INVESTASIKU, MASA DEPANKU!



Yoga means addition - 
addition of energy, strength and beauty to body, mind and soul

Matahari belum lagi menjejakkan tapak kakinya, tertutup hujan pagi yang segar, ketika dua teman bloggersku dengan berbusana casual dan sporty, Tuty dan Windah udah nangkring cantik pagi pagi buta.

Kita mau..... yoga! Yup, yoga!
Berangkat di tengah hujan, kami bertiga sampai di tujuan, acara Launching Reksadana ini diadakan di Senayan National Golf Club, tepat pukul 08.00 pagi. Wah, ternyata sudah banyak rekan media yang hadir.

Instruktur Yoga di event ini dipanggil mbak Oya, atau lengkapnya Soraya Indriati. Ia dibantu seorang asisten bernama Nabila.

Yoga, seperti aku kutip dari website yoga, adalah sebuah filosofi tentang kehidupan yang dicapai melalui latihan olah tubuh, napas dan meditasi berdasarkan 8 tangga kehidupan.

Yama (ajaran tentang moral), Niyama (disiplin), Asana (postur), Pranayama (pengontrolan napas dengan teratur), Pratyahara (pelajaran tentang rasa), Dharana (konsentrasi), Dhyana (meditasi) dan Samadhi (pencapaian kesadaran tertinggi dari meditasi), yang -katanya- akan membentuk kita sebagai manusia “baru” yang damai dan bahagia.

Dan, memang benar. Selama satu jam, tubuh kami diolah dengan maksimal berdasarkan olah tubuh dan olah napas teratur. Ga menyangka, aku merasa nyaman loh, walaupun otot ototku suddenly stretching,  sedemikian rupa oleh mbak Oya sang instruktur, tapi aku ga merasa kesakitan, malah segar dan hilang pegal pegal linu! Kalo tau gini, sejak dulu deh... yoga!

Usai mandi dan berganti pakaian, kami semua memasuki ruang Terrace Room di lantai dua. Disini, kami harus mengumpulkan 4 stamp agar informasi yang diberikan tepat guna.

Jadi ada 4 booth dengan tema Investasiku Masa Depanku
#pensiunasik
#liburanasik
#investasiasik
#pendidikanasik


Di masing masing booth ada financial planner yang membantu menerangkan kepada blogger dan rekan media.

Dari ngobrol dengan para financial planner tadi, aku diberi satu tujuan visioner. Misalnya, apakah impianku dalam berlibur? Bagaimana perencanaan pendidikan untuk anak-anakku? Apa keinginanku saat pensiun, dan gimana caranya agar aku berinvestasi dengan tepat dan mudah serta terjangkau?

Sebelum beranjak ke topik yang nantinya diobrolkan bersama para narasumber, reksadana itu apa sih? Mengapa Reksadana ga begitu sepopuler nabung di bank atau asuransi?

EMAK-EMAK MENGENAL REKSADANA
Reksadana ini adalah alat investasi, yang instrumennya berupa saham, obligasi, pasar uang dan lain-lain.  

Reksadana ini menghimpun dana dari masyarakat (sebagai pemodal) untuk diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi (UU No 8 Th 1995 Pasal 1 angka 27 tentang Pasar Modal).

Secara umum,  jenis-jenis Reksa Dana adalah :

1. Reksa Dana Saham
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
3. Reksa Dana Pasar Uang
4. Reksa Dana Campuran
5. Reksa Dana Syariah
6. Reksa Dana Terstruktur :
    a) Reksa Dana Terproteksi
    b) Reksa Dana Dengan Penjaminan
    c) Reksa Dana Indeks
7. Reksa Dana Exchange Traded Fund (ETF)
8. Dana Investasi Real Estate (DIRE)
9. Kontrak Investasi Kolektif – Efek Beragun Aset (KIK-EBA)  
10. Reksa Dana Penyertaan Terbatas
11. Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) Individual.

Dalam talkshow yang dipandu oleh Prabu Revolusi, ada tiga narasumber yaitu M. Farhan, seorang public speaker, Prita Hapsari Ghozie, seorang Financial Planner dan penulis Menjadi Cantik, Gaya dan Tetap Kaya, dan Make It Happen serta Wiko H. Tanata, penulis buku-buku ekonomi, salah satunya Membangun Personal Wealth (iish.. ngajakin kaya, dia!).


SIMPANAN, TABUNGAN ATAU INVESTASI?
Prita Hapsari Ghozie, seorang Financial Planner, blogger dan traveller, mengaku ketertarikannya berawal dari ayahnya Iwan Pontjowinoto (mantan Dirut Jamsostek) yang adalah ekonom. 

Prita terbiasa berinvestasi karena ayahnya berkecimpung di dunia pasar modal, sementara sang ibu adalah seorang sarjana ekonomi. Ia ditanamkan untuk selalu mengelola uang dari kecil. Prita memberikan perbedaan antara simpanan, tabungan dan investasi.

Saat ditanya, semua yang hadir mengaku memiliki rekening bank. Tapi, apalah itu berupa tabungan? Sesungguhnya, yang kita miliki saat ini tak lebih dari cuma dompet elektronik, memang tak terlihat namun kadang kita gunakan dengan seenaknya. 

Sementara untuk menerangkan tentang tabungan, Prita menganalogikan sebagai berikut;

Tabungan adalah uang yang kita kumpulkan, dengan satu tujuan lalu kita ambil kalo sudah mencukupi jumlahnya. Misalnya; tujuan kita membeli sepeda seharga 1 juta, maka kita akan ngumpulin uang dulu hingga genap satu juta atau lebih.

Analogi untuk investasi, sama seperti dikasih benih pohon. Benih bisa berbuah namun bisa mati. Ada faktor resiko di sana, namun jelas jika pohon berbuah maka bisa melipatgandakan benih yang kita tanam.

Investasi bukan tujuan keuangan, tujuan keuangan kita adalah pendidikan, liburan asyik dan lain-lain. Investasi itu ibarat sebuah kendaraan. Salah besar kalo orang hanya memakai satu kendaraan untuk tujuan yang berbeda-beda. Kecuali punya tujuan jangka pendek. Bolehlah beli satu investasi.

FARHAN DAN INVESTASI
M. Farhan yang baru pulang dari umroh, menceritakan pengalaman bagaimana ia awalnya berinvestasi dan bagaimana sifat konsumsi. Konsumsi manusia itu makin lama makin dahsyat dan tak terbatas. Sifat manusia yang tak pernah puas itu yang membuat kita seolah tak pernah punya cukup uang... errrr... baiklah... *gue banget*

Oya, sebelum lanjut bercerita ketertarikannya dalam dunia investasi, Farhan sempat bercerita tentang kehilangan putra sulungnya Rizki, yang meninggal karena leukimia stadium 4. So sorry to hear that, Farhan. Al fatehah :'(

Farhan berpikir untuk mulai berinvestasi, setelah menerima kontrak dengan RCTI, dan menerima uang dalam jumlah besar.

Mengutip ilmu ekonomi, manusia punya kebutuhan tak terbatas sementara sumber daya yang kita miliki sangat terbatas; pada tahun 1996, Farhan membeli saham BNI. Ia memang tak langsung menyasar pasar saham premier. Tidak. Ia sekedar  membeli, belum ada tujuan jangka panjang.

Pada tahun 1996, Farhan menerima fee dollar dan ia disiplinkan diri untuk menabung. Tabungan uang dollar itu ia simpan hingga pada tahun 1998, ketika ada kerusuhan, krismon tetiba membuatnya  kaya mendadak.

Dengan perhitungan matang, ia melepas dollarnya di angka Rp. 15.700,00 sayangnya, akibat krismon pula, ia menjadi tak punya pekerjaan. Sambil tertawa ia berkata, "I had a lots of money, but jobless," 

Problem terasa ketika ia mulai "memakan" hasil uang penjualan dollar. Untunglah, seorang teman Farhan yang baru pulang dari Amerika, menyarankan ia membeli  IHSG.  Kata teman Farhan, "Bisnis apa yang setahun bisa untung hingga 200%? Ga ada!"

Seorang temannya yang lain, mengumpulkan saham bluechip, dan pada tahun 2012, ia punya asset 14 miliar. Memang, bukan tidak ada resiko, karena tahun 2005 ada perubahan situasi politik, nilai saham sempat anjlok.

Eh, btw tahu kan, artinya saham bluechip? Saham bluechip adalah saham yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar yang nilai jualnya biasanya di atas saham biasa. Biasanya saham bluechip ini dinilai dari kinerja perusahaan, yaitu kondisi keuangan yang baik dengan manajemen profesional.

Dari belajar dengan beberapa temannya itu, Farhan kemudian berminat untuk investasi secara serius. Ia mencari investasi yang resikonya minimal, dan manageable.  

Dengan memegang quotes tidak menaruh semua telur di satu keranjang, Farhan berinvestasi di saham, danareksa, logam mulia dan properti.


Sebagai perwakilan Danareksa, Wiko H. Tanata mengatakan, reksadana bagai wadah yang di dalamnya ada beberapa puluh saham. Beda reksadana dengan saham adalah di jumlah. Jika ingin membeli saham, tentu saja dengan harga minimal IDR 5 juta, sementara reksadana bisa diperoleh dengan nilai aktiva per unit terjangkau, yaitu minimal IDR 200 ribu rupiah

Selain itu, semua pekerjaan analisa saham, dan lain lain dilakukan oleh Danareksa. Investor tak perlu repot menganalisa atau memantau terus menerus dengan cemas. Faktor resiko minimal.

Ketiga, likuiditas reksadana relatif gampang, bisa di-reedem dalam tempo 7 hari.



Ditambahkan oleh Yulia Rahmawati, program launching INVESTASIKU, MASA DEPANKU! ini dimaksudkan untuk membebaskan financial para ibu rumah tangga dengan mudah karena bisa dilakukan online. Target mereka, para ibu bisa berinvestasi dengan mudah, murah dengan akses instrumen beragam.

Untuk keterangan lebih lanjut, maka bisa diakses di :


Reksa Dana Online 
PT Danareksa Investment Management
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14
Jakarta 10110

Telepon : (021) 1 500 688 (Tekan 2 untuk DIM)
Fax : (021) 350 1707
E-Mail : reksadanaonline@danareksa.com
Twitter : @reksadanaonline

14 komentar

  1. Seru yaaaa yoganyaaa.. Melipat badan. Hehehehe. Ini hasil financial check-upnya bikin keselek deh. Harus buru-buru rencanain investasi nih.

    BalasHapus
  2. hahaha seni melipat badan ya, jeng... iya nih, tabungan ga punya investasi apa lagi :(

    BalasHapus
  3. Aku sudah lama sih mengenal reksadana tapi belum berani gabung... Setelah baca postingan ini membuka kembali cakrawala ttg reksadana.. Mksh ya sdh sharring ttg hal ini..

    BalasHapus
  4. insyaAllah..mulai aware sama yang beginian.

    BalasHapus
  5. Saya gendut jadi susah gerakan kaya gitu hehe

    BalasHapus
  6. Murah juga kalo mulai 200 ribuan. Jadi pingin investasi juga

    BalasHapus
  7. Wah jadi lebih paham seputar yoga

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)