KENALI GANGGUAN PADA KELENJAR GETAH BENING

Lebaran baru saja usai. 

Layaknya orang yang baru saja mengalami euforia kegembiraan bersilaturahmi, dengan persiapan hajatan besar-besaran, aku masih terkenang dengan beberapa pertemuan itu. Ada yang membuatku tersenyum senang, ada juga yang membuatku nyengir kuda karena tuan rumahnya .. mmm.. nanti kita baca di next episode ^_^ tapi ada satu pertemuan yang paling berkesan. 

At the day, aku berkunjung ke rumah ibu mertua setelah sholat Ied di Mesjid Tanah Kusir dengan Ibunda. Dan, perlu dicatat dengan garis tebal, hari itu traffic jam menghadang! Tiga jam lebih baru sampai ke Slipi! Can you imagine it? Malesin....

Seperti biasa, tak ada yang spesial. Namun sore itu aku ngobrol dengan salah satu saudara sepupu dari pihak Umi, yang tadinya menderita tumor kelenjar getah bening, yang juga diderita oleh ayah mertua almarhum dan sekarang adik iparku. Aku yang mendengarkan pengobatannya, jadi tertarik ingin tahu lebih jauh. 

Apalagi saudara sepupuku -yang namanya ga mau disebut- ini sekarang tampil cantik jelita dan fresh, berbeda denga kondisinya setahun yang lalu, kurus kering dan tak bisa mengangkat tangan, bahkan untuk minum saja ia harus dibantu!

Menurutnya, ia mengalami dua kali operasi -yang seharusnya tak perlu dilakukan, karena mengakibatkan lumpuh total- dan kemoterapi serta minum obat-obatan selama 1 tahun penuh. Tanpa boleh 'bolong' satu haripun juga. 

Hal ini membuatku bertanya-tanya. Apa penyebab dan pencetus tumor atau kanker itu? Berbahayakah jika tumor tersebut tak diobati? Apakah tumor tersebut bisa berkembang menjadi kanker? Apakah benar jika tumor sudah sembuh bisa kambuh kembali dan tak dapat diobati? Dan... apakah benar, dapat menyebabkan kematian?

Selama ini, kita selalu tak mau tahu tentang penyakit yang satu ini. Padahal jika dicermati, 
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap 11 menit ada satu penduduk dunia  meninggal karena kanker dan setiap 3 menit ada satu penderita kanker baru.
Data Depkes menyebutkan, sekitar 6% atau  13,2 juta jiwa penduduk indonesia menderita penyakit kanker  dan kanker merupakan penyebab kematian ke-5 di Indonesia.
Jadi, apa yang dimaksud dengan tumor dan kanker?
Ketika sel normal (A) rusak atau tua (2), mereka mengalami apoptosis (1); sel kanker (B) menghindari apoptosis dan terus membelah diri. (wikipedia)
Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). 

Bisa dilihat dari gambar di atas, gambar pertama menunjukkan sel yang normal. Jika sudah tua, sel tidak akan membelah diri namun rusak dan hilang, sementara gambar ke dua menunjukkan sel kanker yang terus menerus membelah diri.

Puru ayal atau kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
  • tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
  • menyerang jaringan biologis di dekatnya.
  • bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia.


KENAPA SIH, MANUSIA ATAU MAKHLUK HIDUP BISA TERKENA KANKER?
Kanker pada dasarnya terjadi karena mutasi sel-sel normal secara berulang sehingga membentuk sel ganas yang berkembang secara tak terkendali dan mengganggu kelangsungan hidup sel-sel normal.

Yang unik dari sel kanker adalah kemampuannya untuk membuat sendiri pembuluh darah agar sel-sel kanker yang tumbuh dapat memasok makanannya sendiri.

Seluruh sel-sel di bagian tubuh yang bisa membelah bisa berubah menjadi sel kanker, kecuali kuku dan rambut. Oleh karena itu, kanker ada berbagai macam jenis sesuai tempat tumbuhnya, mulai dari kanker kulit, payudara, prostat, paru, hingga kanker darah. Penyebabnya pun juga beraneka ragam.

"Faktor penyebab kanker adalah keturunan dan lingkungan. Orang belum tentu kena kanker jika belum ada kesesuaian antara faktor keturunan dan lingkungan.

Contohnya pada pasien kanker paru, ada banyak pasien yang terserang kanker paru karena kebiasaan merokok. Namun ada juga perokok yang tidak terkena kanker paru. Padahal rokok diketahui sangat berisiko memicu kanker,"
 
Dr dr Andhika Rachman, SpPD, dokter ahli kanker dari RS Kanker Dharmais - detikHealth
Secara umum, dr Andhika menjelaskan bahwa penyebab kanker bisa digolongkan karena acquired (lingkungan) dan congenital (bawaan). Dikatakan acquired jika proses terjadinya kanker karena berbagai faktor yang didapatkan setelah kelahiran. Sedangkan congenital jika kanker terjadi karena proses patologis atau individu sudah berpotensi kanker sejak sebelum dilahirkan.

Tumor Kelenjar Getah Bening
Nhaa ... balik ke masalah saudara yang kena tumor getah bening tadi, jadi artinya ada pertumbuhan sel-sel yang tidak normal di kelenjar getah bening (yang membentuk benjolan). Rasanya sih kata dia senat senut, demam, meriang... plus seperti gondongan gitu.

Kelenjar getah bening sendiri adalah kelenjar yang menghasilkan sel-sel untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit. Nama lainnya kelenjar getah bening atau kelenjar limfe. Kelenjar ini punya saluran di seluruh tubuh, berjalan bersama-sama pembuluh darah dan saraf (jadi kemana-mana selalu bertiga).

Once again : beda tumor dan kanker : tumor sebutan untuk semua benjolan, baik itu jinak ataupun ganas, kalau kanker itu sebutan untuk tumor ganas.

Jadi, kembali ke kasus saudara sepupuku tadi, berhubung masih tumor, maka masih ada harapan dimatikan jaringannya yang ganas, seperti bisul di dalam tubuh. Syaratnya ya minum obat-obatan selama setahun tanpa biopsi, karena dengan biopsi bisa memicu jaringan semakin aktif! 

Oya, ada juga saran untuk meminimalkan makanan yang dianggap bisa menjadi medium seperti daging-dagingan dan yang merangsang kelenjar seperti terlalu pedas dan terlalu asam.

Oya ada dua macam kanker sistem limfatik yaitu: penyakit Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin (NHL). NHL adalah sekelompok penyakit keganasan yang saling berkaitan yang mengenai sistem limfatik.

Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah bagian penting sistem kekebalan tubuh yang memainkan peran kunci dalam pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan kanker. Cairan limfatik adalah cairan putih mirip susu yang mengandung protein, lemak dan limfosit (sel darah putih) yang semuanya mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfatik. 

Ada dua macam sel limfosit yaitu: Sel B dan Sel T.
Sel B membantu melindungi tubuh melawan bakteri dengan jalan membuat antibodi yang menyerang dan memusnahkan bakteri.

Gejala dan tanda
Gejala dan tanda NHL meliputi pembengkakan kelenjar getah bening (pada leher, ketiak atau pangkal paha). Pembesaran kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan, demam, keringat malam. Tidak ada tes deteksi dini untuk NHL. Bila gejala di atas dijumpai, maka disarankan pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab NHL 
Penyebab pasti belum diketahui. Empat kemungkinan penyebabnya adalah: faktor keturunan, kelainan sistem kekebalan, infeksi virus atau bakteria (HIV, HCV, EBV, Helicobacter Sp) dan toksin lingkungan (herbisida, pengawet dan pewarna kimia).

Jenis NHL 
Terdapat lebih dari 30 sub-tipe NHL yang berbeda (90 persennya dari jenis sel B), yang dapat dikelompokkan menurut beberapa panduan klasifikasi. Klasifikasi tersebut mempertimbangkan beberapa faktor seperti penampakan di bawah mikroskop, ukuran, kecepatan tumbuh dan organ yang terkena.

Secara umum dapat dikenali beberapa bentuk NHL yaitu amat agresif (tumbuh cepat), menengah dan indolen (tumbuh lambat). Penentuan ini dilakukan dengan mikroskop oleh dokter patologi di laboratorium.

Pengobatan inti NHL saat ini meliputi kemoterapi, terapi antibodi monoklonal, radiasi, terapi biologik dan cangkok sum-sum tulang. Penentuan jenis terapi yang diambil amat bergantung kondisi individual pasien dan bergantung pada 3 faktor utama:
  1. Stadium
  2. Ukuran
  3. Derajat keganasan
Limfoma Agresif (intermediate/derajat keganasan tinggi) cepat tumbuh dan menyebar dalam tubuh dan bila dibiarkan tanpa pengobatan dapat mematikan dalam 6 bulan. Angka harapan hidup rata-rata berkisar 5 tahun dengan sekitar 30-40% sembuh. 

Pasien yang terdiagnosis dini dan langsung diobati lebih mungkin bisa sembuh dan jarang kambuh. Karena ada potensi kesembuhan, maka biasanya pengobatan lebih agresif. Standar terapi dahulu meliputi kemoterapi standar CHOP dan/atau kemoterapi dosis tinggi dan cangkok sum-sum. 

Baru-baru ini, penggunaan rituximab plus kemoterapi standar telah direkomendasikan oleh para peneliti Eropa yang mengobati NHL agresif berdasarkan uji klinisi yang menunjukkan perpanjangan harapan hidup pasien ketika diobati dengan Rituximab + CHOP dibandingkan hanya CHOP.

Limfoma Indolen (derajat keganasan rendah) tumbuh lambat sehingga diagnostik awal menjadi lebih sulit. Pasien dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun dengan penyakit ini, tetapi standar pengobatan yang ada tidak dapat menyembuhkannya. Biasanya, pasien memberikan respon yang baik pada terapi awal, tetapi sangat mungkin kanker tumbuh kembali. 

Pasien dengan limfoma indolen bisa mendapatkan terapi sebanyak lima sampai enam kali sepanjang hidup mereka. Meskipun demikian, pasien biasanya memberikan respon terapi yang semakin rendah. Angka harapan hidup pada limfoma jenis ini, dimana seringkali pasien terkalahkan oleh penyakit ini atau komplikasi yang timbul, berkisar antara enam tahun.

Korban NHL pada tahun 2000 diperkirakan 300,000 orang meninggal karena NHL1. Beberapa selebriti dunia yang meninggal karena NHL adalah: Jacqueline Kennedy Onassis dan Raja Hussein dari Jordania.

Sumber : www.wikipedia.com ; www.detikhealth.com
dan dari berbagai sumber  

21 komentar

  1. Penjelasan yang sangat lengkap seperti ini sangat bermanfaat
    Kita selayaknya menjaga kesehatan ya Jeng
    Terima kasih
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. mencoba untuk mendalami isue yang sebenarnya "dekat" dengan kita pakde

      Hapus
  2. konon kabarnya kanker getah bening ini tidak bisa dioperasi ya...., jadi teringat salah seorang keluarga-ku di denpasar yg terkena penyakit ini, dan akhirnya pergi memenuhi panggilan Sang Khaliq....
    keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saudara sepupu saya sempat dilakukan pembedahan tapi malah gagal dan akibatnya lumpuh setahun mas - that's why adik ipar saya sampai saat ini maju mundur karena takut menjalani pembedahan

      Hapus
  3. Balasan
    1. alhamdulillaaaah.... duh jadi ingin tahu kisahnya!

      Hapus
  4. Btw aku nhl mb pake biopsi loh...beda2 kali ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaa.... aku ingin tanya tanya dooong.... ikutan ya mom Raffi blogger cares cancer ini.

      Jadi, biopsi itu berbahaya apa engga sih?
      Emang sih ga ada "insentif"nya tapi berbagi pengetahuan dengan sesama yang kebanyakan awam.

      Hapus
    2. Tergantung mak tanti..untuk beberapa kasus, biopsi satu-satu nya cara untuk memastikan apakah sel kita itu sel kanker atau bukan.aku di biopsi 2 kali dan konfirmasi diperoleh setelah biopsi..

      Hapus
  5. waktu dokter memprediksi saya terkena tumor ganas alias kanker, saya disuruh cepat melakukan operasi. Alasannya, setelah dilakukan pemeriksaan tumornya belum menjalar ke getah bening. Jadi, cenderung lebih mudah disembuhkan karena tinggal melakukan pengangkatan payudara aja. Akan lebih sulit kalau sudah ke getah bening.

    Saya cari second opinion ke dokter lain maupun ke berbagai kenalan yang terkena kanker, jawabannya pun sama. Saya juga gak disarankan biopsi oleh para dokter, karena tumornya kan sudah sangat terasa. Biopsi justru akan membuat benjolan semakin ganas. Bisa jadi yang tadinya jinak juga berubah menjadi ganas.

    Kondisi sepupu Mak Tanti ketika terkena kanker mengingatkan kondisi saya beberapa tahun lalu. Yup, bahkan sekedar angkat tangan pun gak mampu. Sakit luar biasa. Makanya, saya bersyukur sehat seperti sekarang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallaaah... tumor ganas! I cannot imagine it!

      Survival Cancer seperti Rima Melati juga ya mom Chi

      Hapus
  6. oiya, saya punya temen juga yang terkena kanker getah bening. Menurutnya, ada 1 sel dalam tubuh (saya lupa namanya apa), sel itulah yang menjadi 'rumah kanker'. Makanya kalau mau operasi dan kemo, sebaiknya angka di sel itu masuk ke dalam angka rujukan. Lebih 0,01 aja itu bs jadi rumah baru bagi kanker berikutnya. Gak heran kalau kemudian seseorang yang sudah dinyatakan sembuh, cepat atau lambat kankernya suka timbul lagi di tempat lain.

    Temen saya ini terapi herbal untuk menormalkan selnya. Memang katanya herbal itu prosesnya lebih lama. Dia butuh bertahun-tahun untuk menormalkan selnya itu. Gak semua dokter mendukung (sampe ganti 6 dokter). Setelah selnya normal, dia langsung minta operasi dan kemo. Sampe sekarang kankernya gak datang lagi katanya.

    Cerita yang kurang lebih sama juga datang dari temen saya dimana istrinya terkena kanker payudara. Langsung diminta melakukan operasi pengangkatan. Tapi, 2 tahun kemudian kankernya timbul lagi. Ganti dokter, kali ini dokternya gak langsung menyarankan operasi. Tapi menstabilkan selnya kankernya dulu dengan obat-obatan. Setelah stabil, langsung disarankan operasi. Sampai saat ini katanya sih istrinya udah bertahun2 bebas kanker. Alhamdulillah

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduuuh ini mah ceritanya satu postingan sendiri... langsung di posting yaaa mommy Chi dan kita ikutan Campaign Blogger Cares Cancer. Bukan karena insentifnya juga tapi karena prihatin.

      Adik iparku juga sampai detik ini berobat tradisional, karena takut

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. And I'm on the statistics as well now mak, walaupun bukan kanker getah bening..dan tanpa gejala! I feel fine..well, itu yg membuat kanker ekstra berbahaya, terasa ada symptoms berarti sudah stadium lanjut..untuk aku early detection et lagi menjalani prosedur pengobatan sekarang :)..doakan yaaa..

      Hapus
    2. Astaghfirullaaaahalaziiieem...

      merinding seketika membacanya... Yaa Allah, bantulah sahabatku yang tercinta ini - angkatlah penyakitnya, sembuhkanlah mbak Indah dan mudahkan dalam pengobatannyaa.....

      Hapus
    3. Makasih banyak doanya mak Tantiiii...amiiin yra, insya Allah semangat dan berbekal bismillahirrahmanirrahiiim. ..:))...

      Hapus
    4. Baiklah mbak Indah...

      Harapan ku dikau bisa berbagi dari obrolan kali ini demi orang orang di sekitar kita. Terus terang kita semua tuh awam kan???

      Hapus
    5. Iya, biopsi bisa memancing atau juga tidak. Di kasus saudara sepupu ku yg cewe, mengundang sel menjadi aktif namun saudara ipar cowok takut .. Jadi sampai sekarang tidak mau berobat dokter. At all.

      Hapus
  8. Membaca ini jadi inget adiknya sahabatku. Kami sama sama berjuang melawan kanker. Tapi jenis kanker kami berbeda. Adik itu kena getah bening Dan sangat gigih berjuang melawan kanker. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku jadi bingung... mm... mbak Tri juga survivor cancer atau hanya adiknya teman?

      Bisakah berbagi cerita mbak,
      Karena kepedulian kita terhadap isu yang crucial ini

      Hapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)