BIKIN RESENSI BUKU, YUUK!

Found on whattheteacherwants.blogspot.com
Resensi buku? Buat apa?

Oh, great.. akhirnya ada juga yang nanya. Resensi buku tuh mengungkapkan kembali isi suatu buku secara ringkas/garis besar dengan tambahan saran berupa kekurangan dan kelebihan buku tersebut menurut aturan yang ditentukan. 

Manfaat terbesar kita membuat resensi adalah mengasah intelektual dan memahami isi buku secara mendalam, sehingga sulit terlupakan.

Emang ada manfaatnya? 

1) Manfaat pertama jelas mengasah intelektual, karena dengan me-resensi kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan buku tersebut, sekaligus memberi masukan. Kita dapat membandingkan dengan teori atau wacana yang diungkapkan oleh penulis buku yang kita resensi dengan teori yang diungkapkan penulis lain dari buku lain.
 

2) Memahami secara mendalam isi buku yang kita resensi, sehingga tidak mudah lupa dan dapat sebagai bahan diskusi.
 

3) Mendapat uang, jika resensi buku yang kita buat dimuat di koran atau majalah. Mau tahu berapa fee yang kita peroleh? Dari koran lokal Jogja seperti KR mendapat 50 ribu, ditambah dari penerbit yang memberikan uang atau buku terbaru. Koran nasional, seperti Media Indonesia 150 ribu, Seputar Indonesia (Sindo) 100 ribu. Dari penerbit buku, GIP dan MIZAN 150-250 ribu. Kita dapat meminta minimal 3 buku terbaru dari penerbit yang tidak mau memberikan fee. Belum lagi jika kita mengirim ke jurnal ilmiah dalam negeri atau luar negeri/internasional.
 

4) Jika produktif menulis resensi buku dan dimuat di koran, kita akan dikenal oleh penerbit buku, sehingga akan diminta penerbit merensensi buku yang akan dicetak. Jelas dapat fee dan dapat untuk hidup atau membayar SPP!

Langkah-langkah membuat resensi sebuah buku?


1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:

- Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku.

- Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.

- Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.

- Penggolongan / bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya



2. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.



3. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.



4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.



5. Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:

- Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu 
  dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya

- Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, 
  bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas 
  pemikirannya

- Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana
  penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk  
  buku-buku ilmiah.

- Aspek teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana 
  kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah 
  cetak).



  Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat 
  semacam garis besar (outline) dari resensi itu. Outline ini akan sangat  
  membantu kita ketika menulis.



6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar 
    dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya.

Sumber : dari berbagai sumber

5 komentar

  1. Ika sedang belajar tentang resensi malah Mbak buat postingan ini. Ih, bermanfaat bgt.

    BalasHapus
  2. alhamdulillaah kalau berguna Ika ^^

    BalasHapus
  3. Hai Mbak Tanti..Senang deh tadi kita ketemu di SB 2014...Thanks atas tips resensinya Mbak. Yang berat dari resensi tentu saja membaca buku secara menyeluruh ya hehehe..

    BalasHapus
  4. Hehe.. ternyata ngga mudah ya bikin resensi, kalo liat langkah-langkahnya.
    aku beberapa kali bikin resensi tanpa teori ini, heuheu.. *malu

    BalasHapus
  5. mbak Evi, ga nyangka yaa..
    bener, kadang saya bikin asal tapi ternyata ga puas, karena esensinya ga dapet blas :p


    hai, mbak Nurul Noe
    haha.. gpp mbak, kan yang penting kesan setelah membaca bukunya ^_^

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)