PROFESI YANG 'KATANYA" DIKECAM RASULULLAH : PENULIS!

HALAAAAH! SUMPE LOOO!

Tarik napas dulu yok, sebelum mikir pindah profesi! Jadi, sapa sih yang mengungkapkan opini seperti itu? Nama beliau adalah Ustadz Abdurrahman Qayyum, seorang udtadz asal dari Makasar.

Beliau ceramah minggu lalu di CERAMAH RAMADHAN Masjid At Taqwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan dan... sukses menuai berbagai opini sekaligus kecaman dari beberapa media!

Diduga, pak Ustadz ini melecehkan empat profesi sekaligus yakni : penulis atau wartawan, penjahit, pensiunan rajin bawa proposal, dan pedagang berwatak 'cina'. 

 "Sebaiknya hindari empat profesi, di antaranya penjahit, wartawan, pensiunan yang rajin bawa proposal, serta pedagang berwatak cina," kata Qayyum. 
Dikutip dari media Tribun Timur, Makasar.
ALASAN PAK USTADZ APAAN YA?
 
  1.  "Profesi wartawan, pilihan profesi yang harus dihindari sebagai pilihan kerja. Bukan karena bentuk pekerjaannya bersentuhan barang kotor, tapi nilai manfaat ibadahnya lebih kecil, dibanding mudharatnya," ungkap dia.
  2. "Penjahit tak pernah lepas dari kebohongan, janji pada pemesan. Rasulullah SAW menganjurkan, keempat profesi itu jangan dipilih jadi profesi mencari nafkah,” Lanjut Ustadz Qayyum.
Sukses! Yup, ceramah pak Ustadz Qayyum sukses  menuai kontradiksi kontroversi dan kontra sejenis lainnya dari keempat profesi itu. Kwakwaaaw...

Menurut beberapa media, itu melecehkan, sementara melecehkan sesuatu itu dilarang oleh agama Islam. Nih, pembelaan pak Djumadi yang aku kutip dari Tribun Timur tanggal 17 Juli 2014 lalu;

"Empat profesi yang dilecehkan Abdurrahman Qayyum semuanya mulia. Kecuali, jika profesi itu disalahgunakan. Sama juga dengan ustaz, jika disalahgunakan bisa menyesatkan.

Mungkin Abdurrahman bercermin pada dirinya sebagai ustaz yang menjadi tim spiritual mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin saat pemilihan gubernur beberapa tahun lalu. Apalagi, beliau sudah mulai terjun ke dunia politik,"

Terlepas dari sebuah pernyataan, kita kadang emang suka menuding bahwa satu profesi tu lebih mulia atau lebih hina dari profesi lainnya, ya?

Tapi sadarkah kita,
saat kita sedang mengemban amanah dari sebuah profesi atau karya yang kita garap? 

Well, tulisan ini tidak bermaksud menggurui siapapun. Apalagi daku juga sedang merintis usaha di bidang karya tulis dan menghasilkan dari bidang tersebut. 

Tulisan ini juga tidak berusaha mendiskreditkan profesi apapun, kecuali copet, rampok dan segudang profesi "KIRI" lainnya. Itu tergantung dari niat para pelaku usaha tersebut. 

So? Murni hanya sebagai pengingat ke diri sendiri bahwa... 
Niatkan pekerjaanmu sebagai Ibadah dan ladang amal bagimu. 

Sekian.

26 komentar

  1. Saya masih gagal paham dengan alasan yang dikemukakan oleh ustaz tersebut. Tapi, gak mau langsung menuding. Bisa jadi media juga yang memenggal2 berita atau memang benar seperti itu ustaz tsb mengatakannya. Kalau benar spt itu, saya benar2 gagal paham

    1. Profesi wartawan dikatakan byk mudharatnya. Bisa jadi begitu, kalau wartawan tsb byk memelintir berita. Tp, kalau si wartawan selalu memberitakan yang benar, jangan dibilang byk mudharatnya juga, lah.

    2. Penjahit tak pernah lepas dari kebohongan, janji pada pemesan. => Kalau sudah berpesan trus gak ditepati, ya, salah si penjahit. Tapi, gak semua penjahit kyk gitu juga. Byk juga penjahit yg bisa memegang janji. Lagian kalau gak ada profesi penjahit, trus yg bikin baju siapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan klarifikasi berita ini dari sudut Chi, tapi saya masih gather point lagi dari p Ustadz ini, serius kah beliau?

      Hapus
  2. Asli gagal paham sama maksud pak ustadz.. semua profesi jd buruk kl orang yg melakukan berbuat ga baik tp kalo dijalani dgn ikhlas n niat ibadah..bukankah menulis itu juga berbagi ilmu? Menjahit menjual jasa yg bermanfaat utk org byk???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Muna, bagaimana dengan Gubernur BI yang akhirnya ditahan itu?

      Hapus
  3. istigfar banget itu denger pernyataan pas ustad itu -.-!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ada kelompok penjahit di Makassar yang meminta agar pak ustadz mencabut pernyataan tersebut mak Shinta!

      Hapus
  4. Sepaham dengan Mba Myra Anastasia dan Mba Muna Sungkar di atas. Heran dan sungguh bingung dengan alasan Pak Ustadz. Berani sekali beliau mensinyalir/meng-klaim seperti itu. Belum pernah digebuk wartawan, penjahit, pensiunan dan pedagang kayaknya deh. Hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. BELUUUUUM!!!
      Mbak Alaika bikin aku ngikik nih pagi pagiiiii

      Hapus
  5. Yang jelas sih "Kayaknya" itu Pa Ustad abis direcal proposal tulisan ke sebuah penerbit *wadauuW*
    Dengan penjelasan "Maaf Tulisan Anda Meragukan!" hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaaa.. dan penerbitnya indie pula! (wadoooh.. )

      Hapus
  6. woh baru tau saya ada berita ini. penulis kl yg ditulis gak bermanfaat apalg dusta mungkin iya. seperti penulis yg karyanya mendekatkn kpd kesyirikan. contohnya bikin cerita ttg peri-peri, sinetron/film ttg pergaulan bebas. yg kayak gitu itu deh.
    setahu sy malah pekerjaan yg harus dihindari di akhir zaman ini slh satunya adalah bikin gambar/animasi dan musik. bidang riba juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas eh mbak Damarojat, saya baru tahu tuh... tapi secara logika iya juga yaa.. animasi itu membuat kita semakin dekat dengan gambar, yg jelas jelas dilarang Rasulullah

      Hapus
  7. Alasannya pak ustadnya mnrt sy salah, harusnya penulis/ wartawan tdk baik jk dia menulis fitnah gibah dan hal2 yg berdampak negatif, penjahit tdk baik, klo menjahit bajunya buntu gak berlubang ( karung dong ! ) hihi... gmn sih pak Ustad?....belajarnya dimana?...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi karena pernyataan pak ustads saya jadi semakin berhati hati dengan pilihan profesi ini, mbak Irowati
      semoga bisa jadi ladang amal buat saya, biar kalo dikecam, saya bisa ngeles cantik :P

      Hapus
  8. Berita itu memang sempat heboh beberapa wakatu yang lalu ya mbak.
    Tentunya orang2 yang berprofesi spt yg disebutkan pak ustadz itu gak terima lah ya....
    Memang apapun profesinya akan mendatangkan keburukan jika tidak dilaksanakan dg sebaik-baiknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mmm... saya berpikir di luar koridor itu, Mbak Ren
      pasti pak Ustadz pernah kecewa berat hingga berani mengeluarkan statement seperti itu. Tapi niat menulis ttg hal ini hanya reminder ke diri sendiri aja : Menulis untuk Ibadah, kalau bisa dan diijinkan Allah

      Hapus
  9. What....hadeuhh...tapi mnrtku semua tergantung pada niatnya masing-masing, selalu mengingatNya semoga terhindar dari keburukan dan niatkan apa yang kita lakukan (kebaikan) hanya karena Allah :) (menurutku yaa) hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nhaaa.. maksudku juga gitu Ren ^_^

      lebih baik kita menshare hal hal positip - karena itu tugas kita : mengarahkan opini masyarakat dengan tulisan

      Hapus
  10. Wah, jadi terinspirasi untuk menulis, menguatkan argumen mbak tanti. nanti kalaus udah selesai saya tag mbak, ya. terima kasih sudah berbagi tulisan yang menarik :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hikmahua.. siip.. tag aku atau mention yaaaa.. makasiiiih

      Hapus
  11. Wah, kok bisa ya...semua kan tergantung orangnya ya :(

    BalasHapus
  12. trik aja mungkin nih mbakyuuuu...biar namanya ngetop dulu. Kan kalau salah ntar tinggal minta maaf. Yg penting catatan namanya sudah ada di hati para pengecam semua hehehehee....

    BalasHapus
  13. Tak ada yang lebih mulia atau lebih hina di antara semua profesi. Semuanya bisa menjadi ladang amal jika kita meniatkannya. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Hilda Ikka,
      sayang jika dimanfaatkan oleh oknum

      Hapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)