EDUKASI TENTANG AEDES AEGEPTY OLEH PARA JUMANTIK CILIK

Host yang seru, Irfan Hakim
Indonesia  yang terletak di daerah tropis, tentu saja berpeluang menjadi salah satu negara yang berpotensi menjadi sarang kembang biak aneka jenis serangga, terutama nyamuk. Dan  nyamuk apa yang paling ditakuti? Tak lain si serangga berkaus kaki putih belang bernama Aedes aegepty. 





Keprihatinan tentang penyebaran penyakit yang ditimbulkan oleh Aedes aegepty bernama demam berdarah,  membuat  JC Johnson terpanggil untuk ikut ambil bagian menekan angka penyakit tersebut. JC Johnson adalah pemegang hak paten Baygon dan autan. 

 Kegiatan memberantas  ini bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) ini, sekaligus  menyukseskan program Dinas Kesehatan Jakarta, yaitu Terbebas Demam Berdarah pada 2020. Dengan mengusung program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Cilik, kegiatan ini melibatkan sebanyak 220 siswa dari 55 sekolah dasar yang ada di Jakarta,  “Hari Jambore Jumantik Cilik” kedua ini diselenggarakan di Cilandak Town Square pada  Sabtu, 25 April 2015.

 Peran Jumantik Cilik adalah sebagai agen perubahan perilaku dan pemantau serta pemberantas jentik di komunitas masing-masing.

Para Jumantik Cilik dari 55 sekolah dasar di Jakarta ini dilatih cara  meningkatkan kesadaran dan mendidik masyarakat dalam usaha pencegahan demam berdarah untuk  lingkungan. 

“Kami cemas penyakit demam berdarah dianggap remeh seperti flu musiman, sementara anak-anak dengan kekebalan tubuh yang lebih rendah berisiko terjangkit penyakit fatal ini kapan pun dan di mana saja. Kami percaya anak-anak yang saat ini menjadi korban terbesar demam berdarah dapat dilatih dan diberdayakan agar menjadi agen perubahan untuk melawan demam berdarah,” ujar Presiden Direktur SC Johnson JHHP Sameer Garg dalam siaran pers, Jumat 24 April 2015 lalu. 

Oya, karakteristik nyamuk ini disebutkan oleh Warsito Tantowijoyo, entomolog EDP. Menurut ahli serangga ini, nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk pintar. Nyamuk ini terbang pada ketinggian 1 “Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk rumahan. Selama ada sumber makanan yaitu manusia dan tempat untuk meletakkan telur, maka nyamuk itu akan tetap berada di rumah kita,” terangnya. 

Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telurnya di air bersih pada wadah-wadah buatan manusia. Selain bak mandi, tandon air, sumur terbuka, vas bunga, dan tempat minum burung, jangan lupakan tampungan air di dispenser atau kulkas.

10 komentar

  1. Apakah bakalan ada d kota" lain Bonus h acara'a??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya ini kampanye keliling mas, sebelum nya di

      Hapus
    2. Sebelumnya di yogyakarta dan bandung

      Hapus
  2. banyak acara ya..seru banget...dapat ilmu pula.... :)

    BalasHapus
  3. saya oernah kena DBD. Dirawat hampir seminggu di rumah sakit. Memang harus peduli, deh. Kalau udah kena DBD itu rasanya gak enak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa Allah... takutnya begitu kalo kurang peduli ya :(

      DBD menular kan yah

      Hapus
    2. Yaa Allah... takutnya begitu kalo kurang peduli ya :(

      DBD menular kan yah

      Hapus
  4. ini program asyik yang efektif ya..karena fun dan langsung menyentuh audiens yang ditargetkan..seruuu dan bermanfaat nih mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Program pintar ya, mbak Insav...
      Dengan peserta cilik, pasti langsung nempel

      Hapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)