(STILL) THE SHINING STARS : BIYAN WANAATMAJA

Seperti yang sudah kuceritakan di sini, setelah press conference maka acara dilanjutkan di sebuah ruang besar di sisi kiri gedung JCC. Kulihat banyak sekali lampu sorot ditata apik di langit-langit, dan seluruh dinding telah ditutup oleh kain putih. Kesan mewah dan sophisticated terasa.
Courtesy from CNN Indonesia
Sebuah gendang besar diletakkan di tengah ruang, sepertinya untuk acara pembukaan. Tepat pukul 16.00 Ibu Mufhidah Kalla dan Ibu Veronika Tjahaya Purnama memasuki ruang. Setelah itu serempak, lagu Indonesia Raya berkumandang. And I feel goosebump..  

Acara Pembukaan sangat seru dan tampaknya dipersiapkan dengan baik. Ada choir dari anak-anak membawakan Janger by Guruh Soekarnoputra, dan rampak gendang bersama pemuda Betawi. Smooth dan tidak bertele-tele.




Usai acara pembukaan Pasar Indonesia, tibalah acara Pagelaran Busana by Biyan Wanaatmaja dengan tajuk Seruni aka Bunga Chrysantemum ..dooh aku baru tahu kalau diInsonesiakan jadi Seruni *disambit kamus Purwadarminta*

Acara ini yang aku nantikan. Gimana engga, sejak aku kecil dan sering buka-buka majalah Femina-nya nyokap, nama Biyan sepertinya langsung menggebrak dunia per-fesyen-an Indonesia. 

Dulu dia selalu bermain dengan busana yang nyaris tanpa jahitan -sekarang yang berciri seperti Biyan itu Oscar Lawalatta-, lipit ekstra halus dan terpadu hanya dua warna monochrome. Kalo ngga merah maroon dan biru donker, ya abu-abu Y2K yang dulu ngetopnya aujubilah itu. Sejak Biyan muncul, aku langsung bertekad gak mau jadi desainer, soalnya pasti kalah saing ma dia #hastagaaa pede sekaleee..
Lampu dipadamkan, hanya terlihat sederet gumpalan awan kelabu di ujung ruangan. Hening....

Kemudian terdengar musik samar dan ditingkahi gemericik suara hujan digital (kira kira bunyinya jadi "puung..puuung.. kliing..puung.." gitu) sederet peragawan peragawati berdiri di balik tirai hujan buatan, seolah mereka bersiap menyambut musim semi dan menerobos hujan. So beautiful...


Dan.. oouuch! Aneka busana sutera, lace dan organdi berwarna tak lazim seperti bisque, lavender blush, beige, floral white semburat bunga seruni oranye dengan bordir keemasan, seolah melayang dibawa langkah gemulai para peraga. Helaan nafas kagum terdengar di sana sini. Dan aku tak henti memotretnya. Mereka seperti peri hujan yang datang membasahi wajah bumi. 




Lima belas menit tak terasa, ketika tahu-tahu tepuk tangan menggemuruh dan menyudahi para peraga cantik dan tampan itu. 

Dan... itu dia, hanya sekitar lima detik, Biyan seolah mengintip dan tampil dengan malu-malu lantas tergesa masuk kembali ke balik panggung runway. Biyan.. dengan desain secantik itu, harusnya kau hadir dengan jumawa, tapi tidak... dan aku semakin mengagumi Biyan! *kenapa ya anakku ga dikasih nama Biyan aja* hush*
Byee Biyan... glad to see your haute couture...you're still shining!

Foto-foto peragaan busana diambil dari album http://www.bazaarfashionfestival.com/ dan instagram milik Harpers Bazaar Indonesia

2 komentar

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)