'BUNYI' GIGIKU HILANG BERSAMA PARODONTAX!

           “Ngii..iing!”
Seandainya gigiku bisa berbunyi, pasti bunyinya seperti itu. Kadang, tanpa alasan yang jelas gigi seri depan kanan terasa ngilu, dan rasanya seperti ‘melayang’ tak menempel pada gusi. Padahal, aku kan sering sikat gigi dengan semangat, sampai… berdarah!
Oh, ternyata deritaku tak berhenti sampai di situ. Satu saat, ketika adikku pulang bertugas dari Medan, ia membawakan manisan jambu batu yang terkenal itu. Rasanya segar, renyah dan garing! Nah, ketika sedang beramai-ramai makan manisan jambu itulah, adikku nyeletuk, “Ya ampun, Neng, saking enaknya sampe tu jambu berubah warna..” Sontak, semua orang melihat jambuku, ada adik, tante, paman, kakak, teteh.. dan memang selain ada cetakan rapi gigi, juga ada darah menempel. Hiiy…
Dunia rasanya runtuh seketika.. antara tengsin -tau tengsin kan? Itu loh.. bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor. Eh, itu mah.. bensin >_<  - malu dan sebal. Ga asyik. Ga banget. Esoknya, biar pun tu jambu masih seplastik utuh, tak mau kumakan kalo ada banyak lapisan masyarakat anggota keluargaku disitu.
Ini loh, yang namanya mak Injul ^_^
Kumpulan Emak-emak Blogger keren
Pucuk dicinta ulam pun tiba.. aku mendapat undangan dari mak Injul –salah seorang makmin KEB singkatan dari Kumpulan Emak Blogger berhati peri- untuk datang ke Parodontax Bloggers Meet Up, sebuah acara diskusi tentang #GusiSehat. Buru-buru deh, gugling tentang benda ini. Gotcha! Sepertinya ini adalah jawaban dari ‘masalah lo ku derita lo ku’ waktu itu!
  Pagi itu, aku menghadiri Parodontax Bloggers Meet Up yang diadakan tanggal 19 April 2014 di Hongkong Café Menteng, Jakarta. O la la, ternyata sudah banyak emak blogger yang cantik-cantik berkumpul di sana. Hang out di tempat keren, banyak makanan enak dengan agenda talkshow plus berbagi ilmu pun dimulai!
HK cafe Menteng
MC kami yang cantik Desy Bachir yang sedang hamil memperkenalkan narasumber pagi itu. Ada drg. Sandra Olivia, MARS Sp.Perio, seorang dokter gigi dengan spesialisasi periodontal, psikolog Anna Surti Ariani, S Psi Msi dan Amanda Hasfiardi, Assisten Brand Manager Parodontax. Semua mengenakan busana seragam berwarna peach yang mengingatkan aku kepada gusi sehat (>_<) !
Desy Bachir
Acara dimulai dengan sharing session oleh Ibu Anna. Beliau  memulai dengan pertanyaan seputar keseharian kami. Tadinya sih, agak gak mudeng gitu, ya.. apa hubungannya perawatan gigi dengan kesehatan jiwa? Ada beberapa orang yang share, salah satunya saya.
Sesi kedua adalah drg. Sandra yang bertanya sambil menunjukkan sebuah gambar gigi -dah kayak kuliah di kedokteran gigi-  sambil tanya pertanyaan standar*diinjek drg Sandra : “Manakah di antara kedua foto ini yang menggambarkan gusi sehat?”
drg. Sandra
Guess what! Sebagai emak blogger yang pintar dan tidak sombong, serempak kami menjawab gambar kanan! Soalnya, gusi itu berwarna merah muda. Apa sih pentingnya gusi? Gusi itu membatasi area steril dan tidak steril pada gigi. Jadi kalo gusi kamu bermasalah, berarti ruang steril di dalam gusi sudah dimasuki kuman.

Bu Anna sang psikolog

 Menurut drg. Sandra, ciri-ciri gusi yang sehat adalah gusi yang berwarna merah muda. Selain itu, gusi yang baik adalah yang jika disentuh tidak goyang karena renggang dengan gigi dan tidak ada pendarahan.
Nah, berdasarkan data Synovate AsiaBus 2011, 5 dari 10 orang Indonesia sebenarnya mengalami masalah gusi dan kita kira hanya masalah gigi. Padahal gusi kan berfungsi memberikan estetika (keindahan) dan proteksi gigi. 
Ketika Dio periksa gigi rutin 6 bulan sekali,
aku juga meminta dokter memeriksa gusinya

drg. Sandra melarang membersihkan plak dengan tusuk gigi. Pola gusi bisa berubah jika terkena tusuk gigi. Gunakan dental floss untuk membersihkan plak di sela-sela gigi.

Kenapa sih, gusi bisa sakit? Ada beberapa penyebab. 
1. Kebiasaan menyikat gigi kuat-kuat, 
2. Sebelum tidur tidak menggosok gigi sehingga terjadi plak. 

Plak itu sendiri apaan? Plak adalah kotoran sisa makanan yang menempel pada gigi, dan bercampur dengan air ludah kita sendiri. Kalo ga segera disikat, plak akan dihinggapi kuman. Nhaaa.. setelah 8-12 jam, kuman akan bercampur, dan susah dibersihkan. Makanyaaa.. sikat gigilah 2 kali sehari biar gusi ga kena peradangan (inflamasi).

Kalau kita biarkan aja, gusi bisa terkena infeksi dan akan menyebar. Jangan salah, ada beberapa penyakit dalam bermula dari kelalaian kita memelihara gusi. Misalnya infeksi katup jantung atau ginjal. Bahkan wanita juga bisa keguguran atau lahir prematur!
Oya, ada beberapa ciri gusi tak sehat, yaitu : gusi berdarah dan lunak, atau bengkak. Kata dokter, itulah keunikan pasta gigi Parodontax. Mmm.. gak pernah dengar? Parodontax itu pasta gigi khusus kesehatan gusi yang pertama. 
Parodontax mengandung 70% garam mineral dan ekstrak herbal alami. Eh jangan kaget loh... rasa pasta gigi berwarna coklat ini unik! Asin, mungkin karena kandungan garam mineralnya dan kesat banget. Bahan aktif natrium bicarbonat di dalam Parodontax mampu mengusir plak dengan mudah. Terbukti 33% pendarahan di gusi berkurang setelah memakai Parodontax. Parodontax beredar di pasaran dalam dua jenis, yakni pasta dan gel.
Yang terjadi setelah dua minggu memakai Parodontax, saya jadi suka dengan rasa asinnya dan sensasi kesat sesudah itu. Napas juga jadi ngga terlalu bau, mungkin karena plaknya berkurang. Sekarang saya nantangin mau makan buah apa saja yang daging buahnya berwarna putih *sombooong (>_<) !
Ups, sampai sekarang aku juga masih pake, tapi ga sesering sewaktu 2 minggu pertama. Tapi untuk anak berusia di bawah 12 tahun ga boleh, takutnya jika tertelan terus-menerus, bisa mengganggu pencernaan.
Kalo masih penasaran, kita bisa intip-intip Facebook, Twitter, atau website nya Parodontax.  Tanya juga boleeeeh..
At the end, Parodontax Bloggers Meet Up yang berdiskusi tentang #GusiSehat menambah wawasanku dan sekaligus ajang silaturahmi yang menyenangkan dengan teman-teman di komunitas digital ..makasih yaa Parodontax!

Amanda Hasfiardi


Ada tambahan dikit nih dari Amanda Hasfiardi Assistent Brand Manager Parodontax,
“Blogger adalah ‘the future teacher’. Zaman sekarang, orang-orang mencari informasi melalui Google (internet). Skripsi saya tidak akan selesai tanpa bantuan Google. Bahkan, di lembar ucapan Terima Kasih di skripsi saya, saya mencantumkan 'thanks to Google'!”
Jadi sebagai blogger keren dan bertanggungjawab, kita bisa menyampaikan informasi positif dan bermanfaat kepada masyarakat melalui blog. Aku juga menghimbau agar mulai sekarang kita semakin peduli dengan kesehatan gusi yaa...

8 komentar

  1. #langsung lihat gusi.

    Gak boleh kuat2 sikat giginya ya, mba.

    Tapi, kalau gak kuat tuh rasanya kayak gak bersih2. Hahahah

    BalasHapus
  2. Hihi enggak enak emang rasa ngilu itu mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga banget! Eh, mbak Nunu udah ikutan lomba bloggingnya Parodontax kali ini beloooom....

      Hapus
  3. Sakit gigi itu memang gak enak, mau makan pun kurang enak. Apalagi kalau pas ada makanan enak2, mnambah derita yg sakit gigi.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Etapi kalo plus sakit ati juga ga mau loh Ryanda Prayoga :p

      Hapus
  4. untungnya baru sembuh dari sakit gigi yang sangat menyiksa... jadi gak merasa kesindir... hehehe

    gigiku sakit gara2 bolong... dulu paling males sikat gigi sebelum tidur... sekarang gigi yang bolong terpaksa tanggal satu per satu karena rusak parah, baru deh inget, betapa pentingnya sikat gigi sebelum tidur... :(

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)