5 CARA (tak terlalu) MUDAH MENJADI ILUSTRATOR BUKU ANAK


TUKANG SEPATU

Coba ingat-ingat.

Pernah tidak, di satu masa dulu, kamu "tenggelam" dalam cerita anak favorit?

Aku pernah. 
Aku bisa membaca buku itu puluhan kali, dan bahkan ketika sudah dewasa, buku itu tetap masih jadi buku favorit yang kubaca.

Buku yang membuatku terpesona itu, salah satunya buku serial karya Laura Ingalls Wilder, dan serial detektif Enid Blyton White. 

Aku terpesona dengan kisah Laura dan kakaknya Mary. Selain itu, juga Almanzo Wilder yang di kemudian hari menjadi suami beneran Laura. 

Karya Renee Graf



Rasanya, aku ada di dalam situ waktu Pa dan Ma membuat sirup mapple, makan pancake, berlarian di antara jerami dan berenang di dalam aliran air sungai Plum. Masih jelas tergambar ilustrasi-ilustrasi cantik dari Garth Williams. Ilustrasi itu rupanya menjadi salah satu yang menarik minatku untuk terus membaca. 

Ilustrator dalam buku serial Laura Ingalls Wilder ada beberapa. Selain Garth Williams, juga ada Helen Sewell dan Renee Graef. Semua memiliki karya yang indah, dan bisa menyentuh hati pembacanya, yang masih kanak-kanak.

Ini beberapa karya mereka:




Dalam industri penerbitan yang terus berubah, ilustrasi buku anak-anak adalah abadi. Terlepas dari waktu atau tempat, ilustrasi ini menyediakan media yang memungkinkan penulis dan penerbit untuk menangkap imajinasi pembaca yang masih terlalu muda untuk membaca sendiri.

Sejak itu minatku menggambar semakin kuat. Aku bahagia jika bisa meniru gambar rok Laura dan Mary yang berlapis-lapis renda, sambil membayangkan topi tudung mereka yang unik itu.

Ketika aku beranjak dewasa, aku masih suka menggambar, tapi tidak se-intens dulu. Nah, keinginan ini menggebu kembali ketika anak-anak semua sudah mulai besar, dan aku terjun menjadi penulis buku anak wannabe.

Sulitkah? 

Ha ha.. tentu saja! 

Menjadi ilustrator buku anak, membutuhkan ketelatenan, ketelitian, kesabaran, dan imajinasi luas tanpa batas. Selain itu, ilustrator buku anak harus siap dengan masukan dari penulis dan editor, harus bergandeng tangan erat dan kalau bisa memiliki bonding dengan sang penulis!

Kabar baiknya adalah, menjadi ilustrator saat ini semakin mudah. Selain ada bantuan dari pen tools dan aplikasi menggambar digital, ada lima langkah sederhana untuk menjadi ilustrator buku anak-anak.

Mari kita mulai dengan pertanyaan sederhana.

Apa saja yang dilakukan oleh ilustrator buku anak?

Biasanya, ilustrator buku anak merancang gambar dan membantu terlibat dalam peletakan naskah.

Gunanya, karya ini tidak hanya menambah iringan visual ke sebuah cerita tetapi juga membantu anak-anak lebih memahami apa yang mereka baca. 

Ilustrator bekerja sebagai freelancer, menandatangani kontrak dengan penerbit atau menjalin hubungan baik dengan beberapa penulis tertentu. Terlepas dari kontrak kerjanya, pekerjaan ilustrator buku anak-anak adalah menciptakan gambar yang bermakna yang menghidupkan buku anak-anak.

Gaya dan desain seperti apa yang digunakan?
Apa pun gaya yang Anda gunakan, setiap ilustrator harus memiliki kreativitas dan imajinasi yang kuat. Ilustrator buku anak-anak, khususnya, memiliki lisensi untuk membiarkan pikiran mereka berjalan bebas.

Imajinasi ini penting, karena ilustrator bertindak sebagai "jembatan kata" dari penulis kepada pembaca -yang mayoritas anak-anak.

Pernah tahu ilustrator Aaron Randy atau Evan Raditya Pratomo?


Aaron Randy membuat karya "The Dance Parade" ini, dengan menggambarkan para binatang imut berparade sambil berdansa, ini adalah karya yang sangat out of the box.


Evan Raditya bahkan membuat sebuah Cake Town, yang menurut Evan, "this place is very colorful from the other parts of this world". See?

Betapa luasnya imajinasi mereka?

Berapa banyak ilustrator buku anak-anak menghasilkan?
Pada Mei 2018, Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika melaporkan bahwa seniman yang bagus, seperti ilustrator buku, rata-rata memiliki penghasilan hampir US $ 60rb / tahun. 

Psst.. bandingkannya jangan dengan di negara Indonesia yaaa, yang kadang diminta gratisan karena "Ah, mosok gambar kayak gitu aja minta dibayar?"(ngakak guling-guling).


Jumlah ini jelas berdasarkan pengalaman, keterampilan, dan portofolio ilustrator.
Mayoritas ilustrator buku anak-anak adalah freelancer, jadi rentang pembayaran semakin bervariasi. 

Tetapi tetap saja, ilustrator yang sangat terampil dan lebih sukses dapat meminta bayaran yang lebih tinggi untuk jasa mereka!
Tapi ingat, butuh waktu dan dedikasi untuk benar-benar berhasil di dunia ilustrasi.
Industri ini menjadi semakin kompetitif selama beberapa tahun terakhir, karena penerbitan buku anak-anak telah meningkat pesat. 

Dan walaupun mungkin "terlihat mudah", HANYA menghabiskan setiap hari menggambar dan mewarnai, ilustrasi buku anak-anak mengharuskan semua yang terlibat di dalamnya menjadi ekstra cermat, teliti, pastinya juga banyak revisi!

Bagaimana menjadi ilustrator buku anak dalam 5 langkah yang "tidak mudah"
Ini judulnya ngajak berantem. 
Mo ngasih tau tapi kook, yaaaa... sambil memberi warning. 

1. Pahami pasar, sering-sering ke toko buku, dan belanja buku anak 
Luangkan waktu untuk melihat-lihat buku anak-anak populer atau buku anak-anak apa pun yang menarik perhatian. 

Kenapa buku-buku ini yang menarik perhatian saat di tobuk? Kayak apa desain sampul atau gayanya? Apa yang ilustrator lakukan sehingga buku itu menarik untuk diraih dari rak buku?

Bisa juga ke perpustakaan dan sekolah dasar setempat untuk mendapatkan inspirasi. 

Apa yang paling banyak dibaca anak-anak di situ? Buku apa yang "selalu menghilang" dari rak? Bacalah sebanyak mungkin - ini akan membantu kita -as illustrator- memahami audiens dan pasar.

Oya, kita juga harus tahu bahwa fiksi anak-anak cenderung dipecah menjadi lima kategori utama:

Picture Books - rentang usia baca di bawah 5 tahun - di bawah 1000 kata 

Early Readers - 5 tahun - 2000 sampai 5000 kata

Chapter Books - 6 hingga 9 tahun - 5,000 hingga 10 ribu kata

Middle Grade (MG) - usia 8 hingga 12 tahun - 30 ribu - 50 ribu kata

Young Adult (YA)  - 12 hingga 18 tahun - 50 ribu hingga 100 ribu kata

Jadi ini menjadi patokan, gaya apa yang kita miliki sebagai ilustrator dan mau masuk ke segmen pembaca anak yang mana.

Selain itu, luangkan waktu untuk membiasakan diri dengan berbagai jenis gaya ilustrasi buku anak-anak di luar sana. Seniman yang berbeda akan selalu bekerja dengan alat yang berbeda, mulai dari lukisan cat air hingga Adobe Illustrator atau Photoshop. 

Selain itu, setiap seniman memiliki gaya pribadinya sendiri yang unik, sehingga  membedakan mereka dari rekan-rekan mereka, yang membawa kita ke langkah kedua ...

2. Kuasai gaya pribadi 
Gaya pribadi ini
 akan jadi pembeda karya seorang ilustrator dari ilustrator lain di pasar. 

Selain itu, bisa tahu gaya ilustrasi mana yang sedang tren di pasar buku anak-anak, bisa jadi referensi.

Misal, dulu ilustrasi buku-buku untuk Roald Dahl oleh Quentin Blake atau Pippi si Kaus kaki panjang, 
digemari tapi jaman now, karya digital seperti Alicia Mas atau Lucy Fleming, dianggap lebih mudah diaplikasikan.

Kalo yang di bawah ini, keduanya adalah ilustrasi buatanku, bisa dilihat juga di instagram @nengtantidoodle atau @nengtantiamelia.





But don't worry be happy.

Saat ini, tren dunia digital tidak mendominasi lagi kok. Karya saya aja, yang all in watercolor style juga diterima di penerbit mayor!

3 dan 4. Pamerkan Karyamu! Join Dengan Komunitas Penulis Bacaan Anak


Jangan lupakan jasa para penulis, penerbit,  dan editor, yaaa... jalin pertemanan selalu, sehingga karyamu tidak akan terlupa. Oya, tentu saja komunitas juga menjadi faktor sukses seorang ilustrator buku anak.

Di Indonesia, Forum Penulis Bacaan Anak yang gerbong utamanya diketuai Kang Ali Muakhir dkk, memiliki sebuah fanpage yang membernya banyak, dan isinya sangat luar biasa beragam. Di situ tumpah deh, semua yang bergelut di bidang buku anak.

Setiap minggu, ada aneka challenge sehingga para ilustrator dan penulis pemula akan dibimbing dan diberi masukan, GRATIS!

Bergabunglah dengan Society of Children's Book Writers and Illustrator atau SCBWI.

SCBWI adalah sumber informasi dan sumber yang bagus untuk calon ilustrator buku anak-anak. Mereka sering menjadwalkan pemrograman pengembangan profesional untuk anggotanya. 

Di acara-acara ini, kita bisa bertemu dan berkonsultasi dengan penulis pemenang penghargaan dan profesional penerbitan, menghadiri lokakarya, dan bahkan menerima konsultasi untuk karya seni yang kita miliki!

Selain itu, SCBWI juga membuat galeri ilustrator online di mana kita bisa menampilkan portofolio online (cara yang bagus untuk dilihat oleh penerbit dan calon penulis!).


5. Terus kembangkan portofolio Anda
Buat portofolio.

Gimana caranya? Nanti akan aku ulas di tulisan berikutnya ya... (^_^)

ps. Alhamdulillah udah buat, silakan baca yaa

CARA MEMBUAT PORTOFOLIO 

Tapi gini deh. 
Ketika karier udah mulai dijejak, dan kamu siap mengambil proyek pertama, kedua, atau kelima, jangan mudah untuk merasa puas diri dan puas dengan proyek-proyek ini, yaaa!

Pastikan kamu tidak melupakan portofolio! 
Terus tambahkan, terus bangun, dan terus perbarui setiap saat. 

Portofolio adalah "sampul depan" untuk seluruh industri penerbitan. 
Kita ingin memberikan karya terbaik setiap saat, karena kita mungkin tidak pernah tahu kapan pertunjukan besar berikutnya akan segera tiba.

Sebagai ilustrator, 
berbanggalah karena kita berbagi imajinasi dengan ribuan anak di seluruh dunia sebelum kita menyadarinya.

21 komentar

  1. Aku paling suka ilustrasi gambar bapak lagi gendong anak dan anak-anak yang bertiga lagi baca buku :) Soft bdeh adem lihatnya. Tulisan tanpa gambar memang seperti ada yang kurang ya. Makin semangat kalau buku anak ada hal2 menarik bikin kepengen baca terus. Oh, iya sih sebaiknya bergabung dengan komunitas penulis bacaan anak supaya minat dan bakat menjadi seorang ilustrator tersalurkan dengan baik, ada mentornya mantap deh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya makanya aku tertarik pertama kali baca kisah kisah Laura Ingalls ini dari gambarnya dulu, eh ternyataaaa ceritanya tak kalah menarik!

      Hapus
  2. wah benar ya mbak, klo cari buku cerita anak tu pasti yg kulihat ya ilustrasinya, makanya penting bgt ya ilustrasi itu. .
    btw tulisannya aku share ke grup kelas bunda produktifku ya
    kami lagi tahap memikirkan ilustrasi buku antologi kami :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woow selamat yaaa udah menelurkan lagi buku antologi, keren ih, siap bantuin loh *eh gimana

      Hapus
  3. Buat buku anak..iluatrasi itu penting..apalagi jika dongeng anak.., mereka memahami cerita dari gambar..

    Keren nih..ilustrasi mba tanti..., sukaes buat antologinya..

    BalasHapus
  4. Aku benar-benar tidak punya feel di bidang gambar tapi aku sangat suka menikmati ilustrasi yang menarik, saat aku kecil aku suka banget baca majalah bobo karena ilustrasinya semua seakan mengajak aku ke dunia cerita itu

    BalasHapus
  5. Aku tipe yang nggak suka baca buku yang sama ke dua kalinya Bun. Makanya aku dulu suka pinjem buka daripada beli selain karena blum mampu beli wkwkwk 😂. Aku juga belum pernah baca buku anak yang pengarang di atas. Dulu itu, sukanya baca bobo, 5 sekawan dan lain-lain.

    Ngomong-ngomong aku kagum ama ilustrator itu apalagi dengan imajinasi mereka dan gambar mereka. Gambarnya itu nggak ngebosenin. Memang jadi ilustrator itu perlu chemistry juga ya bun ama penulis. Kadang bingung juga ngegambar seperti yang penulis mau atau maksudkan.

    BalasHapus
  6. Itulah kenapa sampai saat ini saya masih suka baca buku anak meskipun anak-anak saya udah remaja. Saya selalu tertarik dengan ilustrasi bukunya. Banyak buku anak zamna sekarang yang menarik banget ilustrasinya.

    BalasHapus
  7. Mantap banget nih infonya, anakku yang pertama kayaknya ada kecenderungan Corat coret begini. Emang perlu diasah terus ya mba Tanti agar hasil lukisan/ilustrasi halus dan sesuai dengan permintaan penerbit

    BalasHapus
  8. Buatku, buku anak itu yang paling sulit dibuat di antara semua jenis tulisan, termasuk ilustrasinya. Eh kalo urusan ambar sih saya nyerah, Mbak Tanti wkwkwk.

    Nah buku2 karya Laura Ingals ini saya punya lho beberapa, saya beli lagi ketika baru nikah dalam belum punya anak. Baru beberapa hari yang lalu ketemu yang judulnya Tahun-Tahun Bahagia, saya perlihatkan sama Athifah lalu saya perlihatkan di YouTube. Kami setuju kalau ceritanya menarik karena Laura mendeskripsikan kesehariannya dengan sangat baik sehingga kita bsia membayangkannya, apalagi pas bagian yang ada ilustrasinya ....saya suka banget.

    BalasHapus
  9. Iyaaa Laura Ingals itu berkesan banget pas kecil, jadi ikutan bikin cerita Laura kw makan sirip maple huhu..aku suka style gambar Makneng dan Aaron Randy..ilustrator Indonesia makin keren gambarnya ngga kalah dengan luar..

    BalasHapus
  10. Uwooo....sebagai seseemak yang hanya bisa menggambar level dasar (artinya ya bisa dibilang tidak bisa heheh), saya selalu kagum dengan ketrampilan menggambar. Orang-orang kayak mbak Tanti, menggambar suatu obyek hanya dengan membayangkan. Kalau saya, menggambar harus mencontek :D.
    Btw blog mb tanti memberi gambaran bagaimana sih cara terjadinya buku anak. Mudah2an impian saya untuk menerbitkan buku anak kesampaian

    BalasHapus
  11. Ilustrasi buku anak rata-rata lebih colourfull, menarik dan atraktif, kesan keceriaannya dapet. Btw, kagum maksimal sama orang yang memiliki skill menggambar spt Mbak tanti ini. Daya imajinasinya sangat luar biasa, dituangkan dalam bentuk ilustrasi yang terlihat "hidup".

    BalasHapus
  12. Aku juga suka kalau lihat ilustrasi buku anak yang lucu-lucu. Anakku juga anteng kalau dibacain buku anak karena ada gambarnya yang warna-warni. Buku anak emang nggak bisa lepas dari ilustrator ya Mak Tanti. by the way aku suka gambar-gambarnya Mak Tanti lhoo...

    BalasHapus
  13. Mantap Mak Tanti sudah menemukan passionnya. Buku anak gak ada matinya dan termasuk buku paling laris. Ilustratornya udah pasti kecipratan dong.

    BalasHapus
  14. Ya Allah...manis-manisnya ilustrasi di atas...
    Aku naksir banget...dan beneran kagum sama kak Tanti.
    **blinkblink

    Kak Tanti pasti orangnya happy terus yaa...
    Karena memasuki dunia imajinasi tanpa batas.

    BalasHapus
  15. Sering banget tenggelam dalam cerita anak jaman kecil, aku juga sukanya baca buku cerita bergambar.. Hihihi. Ah mak tanti mah emang keren banget bakat gambarnya, super cakeeeep. Gaya gambarnya juga beda, cocok untuk ilustrasi cerita anak.. hihi

    BalasHapus
  16. Jujur saya selalu takjub dengan ilustrator. Menuangkan imajinasi dalam gambar yang bisa bercerita itu keahlian khusus yang rasanya sedih banget kalau dianggap, "ah, cuma gitu aja." padahal justru di situkan awal mulanya, imajinasi, ide, baru ketelatenan. Tanpa imajinasi ya boong aja, ditambah kemampuan untuk menggoreskan dalam gambar. Pekerjaan yang keren banget menurutku.

    BalasHapus
  17. Jadi emang udah hobi sejak kecil ya Mbak menggambar itu. Saya juga suka menggambar dulunya, etapi gak pernah diasah alhasil gak jadi apa-apa.

    Saya juga kalo beliin buku anak, yang penting ilustrasinya, karena anak pasti menuju gambarnya dulu klo mau baca buku.

    BalasHapus
  18. Thankyou so much kak uda bikin artikel ini, bikin tambah semangat buat masuk ke dunia ilustrator anak

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)