Apa yang ada di benakmu ketika mendengarnya? Ada rasa jijik, amarah, ingin tahu atau terlintas kata penyakit? It's on my head actually. Banyak hal yang tadinya tak aku ketahui tentang dunia yang satu ini. Selain karena tak ingin tahu, rasanya orangtuaku cukup sukses membesarkan aku dan kedua adikku tanpa tersentuh dunia hitam itu.
Tapi, ketika aku bertemu dengan sang penulis, Maman Suherman.. jebollah dinding ke"takmautahu- takmaudengar"ku.. well, it is around us. They are exist. Jangan belagak ga tau, Neng!
Maman just signed my book @ Atjeh Rayeuk, Ciranjang Senopati |
HIS PROFILE
Maman
Suherman, kelahiran Makassar 10 November 1965, adalah alumni Jurusan
Kriminologi FISIP-UI. Kang Maman, demikian aku memanggilnya, meniti karier sebagai jurnalis hingga menjadi
redaktur pelaksana atau pemimpin redaksi di Kelompok Kompas-Gramedia (1988-
2003). Saat ini Kang Maman juga menjabat sebagai kurator di penerbit tersebut.
Kang Maman seorang produktif, terbukti ia jugamenjadi penulis skrip dan produser hingga managing director di Rumah Produksi Avicom (2003-2011) dan menghasilkan lebih dari 50 judul berbagai program TV dengan lebih dari 1.000 episode. Saat ini ia aktif dalam ILK - Indonesia Lawak Klub bersama Denny Padhiangan, Komeng dan Cak Lontong.
MOTIVASI MAMAN MENULIS BUKU INI...
Tak main-main, Maman mendedikasikan novel ini sebagai tanda rasa kagumnya pada sosok yang bernama : perempuan. Buat Maman, sosok hebat pertama yang ia kenal adalah Ibu kandungnya sendiri.
Seorang Ibu yang harus berjuang mencari nafkah sebagai pelatih tenis, ketika ayah Maman meninggal dunia. Seorang Ibu yang dengan tenang dan berani melewati hari dengan ejekan "Janda gatal," darinyalah Maman mengenal keberanian karena benar.
Kedua, ketika Maman mengenal Re: yaitu ketika ia memutuskan menulis skripsi dengan topik pelacuran. Maman terkesima melihat seorang perempuan cantik yang rasanya tidak cocok ada di daerah hitam seperti itu. Lebih terkesima lagi sesudah mengenal dekat Re: karena ternyata Re: adalah sosok yang 'religius' dengan caranya sendiri.
Dari cerita yang bergulir, Maman akhirnya dibantu oleh sang dosen, dengan syarat harus terjun langsung ke dalam dunia hitam itu, bahkan ia juga sempat ikut dalam pesta orgy!
MOTIVASI MAMAN MENULIS BUKU INI...
Tak main-main, Maman mendedikasikan novel ini sebagai tanda rasa kagumnya pada sosok yang bernama : perempuan. Buat Maman, sosok hebat pertama yang ia kenal adalah Ibu kandungnya sendiri.
Seorang Ibu yang harus berjuang mencari nafkah sebagai pelatih tenis, ketika ayah Maman meninggal dunia. Seorang Ibu yang dengan tenang dan berani melewati hari dengan ejekan "Janda gatal," darinyalah Maman mengenal keberanian karena benar.
Kedua, ketika Maman mengenal Re: yaitu ketika ia memutuskan menulis skripsi dengan topik pelacuran. Maman terkesima melihat seorang perempuan cantik yang rasanya tidak cocok ada di daerah hitam seperti itu. Lebih terkesima lagi sesudah mengenal dekat Re: karena ternyata Re: adalah sosok yang 'religius' dengan caranya sendiri.
Dari cerita yang bergulir, Maman akhirnya dibantu oleh sang dosen, dengan syarat harus terjun langsung ke dalam dunia hitam itu, bahkan ia juga sempat ikut dalam pesta orgy!
Selama dua tahun saya sengaja menjadi sopir tanpa ketahuan untuk skripsi saya di jurusan kriminologi tentang pola pemerasan dalam kepelacuran lesbian.
Komunitas tersebut cukup banyak anggotanya karena harganya tinggi. Korban pemerasan adalah perempuan-perempuan muda yang hamil di luar nikah.
Mereka awalnya bukan lesbian. Mereka ditampung, dibantu kelahirannya, dibantu pengguguran kandungannya, dan dibantu biaya hidupnya. Setelah itu mereka disuruh membayar hutang-hutang itu dengan cara menjadi pelacur. Mereka lebih menderita dari perbudakan human trafficking. Mereka tidak dikenal dan tidak ada yang mencari. Ketika saya membuat skripsi itu banyak yang ingin memfilmkan tapi takutnya cuma bersifat sensasional.
Dalam kopdar hangat kali ini,
seorang komik juga ambil bagian dalam tema penghargaan terhadap perempuan, dalam versinya tentu.. Vikri Rasta sukses bikin pecah suasana!
ia juga menyumbang banyak pemikiran terhadap media online dan media televisi. Buatnya, fenomena gossip artis sudah cukup memusingkan.
Vikri -nama aslinya Vikri Rahmat dan lahir tanggal 13 Januari 1985- ini, pernah beberapa kali bermain filem horror, dan terakhir ketika bermain bersama Jupe malah digossipkan!
Maman, Vikri dan host yang ramah dan cantik, Nana |
Vikri Rasta |
Choki |
Berbahgialah kita yang hadir saat diskusi peluncuranj buku ini. Informasinya menggelitik kita untuk berbuat lebih bagi sesama perempuan. Masih banyak yang harus kita benahi. Nice artikel.
BalasHapusmakasih mak Icha,
Hapussebenernya masih banyak yang ingin kutulis, tapi nanti saja di resensi bukunya ^_^
thanks maaak!
Mbak Neng..
BalasHapusBagus reviewnya.. aq share ke Kang Maman ya..
Makasih Nana, semoga saja persahabatan kita ini bisa berlanjut yaaa
Hapussukseees buat Nanaaa
Salam kenal Mak...Fotonya banyak banget. Keren ;)
BalasHapusDulu pernah ada novel dengan judul yang sama Re: tapi bukan nama orang melainkan kependekan dari 'Reply' karena ceritanya tentang sebuah hubungan yang 90% berbalas Email.
Makasiiiih...
HapusWah, aku jadi pengen cari nih.. Reply, ya? okee!
Judulnya RE Mak... Bukuku dipinjam teman dan tak kembali :(
Hapustertarik dengan baju lesbian itu... kenapa harus pake baju itu ya kang maman nya?
BalasHapussoalnya cerita dalam Re: adalah tentang seorang pelacur lesbian, uni dan Kang Maman emang baju-baju kaosnya agak kontoversial :p
HapusBanyak cerita yang bisa digali dari kehidupan masyarakat ya Jeng
BalasHapusApik artikelnya
Sukses buat penulisnya
Salam hangat dari Surabaya
yaaaaaa... kurang banyak ceritanya.. mau lagi,,, mau lagiii..
BalasHapusiya, nanti aku tambahin ceritanya yaa makasih kunjungannya!
HapusIich, senengnya bisa hadir di acara ini. Kalo aja bunda gak punya acara pada tgl. itu, pasti bunda akan hadir. Bedah buku,gitu loh, ini yang belum pernah bunda hadiri. Mudah2an masih akan kesempatan lain. Aamiin.
BalasHapusMakasih bunda kunjungannya, sayang yaa.. karena sesudah acara ini masih dilanjut dengan bedah buku mak Irma Devita yang jelita SANG PATRIOT itu !
Hapus