BAGAIMANA CARA MENDAPAT 'HIKMAH' DALAM SETIAP KEJADIAN?



Judulnya menakutkan, ih... sereeem....seolah-olah yang mengarang seorang filosof :)

Pernah tidak, merasa malu? Jangan ditanya,lah...


Semua orang yang : 
a. waras 
b. punya hati dan jujur, serta 
c. bergaul,  pasti pernah.


Kalau ditanya mengapa sampai ada kejadian yang membuat kita malu, sebagian besar akan menjawab : tergelincir, salah paham, sok tau, sok akrab, merasa benar sendiri, nafsu tak mau dikalahkan, atau baru memiliki "sesuatu" (kalimat halus dari sombong ..:) )

Adakah cara melupakannya? 

Sebagian besar tidak dapat melupakan, lalu dendam, atau parno (paranoid- bukan pak Parno tetangga kompleks). Sebagian besar berusaha pura-pura tidak tau. Dan sebagian keciiiil sekali, merenungkannya.


 Time flies, my friend...

Orang bijak mengatakan :Waktu adalah Obat terbaik.

Hari berganti hari. Sudah berapa tahun berlalu? Lantas, adakah 'hikmah' dibalik itu semua?

Pernah menulis atau mengarang? Kalau sudah pernah duduk di Sekolah Dasar, pasti pernah menulis. 

Dalam satu karangan, terdapat beberapa paragraf, yang dapat dipisah-pisahkan menjadi beberapa kalimat dan anak kalimat.

Bu atau Pak Guru yang kenal sama si Budi dan si Wati, pasti pernah membetulkan kesalahan dalam tulisan kalian, kan? Entah EYD nya, entah pemenggalan kalimatnya, atau sekedar punctuation (tanda baca)

Apa hubungannyaaa... ? 

Hidup pun seperti itu juga. Kalau usiamu sudah 25 tahun misalnya, sisa 24 tahun yang lalu, itu kan terdiri dari bulan - minggu- hari - jam dan csnya. *nenek-nenek juga tau.. ayooo cepetaan...*

Nah, sadar ngga, kalo HIDUP juga begitu.
Tiap saat yang kita lalui, entah dalam suka atau duka, entah sedang tergelincir atau lempeng, entah lagi sadar atau kobam, entah lagi kere atau terima lotere.... semua ada EYD, struktur kalimat atau  tanda baca yang kadang salah dan keliru kita letakkan. Atau... nekad kita letakkan karena kepepet.

Disitulah POLISI HIDUP ini bertugas membetulkannya. IA menurunkan malaikat-malaikat dalam setiap langkah kita. IA menyuruh malaikat-malaikat itu mencolek, menyentil dikit dan kadang menaruh sign gede banget : STOP! Sebagai warning.

Okeee.. I got it.. trus kenapa "malu", Malih....

Yaah itu tadi, sesudah kita kesentil, kejewer atau entah apalah itu, langsung "bzzzt".. dunia berhenti berputar sesaat... memory otak back to basic of life : GOLDEN RULES.

*Hiyaaaa, jadi panjang bener yak....udah gitu tambah mbulet....*

Bentar... sebentar lagi sampai, kok.....

Timbullah "MALU" itu tadi, sebagai pengejawantahan rasa sesal karena sudah melenceng dari jalur..... :) paham ya, anak-anak....

Trus, apa hubungannya sama HIKMAH itu tadi, Bu ?

Oiya... Hikmah nya nanti, lah.. sesudah waktu berlalu, kita sadari tempat kita berada saat ini, di peta Google Map, keliatan, kan, kita ada dimana?
Itu semua hasil dari seluruh perbuatan yang kita lalui, jalan tikus, atau jalan raya .. jalan madya atau jalan-jalan di tempat doang..

Hikmah yang aku dapatkan? Banyak.

Aku tutup dengan menyitir syair yang terkenal berikut ini :


Demi masa,
sesungguhnya manusia berada dalam kerugian
 
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasehati untuk kebenaran, 
dan saling menasehati untuk kesabaran

Salam.....

2 komentar

  1. Sungguh membuat saya berpikir mak, apakah selama ini saya selalu dalam kerugian? hiks

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)