MENGENAL GEN Z = KELUAR DARI ZONA NYAMAN



Episode Insider kali ini sangat menggelitik buatku, karena menampilkan tokoh komika sekaligus dosen di Semarang bernama Hendy Pratama.

Sebagai penikmat tiktok, aku pasti kenal dengan nama Hendy Pratama -seorang akademisi yang kontennya selalu menarik dan lucu, sehingga banyak yang viral dan jadi fyp di tiktok. Mas Hendy ini selalu semangat,  mengajak anak muda untuk mengembangkan diri dan keluar dari zona nyaman.

Apa sih yang mendorong Mas Hendy untuk serius dan konsisten ngonten?


Dalam episode kali ini, Dr. Indrawan Nugroho mengulik pandangannya tentang Gen Z. Gimana sih cara kerja otak Gen Z?

Kan, katanya para dosen sekarang kewalahan menghadapi Gen Z, demikian juga para atasan di perusahaan?

Nah, Dr. Hendy Pratama, membantu menavigasi hubungan kita dengan Gen Z. Kita bahas juga pendapatnya tentang Gen Z yang sering dianggap mager, overthinking atau insecure! Juga bagaimana cara belajar Gen Z!

Cara mas Hendy menyesuaikan dengan Gen Z
  • konten-kontennya yang serius seperti monolog tak banyak peminat, sehingga akhirnya ia menyesuaikan kebutuhan dengan masuk ke media sosial 

  • Ikut dalam komunitas Stand Up karena menurutnya; "Walaupun tidak lucu di komunitas, tapi kalau buat konten lumayanlah!" Terbukti juga, setelah mengikuti materi stand up comedy, mentalnya mas Hendi juga lebih berani dan santai, sehingga percaya diri saat membuat konten!

Alasan kenapa mas Hendy memilih jadi content creator 

Key message-nya di semua konten adalah :  in order to enjoy life in order to be successful in life, kita itu harus berpendidikan! 
Pendidikan dalam arti formal atau informal terserah, tapi tanpa adanya knowledge - tanpa adanya pendidikan, hidup ini miserable (menyedihkan) atau suffering (menderita) karena kita enggak tahu apa yang terjadi di sekitar kita. Kita cuman jalan gitu aja kita cuman melewati gitu aja, tanpa tahu apa yang kita alami dan ini terjadi pada banyak orang - tanpa disadari. 
Alasan lain, mas Hendy berusaha memanfaatkan media yang ada sekarang itu untuk mengubah wajah pendidikan Indonesia. 

Gen Z : Are you worth it to my life?

Dari pengalaman pribadi yang ia alami di kelas,  mahasiswa jaman now itu berperilaku :
  • "Kalau saya lihat dari matanya atau cara mereka duduk itu, banyak sekali terjadi sesuatu di pikiran mereka." 

  • Mahasiswa/siswi cenderung diam tapi berpikir sehingga cenderung cuek dan skeptis 

  • Mereka juga menunggu bahwa kita menunjukkan kepada mereka si dosen worth it atau tidak

  • Contoh : Jika mas Hendy ngomongin soal content creating - cara untuk dapat viewers - langsung excited - bagaimana memonetize-nya di masa depan 

  • overationalise artinya mereka butuh justifikasi terhadap ilmu yang diberikan itu ada gunanya atau enggak di kehidupan nyata!

  • Jika memberikan tugas - harus relevan dan ada justifikasi mengapa tugas itu harus dilakukan!

Gen Z si non-konfliktif

Gen z non-konfliktif?

Pernah lihat tidak ada guru yang berbusa ngomong panjang lebar di kelas - dan muridnya menatap kosong ke buku tulis atau ke papan?

Nah, kebanyakan Gen Z menghindar dari konflik - dengan cara memblokir si dosen atau guru itu pelan-pelan. Skip!

Gen Z si penikmat kehidupan

Dr. Indrawan mendengar jokes dari temannya yang seorang HRD. Gen Z  tak hanya bertanya tentang gaji, tapi : 
  • pertama nanti kalau di mau resign kena denda enggak? 
  • Kedua adalah waktu bebasnya kapan? Berapa kali setahun? 
  • Ketiga, ada tidak fasilitas di kantor untuk relaxing - untuk mengembalikan mental health mereka?

Gen Z si digital native

Setiap generasi tercipta di konstelasi alam yang berbeda, jadi sebagai contoh, jaman kita dulu - semua tergantung pada orang tua dan ilmu itu semuanya harus dari guru.

Generasi sekarang tidak merasa seperti itu. Mereka merasa hidup di The Matrix - kalau butuh pengin silat ya download silat, kalau butuh ilmu ekonomi ya download ekonomi, bahkan kalau mau terbangkan helikopter ya tinggal download aja, cari di youtube!

Ini kemudian menjadi sebuah era yang disebut sebagai abundance of information and abundance of skill - artinya mahasiswa itu nyari sesuatu yang unik di kelas, mencari sesuatu yang unik dari dosennya, apa yang bisa anda ajarkan ke saya yang saya belum tahu!

Jika kita bahas tentang pandangan jaman old: "Saya kan hidup lebih lama dari anda," maka akan dijawab "Ya, saya hidup lebih pendek tapi sayangnya teknologi saya itu jauh di atas anda!" 

Menarik kan, itu dia beberapa perbedaan antara Gen Z dan jaman old!

Tidak ada komentar

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)