KLINIK GIGI KIDDOZ, MERAWAT GIGI ANAK TANPA SAKIT DAN TAKUT







Haaa... warna warni! Permen!

Surga dunia buat anak-anak yang rata-rata sweet tooth ya.. tapi apa yang terjadi jika ternyata ada sedikiiit saja bolong di gigi mereka? Bisa dipastikan, anak akan menangis kesakitan, dan orangtua jadi pusing membujuk mereka ke dokter gigi.  

Nah, sudah bukan rahasia lagi, kalau anak-anak susaaaah.. banget diajak ke dokter gigi!
Eh, jangankan anaknya, emaknya juga ding hi hi hi... kalau ke dokter gigi itu bawaannya malu, soalnya gigiku berantakan! Dalam setahun, eh dua tahun ini, ke dokter gigi bisa dihitung pake jari tangan sebelah doang, ga kayak anjuran : Ke dokter gigi 6 bulan sekali, yaaa!

Tapi, begitu sampai di Kiddoz Dental Care - Jl Asem Baris Raya no 1 Tebet, seketika bayangan ruang praktek dokter berbau obat berwarna putih itu hilang seketika!


Klinik Kiddoz Dental Care didominasi warna-warna ceria oranye dan hijau, dengan beberapa aksen berwarna biru muda. Dinding ruang perawatan gigi-nya dihias mural bergambar binatang, sementara di ruang perawatan satunya (yang bisa untuk dewasa) dihias dengan mural bergambar ikon kota-kota di Indonesia dan dunia.

Ruang perawatan gigi 


Ruang tunggu yang nyaman
dengan banyak buku bergambar, bikin anak gak bete
Diperagakan oleh model : Azalea 




Di satu sudut ruang tunggu, ada beberapa buah buku bergambar untuk anak, dan... ada play station! Wadooh, gawat nih.. jangan-jangan kalau Derry yang datang, dia malah ga minta pulang >_<

Ruang playstation 


PENTING, NGGAK SIH, MERAWAT GIGI ANAK?

Pentiiiiing!

Tahu gak sih, ternyata merawat gigi anak pun tak kalah penting?

Kalau bisa, gigi susu itu dirawat bangeeet... karena sumber kuman paling besar adalah di dalam mulut. Nah, kuman ini kemudian beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Jadi, jika gigi anak rusak, misalnya berlubang, bisa jadi anak akan sering sariawan atau sering sakit!

Yang mengagetkan, gigi berlubang ternyata juga bisa memicu timbulnya berbagai penyakit, dari kencing manis sampai jantung. Jadi, jika gigi susu anak rusak atau berlubang, paling tidak, usahakan agar tidak menjadi lebih parah. Kenapa? Karena kalau sampai rusaknya parah dan mengenai saraf, bisa-bisa timbul bengkak dan bahkan bernanah di gusi! Hiiy...



FAKTA SEPUTAR GIGI ANAK


Pertumbuhan gigi sendiri dimulai dengan munculnya gigi susu sejak usia 2 bulan sampai 2 tahun. Jumlah gigi susu biasanya 20 buah, 10 gigi atas dan 10 gigi bawah. Pertumbuhan gigi susu dimulai dengan gigi seri bagian bawah, disusul gigi seri bagian atas. Selanjutnya, tumbuh gigi seri susu ke-2, baru kemudian tumbuh geraham susu di usia usia 8-9 bulan. Gigi susu yang terakhir tumbuh adalah gigi taring susu.

Semua gigi susu ini nantinya akan digantikan oleh gigi dewasa (gigi tetap), yang tumbuh mulai usia 6 12 tahun, meskipun terkadang lebih

Pertumbuhan gigi tetap biasanya diawali oleh gigi seri, baru kemudian geraham kecil. Jadi, sehabis gigi seri, dilanjutkan geraham kecil bawah, geraham kecil atas, baru kemudian taring. Selain itu, ada pula geraham tetap, yang tidak menggantikan gigi susu, yang mulai muncul di usia sekitar 6 tahun.

Ini yang oleh orang-orang sering disangka sebagai gigi susu, padahal sebetulnya gigi tetap. Akibatnya, di usia 8-9 tahun, geraham tetap ini umumnya sudah rusak. Padahal, kalau sudah rusak, tidak ada gigi yang menggantikan

Gigi yang tumbuh terakhir adalah gigi taring, biasanya di usia 9-12 tahun. Sering terjadi, rahang sempit, sehingga taring akhirnya tumbuh sebagai gingsul. Ini karena tidak ada tempat lagi untuk taring tumbuh, ditambah adanya dorongan, akhirnya muncul gingsul.

Orangtua sering menganggap gingsul sebagai sesuatu yang mengganggu, sehingga memutuskan untuk mencabutnya. Padahal, taring ini merupakan sudut estetik wajah seseorang. Kenapa?

Karena taring memiliki akar paling panjang, sehingga kalau dicabut, tulang wajah akan berubah karena kempot, sehingga sering jadi kelihatan lebih tua. Kalau mau diperbaiki, yang dicabut biasanya geraham kecilnya, bukan taringnya.

Nah, Kerapian dan keindahan gigi seseorang tak bisa lepas dari faktor genetik. Kalau orangtua punya gigi berantakan, umumnya gigi anak juga akan berantakan, selain itu, faktor kebiasaan juga sering menjadikan tumbuhnya gigi tak bagus. Misalnya, anak masih nge-dot sampai besar, atau hobi mengisap jempol (ini seperti Dio,  anakku yang hobi isap jempol)

PERAWATAN GIGI DI KIDDOZ DENTAL CARE


Kiddoz Dental Care yang telah berdiri sejak bulan Mei 2014, mendeklarasikan diri sebagai salah satu klinik gigi yang melayani dan membantu menyehatkan mulut dan gigi anak serta keluarga.


Didukung oleh tim yang profesional berjumlah 8 orang, serta dokter-dokter lulusan universitas ternama yang memiliki dedikasi dan integritas dalam dunia kedokteran gigi serta peralatan dan fasilitas yang memadai, Kiddozz Dental Care selalu berusaha memberikan pelayanan maksimal terhadap pencegahan dan perawatan penyakit gigi dan mulut anak-anak serta keluarga.

Selain konsultasi dan pelayanan preventif maupun pelayanan umum kesehatan gigi lainnya, sebagai bentuk partisipasi dalam membentuk pribadi anak-anak yang sadarakan kesehatan gigi, Kiddozz Dental Care juga mengadakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ke pada anak-anak tingkat pra-sekolah hingga sekolah dasar secara gratis di beberapa lembaga pendidikan.

Founder klinik ini adalah Dr. drg. Eva Fauziah, Sp KGA (dokter gigi spesialis anak) yang dibantu oleh 7 orang dokter gigi, dengan berbagai spesialis.

Dokter Eva adalah dokter gigi anak yang mengenyam pendidikan S1 Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia yang lulus tahun 2002. I
a melanjutkan pendidikan Spesialis Kedokteran Gigi Anak pada tahun yang sama dan lulus tahun 2005. 

Pendidikan terakhir S3 juga dilanjutkan di FKG UI dan lulus tahun 2013. Dokter yang sehari-hari bekerja sebagai dosen di FKG UI ini, telah banyak memiliki pengalaman sebagai pembicara dan tulisannya telah banyak dipublikasi baik di majalah populer maupun jurnal ilmiah. 

Selain itu, dokter gigi anak yang ramah dan cantik ini juga aktif mengikuti seminar/kursus mengenai tumbuh kembang gigi anak, perawatan ortodonti pada anak, perawatan dan pencegahan gigi berlubang, penanganan anak kebutuhan khusus, perawatan trauma, dan perawatan estetis pada anak. 

Saat ini drg. Eva tercatat sebagai Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), ketua IDGAI Pengda Jakarta, dan anggota Pediatric Dentistry Association of Asia (PDAA).

BEBERAPA JENIS DOKTER SPESIALIS DI KIDDOZ DENTAL CARE

Selain dokter gigi spesialis anak, drg Eva ternyata juga punya team untuk perawatan keluarga, karena kan kadang orangtua yang mengantar tak punya waktu lagi, yah.. jadi sekalian saja dibuatkan klinik gigi. Sedangkan suami dokter Eva adalah seorang medical provider

Untuk itu, Kiddoz merombak total ulang susunan kliniknya, yang dulu hanya ada satu ruang perawatan, sekarang ada perawatan gigi untuk dewasa, ruang bermain anak, ruang tunggu, mushola serta ruang rontgent kecil. Ruang rontgent ini dibutuhkan agar si pasien tidak mondar mandir ke rumah sakit hanya untuk mengambil foto gigi. Semua ruangan dilengkapi pendingin udara sehingga nyaman. 

Eh, dengar-dengar, bu dokter bilang, akan ada perawatan wajah juga loh, nantinya di lantai 2, Innova Skin Care Clinic, namanya. Asiiik.. saya diundang lagi ya dok *ngarep*

Ini souvenir lucu dari Kiddoz Dental Care (disayang-sayang soalnya kotaknya bagus...)


Oya, ada berapa sih, jumlah dokter yang bertugas di Klinik Kiddoz Dental Care ini? 


Team dokter gigi yang bertugas di Kiddoz Dental Care Clinic

  • dokter gigi (GP ya istilahnya) 4 orang
  • dokter orthodonti 1
  • pedodontist 2 orang
  • khusus konservasi gigi 1 orang 

agak bingung ya dengan istilahnya, nah ini dia penjelasannya..
Ada 8 bidang dokter gigi spesialis, yang harus diketahui.

1. Pedodontist, Sp.KGA (Spesialis Kedokteran Gigi Anak)
Pedodontis tugasnya melakukan pencegahan dan perawatan semua kelainan dan penyakit pada gigi dan mulut anak secara komprehensif, baik anak yang normal, maupun anak dengan kebutuhan khusus.

2. Orthodontist, Sp.Ort (Ahli Meratakan Gigi)
jika ingin meratakan gigi, harus memeriksa keadaan gigi pada dokter yang bergelar Sp. Ort. Karena, dokter tersebut akan memberikan perawatan konvensional dan radikal pada maloklusi ringan sampai yang berat.

3. Endodontis, Sp.KG (Spesialis Konservasi Gigi)
Untuk perawatan secara estetika, datanglah kepada dokter spesialis konservasi. Pada saat Anda datang, dokter akan memberikan pencegahan dan penanggulangan karies, restorasi, kosmetik gigi, perawatan endodontik konvensional, dan bedah.

4. Periodontist, Sp.Perio (Spesialis Periodonsi/ Ahli Jaringan Penyangga Gigi)
Dokter gigi spesialis ini akan melakukan perawatan penyakit, atau kelainan gusi dan jaringan penyangga pada gigi.

5. Oral Surgeon, Sp.BM (Spesialis Bedah Mulut)
Ingin mencabut gigi atau operasi sumbing? Segeralah periksakan kepada dokter spesialis bedah mulut.  Karena tugas pembedahan seperti ini, hanya dokter bergelar Sp.BM yang mampu melakukannya.

6. Prosthodontist, Sp.Prost (Spesialis Prosthodonsi/Ahli Gigi Turunan)
Khusus untuk penggantian gigi yang hilang dengan membuat gigi tiruan, dan perawatan sendi.

7. Oral Medicine, Sp.PM (Spesialis Penyakit Mulut)
Perawatan penyakit mulut karena bakteri dan jamur, halitosis, dan perawatan sendi dan rahang. 

Nah, kalau udah tau pasti harus ke mana merawat gigi, masyarakat lebih paham dan mengerti perbedaan masing-masing dokter sehingga permasalahan bisa ditangani dengan baik.

TIPS MERAWAT GIGI UNTUK ANAK

Sumber : guesehat.com
RANGE HARGA PERAWATAN GIGI, BERAPA?


Pada dasarnya, tarif perawatan gigi ini bervariasi, dan seperti kata drg Eva, tarif yang ditetapkan di Kiddoz Dental Care tak jauh berbeda dengan klinik gigi umumnya. Ya, tentu dengan fasilitas dan kelengkapan peralatan dan dokter spesialis beda tipis lah yaa..  

So, ini kisaran range harga perawatan yang perlu kita ketahui, dari berbagai sumber, jadi bukan tarif yang ditentukan di klinik Kiddozz Dental Care yaa..  sumber berita tahun 2015 - 2016 . 





17 komentar

  1. Kalau senyaman itu, pastinya anak tidak takut diajak ke dokter gigi. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, malah betah, emaknya tiap bulan diajak ke sana hahahahhaha

      Hapus
  2. Merawat gigi anak memang penting banget, ya? Apalagi mereka cenderung suka makan yang manis-manis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. penting, apalagi anak anak malas gosok gigi kalau malam

      Hapus
  3. Untuk anak memang sebaiknya ke dokter gigi anak. Anak-anak saya selalu ke dokter gigi anak. Mereka gak takut ke dokter gigi. Tapi sekalinya cobain ke dokter gigi biasa. Gak sabaran dokternya. Kayak gak pernah nanganin anak-anak aja. Bikin Nai trauma sampe sekarang. Diajak ke dokter gigi anak aja sekarang susahnya minta ampun. Traumanya gak selesai-selesai :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa Allaaah..

      itu sebabnya visi dokter Eva adalah membuat suasana yang nyaman, ramah dan terjangkau oleh keluarga :(

      Semoga Naima bisa dapat dokter gigi baru ya >_<

      Hapus
  4. Anakku Gigi depan tuch numpuk mba Tanti,,, gk mau bngt d ajk k dokter nunggu otek sndiri ktny, mau lah sekali2 d ajak ke sini noted mba,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. hiks hiks... ayok diraphkan, serem loh kalo sakit gigi

      Hapus
  5. Anak2ku ke sini. Enaaaakk banget tempatnya. Padahal dulu aja udah enak, eh sekarang abis renovasi ya? Makin cakeeeppp. Udah lama pengin nulis Kiddoz, tapi nggak jadi2 juga, huhuhu. Aku kenal sama perawatnya juga, Mbak Dwi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah.. Cobain datang ke sini lagi deh Isti, pasti anak anak tambah betah!

      Btw rumah di sekitar Tebet kah?

      Hapus
  6. dokternya cantik-cantik.....ruangannya juga

    BalasHapus
  7. kalau anakku ke kiddoz dental care pasti seneng banget mak ga ada pake drama nangis2 segala karena tempatnya pas u anak2 :)

    BalasHapus
  8. dekornya asik dan ramah ya buat anak2

    BalasHapus
  9. Aku dari kecil paling takut sama dokter gigi 🙈🙈

    BalasHapus
  10. Hommy Banget ya tempatnya, anak-anak pasti betah tuh gak mau pulang :D

    BalasHapus
  11. Utk usia 4tahun bisakah dok?

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)