

Sebenarnya,

di kepala setiap manusia itu ada jutaan ide yang 'biasa-biasa saja', bertaburan seakan kunang-kunang ^apasih..*di kepala kita. Jutaan ide biasa yang jika telah sampai di tangan para editor berubah menjadi buku luar biasa, bahkan best seller. Eh, nanti dulu.. ini sedang membicarakan buku, ya?  ^_^

Yup. Dan, akuilah.. tidak ada lagi yang namanya ide orisinil saat ini. Tulisan keren dan best seller sekaliber Harry Potter, Twilight Saga - sebenernya twist alias 'plintiran' dari aneka jenis tulisan alias ide.
Nah, salah satu cara untuk mengolah ide tersebut adalah dengan menggunakan sistem Scamper. Apa? Scamper yang dipake anak bayi biar ga ngompol ewer-ewer kemana-mana itu? Bukaaan! Itu pampers -_-'

Scamper adalah metode yang dikembangkan oleh Alex Osborn, untuk meningkatkan kreativitas dengan proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Metode ini kemudian dikembangkan lagi oleh Bob Erle, sehingga menjadi :

S - Substitute : Mengganti
C - Combine : Kombinasi
A - Adapt : Menyesuaikan
M - Magnify/Modify : Memperbesar/Memodifikasi
P - Put toother use : Memanfaatkan untuk kegunaan lain
E - Eliminate :  Menghapus
R - Rearrange/Reverse : Menyusun kembali/Membalik

Prinsip metode scamper disusun berdasarkan pendapat bahwa segala sesuatu yang ‘baru’ sebenarnya adalah penambahan atau modifikasi dari segala sesuatu yang ada.

Contohnya?
komputer tadinya pembaruan mesin tik
handphone adalah modifikasi dari telepon
Tablet seperti I pad adalah modifikasi dari komputer

Untuk dunia tulis menulis, ternyata juga sama. Sepintas, film Princess Diary adalah adaptasi dari  kisah Cinderella, Maleficent adalah magnifikasi kisah Sleeping Beauty (thx revisinya Ario!).

How to use Scamper
Kamu bisa membaca contoh cara memainkan scamper games ini di www.mindtools.com yaa!

Contoh Cara Menerapkan Scamper dalam Menulis
Seorang penulis sekaligus editor Dyah Rinni membagi ilmu scamper dalam dunia tulis menulisnya sebagai berikut :

S (Substitute) = Mengganti.
Anda boleh mengambil sebuah cerita yang Anda sukai dan mengganti semua hal yang bisa Anda ganti. Ini bukan mencuri, selama orang lain tidak bisa mengenali darimana ‘inspirasi’ cerita Anda. Misalnya Anda mengambil Twilight, tetapi yang manusia adalah cowok, ditemani satu peri cantik dan satu penyihir. Genrenya bukan romantis melainkan komedi. Lokasinya di pedalaman Papua. Tetapi plotnya sama persis dengan Twilight.

C (Combine) = Kombinasi
Anda juga bisa menggabungkan beberapa cerita untuk mendapatkan satu cerita yang menarik. Misalnya:
Gabungan dari Finding Nemo dan Lord of the Ring, atau  Inception dengan Twilight dan Titanic. Atau Ayat-ayat Cinta dengan Ada Apa dengan Cinta?

A (Adapt) = Menyesuaikan
Sebelum Anda, sudah ada orang-orang yang memikirkan masalah yang mungkin tengah Anda hadapi. Anda bisa memanfaatkan pemikiran ini demi kepentingan Anda.

Cara mengolah plot siapa yang Anda Anda bagus? Cara menciptakan tokoh siapa yang bisa saya tiru? Apa yang bisa saya gabungkan dengan ide saya? Bagaimana saya menyesuaikan teori kepenulisan yang saya pelajari dengan situasi saya?

M (Magnify/Modify) = Memperbesar / Memodifikasi
Cara lain mendapatkan ide adalah dengan memperbesar atau memperluas ide Anda. Ini,menurut saya adalah salah satu bagian terpenting menjadi penulis. Jika Anda hanya meniru karya penulis lain, Anda tidak memberikan makna baru bagi pembaca .

Perempuan jatuh cinta pada lelaki? Sudah banyak sekali. Lalu di mana kelebihan karya Anda?
Apakah ada nilai ekstra dalam karya Anda?
Bagaimana Anda bisa menciptakan tulisan yang lebih dalam, lebih luas atau lebih bermakna dibandingkan karya yang sudah ada sebelumnya?

(Put to other use) = Memanfaatkan untuk kegunaan lain
Apakah buku Anda bisa digunakan untuk hal yang lain selain hiburan atau hadiah?

Misalnya, buku Anda didesain untuk dibentuk menjadi wadah barang, pajangan yang menarik,dan lain-lain. Dengan demikian, Anda bisa meluaskan lingkup pemasaran bukuAnda.

E (Eliminate) = Menghapus
Selain menambahkan ide, Anda juga bisa membuang sebagian dari ide tersebut. Coba perhatikan, bagian mana yang bisa Anda abaikan? Bagaimana kalau buku ini dibag idua bagian saja? Bagaimana kalau cerita ini dipadatkan? Mana yang perlu? Manayang tidak perlu?

Proses ini akan Anda hadapi saat Anda mulai mengedit naskah. Mungkin Anda akan merasa sulit karena Anda merasa semua bagian cerita Anda ‘terlihat’ utuh dan tida kboleh diotak-atik. Namun jika Anda bersedia mengotak-atik cerita Anda, bermain dengan ide menghapus dan memadatkan, maka bisa jadi tulisan Anda akan jauhlebih kuat.

R (Rearrange / Reverse) = Menyusun kembali / Membalik
Intinya, kita mengubah langkah kita dalam menyusun cerita. Dari yang biasanya menulis dari awal, kita memulai dengan dari belakang.

Salinger dan Kafka
Saya ingin menutup tulisan kecil ini dengan cerita tentang Kafka dan JD Salinger. Saat novel Franz Kafka keluar, banyak orang terkesima akan unsur keterbaruan dalam novel Metamorphosis.

Ya iyalah, orang tokoh utamanya bangun dan langsung berubah menjadi serangga. Siapa yang akan terpikir? Hal ini membuat JD Salinger merasa tidak percaya diri, namun pada saat yang bersamaan, ia juga merasa tertantang. Ia membaca semua karya Kafka dan berusaha untuk menulis dengan gayanya sendiri. Hasilnya? Catcher in The Rye yang terkenal itu. Sejumlah penulis yang terinspirasi dari tulisan Kafka adalah George Orwell dan Neil Gaiman. Tetapi para penulis ini, tidak sekedar menyalin gaya Kafka, mereka menambahkan hal-hal yang belum diekspolarasi oleh Kafka.

Intinya adalah jangan ragu untuk mengobrak-abrik tulisan penulis lain. Karya yang sudah ada saat ini bisa jadi bukan karya yang terbaik. Bahkan, mereka menunggu untuk Anda eksplorasi, Anda perdalam dan Anda kembangkan.

Selamat menulis!

35 komentar

  1. Buku blogging pada umumnya mirip satu sama lain karena penulis pada umumnya juga praktisi blogger. Gurih dan renyahnya tergantung gaya penulis masing-masing.
    Terima kasih atas artikelnya yang menarik dan bermanfaat.
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pakde, buku blogging tergantung kemasan masing masing karena prinsip utamanya sama : ngeblog untuk berbagi. thx

      Hapus
  2. Metode ini memang metode klasik untuk sesi "Creative Thinking"
    Yang berat dan sulit biasanya adalah mengajak kita semua untuk mau berfikiran "keluar" dari kelaziman ... explorasi ... (lalu "masuk" lagi pada tahap akhirnya )

    (inget "Idea generating workshop" jadinya nih .. hehehe

    Salam saya Mak
    (6/1 : 1)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi pingin "berguru" sama om Nh nih...
      saya pernah mencari 50 kegunaan dari garpu. Ternyata sesudah kegunaan yang ke 25 ide saya baru dianggap "baru". Yang di bawah itu masih ide copy cat

      Hapus
  3. Wow...mencerahkan sekali. Thanks mba tanti.....mbakku paling yahuuuuuut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Litaaaa .. sepertinya pernah kita bahas ya dulu ^-^

      Hapus
  4. intinya berinovasi ya mak, bisa bagaimana pun triknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti mbak Maya yang orangnya juga inovatif heu heu....

      Hapus
  5. kenapa ya, aku justru merasa kalau pakai alat begini malah rasanya kaku? aku lebih suka lari sendiri sebebasnya, nemu apa yang bisa dilakukan di perjalanan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini buat emak seperti ku yang suka macet idenya, mbak Latree, :p mungkin karena menua *lebay deeeh lebaaay... wkwk

      Hapus
  6. Betul Mak, tidak ada ide yang sama sekali baru, seperti tulisan, tidak ada yang sama sekali baru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gapapa juga sih ya, as long as kemasan kita berbeda. Dijamin, kita punya kok pembaca tersendiri yang loyal ma kita

      Hapus
  7. Wooooww keren bgt nih idenya... judulnya rekonstruksi tulisan lama jd sesuatu yg baru ya mbak..
    Jadi pengen nyobain ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pastiiii mupeng dan nyobain satu satu deeeh .. yakiiin ehehheee

      Hapus
  8. ilmu baru, atau aku ya yang kelewat ketinggalan? anyway, terima kasih nih untuk sharingnya. bermanfaat banget buat diriku yang lagi ngegarap novel :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat mencoba ya mbak semoga tabah sampai akhiiiir

      Hapus
  9. itu gambarnya mbak Tanti...kerennn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi.... dia malah liat gambar! Mana sini alamat nya Dwi, aku kirimin yg kemaren itu

      Hapus
  10. Keren Mbak Tanti, jadi sebenarnya tak ada ide yang benar-benar baru ya, hanya modifikasi dan pembaruan dari yang sudah ada ? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi, seperti aku kalo blogging, cari ide dari sana sini hihi

      Hapus
  11. Bener Mak, seperti komik Mak irits pun sudah banyak pendahulunya kaya si botak hagemaru, trus karakternya miri paman gober dan tuan crab yng suka dengan uang, tapi yang membedakan di sini adalah sisi lokalitas indonesianya

    BalasHapus
  12. nantinya akan seperti dejavu ***eh dejavu apaaan.. ya, jadi ngrasa kek, sepertinya pernah baca hal yang seperti ini, atau sepertinya pernah merasa sama kek yang ini...hihiiii renovasi bisa masih ada yang lama, atau yang lama sedikit sekali terlihat. Ternyata tulisan ntuh juga ada yeee...aye baru tahu,

    BalasHapus
  13. Semua teknologi mutakhir saat ini kebanyakan hasil pengembangan. Jarang sekali ditemukan produk baru yang bener-bener murni.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoi, mas.. jadi sebenernya kita ini cetak biru ya *apasihneeeng*

      Hapus
  14. Bagus nih, Neng.
    Thanks udah berbagi.

    Saya selalu suka cerita-cerita "sisi lain" seperti Phineas and Ferb episode Star Wars atau Maleficent (BTW, yang benar Sleeping Beauty, Neng, bukan Snow White) yang menceritakan kejadian-kejadian di sekitar cerita yang sudah kita ketahui. Prequel, kalau bikinnya bagus, seperti Rise (dan Dawn) of the Planet of the Apes juga saya suka. Bikin cerita baru tapi arah dan track-nya sudah jelas harus ke mana, on the other hand, memberikan dasar atau alasan kenapa kejadian-kejadian pada cerita yang sudah kita ketahui itu terjadi seperti itu.

    This is good reading. Jadi memancing saya untuk menulis lagi, setelah sekian lama saya tinggalkan. Thanks, Neng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oooh iyaa, duh so sorry ya, udah Neng revisi tuh.. btw ini Ario yang alumni ITI bukan yah

      Hapus
    2. Lho, kok tahu? Ini Tanti yang mana ya? Saya angkatan '87, teknologi industri pertanian.

      Hapus
    3. Aku di TT 88, *meringis

      hihihiii dunia sempit yaa, salam ya buat nyonya (mau nebak takut salah)

      Hapus
  15. jadi, kembali pada kemampuan kita mengolahnya, ya. Bumbu boleh sama. Tapi, yang sajian yang terenaklah yang akan jadi juara :)

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)