NGGA CUKUP SEKALI, KAN?

CARA MAKAN DI INDONESIA ITU UNIK...
Dulu, waktu Indonesia diciptakan, Tuhan rupanya sedang memiliki selera humor yang tinggi. 

Kenapa? Karena, selain menciptakan Indonesia dengan tagline negeri gemah ripah loh jinawi, juga menciptakan orang Indonesia dengan beragam kebudayaan dan adat. 

Tapiii.. ada satu hal yang mempersatukan kita (ini kalau kamu yang baca adalah orang Indonesia, kalau bukan bisa diganti dengan kalian -oke fixx).
Yaitu : MAKAN! 

Gini, 92% orang Indonesia itu (ini data ngawur) ternyata suka makan mie instan pakai nasi. Heran? Belum.. masih ada lagi. 

Fakta unik lain adalah :  
  • lebih suka makan menggunakan tangan karena katanya lebih nikmat, 
  • tiada menu tanpa ada sambal di sisinya, 
  • punya motto: hidup gorengan! 
  • dan suka makan kalo rame-rame. 
Ya kan? Gimana kalau satu saat semua persyaratan di atas ada di satu tempat? Yakin, kita betah duduk manis di situ. Mungkin kalau tambah satu bonus berupa : ngga mahal dan enak, tiap dinner atau lunch kita nangkring imut di sana.

Mau bukti?
Pertama kali masuk ke resto dengan menu masakan Indonesia, aku pasti dengan pedenya bertanya : "Ada sambal terasi, gak?"

Padahal, walaupun penikmat sambal,  skala pedas yang bisa kutolerir hanya sekitar 2.500—8.000 SHU (Scoville Heat Unit), tetap saja takaran ‘pedas’ untuk orang luar Indonesia, adalah ‘sedang’ untuk orang kita. 

BEBEK, ALTERNATIF KULINER LEZAT DI INDONESIA

Olahan daging unggas ini sedang hip. Yakin, deh.. kalo kita jalan-jalan, pasti ada saja satu dua resto yang menjual olahan unggas ini.

Aku dulu malah pertama kali makan bebek bukan di Indonesia, tapi di China. Namanya bebek panggang a la Szechuan. Makannya pake sejenis kulit lumpia tebal, dan dicocol ke saus kental hitam. Rasanya? Aku sih ngga doyan! Maklum.. lidah Indo, senengnya sama yang digoreng dengan sambel terasi hihi..

Eh, lalu kenapa harus bebek, Neng? Loh, situ belum pernah makan, ya? Tekstur dagingnya memang liat, namun kalau diolah dengan benar, gurih dan empuk. Jangan salah, nilai gizi unggas ini tinggi, namun dengan karbohidrat 0 gram.

KENAPA BEBEK KALEYO ?


Tadinya kupikir kaleyo berasal dari jenis masakan, tapi ternyata nama Bebek Kaleyo digawangi oleh segerombolan sekeluarga pecinta kuliner. Mereka menamakan warungnya dulu dengan Kaleyo, karena dari singkatan "Kalih, Yo!"

Maksudnya agar pelanggan seneng dan datang lagiii... lagiii.. dan,lagii.. Dan, terbukti! Dengan semakin mengguritanya si resto Bebek Kaleyo, ternyata para pelanggan bahagia, makan daging unggas imut ini.

Dua menu yang kuicipi adalah Bebek Kremes dan Bebek Rica. Iya, aku datang dengan anak-anak, sehingga aku bisa pesan menu dua. Coba kalo datang sendiri, kan malu.. Mosok celamitan nyomot ke piring teman...


LOKASI BEBEK KALEYO BSD

Resto ini cukup mudah dijangkau. Resto ini juga resto ketiga belas, karena di situs resminya : www.kaleyo.com belum terdaftar. Cukup mengambil jalan terusan dari tol BSD ke arah Serpong, Techno Park. Maka di kanan jalan, kita bisa lihat resto yang areanya cukup luas ini. 

Parkirnya juga mudah, dapat menampung hingga 50 buah kendaraan pribadi. Jangan bawa jet ke sini, nanti yang lain ga bisa parkir.

Resto yang digagas sejak 1976 ini juga punya Budaya perusahaan, yaitu :

K - kejujuran

A - antusias sepenuh hati

L - loyalitas

E - empati dan kerjasama team

Y - yakin dan percaya diri

O - optimis


POIN PENTING BEBEK KALEYO

1. Kemudahan memesan makanan adalah the best priority buat para bebekers. Dengan prinsip resto cepat saji, kita bisa melihat langsung contoh menu berupa ala carte dan paket.

2. Harga terjangkau. Mulai dari IDR 5K hingga paket IDR 50K. Dengan uang selembar biru kita bisa nikmatin paket komplit plus minuman aneka rasa dan warna.

3. Sertifikasi halal adalah keunggulan lain. Penting, itu!

4. Tersedia toilet bersih dan mushola di dalam satu gang tersendiri

SENSASI SENYUM MANIS

Ketika makanan tersaji, wangi bebek goreng dan aroma sambal terasi berbaur dengan aroma nasi putih hangat. Daging bebek yang -konon kabarnya diolah dengan cara direbus sambil dibumbui dengan rempah-rempah- 'wangi' ini, merekah dengan mudah. Hmm.. good sign. Okesip. Bikin aku tersenyum maniiisssss....
Ini bukan sejenis bebek.... -_-'
Ada bebek tua dan muda. Yang tua agak mahal karena banyak pengalaman bisa dibagi 4 potong, dan yang muda (usia 40 hari) dibagi 2 potong.

Rasanya? Gurih, empuk ... huuuh.. beneran kaleyoooo!

COBA CERITAIN SENSASI MAKAN SAMBELNYA, NENG ?

Apakah sama saja dengan rasa sambal di dapur lain? Ternyata, aku pun menemukan kejutan lain lagi. Rasanya, kalau boleh dilukiskan, tajam dan spicy.

Sambal bebek rica yang konon egois ini, diulek kasar dengan memakai cabai hijau, diberi siraman minyak bekas menggoreng bebek dan samar tercium bau bawang putih ditambah wangi perasan air jeruk limau yang kecut. Aah.. daging bagian dalam yang berwarna merah jambu pucat kecoklatan aku cocolkan dengan hikmat. Dan.. sssehaaah... puedes bangat, man.. kupingku berdenging seketika!

Karena cara terbaik menghilangkan pedas bukan dengan minum air tapi dengan lemak, maka buru-buru kumakan kulit bebek goreng dicampur ca jamur yang tak kalah sedap itu. 

Efek capsaicin dalam sambal tidak saja memberi sinyal pedas namun juga mengandung zat mukokinetik. Alhasil, aku pun meler.. pantas saja, negara tropis seperti Indonesia yang penduduknya rawan terkena influenza rajin memakan sambal!

Dan, jangan khawatir. Meskipun penduduk Indonesia makanan pokoknya nasi sama gorengan, yang katanya berefek menggemukkan badan, namun dengan memakan sambal super pedas, kita juga berpotensi menurunkan berat badan! What a wonderful combination, right?

So? Tunggu apalagi?

Serbu resto bebek kaleyoooo... jangan lupa, balik lagi, yoooo!

11 komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. neng abang kok jadi lapar ya kalo liat makanannya haha

    BalasHapus
  3. nasi+mie, atau nasi+kentang hehehe karbo +karbo

    BalasHapus
  4. Bebek tua bnyk pengalaman ya? Hhmmm....
    Kalo perempuan tua? *dilemparpenggorengan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perempuan tua banyak santannyaaa #eeuh...

      Hapus
    2. Perempuan tua banyak santannyaaa #eeuh...

      Hapus
  5. Indonesia tanpa pedas? Kayaknya gak mungkin lah... Hehehehe Nice idea mbak , salut :D

    BalasHapus
  6. Bagi yang punya usaha bebek panggang dan ingin di branding, cocok nih menggunakan kemasan Greenpack. Tidak bocor dan rusak saat terkena minyak ataupun saus maupun air. Sangat mudah dalam penggunaan. Selengkapnya anda dapat temukan di sini http://www.greenpack.co.id

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)