JERMAN FEST, FOSTERING IDEAS UNTUK OTAK YANG BRILIAN!

“Die gefährlichste Weltanschauung ist die Weltanschauung derer, die die Welt nie angeschaut haben. (The most dangerous worldview is the worldview of those who have not viewed the world)” 
― Alexander von Humboldt

PAMERAN SAINS DAN TEKNOLOGI JERMAN-INDONESIA 

Pameran yang digelar di Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat sudah dimulai. Terbuka untuk umum sejak tanggal 5 - 15 Oktober 2015, dibuka dari pukul 08.30 - 17.00, pasti akan membuat siswa dari segala tingkat ingin tahu!

Penasaran dengan segala sesuatu yang berbau inovasi dan teknologi, pagi itu aku mengunjungi venue acara. 
Benar saja, di selasar lobby sudah berdiri banner raksasa, bertajuk FOSTERING IDEAS. Hmm.. hubungan kedua negara ini memang cukup hangat sejak 1952, yaitu sejak terbentuknya hubungan diplomatik. Sebagai anggota G-20, kedua negara ini memiliki kantor kedutaan di masing-masing Ibukota. 

Jerman Fest sendiri idenya bermula dari inisiatif Kementerian Luar Negeri Jerman, dan diselenggarakan berkat kerjasama Goethe- Institut Indonesien, Kedubes Jerman dan EKONID. Salah satu even yang digelar adalah seminar dan pameran teknologi Fostering ideas.

Sesuai dengan namanya, Fostering Ideas merancang pertukaran informasi bermanfaat antara Indonesia-Jerman. Tentu saja, even ini melibatkan sejumlah besar teknokrat. Diselenggarakan oleh Goethe Institut, bekerjasama dengan lembaga Fraunhover dan Max Planck Society.

Ketika opening ceremony, ditandaskan oleh Dubes Jerman, bahwa "Asia adalah salah satu wilayah paling dinamis di dunia, terutama Indonesia. Tak hanya di bidang ekonomi tapi juga ekologi,"

Ia berharap, di masa yang akan datang, Indonesia akan melahirkan banyak tekonologi inovatif. Untuk itu, Jerman ingin berdampingan dengan Indonesia, dalam pengembangan kapasitas. Jika kapasitas sains terpenuhi, maka akan semakin efektif efisien.

Walaupun ruang yang ditempati untuk pameran tak terlalu besar, namun informasi yang kudapat cukup banyak. Disponsori oleh beberapa perusahaan besar Jerman seperti BASF, Lufthansa, BMW dan lain-lain. Penelitian mereka memang inovatif, namun riset yang dilakukan berusaha agar berdampak kecil pada ekologi. Hmm... brilian!

SCIENCE AND TECHNOLOGY WORKSHOP 
Dimulai dari sesi workshop, dimana tampil para pembicara dari kalangan scientist. Duh, mengundang decak kagum, pokoknya!

Ada beberapa poin penting yang kudapat selama sesi workshop. DAAD (Deutscher Academischer AustauschDienst) atau German Academic Exchange Service membahas tentang organisasi bersama dari institusi pendidikan tinggi dan asosiasi mahasiswa Jerman. Tujuannya tentu saja meningkatkan kerjasama akademis di seluruh dunia. DAAD memiliki perwakilan di 14 kota di seluruh dunia, dan di Jakarta telah berdiri sejak 1990. 

Ibu Muji Rahayu, bertindak sebagai perwakilan DAAD juga menegaskan, saat ini terbuka kesempatan untuk studi di Jerman. Untuk tahun ini, aplikasi terakhir adalah tanggal 30 November 2015. 

Untuk lebih lengkapnya, kita bisa membuka website http://www.daadjkt.org/ atau di 


DFG FUNDING yang dipresentasikan oleh Annina Lottermann, juga memberi informasi dan studi singkat berisi gambaran tentang cara mendapatkan beasiswa. Bagaimana dengan hambatan bahasa? 

Tentu saja, jika diterima kuliah di sana, Anda akan mendapat kursus singkat untuk mempermudah anda berinteraksi dan berkomunikasi.

Fraunhover, diperkenalkan oleh pembicara Dr. Ida Bagus Kesawa Narayana dari FhG Jakarta. Sebagai satu institusi penyokong dana penelitian, mempromosikan proyek berbasis riset dan penelitian di universitas terkemuka Indonesia, dengan memberikan strategi dan jaringan dengan perusahaan -perusahaan lokal. 

Bidang penelitian apa yang menarik minat Fraunhover untuk disupport? 

Antara lain ;
  1. Information and Communication Technology
  2. Life Sciences
  3. Microelectronics
  4. Materials and Components
  5. Production
  6. Surface Technology and Photonics
  7. Industrial Biotechnology
Persyaratannya adalah, 70 persen dana total penelitian, dengan 30 persen harus disupport oleh institusi atau universitas. Bahkan, mungkin saja oleh Pemerintah. Proyek yang diajukan adalah yang berkisar di angka IDR 500juta ke atas. Woow...

    Tertarik mengetahui apakah proyek penelitian Anda dapat disupport dananya atau tidak? Kunjungi http://www.fraunhofer.or.id/

    ADA APA SAJA DI PAMERAN SAINS FOSTERING IDEAS?
    Lembaga-lembaga penelitian Jerman ini, antara lain ada :
    • Pusat Riset Geo Potsdam
    • Pusat Ekologi Kelautan Tropis
    • Pusat Riset Keanekaragaman Hayati Leibniz
    • Helmholtz dan Asosiasi Leibniz
    Selain itu ada :
    • Fraunhover Society 
    • Max Planck Society
    • Badan pendanaan riset Jerman
    • Yayasan Alexander von Humboldt
    Di pameran ilmiah ini, rasanya seperti menemukan wajah "Indonesia di masa yang akan datang". Dengan wajah peneliti-peneliti muda, berbakat dan inovatif.
    Kesan futuristik terasa pada saat melihat beberapa pameran dari brand yang sudah memiliki nama besar seperti BMW, Schenker, Lufthansa, BASF dan lain-lain.

    Untuk Lufthansa, yang kali ini memperkenalkan seat-nya maka aku dan teman-teman blogger mendapat sebuah hampers berisi gantungan kunci, ballpoint dan kipas plastik. 

    Kita juga dapat melihat langsung melalui "kacamata virtual" yang disediakan, menikmati cabin business class dan premium economy class pesawat Lufthansa. Dengan teknologi 3D (eh, 4D mungkin ya, saking get the real experience inside hihi...) saya seperti sedang berjalan di hanggar raksasa nun jauh di bandara Rhain Main. Semoga... 

    Perusahaan kimia raksasa BASF bahkan lebih memikirkan dari segala segi. Sadar bahwa sumber daya alam terbatas, mereka mempersentasikan tentang pentingnya menghemat sumber daya, dan dampaknya pada kehidupan di masa yang akan datang.

    Dengan dipandu oleh petugas yang cantik, kita jadi tahu makna di balik setiap standing banner bening tersebut. Sayang sekali, foto-foto yang saya ambil sebagian besar terhapus akibat kelalaian saya, sehingga terpaksa saya mencomot banyak foto dari sana sini ^_^.

    Di satu sudut, kita bisa mencoba mikroskop elektron yang dapat melihat bakteri dan virus. Sudah tersedia media untuk melihat banyaknya mikroba di bawah mikroskop tersebut.

    Sementara, di pintu keluar, kita bisa melihat ada pembersih tangan, kita bisa memasukkan kedua telapak tangan untuk melihat betapa banyaknya mikro organisme di telapak tangan kita!

    Nah, seru kan, jalan-jalan eh tour pameran Sains dan Teknologi Fostering Ideas? Masih ada waktu kok, sampai tanggal 15 Oktober. Saya saja, berencana membawa anak-anak melihat pameran dan ingin mendokumentasikan seluruh kegiatan mereka di sini!

    Oya, 
    untuk pelajar dan akademisi yang ingin menempuh pendidikan di Jerman, akan diselenggarakan workshop tanggal 10 Oktober 2015 di Ruang Auditorium, Gedung 2, Museum Nasional. 

    "Kami ingin menekankan bahwa pengembangan pendidikan tinggi dan pembangunan sains serta teknologi, merupakan tulang punggung dari sebuah negara, guna meningkatkan daya saing negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi, 
    Oleh karena itu, saya berharap akan ada lebih banyak generasi muda Indonesia dan Jerman untuk terlibat dalam pembangunan sains serta teknologi di masa depan 
    " - Menristek Nasir.

    Beberapa situs berikut juga memberikan informasi mengenai studi di Jerman:
    www.higher-education-compass.de 
    www.studienwahl.de
    www.study-in.de
    www.germany-opportunities.de/study 

    8 komentar

    1. wuahhh... klo kemarin jd dtg brarti aku bertemu dirimu ya makk.. sayang kmrn bentrok euy... pdhl mupeng dehh penasaran sama isi pamerannyaa....

      BalasHapus
      Balasan
      1. Ga nyesel loh, Cening.. apalagi waktu denger workshop nya

        Hapus
    2. Senan ada temain baik swperti Jerman, ya. Semoga pertemanan baik, dan kerjasamanya terus terjalain.

      BalasHapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      BalasHapus
    4. artikel yang menarik , izin bookmark

      BalasHapus
    5. Aku pikir dapat tiket luthansa gratis gitu hahah

      BalasHapus

    TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)