Review Pensil Dermatograph

Tiba-tiba saja, sore itu aku memutuskan mau membeli pensil dermatograph. 

Kenapa pensil dermatograf? Apa itu pensil dermatograf? 



Dari wikipedia, definisi dermatograf adalah jenis pensil dengan inti tebal dan diselimuti gulungan kertas yang menggantikan kayu yang biasa digunakan di pensil biasa. 

Dulu pensil ini digunakan untuk menulis di media kulit, namun kemudian juga populer untuk menulisi kaca, keramik, logam, vinil, selofan, plastik, hingga kulit. 

Pensil ini tidak perlu diraut, cukup dengan merobek kertas pembungkusnya sedikit demi sedikit. Karena tidak diraut, biasanya ujungnya tumpul.


Awal perkenalanku dengan pensil ini adalah ketika membuat mural doodle di sebuah atrium pusat pertokoan. Kalau tidak salah, di Gandaria City.

Ini karyaku yang menang, sehingga diundang Retina Qube di acara QUBELAND 2016.

We're not live in heaven.. But all of us want to stay here... My Dream City Every one of us likes to have good dreams, as good dreams are a good source of pleasure and pleasantness. Dreams are often a mixture of real and imaginary characters and places and events. One such good dream I dreamed is of a city which I call as my dream city. I dream of city that I would like to share with. 
Kota impian ngga harus mewah magrong magrong, tapi seimbang. Seimbang antara pertumbuhan kota yang lambat dengan area sumur resapan yang berada di mana mana. Tersisa bukit, kebun bunga dan sungai yang sehat, tanpa melupakan inovasi teknologi yang meroket. Dan yang penting, masih tersisa senyum manis dan ramah di antara penduduknya...

Ketika itu, Lala Bohang - seorang seniman beraliran contemporer art, mengadakan kompetisi, dan aku terpilih sebagai salah satu pemenang #KotaImpianGue, sehingga bisa menggambar di satu dinding besar bersamanya.

Nah sebelum dicat,
semua gambar doodle harus menggunakan pensil dermatograf ini. Sayang, saat menggambar aku lupa fotonya ada di mana, tapi ini hasil dari karya amburadul doodle bersama ke - 10 peserta lainnya dan Lala Bohang.




Jadi si pensil dermatograf memang memudahkan kita menggores di permukaan yang kasar sekalipun. 

Pensil dermatograf ini oil based,  dan jika digoreskan pada beberapa jenis kertas buram, menghasilkan sapuan yang nyata, ya. Terutama yang hitam. Rasanya ketika digoreskan, seperti jika kita menggunakan crayon lilin. Jika ditimpa dengan lapisan selanjutnya, warnanya juga langsung menyatu.

Dan senangnya, jika digoreskan pada permukaan licin, kita cukup menghapusnya dengan tisu. 

Kalau menurut saya sih, hasilnya seperti kita menggunakan uni Posca pada kertas hitam. 



Karena tidak bisa diraut, ujungnya tumpul,
maka kita harus menggunakan bantuan pisau cutter untuk membuat ujungnya runcing



So, gitu aja ya, "sekilat" info tentang pensil dermatograf. Ya anggap saja, ini crayon buat orang dewasa, sehingga menghasilkan warna warna berkilau pada kertas buram.

See you!


Tidak ada komentar

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)