CARA MEMAHAMI LUKISAN ABSTRAK


    Sebagai doodler (baca : dud-ler) dan pembuat ilustrasi untuk buku anak, di awal aku mendalami bidang seni doodle, aku tak habis pikir dengan lukisan abstrak.

    Namun pada suatu hari yang melelahkan... jeng jeeeng.... 

*sudah seperti kalimat pembuka dongeng, belum?

    Aku mendadak sukaaaa banget dengan abstract painting. Ya walau tidak semua genre. Aku masih menjadi penikmat karya yang "ada bentuknya". Ya yang sepertiku lah. Walau doodle,  tapi aku tetap berusaha memasukkan sepotong makna di dalamnya.

    Dan untuk kedua kalinya aku salah memahami. Jadi, definisi seni abstrak adalah ;

    Lukisan abstrak adalah jenis lukisan yang walau tidak memiliki pola, objek atau figur lukisan, namun memiliki gagasan atau ide tersendiri. Lukisan abstrak merujuk kepada wujud yang tidak realis atau natural yang tidak menampilkan rupa.


Mengulik Lukisan Abstrak

    Salah satu ciri seni lukisan abstrak, adalah bentuknya yang susah untuk dikenali. Bentuk abstrak tidak berhubungan dengan bentuk apapun yang pernah kamu lihat, namun bila terus diamati akan terlihat seperti objek tertentu.

    Interpretasi tiap orang memang beda. Jika di mataku abtrak adalah seni yang indah, tapi tidak menurut salah satu rekan blogger, mbak Dian Restu Agustina. Menurut kacamata mbak Dian, ia lebih menikmati lukisan asli (baca : naturalisme). Seperti lukisan raksasa Ibu Fatmawati Soekarno yang rumahnya pernah ia kunjungi di Bengkulu beberapa waktu lalu.

    Lukisan abstrak tak terdeteksi dari rupa benda atau objek yang kamu lihat dalam kenyataan sehari-hari. 

Lukisan abstrak adalah bentuk imajinasi seni, yang diolah oleh para seniman dalam mencari esensi bentuk objeknya sehingga bentuk dari wujudnya menjadi unik.

    Apakah dengan demikian, semua lukisan yang diorat-oret sembarangan juga adalah lukisan abstrak?

    Jika jawabnya iya, tergantung dari sudut mana kamu melihatnya, maka timbul pertanyaan baru : "Kalau begitu, kasihan dong para pelukis yang repot dan capek menuangkan ide mereka, diganti begitu saja dengan sebuah corat-coret?"

    Lantas, mengapa sebuah lukisan abstrak bisa berharga sangat mahal? Kalau demikian, kita tidak usah repot-repot berpikir dong ya, kita corat-coret saja kanvas seenaknya?

    Aah, daripada kamu sama aku emosi jiwa, mari kita telaah lagi dan kita cari perbandingannya!

Abstrak versi neng tanti 

Tidak Semua Lukisan Abstrak Bernilai Tinggi



    Sebelum masuk ke penilaian atau value, atau lebih tepatnya harga, maka kita sepakati dulu bentuk sebuah lukisan abstrak.

    1. Bentuk object-nya tidak realistis
    
    2. Komposisi warnanya cenderung sangat pekat

    3. Lukisan abstrak terlihat "menghadirkan" hal-hal yang tidak bersifat visual, contohnya seperti emosi seseorang, suara, bahkan pengalaman spiritual. Semua serba tidak konkret.

    4. Lukisan abstrak karya para seniman terkenal, memiliki karakter yang hanya dimiliki oleh seniman tersebut.
    

    Jika poin 1 hingga 3 dimiliki oleh hampir semua seniman, maka poin keempatlah yang paling menentukan, value lukisan abstrak tersebut!

Mengapa? Ya karena di balik sebuah lukisan, terdapat
 seniman yang memiliki ceritanya masing-masing. Biasanya seniman itu membuat lukisan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami olehnya. 

Dengan mengetahui cerita di baliknya serta latar belakang seniman tersebut, kamu akan lebih dapat "merasakan" lukisannya. 

Lukisan Mahal Tidak Sama Dengan Lukisan Bagus!



    Tidak usah marah dulu membacanya. Tapi ini benar. 

Untuk menjadi penikmat karya-karya Affandi - Yayoi Kusama - Wassily Kandinsky - Piet Mondrian kamu tidak perlu repot mencari secara konkret bentuknya. Bisa jadi, malah ilusi mata yang akan kamu dapatkan.

Buat perupa abstrak, tidak semua lukisannya memiliki makna. Bisa saja lukisan tersebut adalah media ekspresi bebas dari seniman yang melukisnya.

Saya masih ingat ketika bertemu John Martono, si perupa yang melukis abstrak mural di Antapani, Bandung.


Bantal cantik ini dibanderol hanya dengan harga IDR 250 K saat itu



Ia mengatakan, 
"Rasakan saja emosi yang disampaikan seniman. Saya tidak pernah melukis dalam kondisi sedang marah. Saya selalu merasa bahagia, sehingga saya ingin karya saya sampai ke penikmatnya dan membuat mereka juga bahagia!"

Indah itu subyektif

    Benar. Keindahan itu bersifat subjektif. Tidak semua seni bisa memuaskan kamu. Setiap orang memiliki pandangan dan seleranya masing-masing. 

Tidak perlu memaksakan untuk menyukai lukisan jenis ini. Apalagi sampai menghakimi karya orang lain. Jika kamu tidak menemukan rasa dan keindahan dalam sebuah lukisan, kamu tidak perlu memaksakannya!

Saran menikmati :

    Saat sedang sedih, kamu boleh kok nangis sambil duduk merenung di depan sebuah lukisan abstrak...

Kalau ada yang tanya, kamu bisa menjawab dengan, "Karena menurut saya, lukisan ini menyentuh ke relung hati saya yang terdalam.."


Salaaam....

33 komentar

  1. Mbak Tanti, saya jadi abstrak saat membaca artikel ini. Dasar emang sayanya yang ngga pinter dalam hal lukis-melukis ini #maafkan haha.
    Pikir saya dulu lukisan mahal adalah lukisan bagus ya. Tapi kemudian baca tulisan mbak Tanti, lalu bengong saya (ngga sampai emosi sih). Terbesit pemikiran tentang "cantik tidaknya perempuan". Semua tentang persepsi subjektif yaa..
    Kudu banyak belajar lagi sayanya. Makasiii mbak Tanti, artikelnya membuka mata 'batin' eh mata pikiran saya tentang dunia seni lukis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku kok jadi mesem mesem sendiri baca komennya
      bener banget, semua subyektif. Kan kadang ada yang tanya : "Kok mau ya dia nikah sama orang itu?"

      Hapus
  2. Indah itu subjektif bener banget mbak. Lukisan abstrak yg seringkali aku ga paham maksudnya bisa jd luar biasa cantik buat orang yg paham ya. Tapi kalo lukisan mbak Tanti sib dari dulu aku suka bangeet

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaaa makasiiiih mbak Muna, masih ada nih bukunya hihi.. kolab lagi yuk

      Hapus
  3. Iya sih. Urusan keindahan memang kembali ke selera masing-masing orang. Apa yang menurutku indah, belum tentu sama dengan penilaian orang lain. Apalagi terkait sama lukisan. Abstrak lagi. Yang objeknya serba nggak konkret.

    BalasHapus
  4. Lukisan mahal tidak sama dengan lukisan bagus.

    Ada lukisan yang terlihat biasa (oleh orang awam) harganya mahal banget, bisa jadi salah satu sebabnya adalah lukisan tersebut dibuat oleh pelukis terkenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar. Keindahan itu bersifat subjektif. Tidak semua seni bisa memuaskan kamu. Setiap orang memiliki pandangan dan seleranya masing-masing.

      Hapus
  5. Betuuul, indah itu subyektif...Memahami lukisan abstrak bisa berbeda pada tiap orang, karena semua punya pandangan dan selera yang berbeda. Aku yang awam kadang bingung juga, tapi percaya jika itu bisa saja penuh makna

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak perlu memaksakan untuk menyukai lukisan jenis ini.

      Hapus
  6. Melukis saat hati gembira itu sepertinya yang ideal ya :D Akan membuat penikmatnya bahagia. Lukisan abstrak tanpa pola, berarti bisa terserah mau membuat apa :D Pandangan dan pengungkapan setiap orang terhadap lukisan memang berbeda-beda ya mak Tanti. Bahkan lukisan yang katanya biasa dan sederhana eh bisa berharga sangat mahal. Hihihi seru nih bahas lukisan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasakan saja emosi yang disampaikan seniman. Saya tidak pernah melukis dalam kondisi sedang marah. Saya selalu merasa bahagia, sehingga saya ingin karya saya sampai ke penikmatnya dan membuat mereka juga bahagia!

      Hapus
  7. Rasanya aku pernah lihat lukisan abstrak di suatu hotel di Jakarta. Sekali pandang, aku seperti ga melihat apa-apa. Setelah berkali-kali kupandang, barulah aku seperti melihat suatu bentuk. Bentuk yang gembira. Tapi orang lain yang liatnya nanya,"apanya yang gembira, bentuk garis-garis ga jelas gitu. Lukisan murah ini mah" haha

    Aku pernah pula nginep beberapa kali di sebuah hotel lainnya di Jkt. Nginepnya selalu sama teman-teman, karena sama-sama diundang ke suatu acara yang diadakan di hotel tsb. Nah banyak sekali gambar dengan objek yang jelas, baik dilorong kamar-kamar maupun di dalam kamar. Tapi aku ga suka sama lukisan-lukisan di hotel itu. Bahkan pas malam hari, lukisannya pernah aku turunin. Aku takut liat objeknya. Ada teman yang ngomong: "Apaan yang ditakutin, itu gambar orang kok, bagus gitu." hahaha

    Dua orang dengan beda cara melihat dan menilai lukisan.
    Mungkin relate dengan cerita Mbak Tanti di tulisan kali ini.

    Seru bahas lukisan sama masternya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya karena di balik sebuah lukisan, terdapat seniman yang memiliki ceritanya masing-masing. Biasanya seniman itu membuat lukisan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami olehnya. Jangan jangaaaaan emosi yang tertangkap oleh mbak Rien ini saat si perupa sedang merasakan atau melihat sesuatu.....

      Hapus
  8. Aku termasuk yang gak terlalu paham dengan lukisan abstrak sih mbak, mungkin jiwa seniku emang kurang bagus dan kurang peka aja gitu hahaha. Tapi waktu itu nonton film Mencuri Raden Saleh dan lihat proses melukis si Iqbal jadi kagum juga sih, walo waktu itu dia perannya jadi plagiat lukisan sih hahaha

    BalasHapus
  9. sering aku enggak paham makna lukisan abstrak kalau lihat di pameran. suka berfikir-fikir dilihat dari sudut pandang sebelah mana. tapi, kalau lukisannya ada keterangannya, barulah paham makna yang dimaksud si pelukis tersebut.

    BalasHapus
  10. aku suka mba lukisan abstrak, bisa aku liatin sampai detail dan membayangkan maksud pelukis melukis lukisan tersebut

    BalasHapus
  11. Aku termasuk yang suka dengan lukisan abstrak, walaupun betul gak tau artinya atau filosofinya. Ternyata memang gak semua lukisan abstrak itu punya arti ya.

    Tapi, lukisan abstrak ini yang justru susah dipalsukan gak sih? Karena selain sulit menyerupai gaya lukisannya, juga sulit memahami isinya? bener gak ya? haha (sok sok tau lukisan karena abis nonton Mencuri Raden Saleh, wkwkwk)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku pun ga paham sama lukisan abstrak tapi somehow ada sesuatu yg bikin lukisan abstrak tu cantik dan aku sukak bgt liqtnya. Lukisan mbak tanti apalagi love bgt

      Hapus
  12. Dari dulu aku paling aneh di antara teman2 kampus, katanya seleranya tidak dimengerti waahahaha
    apakah aku seperti lukisan abstract atau corat coret ehhh. Klo hasil corat coret mah punya anak2 itu sih ya. Menikmati lukisan jalan2 ke museum, aku demen. Aku fotoin satu2, walau mungkin nggak paham karena tiap pelukis punya cerita #haziiikkkk. . tapi warna-warnanya bikin freeze beberapa saat, nggak smua bisa melukis abstract. Yang versi mba Tanti, huwaaaa gemes2 cute, bikinnya lg senang apa sedih niiih? :D

    BalasHapus
  13. Apa cuma aku ya di sini pas nyoba-nyoba ngelukis abstrak pakai cat air langsung mikir "ih pasti mahal nih.." wkwkw padahal basic ngelukis juga kagak ada. Ternyata yang mahal itu bukan sembarang abstrak, indah dipandang juga tergantung preferensi masing-masing ketika lihatnya.

    BalasHapus
  14. Molly termasuk yg bertanya2 tentang lukisan abstrak. Haha .. selera orang beda2. Bagi molly sepanjang lukisannya warna warni, lukisan abstrak juga cantik

    BalasHapus
  15. Rasakan saja emosi yang disampaikan seniman. Saya tidak pernah melukis dalam kondisi sedang marah. Saya selalu merasa bahagia, sehingga saya ingin karya saya sampai ke penikmatnya dan membuat mereka juga bahagia!"

    Quote ini mantuulll bgt 👍
    Mantab jiwaaa, sukaaakkk dgn prinsipnyaaaa

    BalasHapus
  16. Hai mom Tanti ajarin dong cara buat doodle. Sepertinya harus yang punya jiwa seni yang tinggi ya. Aku penikmat lukisan termasuk abstrak. Hanya saja memang sudut pandang orang berbeda untuk memahami arti lukisan abstrak. Setuju deh indah itu subjektif

    BalasHapus
  17. Aku bisa berlama-lama memandangi sebuah gambar atau lukisan yang abstrak. Tapi nggak pernah sekalipun aku mengerti arti dan maknanya, Mak. Haha. Dalam pandanganku itu adalah goresan yang indah. Yang meski aku nggak ngerti, tapi tetap bisa kunikmati. Dan aku juga menerima bahwa nggak semua yang ada di dunia ini bisa kupahami.

    BalasHapus
  18. Kalau nggak punya nilai seni, agak susah memang memahami dan menikmati lukisan abstrak
    Tapi aku sendiri, meski g tahu seberapa bagus lukisan abstrak yang kulihat, aku betah lho lama lama lihat lukisan abstrak

    BalasHapus
  19. Ahahaha tau aja aku tu termasuk yang gak paham lukisan abstrak, sampai akhirya pas SMP atau SMA gtu ada pelajaran seni lukis, trus sama guruku diajarin bagaimana melihat lukisan.
    Bahkan kita bisa lihat orgnya ragu atau gak saat melukis dari goresan tintanya.
    Ah tapi aslinya aku ya sampai skrng tak mudeng, cuma kalau lihat yang warna-warnicantik kadang suka gemes. Kalau yang dark yg sekarang msh bingung haha :P

    BalasHapus
  20. Iyaa yaa lukisan abstract yg kalau kita lihat spt coretan ga jelas ternyata memiliki keunikan tersendiri dan harganya juga mahal (gusti yeni)

    BalasHapus
  21. Belum paham banget perbedaan lukisan bagus dan lukisan mahal. Tapi kalau cantik atau bagus itu relatif, saya setuju. Seperti abstrak itu sendiri yg susah diterjemahkan, orang bisa menilai dari banyak sisi, kan ?
    Makasih Mak Neng, banyak membuka pikiran dan wawasan saya nih

    BalasHapus
  22. Dari Mbak Tanti jadi belajar memahami lukisan abstrak saya. Maklum saya awam soal karya seni jadi enggak ngerti maksudnya apa. Tapi kalau diresapi saat sedih sambil merenung pas nih lukisan abstrak ini

    BalasHapus
  23. Dari drama Korea yang bertemakan melukis dan seni begini, aku jadi tahu healingnya orang seni tuh.. gak sama. Eh, memang kudunya setiap orang gak akan pernah yang sama yaa..

    Tapi bener kata kak Tanti bahwa ketika mood sedang tak karuan, memikirkan secara mendalam sebuah lukisan abstrak bisa menjadi sebuah kebahagiaan. Bukan berarti lalu masalahnya terpecahkan, tetapi paling tidak menjadi teralihkan dan tenang sejenak.

    Biasanya setelah tenang, masalah yang mungkin tadinya terasa berat, dengan hati yang ikhlas, pikiran yang jernih, bisa dengan mudah ditemukan solusinya.

    Aku jadi ingat kalau melukis menjadi salah satu bentuk healing yang jitu yang diberikan oleh psikolog atau psikiater.

    BalasHapus
  24. kenapa yaa lukisan abstrak itu tetap sedap dipandang mata. Kalau aku corat-coret asal hasilnya tak seindah itu, hehe. Penasaran perupa abstrak apa pakai draft atau langsung aja gitu melukis.

    BalasHapus
  25. Aku setuju banget nih kak kalo indah itu subyektif.. Mahalnya lukisan jadinya juga subyektif tergantung selera masing2 ya kak. ..
    Tergantung mood juga saat menikmati lukisan...

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)