SECANGKIR ILMU DI ALUN-ALUN DIGIPRENEUR

Pagi sangat dingin, ketika aku membuka mata.

Kudapatiku kakiku telanjang, dan tubuhku yang lena sejak sahur tak lagi tertutupi selimut. Secarik selimut itu sudah ditarik oleh kedua kecilku yang juga masih pulas. Mereka merapat mencari hangat di tubuh induknya. Derak genting rumah yang dialiri pasukan hujan sejak subuh, memang menjadi penyebab nikmatnya kami tidur pagi itu.


Sudah pukul 7 pagi!

Aku teringat janji pagi ini. Janji untuk menyusuri lorong-lorong cantik galeri SMESCO yang terletak di daerahnya pak Jendral Gatot Subroto. Kuhitung menit, memetakan perjalanan Tangerang – Jakarta di tengah derasnya hujan yang mesra membasahi bumi. Hmm… cukuplah untuk mandi dan bergegas pergi.


Tepat pukul 09.22, aku dan Tuty -sahabat blogger dari Tangerang- sudah tiba di Galery SMESCO. Kali ini, cekikikan dan deg-degan tak henti sepanjang perjalanan. Merasa konyol karena kami berdua sama-sama tak tahu arah jalan!

Berlembar-lembar kertas yang kuterima, menjejalkan informasi bahwa semua info yang kudapat terasa baru di telinga. Entrepreneur. Wiraswasta. 
"Seorang yang melakukan aktivitas wirausaha dengan membuat dan menyusun cara baru untuk memasarkannya,"
Dunia sedang berkembang. Mereka yang diam, akan terperangkap tak bisa ikuti lajunya kereta api bisnis. Hanya yang jeli melihat peluang dan kreatif saja yang berhasil melaluinya. 

CELANA SARUNG TAJMAUL
Pria yang ramah ini mengenalkan produknya dengan cara unik. Sesudah menyapa, ia segera membuka bungkusan yang berisi sehelai sarung dan... memakainya di depan kami semua!

Suami Nurma Yunita -seorang pedagang mukena yang sukses- ini tadinya adalah seorang pekerja di sebuah pabrik. Hobi belanja, membuatnya kritis terhadap mode pakaian yang sedang trend. Dipandu oleh moderator Kartina Ika -seorang penulis berbagai media publikasi yang juga seorang pegiat bisnis usaha rumahan- perbincangan ini menjadi menarik.

Beranjak dari usaha sampingan, Celana Sarung Tajmaul (kependekan dari Tajudin Maulana) produk ini sekarang sukses merambah pasar mancanegara. Brunei Darussalam, Singapore bahkan Korea sudah mulai meminta secara tetap.
"Celana sarung ini terinspirasi dari anak-anak muda yang masuk mesjid menggunakan celana panjang. Saya berpikir untuk mengkombinasikan keduanya sehingga nyaman dipakai ke mesjid,"
KESULITAN DAN SOLUSI TAJMAUL 

  • Dari diskusi santai kami, diakui Tajudin, awalnya ia kesulitan memperkenalkan produk celana sarung. Ia berpikir untuk akhirnya menggebrak pasar dengan cara memakainya di depan konsumen!

    Cara ini terbukti jitu, konsumen yang tadinya mencibir, mengatakan bahwa ini busana wanita, akhirnya melirik celana sarung Tajmaul. Tapi memang, jujur saja.. saya juga ingin pesan yang warnanya pink atau ungu gitu. Pasti imut, ya!
  • Produk celana sarung Tajmaul ini sudah mengalami penyempurnaan beberapa kali. Mulai dari desain yang tadinya menggunakan tali, kancing dan retsleting. Ukuran juga demikian, saat ini sudah ada ukuran M, L, XL hingga ukuran khusus seperti panjang, besar dan kecil yang dipesan khusus.
  • Untuk mengenalkan produk ini, Tajudin juga berusaha mengenalkannya ke beberapa ustadz dan artis. Salah satu pengguna setia celana sarung Tajmaul adalah ustadz kembar dan Raoul Lemos, suami penyanyi diva Krisdayanti.
  • Saat ini, Tajudin mengakui kewalahan menerima pesanan, karena baru tiga orang penjahit yang ia percayakan menerima desain. Ia tak mau begitu saja menerima pesanan tanpa mengesampingkan kualitas. Ini menjawab seorang blogger, Agung Han yang bertanya bagaimana bersaing dengan produk yang sudah established.

HIJAB ALLSCARF, SYARI DAN MODIS


Sebagai seorang dosen, Ahmad Rafik tak pernah terbayang bahwa usaha yang dirintisnya bersama istrinya, akanmenuai sukses yang besar. Apalagi, untuk ukuran Indonesia, hijab yang ia jual dengan brand Allsscarf ini terbilang mahal. 

Rafik bercerita dengan semangat dibantu beberapa slide mengenai metodenya mengenalkan produk Allscarf, walaupun hanya menyerempet sedikit saja tentang produk. Ya, sebagai seorang dosen, rupanya ia terbiasa berbicara mengenai teknik, padahal sebagian besar peserta yang di hadapannya saat itu adalah netizen...


Walau bagaimana, 
sangat menarik mendengar kiprah dan sepak terjang para pebisnis ini. Ahmad Rafik menekankan tiga garis besarnya 
1. Material yang berkualitas2. Desain yang eksklusif dan selalu mengikuti perkembangan jaman3. Membina hubungan baik dan jangka panjang dengan klien dan konsumen
Tak salah jika akhirnya SMESCO sebagai lembaga layanan pemasaran UKM meliriknya sebagai salah satu mitra. 


Notes : Inspirasi hijab saya dan@tutyqueen ini dari kerudung bahan paris polos yang dipakai mulai dari kelas bawah hingga sekelas ibu menteri.  Modelnya ngintip dari fanpage dan website@allsscarf loh...  #SmescoDigipreneurDay #smescogoglobal#UKMSMESCOGoGlobal

Sependek yang kudengar, 
Ahmad Rafik selalu memadukan bisnis dan mengikutsertakan Sang Maha Pencipta dalam setiap langkahnya. Inilah salah satu kunci sukses juga untuk para penggiat usaha. 

UKM YANG MELEK TEKNOLOGI DAN PEMASARAN B DIGITAL

Menghentak!

Itu kesan pertama saat sosok terkenal ini berdiri di hadapan netizen dan entrepreneur. Andi Silalahi, Founder dan CEO Thinkdigital Indonesia berhasil menarik perhatian Tuty yang tadinya setengah tertidur di sampingku. Dalam kondisi puasa dan begadang karena event semalam, tidur memang lebih menarik..hi hi..

Tapi, ketika Andi mulai bicara, tak satupun kulirik yang duduk dengan menyelonjorkan kaki. Kami seolah terbangun dari mimpi. Ini dia, yang ditunggu dari tadi. Materi dahsyat dengan pembicara yang tak kalah menarik!

Think beyond technology
adalah quote yang menarik perhatianku. Sebagai penggiat sosial media, sekaligus seorang entrepreneur "ecek-ecek" dan hidup di era digital, kurasa melek teknologi adalah satu solusi.

Pemanfaatan sosial media sebagai ajang promosi dalam pasar bebas MEA, membuatku tak susah payah berkenalan dengan konsumen manca negara. 

Kebayang ngga, kalau aku harus memasarkan buku dan gambar dengan sistem konvensional?

Satu satu gitu, nawarin ke sana kemari? 

Atau, jika anda tak punya modal buka toko dengan harga sewa miminal puluhan juta di pinggiran kota, lantas.. bagaimana cara memasarkannya dengan optimal?

Syukurlah, SMESCO tak segan mengedukasi para penggiat UKM dengan membuat event Digipreneur Day yang saat ini sudah beberapa kali digelar.

ONE SHOOT TO THE WORLD
Promosi produk, sekaligus program, bahkan kali ini dengan sesi video coaching yang dilaksanakan terpisah dipandu oleh Bening Kharisma Buwana dan Yosa Tobing. Mereka melatih teknis pembuatan video dan konten promosi untuk sekitar 40 orang netizen.

Kenapa media ini? Karena, masyarakat sudah semakin jenuh dengan media mainstream tentu saja. Video marketing semakin menarik perhatian kalangan pebisnis untuk memasarkan aneka karyanya. 

Akselerasi UKM berkualitas menjadi optimal tanpa harus mengeluarkan biaya banyak! Selain itu, netizen semakin mudah berkomunikasi dengan media digital, tentu saja. 


Salut, karena event ini digelar untuk ke dua kalinya oleh Smesco berkolaborasi dengan MB Communication-Indoblognet sebagai inisiator dan Deboer Kreasi Asia. 


Sayang, bulan April lalu mengambil topik tentang  fotografi produk bertema The Power of Content dengan obyek produk pilihan dari paviliun daerah dan... Aku ngga bisa hadir :(

 “Disinilah peran Smesco menjadi jembatan bagi akselerasi UKM yang memiliki produk berkualitas di Smesco untuk tampil lebih maksimal,” 
Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-UKM) Ahmad Zabadi.
Oya, berhubung ini bulan Ramadhan maka ada Ramadhan Fair dan Lebaran Sale di Smesco, sehingga obyek pengambilan gambar video adalah produk-produk yang telah terkurasi dan didisplay di Galeri Indonesia Wow.

Ahmad Zabadi berharap,  melalui pelatihan gratis ini pegiat media sosial dapat mencipta karya video promosi yang menarik sehingga produk-produk UKM Smesco menjadi viral di Youtube dan media sosial. Untuk memberikan apresiasi kepada peserta coaching, Smesco juga mengkompetisikan video yang telah dimuat mereka setelah diuplod di youtube dan diviralkan di media sosial.


Ahmad Zabadi sangat mengapresiasi antusiasme dan keterlibatan kalangan digital preneur dan netizen dalam kegiatan Smesco DigipreneurDay.


 “Dari kolaborasi ini diharapkan dapat membangkitkan rasa memiliki dan tanggung jawab sekaligus inspirasi di kalangan digitalpreneur untuk memajukan produk UKM, khususnya di Smesco melalui karya video yang menarik dan informatif,” ungkap Zabadi.
Digipreneur Day ditutup dengan pembagian aneka hadiah, dan.. saat namaku disebut sebagai salah satu pemenang, aku ternyata sudah terbang menembus kemacetan dan hujan menuju Tangerang.

Terimakasih SMESCO DIGIPRENEUR DAY! Semoga lain kali aku bisa khusus datang dan berbelanja produk UKM di sana ya.. 

2 komentar

  1. khimar khadijahnya keceeeeeeeee pengen beli dimanaa

    BalasHapus
  2. untungnya nggak ada fotoku yg hampir tertidur ya maaak ...wkwkwk

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)