HOSPITALITY & MANAJEMEN BERTAMU Bagian 1



Maksud hati ingin beramah tamah dalam rangka silaturahim dan demi kemanusiaan, apa daya sang tuan rumah sedang dalam kondisi 'mengkonfrontasi', Well, maka terciptalah tulisan ini :) 

Lebaran kali ini memang sangat berwarna. Aku bersyukur bisa terlibat di dalamnya dengan full intens and feeling blessed. Tak seperti lebaran-lebaran sebelumnya, tahun ini kuawali dengan rasa syukur yang luar biasa. Rejeki mengalir tanpa dapat dibendung. 

Ibundaku tercinta, eyang Tatie Moelyono, suami dan anak-anak sehat walafiat. Bukan hanya itu, alam semesta mendukung dengan cuaca yang sangat bersahabat, sehingga aku dapat merasakan PUASA sepenuhnya dari hari pertama! Sungguh indah ^^

Back to laptop #Tukul Arwana
 
Dengan kapasitas memiliki 4 orang anak dengan 3 diantaranya usia elementary dan toddler,  tak dapat kusangkal kadang aku was-was jika bertamu. Tak selamanya anak-anak dalam kondisi good mood. Adakalanya mereka juga lelah dan sakit namun tak dapat mengungkapkannya. 

Seperti kali ini. Aku bertamu ke rumah mertua dan menginap karena kebetulan adik-adik iparku yang biasa menginap, berbarengan mudik. Rumah sangat sepi, tinggal nenek Hj Husnah dan supir serta anakku yang pertama - yang memang tinggal di situ.




Tentu saja anak-anak mencari kesibukan sendiri. Ada yang mengambil sepeda dan ada yang naik mobil kayuh kecil. Tak kusangka, si kakak yang memang terbiasa sendiri dan sedang asyik di depan komputer main game, marah-marah. Aku yang temperamental, terpicu emosinya saat itu juga.

Aku mengomel panjang kali lebar sama dengan luas tujuh turunan delapan belokan sembilan tanjakan. Ayahnya juga ikut marah. Hasilnya? Bisa diduga.
Aku dan si kakak banting pintu masuk kamar masing-masing. What a blast!

Di kamar, aku ambil hape, bebe dan notebook. Corat-coret. BBM teman ga penting ^_^ sambil cemberut. Rasanya sejuk seperti mandi air es di Atlantik *eh.. saat sahabatku, Bunda Wie membalas omelan-omelanku dengan emoticon big smile, dan memberi solusi cerdas dan tepat sasaran. Haa...

1. Ambil kupiii.. (pengalihan perhatian sejenak)
2. Shalat dhuha (air wudhu jadi adem -- also pengalihan perhatian sejenak)
3. Pasang headset setel lagu kesukaan (relaksasi)
4. Makan buah kalo ada (antioksidan biar awet muda dan ga marah-marah lagi)
5. Baca surat pendek -- baca sajak -- dan entah apalagi ^_^

Efektifkah ? Tentu saja!
Membaca solusinya dan menjalankan step ke-2 membuatku tersenyum. Senyum malu dan senyum "Aha!" I have a great idea today.. 

Dari sharing di facebook, 
beberapa teman yang juga memiliki beberapa anak kecil, aktif dan rata-rata boys  juga bercerita pengalaman mereka saat berkunjung ke rumah kerabat.

Dari perbincangan seru dan menarik itu, akhirnya aku bisa mengambil beberapa kesimpulan:

1. Self training; biasakan anak sejak di rumah untuk tidak 'celamitan'. Ambil kue secukupnya, tidak 'memangku' toples.
2. Jika anak aktif,  bawakan mainan- bahkan makanan- yang dia sukai.
3. Efektifkan sedikit 'tatapan maut' jika si empunya rumah memiliki banyak kristal, beling, pecah-belah *bertamu ke toko kelontong?
4. Sebagai tuan rumah kita harus maklum (elus-elus dada) dan sebagai tamu kita harus tahu diri..
5. Jangan lama-lama bertamunya ! (^_^) 

  Yah, pokoknya dapat ilmu baru deh, hari itu. Oya jangan lupa, sebelum bertamu, pastikan 'jenis' tuan rumah yang akan dikunjungi. Ada tulisan "AWAS! Anti anak kecil!" atau tidak.

Last but not least, maafin aye kalo ade sale-sale kate yee...
Met lebaran dan liburan di hari Fitri ini ^_^

5 komentar

  1. Posting menarik, Mak. Suka dan duka memiliki anak kecil. Hahaha..ada tulisan dari tuan rumah "AWAS! Anti Anak kecil" menarik ini Mak, sangat setuju juga kita sebagai orang tua harus mawas diri…^^ Maaf lahir dan bathin. Salam kenal, Mak. Nilam.

    BalasHapus
  2. Dapat info tambahan deh tentang etiket baik...hehehe ditunggu part 2nya segera ya:)

    BalasHapus
  3. makasih mak Nilam Wulandari. Senangnya dikunjungi tamu ^_^ hhahaa walaupun pada saat mengalami rasanya nano-nano tapi yah, mau bagaimana lagi :)

    maaf lahir bathin juga ya

    BalasHapus
  4. hai hai jeng Tanty, aduh maaf yaa terlambat mengomentari karena ga ada akses ke 'fun world' hehe... thanks banget, part 2 nya isinya etika bertamu kok :)

    BalasHapus
  5. Oalah...itu tho awal ceritanya. hahaha...sabar. senangnya di rumah nenek.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)