BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN PROFESI ILUSTRATOR DAN KARTUNIS?

Serupa tapi tak sama. 

Itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan keadaan keempat jenis profesi yang disebutkan pada judul di atas. 

Kenyataannya, istilah yang kerap menempel di benak orang-orang adalah “serupa dan sama”. 

Misalnya saja, banyak orang yang menganggap komik sama dengan kartun, dan kartun sering diartikan sama dengan ilustrasi, atau storibor yang dianggap sama dengan komik.

Kalau dilihat sekilas, profesi ilustrator, kartunis, storibordis, maupun komikus adalah profesi yang sama, karena pekerjaan mereka semua sama-sama membuat gambar. Sekalipun terlihat sama, sebenarnya masing-masing pekerjaan itu berbeda. 

Perbedaan itu muncul karena memang ada hal yang membedakannya, yang mana pembeda-pembeda itu menjadi ciri khas masing-masing jenis pekerjaan. 

Ciri-ciri yang membedakannya ada karena kebutuhan aplikasi untuk masing-masing pekerjaan memang berbeda. Baiklah, saya kupas satu-satu perbedaan-perbedaan tersebut, atau lebih enaknya spesifikasi.

Ilustrator

This beautiful illustration belongs to Anastasia Suvorova
Ilustrator adalah pembuat ilustrasi. 

Ilustrasi sendiri diartikan sebagai "gambar yang menceritakan/menjelaskan sebuah kejadian, ataupun mendeskripsikan narasi melalui bahasa gambar". 

Untuk seorang ilustrator pro, maka, penguasaan teknik menggambar dan pemahaman tentang struktur gambar wajib dimiliki oleh seorang ilustrator. 

Ilutrasi biasanya dibutuhkan sebagai gambar pelengkap pada buku cerita anak-anak, (biasanya menggambarkan satu adegan yang sedang diceritakan), gambar peraga untuk buku-buku kursus atau hobi (buku merajut, membuat kerajinan tangan, dll), atau gambar yang sengaja dibuat untuk dipakai pada iklan cetak dan keperluan promosi lainnya.

Nilai sebuah ilustrasi bisa ditemukan pada seberapa "jelas" gambar tersebut menerangkan naskah atau narasi yang menyertakan atau menjadi landasannya. Ambil saja contoh gambar yang menjelaskan cara memasukan benang ke dalam jarum dalam buku merajut. 

Ilutrasi yang menyertai naskah tersebut haruslah bisa menjelaskan bagaimana cara "memasukan benang ke dalam jarum rajutan". Ilutrasi tersebut haruslah bisa menjelaskan dan membuat orang paham akan penjelasan yang ditemukan di buku. 

Nilai sebuah ilustrasi akan hilang manakala ilustrasi tersebut tidak mampu menjelaskan narasi yang menyertainya.

Ada ya? Ada!
Biasanya ini ada di buku-buku yang tidak terbit di penerbit mayor (tidak semua loh, ada juga yang menyediakan ilustrator sendiri), mungkin karena harga ilustrasi itu sendiri juga mahal, sehingga ilustrasinya dicomot dari koleksi yang sudah ada.

Misalnya, dalam buku pelajaran anak-anak diceritakan tentang pelajaran "gotong-royong". Akan tidak bernilai bila ilustrasi yang dibuat adalah gambar sebuah peperangan, atau orang sedang bermain sepak bola. Setidaknya gambar yang dibuat menunjukan sebuah adegan kebersamaan, tolong menolong, atau kerja bakti misalnya yang bisa menjelaskan tentang apa itu gotong royong.

Lain kebutuhan, lain pula kualitas. 

Fungsi ilustrasi sebagai gambar bantu untuk peragaan atau penjelas cerita pada buku, tidak terlalu menitik beratkan pada kualitas artistik, alias dibuat secukupnya namun tetap menjelaskan(sekalipun banyak yang ilustrator yang menggambarnya dengan sangat bagus). 

Kalau harus menggambar tangan yang memegang jarum, cukup menggambar tangan yang memegang jarum, tanpa perlu menggambar tangan yang sangat realis dan penuh detail atau pun menggunakan kombnasi warna yang hanya bisa dibuat oleh seorang pelukis handal.

Tapi dalam ilutrasi untuk buku cerita banyak juga yang gambarnya dibikin cukup detil dan menarik (mempertimbangkan nilai artistik). Sedangkan dalam ilustrasi iklan, sampul buku, sampul CD/kaset, atau artwork, nilai artistik cukup diperhatikan.

 Selain tidak dijelaskan lebih lanjut dengan narasi, ilustrasi untuk keperluan-keperluan di atas dibuat dengan pertimbangan artistik yang cukup mendalam karena erat hubungannya dengan proses branding

Oya, pertimbangan konsep juga menjadi perhatian utama dalam pembuatan ilustrasi iklan. 

Contoh; 
Ilustrasi untuk sampul CD band dengan aliran musik metal/cadas dominan menggunakan warna hitam dan nuansa gelap, atau banyak yang memakai unsur tengkorak atau ornamen-ornamen berbau "satanik".

 Hal ini bukan untuk keren-kerenan belaka, melainkan untuk kesesuaian dengan konsep musik metal yang terkesan "gelap". 

Jadi dalam ilustrasi (yang dibicarakan dalam paragraf ini), sang ilustrator bukan hanya dituntut untuk bisa menggambar, sedikitnya sang ilustrator paham soal branding dan brand yang akan dibuatkan ilustrasinya.

 Singkatnya begini, "satu gambar yang dibuat mampu merepresentasikan isi dari produk". Berseberangan memang, antara dunia artistik dengan pemasaran, namun mereka erat berhubungan dan saling bersinergi.

 Selain untuk iklan, ilustrasi juga sangat banyak dipakai untuk desain kemasan produk/packaging.

Kartunis



This cartoon belongs to Benny & Mice
Tidak jauh beda dengan ilustrator, tugas seorang kartunis adalah membuat sebuah gambar yang menceritakan suatu kondisi.

 Hanya saja, kartun lebih bersifat ekspresif, bebas dan terkadang visualnya mempeleseti kaidah dalam struktur gambar, anatomi misalnya

 Kartun yang kita kenal sering kita dapati pada film animasi atau karikatur. Tapi kartun yang kita bahas disini lebih ke arah karikatur, jadi kita lupakan sejenak tentang animasi.

Gambar kartun adalah gambar yang sifatnnya menyederhanakan kompleksitas dari objek nyata yang ada. Struktur gambar pada kartun selalu meyederhanakan rumitnya struktur tubuh atau anatomi dari objek yang dikartunkan. 


Kalo dalam karikatur, gambar yang sudah sederhana malah "dilebih-lebihkan", hingga akhirnya gambar kartun yang sederhana menjadi terdistorsi --distorsi adalah ciri khas karikatur. 

Kartun atau karikatur biasanya dibuat sebagai cerminan atau kritik sosial akan isu yang sedang berkembang. Kerap kali kita dapati gambar-gambar kartun pada surat kabar atau tabloid-tabloid bersifat simbolis. 

Karena sebenarnya pesan-pesan yang disampaikan pada kartun dan karikatur isinya “berat”, maka dibutuhkan gambar yang sifatnya simbolis untuk mewakili pesan yang terbatas akibat keterbatasan ruang pada panel, namun dibuat lucu dan menghibur sehingga orang tertarik untuk melihatnya.

Tapi kartun dan karikatur tidak mutlak dibuat untuk menyampaikan pesan yang berat-berat saja, sebab adakalanya kartun dan karikatur dibuat untuk “lucu-lucuan” dan tidak ada pesan tersembunyi didalamnya. Kembali lagi, semua gambar yang dibuat tergantung kebutuhan.

Selain berdasarkan kebutuhan yang berbeda, ada lagi satu hal yang jadi fokus utama dalam menggambar kartun/karikatur. 


Meskipun gambar yang dibuat sudah lebih sederhana dari objek gambar sebenarnya, karakter dalam gambar kartun setidaknya memiliki satu titik atau poin yang membuat satu karakter berbeda dengan karakter lainnya dan masing-masing karakter punya ciri khas yang ditonjolkan.

Storyboard (storibordis)

Storibor adalah gambar yang dipakai untuk panduan dalam produksi film, baik film pendek, layar lebar, maupun iklan. Sekilas stodibor menyerupai komik, dan orang awam sering bingung membedakan komik dengan storibor.

This storyboard belongs to Tarzan the movie

Secara visual komik dan storibor sama-sama dibatasi oleh panel. Namun ada beberapa faktor yang perlu dan tidak perlu untuk digunakan dalam menggambar storibor maupun komik. 

Yuk kita bahas storibor dulu.

Sejauh yang saya tahu, konsep visual pada storibor iklan tidak jauh beda dengan gaya visual ilustrasi buku hobi, yang sifatnya menjelaskan sebuah adegan atau situasi. 


storibor juga mesti digambar cukup jelas karena menjadi panduan untuk sutradara, kamerawan, ataupun aktor dan aktris ketika syuting.

Storibor kerap kali dibuat sedemikian indah dan dapat dinikmati sebagai artwork, layaknya gambar ilustrasi. Dan tak jarang pula storibor dibuat dengan sangat detil. 

Namun yang perlu diingat, hakikatnya fungsi storibor adalah sebagai panduan ketika syuting. 


Jadi artistik menjadi pertimbangan kesekian –bisa jadi dibuat bagus untuk keperluan presentasi--, karena yang paling utama dalam storibor adalah “seberapa jelas storibor itu memvisualkan adegan yang akan direkam”. 

Tapi nggak salah juga kok, bikin storibor yang keren, berwarna dan punya nilai artistik yang tinggi, sejauh storibor itu berfungsi secara optimal.

Komikus]



From tumblr, @niamh 
Diantara ketiga jenis media di atas (ilustrasi, kartun, storibor) dengan kegunaan dan spesifikasi yang membedakannya, komik dapat merangkum spesifikasi dari tiga jenis media yang di atas, bahkan lebih. 

Namun begitu komik tidak bisa dibilang lebih baik atau lebih buruk, karena komik sendiri berbeda dengan ilustrasi, kartun, atau pun storibor. Dan komik memiliki kebutuhan serta fungsi yang memang berbeda. 

Nah itu sementara kesimpulannya. Nanti kalau ada info baru aku masukkan yaaa

52 komentar

  1. Hihihi aku sangka semuanya sama bun. Sama-sama dibilang satu profesi. Ternyata beda ya. Soalnya mereka jago banget gambarnya dan mirip. Jadi sulit juga ngebedainnya klo nggak baca dulu tulisan ini ya. Nah, klo kuliah jurusan gambar gitu, apa ada penjurusan khusus yang khusus ilustrasi, kartunis, komik gtu ga bun?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naaah bagus ini pertanyaannya
      nanti aku buat khusus tulisannya, Yeni.

      Ada beberapa jalur pilihan sebagai bidang kajiannya, yaitu seni lukis, seni patung, seni grafis, seni kramik, ilmu-ilmu seni dan estetika, dan intermedia.

      Nggak cuma kerja sebagai seniman aja, lewat jurusan ini juga bisa jadi pemikir seni, kritikus, kurator, bahkan sejarawan seni.

      Hapus
  2. Sempat punya impian membuat buku cerita bergambar cuma bingung buat cari ilustratornya 😂, walaupun pernah dengar juga ada yang sekalian disediakan.

    Tapi pas baca ini, jadi agak engeh juga ternyata ada yg serupa tapi sama.

    BalasHapus
  3. Nah dari 4 profesi yang mbak Tanti sebutkan di atas, kalau sekolahnya sama atau gak mbak? misalnya ambil jalur formal ya. AKu mah pastinya gak bisa semua hehehe ga bisa gambar

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaaha ini persis seperti yang ditanya Yeni Sofia di atas, ini kalau general di Desain Komunikasi Visual atau kerennya DeKaVe.
      .

      tapi kalau misal serius sukanya di ilustrasi perumahan, city scape ya mending sekolah di arsitektur. siap nanti aku ulas yaaaa

      Hapus
  4. Harian Pikiran Rakyat tuh Mbak, setiap minggunya pasti deh pakai ilustrasi yang ngga nyambung dengan topik cerpen.
    Sekelas PR gitu lho.
    Untuk komikus dan ilustrasi, Kompas emang yang terdepan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya itu aku menjura banget ama
      para komikus dan ilustrator Kompas ya ambu

      Hapus
  5. wah makasi penjelasannya mak. kalo aku suka dengan semua gambarnya. ilustrasi bikin terperangah karena indahnya. kalo kartun bikin ngakak krna kocaknya :D

    BalasHapus
  6. Dari artikel ini jadi tahu aku perbedaan profesi masing-masing. Meski basic-nya sama-sama menggambar, tapi beda cara, kaidah dan hasilnya. Keren, semua bisa dinikmati sebagai karya seni dan ini mengagumkan sekali. Karena tidak semua orang dianugerahi talenta seperti ini.

    BalasHapus
  7. Udah cukup tau selama ini. Tapi sekarang lebih tau lagi setelah baca artikel ini. Thanks kak .��

    BalasHapus
  8. Nambah ilmu lagi nih, aku masih suka meraba2 sih bedanya apa meski suka bgt sama ilustrator buku2 anak, suka kepoin Ignya juga. Btw, benny and mice kartunis favku bgt deh, ceritanya membumi relate dgn khdpn sehari2 dan bisa ngikutin zaman juga

    BalasHapus
  9. Sama-sama membuat karya visual tapi beda kegunaannya ya mak. Aku suka ih lihat-lihat hasil karyamu, Mak. Selalu kagum loh pada orang yang pintar melukis atau menggambar gitu. *maaf aku ga paham bedanya lukis dan gambar mak

    BalasHapus
  10. Nah iya, beda banget yaa. Trus bikin ilustrasi memang susah. Bukan hanya susah nggambarnya tapi juga susah karena harus bisa menjelaskan narasi. Hebat deh para ilustrator sepertimu, Mbak.

    BalasHapus
  11. wah sekarang aku jadi tahu bedanya mbak Tanti, tapi buat aku mau komikus, ilustrator, kartunis semuanyaaaa aku mengidolakan karena mereka ini kreatifff sekali. Andai ku juga bisa jadi salah satunya pasti bllgku lebih berwarna

    BalasHapus
  12. Pernah mencoba jadi ilustrator namun sadar bakat desain tak mendukung...

    BalasHapus
  13. Nah ini kadang kita familiar menyebutnya tapi tak paham bagaimana dua profesi ini bekerja ya. Saya hanya punya satu kakak yang tukang gambar gambar/design grafis. Kalau aku lah ngegaris aja false hahaha

    BalasHapus
  14. Saya salut dengan orang-orang yang punya bakat menggambar dengan berbagai macam julukannya. Aku sempat salah menduga jika komikus itu sama dengan storyboardis (karena masih umum yg menggambar lewat panel-panel gambar)

    BalasHapus
  15. menurutku sih denger dari namanya aja udah beda sih nih. Ilustrator ya org yg suka bikin ilustrasi. Bukan yg ada ceritanya seperti komikus gitu.
    Emang sama2 pekerja seni sih hitungannya.
    Dan dari semua profesi yg disebutkan diatas, aku selalu kagum sama pekerja art karena mereka itu selalu kreatif! :)

    BalasHapus
  16. Nice info mbak. Dulu kupikir perbedaannya cuma yaah distyle gambarnya. Kalau ilustrasi itu lebih soft dan lebih cantik hehehe. Salut banget sama yang pinter gambar kayak gini, imajinasinya kuat

    BalasHapus
  17. Wah, jadi tau banyak hal. Kurain sama aja hehe.. Ternyata perbedaanya lumayan banyak ya. Jadi, storibor ini harus ada ya mbk disetiap produksi film?nggak kebayang kalo filmnya panjang..

    Keempatnya Keren keren banget

    BalasHapus
  18. Wah wah, ini info yg sangat bermanfaat buat yg serius di bidang menggambar..
    Sayangnya aku g pny skill ini

    BalasHapus
  19. oh aku baru tahu loh beda ternyata kirain ya satu gitu mba, sayang banget aku ga bakat lukis kalau misalnya ga ada abkat tapi belajar berapa lama ya mba?

    BalasHapus
  20. Saya baru tahu tentang profesi storyborad ini. Membaca definisinya, kalau orang yang awam seperti saya ini bisa gagap untuk membedakan profesi storyboard dengan komikus.

    BalasHapus
  21. Kupikir paket lengkap bisa semua gtu tapoi yang dikerjaain yang beda2 hehe. AKu tu suka sekali sama ilutrasi yang ada di buku anak2 dari negeri tetangga itu mak. Kyk membawa ke masa lampau pas zaman masih kecil :D

    BalasHapus
  22. Buat orang awam, kayanya ilustrator dan kartunis rada mirip mirip gitu deh mak neng. Abis baca ini jadi lebih jelas.. Hihihi. Tapi ilustratorpun kadang bisa juga ya buat kartun

    BalasHapus
  23. Kirain sma mba. Bisa ngerangkep gt dengan nuansa beda. Duh mba pengen banget anak2 pinter gambar

    BalasHapus
  24. Terimakasih penjelasannya mbak lengkap banget. Aku banget nih sering nyamain kartun dan komik hihi...

    BalasHapus
  25. makasih untuk tips and tricknya mbaaaa... Anakku si bontot Obi seneng bangeet melukis memang dan lagi mulai explore cat air jugaaa

    BalasHapus
  26. LEngkap maaak, makasih. Ini aku kasi unjuk ke anak soalnya anakku tuh lagi seneng ngedoodle jadi harus paham kayak gini juga yah.

    BalasHapus
  27. Wah baca artikel Mak Tanti baru tau kalau kartunis, ilustrator dan komikus berbeda. Kirain sama aja. Trus aku juga baru tau istilah storibor. Ternyata meskipun sama sama ngegambar tapi sebutannya beda beda ya.

    BalasHapus
  28. Bbrp waktu lalu aku sempat ikut kelas online bikin script komik. Ternyata susaaaah, mbak. Bagi yg jago gambar, dia bikin cerita bisa lgsg bikin gambarnya. Kami yg ga bisa gambar, pake jasa ilustrator. Nah, di sinilah ribetnya, selain bikin cerita, kudu sisipin juga rincian ilustrasi yg sesuai dg cerita. Belum lagi istilah2 visualnya yang bikin aku error. Hahaha. Salut deh sama yg jago gambar. Apalagi yg bisa bikin ilustrator dan kartun. Aku iri banget.

    BalasHapus
  29. Wah aku jadi tahu perbedaannya
    Selama ini cuma tahunya kalau gambar semua ilustrator
    Ternyata beda profesi beda hasil

    Ya ya ya paham

    BalasHapus
  30. menurutku perbedaanya ilustrasi kan representasi kata dengan gambar jadi riil gitu kalo kartunis menurutku selain lebih ekspresif biasanya lebih ke arah nyindir gitu sih,, bener ga mak neng ?

    BalasHapus
  31. Waah ilmu baru buat aku khususnya sial stiribordis, bru dengar istilah profesi itu. Klo ilustrator kagaknya lebih diidentikkan dengan buku anak yah Mbak. Btw smua pekerjaan di atas bener bener menguras kreativitas. Salute!

    BalasHapus
  32. Gituuu? Melongo sayah, baru tahu juga perbedaan-perbedaan ini semua. Thanks Mbak ilmunya. Sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  33. Semua profesi di atas butuh skill dan jiwa seni yg tinggi. Pengen banget sih bisa menggambar kayak gitu, tapi selama ini aku cuma bisa menggambar pemandangan 2 gunung dengan matahari di tengahnya

    BalasHapus
  34. Makasih mak infonya ...pengetahuan buat d transfer k anak nih yg suka gambar . Duh kapan ya anakku belajar sm mal Tanti lgi...moga udah pandemi ini berakhir

    BalasHapus
  35. ini dia salah satu bidang yg dulu aku suka. Gegara suka gambar, terus suka kartun, komik jd sempet kepikiran masuk desain/seni rupa. Tapi tetiba 'belok' ke tourism hahahah anyway, menarik topik dan tulisannya.

    BalasHapus
  36. Ternyata kalau didalami lagi setiap profesi ini beda jauh ya mbak Tanti. Kupikir sama lho. Anakku termasuk yang suka gambar, tapi belum ketahuan sih arahnya mau ke mana. Salah satu yang bikin aku waktu kecil senang baca buku tuh ya karena gambar ilustrasinya yang indah-indah.

    BalasHapus
  37. istilahnya banyak ya.. trus ada lagi istilah animator.. apa pula deh.. saya nyebut semuanya "tukang gambar" hihihi... anak saya pernah bikin storyboard buat iklan.. berlembar lembar storyboard buat iklan 15 detik doang walah

    BalasHapus
  38. terimakasih kak tanti atas ilmunya terkait profesi di dunia per gambaran :) anw aku suka banget sama karya karya nya kaka

    BalasHapus
  39. Padahal dulu aku seneng banget gambar, lepas dari kuliah udah mulai berkurang tuh skil gambarnya. Tapi sekarang seneng banget lihat gambar teman-teman, apalagi para ilustrator.

    BalasHapus
  40. Ini kayaknya anak saya yang harus baca. Soalnya dia juga suka menggambar dan melukis

    BalasHapus
  41. Selalu suka dengan hal-hal berbau gambar/lukis..pengen bisa bikin ilustrasi deh, tapi udah lama banget gak pernah diasah lagi.

    BalasHapus
  42. Suka banget lihat pekerja seni tuh.. Mereka bekerja dengan sepenuh hati dan menghayati banget hehe.. Pengen juga gambar, bikin komik, tapi enggak bakat hihi. Jadi penikmat aja

    BalasHapus
  43. lah beda ya?? hhehe aku baru tau.. duh aku tuh ga bsa gambar dari dlu,, tapi aku suka ngeliat gambar2 komik aja... ehehe eh kartunis ama komikus sama??

    BalasHapus
  44. Pencerahan banget, saya orang awam blm paham banget apa beda ilustrator dan kartunis, sekilas memang sama tapi ternyata beda

    BalasHapus
  45. Mak tan kata kata ini "Nilai sebuah ilustrasi akan hilang manakala ilustrasi tersebut tidak mampu menjelaskan narasi yang menyertainya" bisa diibaratkan foto nggak nyambung ma caption ngono ya mak.

    BalasHapus
  46. Ilustrator dan kartunis..sedikit banyak tahu perbedaannya karena punya kakak yang juga ilustrator. Pengen banget bisa ngegambar lagi tapi pasti tangan kaku banget ini. Btw..suka ma hasil coretan mak Neng.

    BalasHapus
  47. kalo baca ini udah ngebayangin ilustratornya kompas aja. di kumpulan cerpennya itu suka bisa aja ngevisualin gambar dari cerita2 yg aneh2. mantul lah sama daya imajinasinya

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)