TIPS MEMAAFKAN DAN MELUPAKAN ORANG YANG BIKIN KITA SAKIT HATI


Sakit hati itu tidak enak.
Lebih tidak enak, jika disakitin hatinya! 

Tapi mau sampai kapan, kita memikul segala beban amarah, dendam, sakit hati, kecewa, sedih, dan segala macam negative thinking ini? Kadang udah memaafkan, tapi kok kayaknya susah untuk dilupakan!

Siapa yang pernah seperti ini? Angkat jari dalam hati! Iya, kan? Susah kan yah, soal lupa-melupakan ini? Jangankan ada kata "me-lu-pa-kan", lawong lagi masak aja kenangan itu melintas begitu saja. Tiba-tiba, bisa bikin dada sesak!

Memang, kita bisa melupakan seiring dengan waktu, hanya saja ada tips dan triknya agar bisa sangkil dan mangkus (baca : efektif dan efisien) karena saat sakit hati, sedih, kecewa, marah, dendam, faktanya kita bisa tidak enak bekerja, makan tidur, bahkan saat healing alias jalan-jalan!

Nah, dari hasil riset dan narasumber seorang psikolog terkenal, maka aku merangkum semua ini. Apa saja sih, tips dan triknya? Check this out.

1. Menjauh sejenak



Menjauh sejenak dari circle, akan membantu. Karena menjauh sejenak dari orang-orang yang memberikan informasi atau berita tentang orang yang menyakiti hati, padahal kita kan, sedang berjuang melupakan kenangan tak enak tersebut!

Jauhin ya bukan dimusuhin, jaga jarak aja maksudku. Jangan sering-sering ketemu atau kasih jeda komunikasi. Kamu menepi dulu dari dia & orang-orang yang mengingatkanmu tentang dia.

2. Move On Dengan Cara Melakukan Hal-hal Yang Menyenangkan Untukmu



Karena kamu berhak menyembuhkan hatimu, mengganti kenangan gak enak dengan hal-hal baru yang membuatmu bisa move on. Alih-alih membicarakan, atau terus menerus bahas kejadian yang tidak enak tersebut, kita disarankan menghindar dari sumber masalah tersebut.

Lagipula kejadiannya sudah berlalu, mau gimanapun tetap akan menjadi kenangan, banyak mengingat hal baik yang bisa kita syukuri di balik kejadian itu, dan ambil hikmahnya!

Jadi, ketika kita ingat orang yang menyakiti tersebut, kita sudah punya banyak hal yang bisa kita syukuri. Malahan, kadang kita bersyukur ada kejadian tersebut, mungkin kita sedang diselamatkan dari kejadian lain yang akan jauuuh lebih membahayakan!

Bisa.. Insya Allah bisa kok..
Minta kesabaran, keikhlasan, dan kelapangan hati dari Allah. Bukankah hanya Allah yang bisa menyembuhkan segala sakit hatimu dan memberikan ketenangan hati hingga membuatmu "tetap tersenyum dalam badai".




3. Jika Tak Bisa Tertangani, Segera Hubungi Psikolog atau Psikiater!

Psikolog dan psikiater sama-sama spesialis kesehatan mental, maka keduanya sama-sama bisa kamu datangi untuk berkonsultasi soal gangguan mental — termasuk mencari tahu penyebab, gejala, dan cara mengobatinya. 

Berhubung range fee psikiater itu selangit, kamu bisa menggunakan asuransi  resmi milik pemerintah, caranya klik ini yaaa --->  konsultasi psikiater 

Oya, buat yang masih awam, kamu sebaiknya ke dokter umum dulu, karena mana tau masih bisa tertangani jika hanya menyangkut problem fisik saja, seperti pusing. Jika sudah anxiety (cemas berlebihan), baru deh cek kesehatan mental dan dirujuk ke psikolog.

Apa sih beda antara psikolog dan psikiater?

Bedanya, psikolog bukanlah dokter medis. Psikolog adalah tenaga ahli bidang kesehatan mental yang lulus dari program sarjana atau pascasarjana Psikologi. 

Sementara itu, psikiater adalah dokter medis lulusan sarjana Kedokteran yang mengambil spesialisasi tentang diagnosis dan pengobatan penyakit mental dengan setidaknya 10 tahun pengalaman pelatihan, atau seringkali lebih.

Psikolog mendiagnosis masalah yang dialami pasien lewat kepribadian, tingkah polah, perilaku dan kebiasaan (seperti pola makan dan kebiasaan tidur), cara berbicara, dan lewat cerita yang kita curahkan. 
Sementara psikiater mendiagnosis pasien lewat ilmu kedokteran fisik, termasuk tentang kerja otak dan saraf manusia. Karena psikolog bukan dokter, psikolog tidak bisa meresepkan obat.


Psikologis lebih mungkin untuk menangani pasien dengan kondisi yang masih dapat dibantu secara efektif dengan pengobatan psikologis semata. Misalnya, psikolog nantinya akan mendengarkan cerita dahulu, mendiagnosis, dan membuat rencana yang harus diterapkan sehari-hari pada masalah tersebut. 

Ini dapat meliputi masalah perilaku seperti kecanduan, gangguan emosi, fobia, kesulitan belajar, depresi, dan gangguan kecemasan.

Sementara psikiater cenderung mengobati orang yang membutuhkan terapi dan pengobatan setelah mempertimbangkan kebutuhan medis, psikologis, dan sosialnya. 

Mereka biasanya adalah orang-orang dengan kondisi kejiwaan yang lebih rumit, misalnya depresi berat atau depresi mayor, gangguan bipolar, atau schizophrenia. Seseorang yang memiliki pikiran atau usaha bunuh diri juga biasanya akan dirujuk pada seorang psikiater.


LOVE, EAT, PRAY


Sebenarnya, konon di dunia ini kan balance ya? Tak ada yang rugi, karena semua kehilangan satu saat akan Allah ganti. Begitu juga, semua kesedihan akan Allah ganti juga, dengan bahagia, pahala & Surga!

Jangan bikin capek hati dengan terus sakit hati.
Jadikan alasan bahagiamu hanya karena Allah, dan memandang semua yang berbuat buruk kepadamu adalah peluang pahala untuk menggugurkan dosa. 

Kamu hanya harus ikhlas, sabar & bersyukur apapun yg terjadi kamu masih punya Allah. Mungkin kalo ga disakitin orang itu, ada dosa kita yg ga terhapus melainkan dengan memaafkan & sabar dijahatin dia & ada doa yg akan dikabulkan melalui didzalimi oleh dia.

Jadi maafin aja ya, Allah swt selalu memberikan kepada UmmatNYA yang teerrrbaaaiiiik dalam Pengaturan-Nya!


Ayat-ayat Al Quran yang Bisa Membantumu Move On

1. QS Al-Insyirah: 6

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Ayat ini merefleksikan apa yang kita miliki dan melupakan apa yang telah hilang. Ayat ini membuat kita berpikir positif meski sesuatu berjalan salah. Ketika kita kehilangan satu hal, kita memperoleh hal lainnya.

2. QS Ar-Ra’ad: 28

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Ayat ini membuat kita mengingat bahwa jika memberi hati sepenuhnya pada Allah maka hati merasa tenang. Kita harus membuat momen yang berat mengarahkan lebih dekat pada Allah ketimbang menjauh. Seseorang bisa menyalahkan takdir, padahal hanya Allah yang benar-benar memahami manusia.

3. QS Al-Baqarah: 216

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Ayat ini mengingatkan pada pil obat pahit yang mesti ditelan karena kebutuhan untuk sembuh. Kadang kita lupa jika membenci sesuatu yang terjadi, padahal itu baik untuk kita. Misalnya ketika ditinggalkan kekasih, rasanya sungguh sakit. Tapi Allah ingin melindungi kita dari dosa.

4. QS Al-Baqarah: 186

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,”

Kita harus percaya Allah selalu mendengarkan umatnya kapan saja. Sangat menenangkan ketika tahu Allah selalu mendengar doa dan mengabulkannya dengan caranya sendiri.

5. QS Ar-Raa’d: 24

سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

“Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.”

Kata-kata ini menenangkan seberapa besar pun rasa sakit yang kita lalui. Ayat ini mengingatkan seberapa sakitnya sakit hati, itu tak akan berlangsung selamanya. Selalu ada cahaya harapan di ujung penderitaan.

40 komentar

  1. aku biasanya nggak pernah masukin hati omongan orang, tp akhir2 ini kayak gampang bgt keinget. kalo udh gini ya biasanya flashback dan berusaha untuk memperbaiki diri. selain itu ayat2 alkitab jg bikin aku lebih tenang sih. kayak semua udh ada jawabannya di sana :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku kemaren sempat gini Cindy, dan aku akhirnya "nemu" caraku sendiri : saat inget, aku nyanyi satu bait yang menyenangkan hati

      pertama sih dulu shalawat nabi, tapiiii pas di WC kan ga mungkin gw sholawataaaan *dikepruk malaikat Jibril

      terus aku ganti jadi sebait lagu dari "seberapa pantaskah kau kutunggu"nya Sheila on 7!

      Hapus
  2. Sakit hati dalam perjalanan hidup pasti ada. Tapi memang sebaiknya jgn berlarut2 krn akan merugikan diri sendiri. Jd move on dan metime serta mendekatkan diri pd Tuhan adalah cara2 yg bisa ditempuh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mbak, kadang back to basic : kembali ke akar, tanyakan ke diri sendiri

      Hapus
  3. Memaafkan memang mudah sekali
    Melupakan kesalahan itu yang butuh waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. hiks .. aku masih teringat peristiwa puluhan tahun lalu malah Amma, dan itu menyakitkan masih :(

      Hapus
  4. Setuju banget tapi ingat juga sampai ada dendam. Islam sangat melarang org menyimpan dendam tapi menganjurkan simpan tabungan buat umroh atau haji. Insyallah

    BalasHapus
    Balasan
    1. makanya tulisan ini dibuat untuk TIDAK MENYIMPAN RASA NEGATIF tersebut karena merugikan diri sendiri

      Hapus
  5. Kalau aku malah lebih mudah melupakan/mengabaikan perkataan orang ketimbang mengabaikan perkataan negatif yg muncul dari diri sendiri. Ya, kalau tidak ditangani dengan baik, dua2nya sama jahatnya, sama merusaknya. Jadi tips mengasihi diri (bukan mengasihani diri) itu juga pas diterapkan. Kasihi diri dengan tidak membiarkan diri rusak karena energi negatif baik dari luar maupun dari dalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang ada yang menyimpan luka karena terjadi masif itu mbak Lisdha, dan kejadiannya merusak banget :(

      Hapus
  6. Tentang memaafkan malah jadinya aku berterima kasih ada sisi itu atas kejadian2 yg kita alami setelah berjalan beberapa tahun kemudian ya mba. Pasti ada maksudnya tapi memang sakit hati adalah salah satu ujian buat menghapus dosa2 akoh yg bejibun😭
    Setuju dari atas sampai bawaaah. Titik.. doodlenya cakep beud mbaa 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. yees aku setuju, Uci,
      setelah sekian lama baru terasa "oooh" nya tapi saat baru saja berlalu - atau kalau kejadiannya sangat sangat sangat TIDAK ENAK, eneg, marah dendam kesal itu ada

      dan itu harus dikikis

      Hapus
  7. Memaafkan dan melupakan itu memang hal yg sepertinya mudah dikatakan namun sangat sulit utk dilakukan.. haha..ini sih pengalaman pribadiku... Terimakasih tipsnya mba, mudah2an nanti bisa dipraktekkan kalau pas harus melupakan hehe .

    BalasHapus
  8. Tepat banget. Molly kalo lg sebel sama orang. Maunya healing mulu. Jalan2 ke mall salah satu refreshingnya.

    BalasHapus
  9. Walaupun sesungguhnya memberikan maaf yang tulus tuh susah-susah gampang sama orang yang nyebelin. Tapi aku pun belajar memaafkan orang-orang yang nyebelin sih mak, dengan melupakan juga apa yang sudah dia lakukan atau aku lakukan. Gak mau mengungkit apa-apa sih, karena mengungkit itu hanya membangunkan luka. Haseeeeekkkkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes Chie
      sayangnya "luka" itu di beberapa orang sukar sembuh. Ada seorang teman yang sudah meninggalkan suaminya sekitar 15 tahun lampau, masih terbayang jelas di ingatn katanya, kala ia baru selesai mandi - diperkosa suami, dikata-katai... hiks hiks... padahal ia saat itu mengandung anak kedua. Can you imagine, how difficult it is?

      Hapus
  10. Memaafkan dan melupakan orang yang bikin kita sakit hati memang syusyaah, tapi bisa
    Berasa jleb tipsnya...juga ayat Al Quran yang disertana, terima kasih sudah diingatkan.
    Btw, aku pernah jadi pasien psikolog saat anak pertamaku meninggal dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaa Allaaah mbak Dian, peluk erat, sakiiit banget ya rasanya :(
      i feel you mbak, semoga Allah swt berkenan memberikan jannah pada almarhum

      Hapus
  11. Ada yg bilang kalau rasa benci karena susah memaafkan itu seperti clurit yang tertancap di punggung kita. Makin lama, makin dalam. Saat dicabut, masih berbekas. Semakin lama dicabut maka semakin lama bekasnya.

    Ayat-ayat Al-Quran ini yang bikin adem.
    Butuh waktu, butuh menyendiri dulu, butuh mengalihkan perhatian juga. Enjoy the process.

    BalasHapus
    Balasan
    1. OMG, itu sebabnya kita harus belajar melepaskan diri dari clurit itu! Dan it's so tricky indeed

      Hapus
  12. Aku dulu suka overthinking dan akhirnya cape sendiri kalau ada yang bikin sakit hati. Sekarang lebih ke masa bodoh, yang penting gak melanggar aturan yang ada. Well jangan lupa berdoa juga sih untuk diri sendiri biar lebih ikhlas dan nerima

    BalasHapus
  13. Iya lho, ini kaya bawa racun dalam tubuh kalau susah berdamai dan memafkan orang lain. Sononya uda ngga mikir, kitanya yang kepikiran terus bisa jadi penyakit. Aku juga butuh waktu menyendiri dulu pastinya. Ngobrol, mengalihkan dengan kesibukan, dan berusaha legowo sih.

    BalasHapus
  14. Mbak aku jadi twringat pengalamanku punyq sahabat baik waktu kuliah. Kami deket bgt lah pokoknya sampai masa kerja dan nikahm suatu hari aku mutusin bikin usaha barwng dia krn suaminya waktu itu jobless sedangkan mereka baru ounya bayi niat hati mau batu2 eh ternyata dia ngikang gitu aja tanpa kabar. Jujur saat itu aku sakit ati bgt mbak aku ni tipe org yg ga pernah ganti nomer dan dia tau bgt iru tp dia ga berusaha memperbaiki hubungan kami. Kao inget swdih sih oeesahabatan rusak krn suit tp ya audah lah insyaallah ku udh maafkan dan ikhlaskan semuanya

    BalasHapus
  15. bener bangeet mba... aku seringkali ngga habis pikir kenapa mudah sekali orang menyakiti orang lain dan kerap kali semuanya meninggalkan bekas yang tidak hilang..

    BalasHapus
  16. Pernah berada di posisi sakit hati banget. Andalanku ya curhatnya ke Allah, dengerin banyak kajian via YT atau podcast. trus ademan. Tapi kalau melupakan tu emang susaaahh.
    Cuma emang kata pak ustad, kadang yg nyakitin kita udah lupa apa yg dilakukan, sementara kitanya ngabisin waktu dan energi selalu inget perlakuannya.
    Yaaa paling pas kyk gtu istighfar aja banyak2 sama sibukin diri :D

    BalasHapus
  17. Duluu, aku yo suka banget dipikirin kalau ada yang nyakitin perasaanku, suka gak nerima gitu, apa sih salahku sampai segitunya. Aku gak bisa digituin hehe, tapi seiring perjalanan waktu dan usia yang semakin menua, akhirnya aku bisa dengan mudah memaafkan dan melupakannya. Ya itu kali yaa, segala permasalahan itu kembalikan kepada kitabullah dan sunnah rasul. alhamdulillah baca ini jadi tambah senang karena mak nek seimbang banget menyampaikan solusinya.

    BalasHapus
  18. Aku suka banget baca surat Insyirah, karena surat ini benar-benar menjadi pengurai resahnya hati. Aku pernah ngalamin difitnah saat kerja, dan cuma bisa banyakin istighfar aja. Sambil curhat ke adiknya bos, aku bilang Gusti Allah mboten sare. Becik Ketitik ala ketara. Alhamdulillah nggak sampai lama pokoknya terbuka juga kebenaran yang hakiki. Memang butuh kesabaran, ikhlas, dan tetap membuka hati. Tapi aku sempat menjauh, malas aja bawaannya kalo ketemu padahal teman kerja. Alhamdulillah sekarang sih udah gak ada masalah, karena orang yang pertama kali menyebarkan fitnah udah gak ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget ni.. kalo jati gundah gulana baca al insyirah udh auto tenang hatinya

      Hapus
  19. Waktu dulu pernah sakit hati sama seseorang yang mungkin 2 tahun kemudian baru bisa bener-bener sadar kalau emang itu perjalanan hidup yang harus dilewatin. Kalau nggak gitu, mungkin aku nggak akan sekuat dan jadi kayak sekarang. Sekarang sih udah biasa aja, malah kadang suka ketawa sendiri kok bisa ya aku dulu gitu hahaha. Memang selain memaafkan diri sendiri, kita harus selalu belajar 'let go' karena memang hidup ini soal bertemu dan berpisah.
    Dan ayat QS Al-Baqarah: 216 ini yang dulu jadi penguat aku kalau lagi sakit hati atau kehilangan. Karena Allah tau yang paling baik untuk hamba-Nya.

    BalasHapus
  20. dulu, aku sempat bingung tentang psikolog dan psikiater. jadi ya, ke psikolog dulu baru pskiater yak?
    soal melupakan orang yang pernah menyakiti kita, jaga jarak dan tidak tahu tentang kabar mereka tuh solutif banget, bikin lebih mudah move on aja sih buat aku.

    BalasHapus
  21. Setuju semua mba.. salah satu yg penting adalah ikhlas bahwa semua takdir Allah dan tawakal atas ketetapannya. Selain itu bisa sibukkan diri dengan berbagai aktifitas positif, fokus pada diri dan keluarga yang sayang sama kita..

    BalasHapus
  22. Mak, makjleb banget tulisan part ini, tak ada yang rugi, karena semua kehilangan satu saat akan Allah ganti. Begitu juga, semua kesedihan akan Allah ganti juga, dengan bahagia, pahala, dan surga. Dan, apapun yang terjadi memang kita harus bisa tetap ikhlas, sabar, dan syukur, ya Mak?

    BalasHapus
  23. Urusan memaafkan orang yang menyakiti kita memang butuh waktu dan usaha. Namanya juga sakit hati ya... Memang kadang bikin mental terganggu..

    Kupikir dulu psikolog dan psikiater mah sama saja ya.. Ternyata beda...

    BalasHapus
  24. Kalo saya sik masih suka inget sama perbuatan orang yang nyakitin hati itu... saya tandain deh seumur hidup hahahahha.. tapi saya gak dendam buat membalas perbuatannya sik.. sekedar mengingatnya aja

    BalasHapus
  25. saya biasanya menjauh dari orang yang menyakiti saya karena bila dekat-dekat saya yang akan sakit. biasanya bila udah menjauh, perlahan-lahan hati mulai memaafkan dan lama-lama bisa melupakan walau tentu gak singkat waktunya karen butuh waktu yang lumayan lama

    BalasHapus
  26. terkadang ada kalanya memang memaafkan itu begitu sulit namun jika kita sudah bisa memaafkan akan terasa lebih lapang, didoain aja yang baik-baik, biar kebaikan akan kembali kepada kita juga, biar hati jadi gak sakit lagi sih ya.

    BalasHapus
  27. Wah mbak Tanti, cakep banget tema tulisan kali ini. Aku juga sempet ngerasa sakit hati sama orang dan dalam waktu yang lama. Kalau sekarang sih ngerasa bisa maafin setelah berlalunya waktu. Kadanv memang yang menyembuhkan itu waktu yaa

    BalasHapus
  28. Dulu rasanya hati ini tuh kesel banget dan susah buat move on untuk tidak mengingat bagaimana ia menyakiti hati ini namun sekarang Ya ALlah aku pasrahkan semuanya kepadamu biar plong :) terima kasih remindernya mba

    BalasHapus
  29. saya butuh waktu 2 tahun memaafkan beberapa teman-teman yang menyakiti saya, namun memang melupakan tidak bisa. Sekarang melihat mereka berkumpul tak ada lagi rasa sakit seperti dulu

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)