JADI BLOGGER YANG GEMAH RIPAH LOH JINAWI? BISA, ASAAL.....

    Apa sih yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata blogger?

Yang jelas, kehadiran blogger mengubah mindset kita tentang jurnalistik dan dunia kepenulisan.

Dalam sebuah event di tahun 2015, 
DR. Hera Laxmi Devi, seorang Head Marketing di sebuah perusahaan OTT digital, menyatakan, blogger sudah dianggap influencer paling berpengaruh di dunia digital.


    Kalimat yang beliau sampaikan, seketika mengubah pandanganku tentang dunia blogging! Blog yang aku pikir hanya sebuah media tempat aku mencurahkan uneg-uneg, berubah menjadi prioritas hidupku. Kehidupanku berubah, dan cita-citaku terkabul, aku memiliki kantor di rumah!

    Tapi, apakah benar tak semua blogger memiliki pendapatan yang bisa diandalkan? Benarkah tak semua blogger memiliki kesempatan berkarier? Mengapa?

    Buat ngejawab itu semua, kita tengok attitude beberapa blogger sukses berikut ini. 

Terjebak di belantara kata? Nggak juga, kok!

    Sebagai seorang blogger senior (uhuk!) - aku sebenarnya "newbie" di urusan hutan digital ini. Kemampuanku biasa-biasa saja, karena aku memang terlahir bukan untuk berpikir secara sains, walau memang kedua orangtuaku berlatar belakang sains. 

    Rupanya aku tak sendiri. Di dunia blogger yang dianggap senior ada Teh Okti, seorang Blogger Cianjur - yang tak kalah humble padahal prestasi dan sepak terjangnya cukup luar biasa. 

    Teh Okti ini sangat luar biasa, karena selain aktif di dunia menulis, ia juga rajin mendaki gunung bersama keluarga kecilnya. Di satu ketika, aku terhenyak ketika mendengar kabar, bencana yang menimpa Cianjur - yaitu selain banjir bandang juga gempa bumi! 

    Satu yang membuat kami semua sangat hormat karena attitude dan ke-profesionalannya tak terhempas - bahkan saat badai menerjang!

    Back to me. 

    Selain jadi blogger, aku suka berkarier di dunia seni, dan mendapat predikat seniman. Dunia blogger dan seni, ternyata berkaitan erat loh kawan... Ini terbukti dengan banyaknya tawaran job bukan dari menulis saja, namun juga ilustrasi dan beberapa kali diundang menjadi trainer atau pembicara.



     Lantas apa hubungannya sama job blogger - penghasilan - kesempatan bahkan kariernya? 

1. Tak banyak orang bisa berkarya di dunia digital

    Fakta ini kuketahui setelah aku berkelana di cyberspace selama hampir 23 tahun. Waaa lama kali? Iya, awalnya kan aku kerja di Inaweb - portal bisnis UKM jaman tahun 2000an. Kamu dah lahir belum?

    Menghadapi banyak sekali bapak-ibu korporat hingga ASN yang terhormat, aku baru sadar, orang yang disebut gaptek itu beneran ada. Itu sebabnya, trainer cyberspace itu sampe sekarang juga masih banyak, bukan?

2. Tak banyak orang yang berkarya sebagai blogger


  • Jumlah blogger di Indonesia hanya 3,5 persen dari 88,1 juta pengguna internet di Tanah Air.
  • Kendati jumlah blogger di Indonesia tidak banyak, para blogger itu tetap bertahan dan memiliki kredibilitas.
  • Sebagian orang rezekinya memang di blog. Blogger menggunakan sisi personal dalam menulis, misalnya dalam branding suatu produk.
  • Peran blog sebagai penyumbang konten di dunia pemasaran kian meningkat seiring bertambahnya belanja iklan korporasi di media digital.
    Ya memang, banyak yang mulai menulis di blog. Ingat ya, blog itu bagian dari website. Blog termasuk website pribadi (personal web). 

Hingga detik ini, tercatat :
  • Saat ini terdapat 7.000 reporter, jurnalis, dan editor yang bekerja di industri media Indonesia.

  • Sekitar 3,8% (sekitar 3 juta) dari total pengguna internet aktif di Indonesia adalah blogger.
data dari : www.romelteamedia.com - tekno tempo - contohblog.com

Jadi, jika aku dan kamu serta teman-teman blogger berkarya dan berkarier di dunia blogging, kue yang bisa kita raup itu masih besar jumlahnya. 

Lantas .. tadi kan judulnya : Jadi Blogger itu hidupnya (( seharusnya )) gemah ripah loh jinawi, tuh... tapi kan pada kenyataannya, masih buanyaaak sekali blogger yang hidupnya rata-rata air. Pergi pagi pulang petang pendapatan pas-pasan.

Kesempatan yang diberikan para pengundang dengan fee dua digit itu, terkesan untuk si anu lagiii si inu lagiii... bosen, ah! Gondok! Sebel!

*emosi

*tenang, Maemunah. Ini masih kita bedah kok...

Pendapatan Berbanding Lurus dengan Skill dan Attitude

    Sebelum masuk ke penerimaan job untuk blogger, ada baiknya kita cermati etika ketika menerima job blogger, baik online mau pun offline. Penting pake banget, karena jangan sampai kita malu kelak di kemudian hari, sepertiku.

    Eh? Pernah malu, Neng? Pernah, malu-maluin juga sering.... hiks....

    Dunia blog memang tak punya aturan tertulis, seperti para wartawan. Namun, dunia ini memiliki etika tersendiri. Jangan coba-coba dilanggar kalo gak pengen lenyap menghilang di dumay ya bestie!

Dunia ini besar dan luas, tapi person di dalamnya saling terkait, sehingga jika kita membuat satu kesalahan, akan terdengar gaungnya hingga ke ujung komunitas sana!

Apa saja etika saat menerima job blogger? Menurut pantauan di medsos diantaranya :

    1. Sebisa mungkin, terima job yang sesuai dengan jenis postingan kita, jangan asal semua diterima!

Misalnya, blog kita bahasannya kebanyakan parenting, lalu ada job tentang minuman beralkohol atau rokok. Jangan ya bestie... Atau tentang politik, ih ngga nyambung blas!

    2. Baca brief dengan cermat, dan pahami dari awal hingga akhir! 

Paham ya, gak sekedar dibaca jumlah fee-nya berapa!

Jujur aja, paling gemes sama blogger (yang konon skillful dan IQ-nya tinggi ini) udah dikasih brief detail, sampe timeline-nya juga udah tercantum di situ, terus tanya di grup : "Ini deadline-nya kapan ya?"

*gigit lemper sambil lempar bakiak

Baca brief ini penting, karena kadang klien memang menginginkan kita mengangkat topik yang sedang mereka concern, atau sedang ingin mereka highlight

Contoh kasus :

> Klien ingin influencer mengangkat topik artis A - dan beberapa film yang sedang mereka bintangi. Nah, ada seorang influencer menulis tentang drakor yang judulnya jelas-jelas tak ada di brief!

Bisa ditebak, siapa yang mereka tegur? 

Tentu saja PJ atau PIC komunitas yang bertugas!

    3. Jangan - kuulangi : JANGAN copas brief langsung -terutama yang dishare di grup- karena bisa berakibat fatal. Pernah suatu hari, brief yang sudah dishare hilang semua isinya! Serius. HILANG!

    4. Jangan ujug-ujug KELUAR DARI GRUP - saat sudah menerima email - dan masuk ke grup yang dibuat khusus untuk job. Apalagi jika saat itu campaign sudah berjalan!



Semoga orang seperti ini jumlahnya ya hanya dia aja ya, yang lain soalnya masih menjunjung tinggi etika.

Bonus : beberapa curhatan PJ 
  • Kadang aku dilema ngajarin temen-temen tuh, berasa kayak "sok menggurui" Tapi gimana ya, kalau memang keliru dan perlu dikoreksi, ya bakal aku koreksi.
  • Aku ngasih contoh, karena pikirku, jangan cuma ngasihtau ini itu salah, tapi kasih juga solusinya gimana.
  • Aku nggak mau asal nerima hasil kerja, karena ada standar yang aku pegang.

  • Pikirku kan, kalau seseorang daftar dan bersedia ikut, artinya mau taat rules, ngikutin arahan, dan memberikan yang terbaik.

  • Kalau misal ybs gak biasa buat konten seperti ini, kan ada hasil kerja teman yang bisa dicontoh.
  • Si A ini entahlah sudah revisi konten atau belum sama sekali, yang jelas terlihatnya plek ketiplek copas press release.. hiks tak mau kreatif, tak mau berusaha sedikit lebih!
    3. Khusus untuk job yang sekaligus dilombakan, pahami lagi syarat dan ketentuannya, karena meleng dikit, sama artinya diskualifikasi. Sayang kan?

    4. Menulis dengan effort.
Gak usah dijelasin juga sih, karena keliatan he he.. mana yang hobi copas brief plek ketiplek!

    5. Cek Google Analitycs dan pantau insight konten media sosial.

    6. Cari engagement dengan ikutan blog walking - instagram walking, dan buat instastory, ampuh banget itu!

Ada gak sih yang ngomong, "Ah aku kan nulis sesukaku, mosok kudu pake BW segala? Bayarannya juga cuman segitu ini...."

Adaaaa!

Ketahuilah, Gonzalez, PV - ER - DA dan PA itu gunanya juga buat dirimu sendiri, demi kelangsungan job berikutnya. Jangan disepelein!

    7. Jangan post dua tajuk kompetitor di waktu berdekatan, apalagi berdekatan. Itu namanya mengibarkan bendera perang.

*elus dada.. cuan sih cuan, tapi kaaaan....

    8. Ikuti timeline obrolan jika ada grup WA. Jangan kebanyakan japri!

    Segala info penting sebaiknya ditanyakan dan di-share di sini. Nih PJ ama blogger kudu banget paham, dibutuhkan otak dan hati adem juga, ga mudah baperan.

    Oya sehubungan grup WA, usahakan stay di grup WA - sampe PJ persilakan keluar. Gunanya untuk koordinasi seandainya ada perbaikan dari brand.

    9. Cepat kerjakan, biasanya kalo gercep suka ada bonus kecupan dari PJ loh!

*udah sering dapat apresiasi.. jadi buatku ini poin

    10. Jangan telat posting (!) It's a big no!

Komitmen. Komitmen. Komitmen.

    11. Buru-buru isi formulir, karena ini kerja tim. Jangan nyusahin PJ or PIC yang bertugas ya darleeen' 

Kalo kita bantu kerjaan PIC, dia kan akan dapat job lain lagi dan dia akan ingat kita, dan dia akan undang kita lagi. Jadi kita saling tulung menulung!

    12. Jangan share job dengan orang lain, kan kamu yang terpilih. Hargai yang milih kamu.

    13. Tips dari seorang traveller blogger terkenal nih, bernama Katerina S yang akrab kita kenal medsosnya @travelerien >>> jangan terlalu pelit sama konten he he.. sharing is caring, kan?

Selain menaikkan PV blog, menambah follower dan viewer IG - Tiktok - twitter juga sekaligus mem-branding dirimu bahwa kamu adalah blogger dengan paket komplit.

Katanya ngeluh, follower dikit, ya udah sih effort buat naikin! Apalagi sekarang banyak pakar medsos milenial dengan tips-tips yang oke punya.

    14. Jangan menagih fee. Pada saatnya pasti diinformasi, kecuali PJ tak tepat janji, udah lebih dari 3 bulan ngga dikasih. Kalian berhak bertanya, atau mempertanyakan.

    15. Kalau undangan offline ditulis berlaku untuk satu orang, datangnya ya sendirian, kalo bawa temen, tanya dulu ke penyelenggara.

*kalo datangnya sekeluarga, silakan dihujat sama jempol netijen...

Jadi begitulah.

    Job blogger ini ada karena si blogger selain memiliki skill yang selalu update, juga memiliki dan memegang teguh etika blogger. Jadi ya...  jangan salahkan jika si A dipilih terus hingga hidupnya gemah ripah loh jinawi!

Segitu dulu yaa, bestieku .. kalo ada masukan plis plis let me know.... makaciiiiih!


Ketjups sayang.

6 komentar

  1. Wah benar banget tuh, Kak ketika hendak menerima tawaran job harus menyesuaikan dengan isi blog kita dulu

    BalasHapus
  2. Pokoknya harus tetap semangat menulis di blog nih, ya, Kak

    BalasHapus
  3. Membaca brief itu memang sangat penting nih ya, Kak agar bisa membuat artikel sesuai dengan job

    BalasHapus
  4. Banyak banget nih ya, Kak hal yang harus diperhatikan ketika hendak nge blog

    BalasHapus
  5. Bermanfaat banget nih, Kak informasinya mengenai cara menjadi blogger yang benar

    BalasHapus
  6. Poin nomer 14 yang kadang membuat saya "gatel" pengen nanyain,,,
    Terkadang ada juga yang ngasih job briefnya sih lengkap cuman perihal fee kadang tidak ada infonya,,,
    Mau nanyain takut gk sopan, gk ada etika dll
    Gak nanyain ya penasaran "ini fee.nya berapa ya kita nulis dengan brief seabrek gini"
    Kadang ada juga yang bilang nanti fee akan cair tanggal sekian,,,pas udah tanggalnya masih adem adem bae,,,mau nanya tapi ah sudahlah masa iya lupa sih,,,

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)