ICIP ICIP KOPI STARBUCKS DI STASIUN KOTA

Fasad bangunan -courtesy okefood.com
Tak diragukan lagi, 
sebuah karya vintage yang hadir di tengah gemuruh dan hiruk pikuk metropolitan memang menjadi semacam oase menyegarkan.

Stasiun Kota yang adalah karya besar Ghijsels - seorang arsitek terkenal abad 19 - dan ia terkenal dengan desain Het Indische Bouwen yakni perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dipadu dengan bentuk-bentuk tradisional setempat. 

Dengan balutan art deco yang kental, terlihat dari bentuk atap dan bentuk pilar – pilar pintu utama pada sisi kiri, kanan, dan depan bangunan, rancangan Ghijsels ini terkesan sederhana namun mengandung unsur seni yang tinggi. Sesuai dengan filosofi Yunani Kuno, kesederhanaan adalah jalan terpendek menuju kecantikan. Hmm.. rasanya sih cocok untuk menjadi tempat kongkow bersama sahabat untuk ngopi atau sekedar ngeteh bareng, yah...


Frappuccino - courtesy okefood.com
Dikenal dengan kekuatan rasa kopinya, plus tempat yang dijadikan gerai selalu cozy, Starbucks emang punya konsep yang kuat. Rasa pun masih bisa di'olah' lagi jika tak sesuai selera. You need more cream? Sugar? Whipped cream? Just name it. The barista's ready to serves.....

Ngobrolin Sejarah Starbucks dikit....

pertama kali buka di Seattle, Washington, tertanggal 30 Maret 1971, dan masih berpusat disana. Pendirinya adalah Jerry Baldwin seorang guru Bahasa Inggris, Zev Siegl yang seorang guru Sejarah, dan Gordon Bowker  adalah seorang penulis (kalo sekarang rangkap blogger juga kali yeee...). 

Awalnya, perusahaan ini akan dinamakan Pequod, seperti nama kapal penangkap paus di dalam novel Moby-Dick, tapi nama ini ditolak. Thanks God kagak jadi. Ribet gitu ngomongnya...

Nih logo pertamanya Starbucks itu.

Ini logo yang kita kenal sekarang

Terus nama Pequod itu ilang diganti dengan Starbuck? Nama sapa pula itu? 

Ga boleh protes....

Perusahaan ini tetap berpatokan pada novel Moby-Dick, dan akhirnya dinamakan Starbuck seperti nama Kelasi Kelas Satu yang bertugas di Pequod. Starbuck sendiri digambarkan sebagai kelasi yang bijaksana dan intelektual dari Nantucket. 

Tapi kaitannya dengan kopi? Ga ada, soalnya si Starbuck ini dalam novel juga ga digambarkan tergila-gila sama kopi. Eh.. what is in a name, right...

Nah, hari ini... 
aku dan beberapa rekan blogger dengan hormat diundang oleh mbak Rhesya Agustine dan mas Ahmed Tsar Blezinsky yang fenomenal itu, deh....
Starbucks ternyata telah membuka gerai di Stasiun Kota dalam rangka ulang tahunnya yang ke 17 di Indonesia.


Pinjem foto mbak Rhesya

Apa aja sih yang disajikan di Starbucks?
Selain aneka jenis kopi bermutu -digiling maupun tidak- juga tersedia teh dan aneka rasa buah. Istilah kerennya infused water. Ga usah takut kalo kamu ga suka ngopi, yuk.. temenin gue eh, aku nongkrong sambil makan aneka roti dan puff pastry-nya!

Gerai Starbucks sendiri di Indonesia juga udah ada 125 gerai, tersebar di seluruh kota di Indonesia... mmm.... *no comment....

Yang asyik, kali ini Starbucks menggiatkan kembali kunjungan ke museum, yakni program Ayo Ke Musium. #ini kata marcomnya mbak Yuti.

Program ini dimulai kembali dan ini program tahunan. Ada sekitar 40.000 tiket yang disediakan. For free!

Apalagi ya.. oya, kamu juga bisa nyobain aneka kopi ini dalam berbagai ukuran cup, Ops, jangan pake istilah small -medium- large ya, tet tooot... di Starbucks sistem ukurannya kayak gini :
  • Demi‘Demi’ sendiri, uniknya, bukan berasal dari Bahasa Italia, melainkan Bahasa Perancis yang artinya ‘setengah’.  Ini adalah ukuran terkecil di Starbucks yang biasanya digunakan untuk Espresso.  Espresso standar biasanya hanya disajikan dengan ukuran satu ons, tapi ‘Demi’ di Starbucks menampung tiga ons atau setara dengan 89 mL Espresso.
  • Short‘Short’ adalah istilah orisinil gerai Starbucks yang menampung delapan ons atau 240 mL yang merupakan jumlah standar kopi yang biasa kita minum di rumah dengan cangkir kita sendiri.  Karena ukuran ‘Demi’ hanya digunakan untuk Espresso, bisa dibilang ini ukuran terkecil di Starbucks.
  • Tall‘Tall’ juga istilah orisinil Starbucks yang lain, dan disetarakan dengan ‘small’, yang mengimplikasikan ‘Short’ adalah ‘Extra Small’. Makanya, kalau kamu memesan dengan bilang ‘small’, ada kemungkinan kamu malah dikasih ‘Tall’  dan terpaksa menghabiskan 12 ons atau 350 mL kopi.
  • Grande — Dalam Bahasa Italia, Spanyol, Portugis, dan Perancis, ‘Grande’ artinya sama: ‘besar’. Di Starbucks, Grande berarti ‘medium’, karena ada dua ukuran lagi di atas Grande.  Cup Grande sendiri menampung 16 ons atau 470 mL minuman.
  • Venti — Dalam Bahasa Italia, ‘Venti’ artinya ‘dua puluh’. Bisa ditebak, ukuran ini menampung 20 ons atau 590 mL minuman dan jadi ukuran yang paling besar di kebanyakan gerai Starbucks.
  • Trenta — ‘Trenta’ adalah istilah yang baru diperkenalkan pada tahun 2011, berasal dari Bahasa Italia yang artinya ‘tiga puluh’.  Anehnya, ‘Trenta’ yang hanya diberlakukan untuk iced coffee ini memiliki volume 31 ons atau 920 mL.
Oke, have a nice sip cup of coffee there!

27 komentar

  1. Senangnya...yuk kesini lagi ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. malam Mpit... senang banget ^_^

      yuk sekalian wisata kota tua yaaa

      Hapus
  2. kopi mahal nih.. Pasti mantap yah kopinya

    BalasHapus
  3. Buat penikmat kopi sih ... sangat, mas Elang, tapi kalo yg setengah setengah pasti ngerasa pahit :p

    BalasHapus
  4. Tempat ngadem baru bagi pengguna jasa kereta api....kereeeen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. BTW kita masih punya dua cangkir kopi ya buat ditukerin sebelum November ?

      Hapus
  5. aku sudah tidak boleh minum kopi lagi.. hiks *usap ingus pake tisu*

    BalasHapus
    Balasan
    1. iih ampuun.. kasian ya, eh tapi sehat ^_^ minum air putih aja banyak banyak

      Hapus
  6. wah asyiiiik mbak tanti ngopi euy :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ihik.. kalo ga ada undangan juga mau ke sini mikir mbake :)

      Hapus
  7. November? yuk..kita ngopi disana..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk mareeee... sekalian tur kota tua yaaa

      Psst .. kali jnj bawa Rayhan, Inka, Dio, Derry, Icha, Vanessa, Bastian, Faqih, Farissa, Gibran, de el el......
      *jomblo ga boleh ngiri

      Hapus
  8. Di denpasar juga ada starbucks coffee tapi mau masuk kok takut ya soalnya liat namanya kak aneh ya hehehe...ah ntar nyoba nongkrong kesitu, TFS ya mak Tanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh mbak Yuni, di semua gerai loh program starbucks berlaku...

      jadi kalo datang ke gerainya langsung beli kartu seharga 100.000 trus langsung ikutan program buy one get one dan minta kartu Ayo Ke Musium -berlaku untuk dua orang

      Oya harga kopi berkisar dari 18K sd 65K

      Hapus
  9. pernah nyoba beli di stasiun gambir nih, pas lagi mau pulang ke kampung, di jalan kehujanan, nunggu kereta belum datang akhirnya beli dulu kopi yang ada jahenya tapi gak tahu apa namanya lupa, ternyata mahal ya, tapi rasanya hem wokeee.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, harga sama rasanya imbang yaa.. tapi kalo gratis sih mau beli terus hihi

      Hapus
    2. kalau geratis sih nggak usah beli lagi mbak, tinggal ikut antri di depan barista nya aja hehehe

      Hapus
  10. Waah penjelasannya lengkap sekali, jadi pengen ngopi2 juga, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuk mareee... masih tersedia dua voucher nih, wanna join me?

      Hapus
  11. percayaaa ngga....aku pernah jadi baristanya SB di Melbourne jaman sekolaaah....bring it on babe, mau aku buatin apaa...latte, espresso, americano, machiato...dan segudaaang frapuccino yang segeeer....aih aiiih...jadi inget jaman2 kuliah duluu hihihiiii....dan di sini, SB ada hampir di tiap pojokan maaak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hyaaa....ampuuun....

      Baristaaa???? Mudah-mudahan di share di blog Indahnuria.blogspot.com hehehe..

      Penasaran.

      Sumpah.

      Hapus
  12. artikel yang bagus...kebetulan saya suka minum kopi starbuck...walaupun harga nya cukup mahal...hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah.. berarti bisa nongkrong sambil mikir mau ke museum mana yaaa

      Hapus
  13. untung baca tulisan Bu Tanti, jadi tahu kalau mensen di Starbucks ada ukuean2 cupnya, baru tahu...iya bingung juga masa kalau minum disana ukurannya yg tall terus eh ternyata ada yang Short. Terimakasih ilmunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya mas, jangan ketipu sama ukurannya yah *_* .. eh kapan nih nongkrong bareng lagi, masih ada 2 voucher,, hahaha

      Hapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)