As an urban people... *tsah*
Hidup di lingkungan yang dekat dengan mal atau tempat makan adalah satu prestasi. Tak terkecuali untukku. Makan bukan lagi satu kebutuhan perut, tapi juga mata, dan seni.
Lha kok seni? Nanti yaa, kuceritain.
Pokoke, dapat email yang ngabarin kalo hari Minggu tanggal 20 Maret 2016 ini ada undangan untuk membuat sashimi dan sushi di Food Culture AEON Mall, BSD is a bless for me!
Btw, bloggers yang datang memenuhi undangan Blogger's Gathering kali ini, ada yang langsung dari Jakarta, dengan meeting point di fx Sudirman, dan ada juga yang langsung cuuss ke lokasi. Termasuk aku. Rumahku deket gila, soalnya.
And.. you know? Venuenya cantik banget, booo!
Lokasi #FoodCulture di sayap utara, membuatnya sedikit tersembunyi, namun bukan terkesan seram loh, malah menyenangkan.
Btw, bloggers yang datang memenuhi undangan kali ini, ada yang langsung dari Jakarta, dan Bekasi dengan meeting point di fx Sudirman. Ada juga yang langsung cuuss ke lokasi, termasuk aku. Rumahku deket gila, soalnya. Ada sekitar 50 bloggers yang hadir, and u're right, sebagian besar food bloggers!
Sebelum acara, MC sudah menyambut kami dengan ramah. Acara pertama, demo membuat sashimi dan sushi bersama Chef dari Little Tokyo. Lalu, dilanjutkan dengan mereview aneka makanan di venue, dengan 2 lembar kupon yang disediakan oleh penyelenggara.
The Food Culture
#FoodCulture adalah salah satu dari tiga food court areas yang bisa kita sambangi di dalam AEON Mall. Apa, tiga? Yup. Di AEON Mall kamu gak bakalan takut kelaparan.
Berbeda konsepnya dengan food court lain, makanan yang tersaji oleh tenant di #FoodCulture, mayoritas adalah masakan Jepang. Sisanya adalah Mexican food dan Asian Fusion.
#FoodCulture didesain dengan dua area dining, indoor dan outdoor.
- Outdoor area sangat cozy dan tenang, dengan banyak kursi besar berdesain unik dan keren. Tatanannya apik. Ada sebuah koridor yang dibuat seperti maze dengan blok bunga artifisial putih berkilau di jalan setapak, seolah masuk ke dunia peri...
So cute. So instagrammable .. tsk!
Eeuuh.. me, too ^_^ |
Sibuklah para tetamu -ngga cuman bloggers- yang memanfaatkan kamera atau android mereka mengabadikan momen!
- Indoor Area didesain tak kalah unik. Kalau kamu pernah ke Jepang, atau akrab dengan tatanan restoran Jepang, pasti terasa nuansa Japanese yang kental.
Di area ini, tiga ruang makan raksasa dibuat melingkari tenant, sehingga memudahkan kita saat memilih dan memesan. Kita boleh duduk di mana suka.
Tak kalah unik, pesanan diberitahu dengan paging, karena semua masakan dibuat fresh, hanya dibuat saat dipesan. Beberapa resto bahkannekad mengedepankan konsep slow cooker sehingga tidak merusak kandungan vitamin di dalam makanan yang tersaji.
Tak kalah unik, pesanan diberitahu dengan paging, karena semua masakan dibuat fresh, hanya dibuat saat dipesan. Beberapa resto bahkan
Japanese food memang jadi mayor menu, bisa dilihat dari pilihan masakannya. Di sini kita bisa explore, mulai dari resto yang menghidangkan sushi, sashimi, karage, bento, okonomiyaki, teppanyaki, takoyaki, gyoza, kakigori, sampe Wakatobi .. eeh yakitori. Nanti kita ubek-ubek ya..
Sushi and sashimi making with the Chef
Untuk sesi demo, tampil chef dari Little Tokyo Sushi. Dibantu seorang asisten, ia menyiapkan perlengkapan membuat sashimi dan sushi. Oya, ada yang belom akrab dengan masakan ini? Tengok wikipedia sejenak, yuk..
- Sashimi (刺身) adalah makanan khas Jepang terbuat dari binatang laut yang disantap mentah bersama penyedap khas seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.
- Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司) adalah nasi yang dibentuk (biasanya digulung) bersama lauk (neta). Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.
Cara Mengolah Ikan Menjadi Sashimi
- Mula-mula, sous chef (asisten chef) membawa seekor ikan tongkol segar yang luar biasa besar, hampir 10 kg beratnya. Ia juga menyiapkan talenan yang juga besar, dan pisau tajam. Sous chef juga menyiapkan beberapa piring kecil berisi mirin dan wasabi berwarna hijau.
- Dengan cekatan, Chef memotong kepala ikan terlebih dahulu. Kemudian, dengan satu sentakan, srrrt... terlepaslah kulit dari daging ikan! Dengan satu kali gerakan pula, ia menyayat daging hingga terlepas dari tulang punggung ikan. Kami semua berdecak kagum dan bertepuk tangan.
Tips dari Chef : kulit ikan bisa diolah dengan cara digoreng, dan daging terenak adalah daging perut
- Sesudah daging terlepas, maka ia mengambil duri dari daging ikan dengan sebuah pinset khusus. Tekniknya adalah seperti mengurut. Aku beruntung menjajal ketrampilan ini.
- Setelah itu, ia memperlihatkan cara mengiris daging ikan, dengan target menghasilkan irisan-irisan tipis fillet daging segar untuk sushi dan sashimi. Ikan segar ini, ia iris tipis dengan sebilah pisau tipis panjang dengan teknik yang .. aduhai, susahnya.. ia memotong daging dari arah kepala ke ekor di bagian tengah ikan. Fillet yang dihasilkan adalah selebar tiga jari orang dewasa.
Psst, konon, untuk menghasilkan fillet ikan sempurna, butuh belajar bertahun-tahun, loh! Itu yang dikatakan oleh Chef dengan nada rendah hati, "Saya masih belajar,"
Kami juga dipersilakan mencoba. "Iris dagingnya mengikuti arah serat, yaa biar tidak hancur dagingnya,". Dengan hati-hati kami mengiris, dan hasilnya.. terburai berantakan.. -__-
- Setelah sayatan daging ikan segar siap, sous chef menyodorkan piring kecil, dan sumpit. Dengan "teknik gunung Fuji" ia membentuk tiga sayatan itu menyerupai gunungan.
- Sashimi bisa disajikan bersama acar jahe atau wasabi dan soyu (kecap) sebagai pendamping.
- Tadaaa! Sashimi ala Little Tokyo Sushi siap kami ... foto.
Cara Menyantap
Letakkan wasabi di atas sashimi, dan celupkan daging ke dalam soyu tanpa membasahi wasabi. IMHO, orang Jepang tidak memakan wasabi yang dicelupkan ke dalam soyu, karena sejatinya, wasabi bukan condiment. Ia adalah unsur sajian dari sushi atau sashimi.
Kalau ingin menikmati wasabi, cukup dioleskan sedikit saja di atas sashimi, dan makan dengan sekali suap, tidak digigit. Itu sebabnya, sashimi dan sushi disajikan one bite food.
Untuk yang tidak doyan pedas, please.. ngga usah pake wasabi juga ngga apa-apa.
Bagaimana dengan irisan halus lobak dan daun Oba atau sisho (Perilla frutescense)? Kita bisa menikmati sambil mengunyah sashimi, terutama. Paduan rasa daun Oba yang beraroma mint, berfungsi menghilangkan amis pada ikan, sementara lobak bersifat menyegarkan.
Rasa sashiminya..
Hmm.. fantasi pun menerpa ruang rasa. Tak kusangka, sajian ini bisa membuat aku menyukainya!
Cara Mengolah Aneka Sushi
Ada aneka jenis sushi, di dunia ini. Ya, karena sushi sendiri berasal dari kata :Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司) yaitu nasi yang dibentuk (biasanya digulung) bersama lauk (neta). Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.
Untuk membuat sushi, bahan yang disediakan adalah :
- nasi putih (dari beras Jepang), atau kalo ngga ada, kita bisa membuatnya dari campuran beras : beras ketan (10 : 1)
- nori atau rumput laut yang lebar (yaki sushi nori)
- aneka sayuran
- neta (lauk) berupa fillet ikan atau makanan laut segar (kerang, udang, tuna, telur salmon, crab stick)
- soy sauce, mayones
- tikar bambu penggulung nori
TIPS dari Chef
Selain hati-hati dengan jari dari irisan pisau dapur, kita juga harus sangat memperhatikan cara memotong daging ikan. Jangan pernah gunakan pola irisan untuk sayuran—yang memotong ke bawah—kepada daging ikan. Potonglah ikan dengan cara mendorong dan menarik hingga ikan teriris dengan rapih. Cara memotong tersebut tidak akan merusak urat-urat pada daging ikan yang memberikan tekstur tersendiri saat dimakan.
Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan dibuang kepalanya saja.Nah,
itu dia. Udah kompliitttt... bikin sashimi udah, bikin sushi udah, kita disuruh Pak Nicko dan team mbak Lydia dari Fortune PR untuk ke venue Food Culture untuk mengeksplor makanan di situ (baca : JAJAN!). YES!
Kita diberi dua buah voucher @IDR 100K per-orang, dan janjian deh ama para bloggers. Tak lain untuk pesan menu yang berbeda tiap orang. Biar bisa difoto.. ehehehhee...
Ini antara lain daftar resto yang ada di Food Culture
- Sakura Juice Bar
- Jesse El Pollo
- Yamatoya
- Hakata Ichibandori
- Toyofuku
- Wateishoku
- Little Tokyo Bar
- Matsuyama
- Edosawa
- Ichibankan
- Pizadoki
- Kin No Torikara
- O Gi Tempura
Aku pesan chicken enchiladas with root beer float di Jesse el Polo, takoyaki di Yamatoya, tempura rice bowl di O Gi Tempura, taiyaki di dan juice.
Takoyaki isi 8 - buat dibawa pulang |
O Gi Tempura plus 2 ocha tea with ice - IDR 98K |
Nasinya "b" aja, dengan sauce manis yang dicampur langsung, bikin eneg. Mustinya lain kali request kalo gak usah dikasih sauce gitu. Tapi, udang tempuranya enak. Tempura-nya digoreng sempurna, dalemnya masih moist. Disclaimer-nya, tempura ini disajikan fresh from the oven, with a healthy cooking oil. Noted.
Ocha nya juga enak, aku suka rasa green tea yang kuat. Eh, ini pahit ya jadi abis makan gorengan, pas banget. Seger.
Kita dikasih paging yang menandakan pesanan udah siap. Dan, aku nunggu sekitar 10 menitan gitu. Worth it kalo laper dan pingin makan anget-anget.
Chicken enchiladas, root beer float and a bottle of tea IDR 105K |
Taiyaki - IDR 15K/each |
kita dapat gudibeg isi boneka maskotnya AEON yang imut, plus surpriiise... dikasih tiket XXI ama Fitri Rosdiani (@aidil_fitri) makasiiih Mpiit ^_^
Masih kurang? Kalo jalan pulangnya lewat depannya Guardian, beli mochiiiii...
Mochi Sweets - IDR 16K - 18K each |
Well, ini videonya tentang keseruan acara di Food Culture AEON Mall BSD. Yuuk..
Food Culture
AEON MALL BSD CITY, Ground Floor
Jl. BSD Raya Utama
BSD City, Tangerang 15345
Opening Hours: 10:00-22:00
Phone: (+6221) 29168585
AEON MALL BSD CITY, Ground Floor
Jl. BSD Raya Utama
BSD City, Tangerang 15345
Opening Hours: 10:00-22:00
Phone: (+6221) 29168585
Wah seru nih Cici. Aku ga doyan daging mentah, apalagi ikan. Cuma ikan tertentu aja, sih. Tapi kayaknya asupan protein dari ikan harus aku perbanyak. Meski bau amisnya itu sesuatu hihi. Ih kapan ya ada acara kayak gini di Bandung?
BalasHapushihihi aku pun gak doyaaaaan
Hapusada saya...:D
BalasHapusMampir yuk ke Social Bookmark Dofollow Indonesia Tanpa Daftar :)
BalasHapusJadi makan bukan untuk hidup saja yaa sekarang, tapi untukkebutuhan mata dan seni
BalasHapusooh ternyata ada campuran beras ketannya ya psntesan nasinya enak. Aku pikir pakai agar2 mbak :)
BalasHapus"di makan bukan untuk hidup saja yaa sekarang, tapi untukkebutuhan mata dan seni"
BalasHapussaya senang dengan quote ini, mantap banget : )
kalau lihat gambar makanan pasti ngiler -___-
BalasHapusbisa langsung peraktek bikin sushi :)
BalasHapusduh jadi pengen mochi
BalasHapusaduuh liatnya enak2 banget nih, jadi kepingiin nih :(
BalasHapusWah mau taiyaki nya, kalo makanan mentah agak2 geli mau makannya hehe.
BalasHapusPernah sih makan sushi tapi untuk sashimi nya nggak berani nyoba :D
I love sashimi sooo much.. Dan memang enak plus sehat yaaa. Lucky you to be there and try them all
BalasHapusInterior dan eksteriornya bener - bener menarik mbak. Ulasannya sangat menarik. Senang sekali dapat berkunjung ke laman web yang satu ini. Ayo kita upgrade ilmu internet marketing, SEO dan berbagai macam optimasi sosial media pelejit omset. Langsung saja kunjungi laman web kami ya. Ada kelas online nya juga lho. Terimakasih ^_^
BalasHapuskeren ya lokasinya buat foto2
BalasHapusmochi itu isi di dalamnya apa saja ya ?? thx infonya :)
BalasHapusCepat kali ya perkembangan dunia nie.
BalasHapusAku sekarang nak coba suka too dengan AEON
kalau bukan kita sapa lagi nak suka? ��
makasih atas infonya mbak...
BalasHapusminggu kemaren, ke BSD kok sekarang udah berubah ya?
BalasHapusaduh semua makanan nya terlihat menggoda mba,
BalasHapus