ILUSTRASI BUKU ANAK, SUSAH-SUSAH GAMPANG!

Pohon rambutan berdiri gagah, dikelilingi rumpun liar. Sebagian rumpun berbunga kecil-kecil berwarna kuning dan putih. Ada pula yang berwarna merah jambu. 

(Dru by Clara Ng) 


Tiga baris kata di atas, diterjemahkan menjadi gambar indah penuh warna seperti di atas. Padahal, kalau kita "orang awam" mungkin hanya menggambar sebuah pohon dengan daun hijau dan rumput rumput super biasa yaaa... 

Bicara tentang ilustrasi, apalagi ilustrasi anak,  kita bicara tentang penterjemahan ide yang dituangkan dalam bentuk visual. Bentuk visual ini sebaiknya mewakili makna yang tersirat di dalam sebuah naskah.

Seorang ilustrator adalah seorang penerjemah visual, jadi dia harus bisa mewakili wujud yang diinginkan oleh penulis secara universal. 

Bayangkan saja, seorang ilustrator harus bisa menterjemahkan kalimat di selembar kertas -tak jarang bahkan sepuluh lembar atau bahkan satu buah buku- ke dalam sebuah gambar sederhana. 

Ya, saya memang suka menggambar, namun ketika saya memutuskan untuk terjun bebas berusaha menterjemahkan sebuah naskah, saya baru menyadari bahwa.. its not that simple. 

Untuk mendapatkan sebuah gambar dunia peri, misalnya. Apa ya... kira-kira yang ada di dunia itu? Apakah semua berwarna hijau seperti dunia Tinker Bell? Atau dunia berisi bukit dan hutan berwarna pastel seperti Barbie?

Saya sempat bingung (sampai sekarang juga masih, sih..) dan berusaha meluaskan imajinasi dari beberapa sudut pandang. Tak jarang, saya brainstorming dengan berjalan-jalan ke toko buku dan perpustakaan

Saya juga berusaha mengamati ekspresi anak-anak. Bagaimana mereka bicara, tertawa hingga berantem. Baru saya sadari, bahwa pekerjaan ini tak semudah seperti yang terlihat. 



Sumber :  Hoe to draw character, Chibby Manga


Oya, satu hal penting dalam sebuah buku anak, tak lain tak bukan adalah karakter. 

Deskripsi yang sudah susah payah diciptakan oleh sang penulis, selayaknya diapresiasi dan diaplikasikan oleh illustrator dengan sebaik mungkin. 

Terlepas dari susah atau tidaknya sebuah deskripsi, ijinkan saya kali ini berbagi cara sederhana ala saya dalam membuat sebuah karakter. Selamat mencoba.

1. Siapkan alat-alat tulis seperti kertas gambar (bukan yang bergaris), pensil (lebih disukai yang 2B ke atas karena lunak), pena atau spidol (kalo ada yang waterproof), penghapus dan penggaris.

2. Siapkan juga aneka alat mewarnai. Boleh berupa spidol, crayon atau pensil warna. Jangan lupa... air minum dan cemilan.  

3. Mulai dengan sketsa menggunakan pensil. Buatlah sebuah muka bulat. Lalu perkirakan anggota tubuh dan sedang mengerjakan apa. Karena ini untuk ilustrasi buku anak, anak lebih memperhatikan ekspresi daripada bagus tidaknya gambar. Well.. lebih disukai yang bagus sih.. 

4. Jika sudah ada gambar besar, maka kita bisa menebalkan dengan pena atau spidol hitam. Oya, untuk yang expert, biasanya menggunakan tinta Cina. 

5. Warnai gambar. 
Jika ingin tahu lebih dalam, bisa mencari di youtube juga Tutorial menggambar. Kalo rajin mengikuti, sebentar juga bisa, kok. Untuk karakter saya kali ini, menggunakan pensil dan crayon. Kalo gambar sudah  terisi warna, pelan-pelan diratakan atau di blend- dengan ujung jari dan tissue. Gunanya, agar warna terlihat lebih natural.

6. Jika semua sudah diwarnai, bubuhkan deh, tandatanganmu... Done.

Segini dulu ya, lain waktu kita sambung

5 komentar

  1. Pingin nggambar tapi nggak bisa. Biasanta nggambar gunung dua, matahari di tengah, sama sawah doang. Keren banget para ilustrator. Nggak kebayang imajinasinya gimana.

    BalasHapus
  2. Jadi seorang ilustrator, selain bisa menggambar juga harus bisa menerjemahkan ide penulis cerita.
    Hem, nggambar aja saya belepotan apalagi bikin ilustrasi. Hadeeh, makin jauh aja..
    Tapi teteep, pengin belajar doodle ah dari Mak Tanti.

    BalasHapus
  3. ternyata keindahan sebuah gambar itu butuh proses yg lumayan juga ya mba.

    BalasHapus
  4. pastinya perlu proses kreatif yang tidak gampang ya mbaaa...tapi hasilnya kereeen :)

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)