FENOMENA KAYA DENGAN CARA INSTAN, DAN SKEMA PONZI


Manusia pingin cepat kaya dengan cara instan!

Yes, hal paling mendasar dari semua itu, adalah satu pernyataan yang kukutip dari Roy Shakti; "orang yang susah itu, biasanya emang gak mau susah!"

Fenomena pengen cepat kaya inilah, yang kemudian ditangkap oleh para "pakar ekonomi" yang bermoral sama seperti Robert Ponzi, si penipu kelas kakap yang menelurkan money game yang dikenal dengan Ponzi Scheme !

BENARKAH BERINVESTASI DARI RUMAH ITU AMAN?

Akhir-akhir ini, berbondong-bondong orang melakukan trading saham dalam bentuk valas atau forex dari rumah. Tentu saja, hal ini karena adanya percepatan ekonomi yang didorong oleh roket bernama internet. 

Yang kumaksud "berbondong-bondong", beneran itu! 
Massa menyerbu paket investasi dalam bentuk apa saja, dan saat ini tuh, bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk orang-orang kayak aku, a.k.a IRT yang habis melakukan pekerjaan rumah, lantas gabut pengen belanja tapi gak punya duit. 
Maksudnya duit lebihan, kalo duit belanja mah mau tak mau kan harus ada. 😉

Sebagian IRT ada yang melakukan kerja keras dengan jualan online. Lah tapi kan tidak semua orang bakat dagang, atau bakat menciptakan sesuatu ya... so, larilah yang sebagian ini ke saham atau online trading.

Kenapa saham? 

Yah.....

1. Tidak semua orang bisa jadi seleb! Entah selebgram, seleb tiktok atau youtuber kenamaan.

2. Sekali lagi, semua orang ingin apa yang mereka lakukan berhasil, cepat dapat keuntungan, plus.... instan!

3. Kemudahan bermain, mengandalkan gadget - aplikasi - dan "terlihat mudah untuk dilakukan dari mana saja".

Nah, di sinilah pentingnya untuk kita, sebaiknya mempelajari dahulu soal investasi agar tidak terjerat dalam skema ponzi
sebelum memutuskan untuk menanamkan modal.

SKEMA PONZI, TOO GOOD TO BE TRUE



Jangan bilang aku ini pinter dalam hal ini , ya ... tidak! Justru aku sengaja nulis ini karena pernah terjebak - hingga dipaksa berhutang dalam jumlah besar, karena terus menerus "diedukasi" (kalimat halus dari brainwash) oleh teman dekat saat kuliah dulu!

Sekali, dua kali kutolak,
but, itu tadi, ketika akhirnya diajak jalan-jalan ke luar negeri dulu, ditraktir terus menerus makan-makan di hotel mewah, lama-lama iman yang tadinya tahan, eh.. jebol juga! 

*mengsedih... 👻😞

  • "Kok ni orang banyak amat, duitnya ya.. apa jangan-jangan bisnis ini beneran ada?"

  • "Eh ternyata, setelah dicek di negaranya, produk ini beneran ada! Berarti ini bisnis beneran!"
PS. 
Setelah berhasil keluar dari perusahaan itu, aku baru sadar, bahwa perusahaan itu hanya menyewa sebuah gerai yang bagus, dan... ga ada tuh pabriknya! Kena deh, ketipu abis...

Menjanjikan keuntungan besar, adalah konsep dasar dari semua money game.
Mengutip laman sikapiuangmu.ojk.go.id, skema ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, 
bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini.
Konsepnya kayak kita pegang casing handphone atau chasis mobil. 
Di permukaan, mereka bisa berganti rupa menjadi apa saja, padahal isi dalamnya ya itu itu aja!

Konsep casing handphone ini yang dipake berulang oleh money game concept. 

Bahaya atau dahsyatnya konsep ini adalah meng-create alam bawah sadar bahwa "Ada loh, tambang emas di situ, yang lain kan, berhasil ... masak kamu engga?"
Lebih dahsyat lagi jika bahan bakarnya adalah ego, ingin membuktikan, kalau diri ini satu saat akan lebih dari yang lain!

Kenapa namanya skema Ponzi?



Skema ini pertama kali dicetuskan oleh Charles Ponzi dari Italia. 

Ia adalah seorang mantan manajer bank di tahun 1900, di Montreal, Kanada. Di situ ia belajar cara gali lobang tutup lobang, dan kemudian ia kembangkan sistemnya di Amerika.

Di awal, Ponzi berjualan perangko mahal, dan meraup keuntungan hingga 400%. Sayang, ia kemudian menjadi serakah, dan mendirikan The Securities Exchange Company, yang menjadi perusahaan dengan skema piramida pertama.

Selanjutnya, bisa ditebak. Perusahaan ini bangkrut dan para investor harus gigit jari ketika kehilangan uang mereka.

Fenomena tersebut pun merambat ke Indonesia. Praktik investasi bodong ini sudah banyak terjadi di Indonesia sejak tahun 1990-an.

Berikut beberapa contoh penawaran investasi dengan skema Ponzi yang ada di Indonesia.

  • PT. Qurnia Subur Alam Raya (QSAR)
  • Golden Traders Indonesia (GTI)
  • Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) - 2012 - sebuah perusahaan tambang emas yang ga ada tambangnya
  • First Travel - jelas, ini perusahaan yang viral kemaren, perusahaan tour and travel bodong
  • Anugerah Karya Wisata
  • Abu Tours
  • Manusia Membantu Manusia (MMM) - 2015 ini dari Rusia - sempat viral karena konsepnya saling membantu, kenyataannya...?
  • Pandawa Group
  • MeMiles

Bagaimana agar tidak terjebak dalam bisnis Skema Ponzi?

Contoh pose foto bisnis Skema Ponzi
menggambarkan kesuksesan, kekayaan dan loyalitas
(sengaja blur soalnya cuman buat contoh)


Agar tak terjebak dalam modus investasi tersebut, masyarakat harus memiliki kecermatan mencari informasi dan ketelitian dalam memilih jenis serta perusahaan investasi.

"Kalau kita tidak belajar cara yang benar maka dunia akan ngajarin kita cara yang salah".

Kebanyakan masyarakat tergiur dengan investasi yang menjanjikan tingkat pengembalian atau bagi hasil yang tinggi, tanpa menyelidiki lebih dulu kredibilitas dan legalitas dari perusahaan investasi terkait.

Alhasil, alih-alih mendapatkan keuntungan besar, masyarakat justru menderita kerugian finansial karena menjadi korban penipuan.

Tanpa disadari, masyarakat terjebak dalam iming-iming yang menerapkan skema ponzi.

Sialnya, kebanyakan orang berpotensi tertipu justru karena "orang dalem" misal sodara, teman dekat, bahkan ortu sendiri!

Oh ya, semua bisnis dengan Skema Piramida atau Skema Ponzi, disusupi sebuah ideologi yang loyalitasnya tinggi. Misalnya foto dengan seragam, dress code tertentu, dan pake "kode jari" yang identik dengan bisnis ini.


Atas dasar itu, masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri skema ponzi agar terhindar dari kerugian.

Berikut ciri-cirinya:

  • Menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dan tanpa risiko
  • Proses bisnis investasi yang tidak jelas
  • Produk investasi biasanya milik luar negeri
  • Staf Penjualan mendapatkan komisi dalam merekrut orang
  • Pada saat investor ingin menarik investasi malah diiming-imingi investasi dengan bunga yang lebih tinggi
  • Mengundang calon investor dengan menggunakan tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai figur
  • Pengembalian macet di tengah-tengah.

Jaman now, kayaknya sudah banyak yang edukasi, jadi ngga mungkin dong ada money game dalam bentuk MLM - skema piramida - skema Ponzi lagi?

Eiiits.. nanti dulu. Mari kita perhatikan fenomena selanjutnya.. 

KOK ENAK YA, MAINAN SAHAM DARI RUMAH, CUAN MENGALIR? 

Beberapa tahun belakangan ini,
setelah aplikasi merajai ponsel, dan literasi keuangan seolah sudah menjangkau semua lapisan masyarakat, maka fenomena yang berkembang adalah penitipan dana forex. 

Penitipan dana forex yang terkenal scammer ini di tahun 2018, namanya MIA - Fintech FX, dan GCG (Guardian Capital Group) Asia Indonesia. 
Kasus dugaan penipuan ini berawal dari adanya seminar-seminar tentang MIA yang dilakukan oleh terlapor di beberapa kota di Indonesia seperti di Bali, DKI Jakarta, dan Medan. 

Dalam memperkenalkan perusahaannya, JC mengklaim perusahaan mereka sebagai broker forex yang sangat berpengalaman dan memiliki izin sebagai broker forex di Australia, dan dapat menghasilkan keuntungan sekitar 15 persen per bulan dari nilai investasi yang disetorkan.

Kasus Broker Valas Sunton Capital

Satu lagi yang sedang viral.

Jagad trading valuta asing (valas) alias forex (foreign exchange) geger setelah sejumlah pengguna media sosial mengunggah soal banyaknya nasabah yang mengalami kerugian atas dugaan penipuan investasi broker valas Sunton Capital (SuntonFX).

Salah satunya yang membongkar dugaan penipuan ini ialah musisi dan pianis Ananda Sukarlan di akun Twitternya, @anandasukarlan.

Sunton Capital disebut mengiming-imingi profit yang cukup besar, di kisaran 5% sampai dengan 20%. Sunton Capital juga dinilai sudah masuk kategori money game dan ponzi.

"Turut prihatin untuk para korban... Next time harus tahu lah bedanya money game, investment bodong sama software atau robot beneran. Kalau beneran itu profitnya ga bisa segede itu dan ga selalu untung," cuit Ananda, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (19/10/2021).
"Duh makanya udah deh jangan invest di money games apa ponzi gini. Akhirnya semua duit jadi 0 . Cari cuan malah nangis."

Dia mengisahkan, pada 14 Oktober 2021 lalu pukul 21.27 saat trading terjadi, SuntonFX melakukan margin call di mana grafik dimanipulasi total.

Margin call adalah sistem peringatan yang menunjukkan bahwa dana akun trading sudah tidak mencukupi untuk membuka posisi trading.

"Nah, ketika itu terjadi, biasanya tahap selanjutnya 
broker kabur dan semua layanan tidak bisa diakses," cuit Ananda.

"Tweehearts, aku ikut sedih untuk kalian yang sudah
tertipu "investment" Sunton #suntoncapital . 
Dimengerti sih, iming-iming profit gede banget, 
padahal ini money game, 
ya ikut aja padahal hidup jadi ga tenang, 
mantengin terus, takut kabur sebelum kalian ambil duit pokoknya. 
A thread ---," cuit Ananda.

"Terus Instagramnya juga hilang, 
dan https://suntonfx.id langsung gembok IG nya. 
Dulu janjinya profit 5-20% sehari. 
Itu gimana mungkin coba? 
Dikasih enak dulu beberapa bulan, 
begitu masuk bulan "kesekian", sistem "maintanance". 
Tapi tetep bisa deposit, bahkan dikasih bonus 10%!"

"Nah makanya, kalau mau invest, pastikan perusahaannya jelas: foundernya dan directorsnya siapa-siapa aja, gedung-gedung & kantornya di mana," cuit Ananda lagi.
Netizen lainnya, @JordieYonatan, menyebut, "Rest In Peace Sunton Capital. Sejak pandemi, hype investasi meningkat drastis. Mulai dari saham, crypto, forex, hingga dunia perobotan. Saya ga menjelekan, tp kita belajar aja dari kasus-kasus yang ada. Ada yang sampe kehilangan miliaran loh di kasus ini. #SuntonCapital #BreakingNews," cuitnya.

Tak lama berselang, akun Instagram SuntonFX juga menghilang. Dalam pengumumannya di laman Facebook, Sunton Capital Indonesia bahkan menyatakan sejak 1 Juni 2021 sampai dengan 14 Oktober, Sunton Capital Ltd adalah scam dan sudah berakhir.

Berdasarkan informasi yang beredar, Sunton Capital adalah broker forex asing yang berasal dari Inggris.

Cara kerja SuntonFX mirip dengan broker pada umumnya. Sebelum melakukan trading, nasabah diminta melakukan deposit minimal US$ 50.

Selanjutnya, manajer investasi akan mengarahkan nasabah untuk melakukan transaksi jual atau beli berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Namun kini, broker tersebut sedang dalam masalah dan banyak nasabah di Indonesia yang dirugikan.

Situs resminya https://suntonfx.id tak bisa diakses lagi, hanya tertulis "Halaman ini merupakan halaman bawaan. Silakan upload konten website Anda."

Sementara itu CNBC Indonesia mengirimkan direct message ke Instagram suntonfx.id pun belum berbalas.

Di Akun Telegram ada Sunton Capital Group dengan member hingga 11.215.

Dalam akun Telegram tersebut, dijanjikan profit investasi 40-50-60% dari modal yang diinvestasikan.

"Misalkan kk join plan basic 2juta. Pencairan mopit setiap hari sampai 1 minggu
  • Hari ke 1=800.000
  • Hari ke 2=800.000
  • Hari ke 3=800.000
  • Hari ke 4=800.000
  • Hari ke 5=800.000
  • Hari ke 6=800.000
  • Hari ke 7=800.000+modal kk 2.000.000."

"Jadi total keseluruhan dalam 1 minggu beserta modal kk.. 7.600.000 kk 1 minggu Pencairan : Per hari 40% mulai hari ke 1-7 dapat 800rb hasil profit setiap hari @Sunton_Capital_ID," tulis akun Telegram tersebut.

Dikutip dari CNBC Indonesia yang mengonfirmasi lebih lanjut mengenai kasus ini kepada Ketua Satgas Waspada Investasi OJK, Tongam L. Tobing.
"Kegiatan Sunton Capital tidak ada izin di Indonesia sehingga ilegal," tegas Tongam.
Modus penipuan melalui entitas investasi itu modusnya akan selalu sama, di antaranya dia mengadakan seminar-seminar di hotel yang mewah, di tempat-tempat yang mewah dengan mengundang tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan yang terpenting di menawarkan bonus!

"Bonus itu bisa seperti barang-barang mewah, kapal pesiar, mobil, bonus keuntungan yang akan didapatkan. itu yang membuat masyarakat tergugah dan menempatkan dananya untuk investasi,"

Nah kalau sudah begini, siapa yang rugi?

Well ..

bicara mengenai investasi, tak semuanya scammer pasti. Tapi, jika terlalu mudah, terlalu cepat, bahkan menjanjikan kekayaan dalam waktu singkat, sebaiknya berhati-hati!

67 komentar

  1. wah menarik sekali sharing nya, terimakasih. bisa buat belajar nih siapa tahu nanti tertarik terjun ke dunia investasi saham

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiiin inget ya pilih yang perusahaannya "beneran" ada

      Hapus
  2. Nah setuju nih literasi ini harus terus disebarkan..mendapat kekeyaan instan tuh kayaknya banyak diyakini orang ya terutama masyarakat kita nih..padahal agama aja mengajarkan kekayaan barokah ya kitanya ikut kerja keras dan cerdas . Contoh Cerdas misalkan jika investasikan uang harus dilihat legalitas perusahaannya jangan asal setor uang aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. betuuul... enak sih kaya mendadak tapi kalo buntutnya berhutang hiiiy

      Hapus
  3. Kalau udah urusan investasi perusahaan begini sih memang jangan cuma tergiur bisa meraup keuntungan dalam tempo cepat. Pelajari dan teliti lagi sih ya

    BalasHapus
  4. Sebetulnya bisnis apapun bagus, Asalkan paham
    Bahkan jualan pisang goreng gak bisa instant, harus dipelajari dan dipahami Kemungkinan gagal /rugi /dagangan gak laku

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener ambu tapi ini lebih banyak scammer nya sih

      Hapus
  5. Saya nggak pernah ngerti main beginian Mbak, hihihi, tapi dulu mantan suami main. Pernah sih diajarin.
    Memang menarik ya kalau pas beli rendah trus bisa jual tinggi. Tapi memang kalau rugi, duit juga bisa sampai habis. Makanya harus berhati-hati banget ya? Kalau bot yang terpercaya apa tuh Mbak? Aman nggak sih pakai bot?

    BalasHapus
  6. Mak Tanti selamat pagi,cerita investasi bodong sudah banyak dialami sekelilingku.Ya teman,saudara tetangga.Mereka tuh awalnya merayu aku dengan berbagai cara apalagi penampilan mereka kerennnn...abis.Mereka malah promosi penampilan dengan barang branded hasil investasi.Aku bilang gak punya uang mereka saranin untuk berhutang,gila ya (hutang gue udah banyak mau ditumpuk lagi ha...ha...ha),alhasil mereka cuma ngedumel saja.Kudu hati-hati en selektif ya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. aiiiih kisah sedih yang akan terus terulang!

      BUkan teman yang "menjerumuskan" tapi malah sodara

      Hapus
  7. Terima kasih melalui tulisan ini membekali keamanan keuangan dalam berinvestasi aman, ilmu dan pengetahuan melalui tulisannini membantu memberikan pemahaman yang aman

    BalasHapus
  8. makasih sharing-nya mbk aku sering menolak ajakan acara seminar di hotel dengan janji2 beginian, selain emang enggak sesuai dengan isi hatiku, enggak ada yang jagain anak2 hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah iya alasan yang tepat, dan diselamatkan Allah

      Hapus
  9. Mbak, pengingat banget buatku ini...duh bener deh, iming-imingnya investasi tipe ini tuh selangit. Dan setuju enggak semua investasi berskema Ponzi, maka mesti hati-ati dan lebih teliti. Jika ternyata terlalu mudah, cepat dan menjanjikan keuntungan dalam waktu singkat...udah meragukan itu pasti

    BalasHapus
    Balasan
    1. bangeeetttt
      aku tuh berhitung di awal aja, dengan kurun waktu 3 bulan akan dapat ratusan juta, ya aku kok bego banget percayaaaaa

      Hapus
  10. Intinya, kalo investasi itu menjanjikan keuntungan berlipat dalam waktu singkat, saya langsung menghindarinya.

    Saat masih di kantor lama, saya diajakin teman untuk ikut investasi seperti ini, langsung saya tolak dan coba menjelaskan padanya bahwa itu skema ponzi namun dia gak percaya, ya udah sepertinya sampe sekarang dia masih menjalani bisnis ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mbak, untung mbak Ira hati hati ya, tolak aja halus

      Hapus
  11. Ah... ini benee banget Mbak.
    Aku sebel dg iklan-iklan investasi yang menjanjikan uang besar dengan kurun waktu cepat. Ga ada yang seperti itu. Kalau pun ada, yakin lah modalnya ga kecil apalagi main saham-sahaman.

    Skema ponzi ini sebenarnya gampang sibaca akan tetapi banyak orang yang ga faham.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hiks dan itu terjadi di aku,
      untung yang keluar modal bukan aku tapi upline, kasihan juga sih

      Hapus
  12. Nah ini, masih banyak orang enggak paham dengan skema Ponzi. Tetap banyak yang terjebak menunjukkan kalau orang-orang yang pengen dapat banyak uang dalam waktu singkat serta mudah itu ada mbak.

    BalasHapus
  13. Jujur aja penademi bikin aku terjebak bisnis investasi dan ga mau lagi, pengen yg halal, jelas n berkah aja ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaaaa terjebak emang ga enak, jalan keluarnya ternyata lebih terjal curam berliku berbatu tajam

      Hapus
  14. Memang benar ya mba, pada saat ditawari investasi harus ditelusuri dulu skemanya. Jika terlalu menggiurkan juga patut diwaspadai ya. Bukan suudzon hanya lebih antisipasi juga. Artikel ini bermanfaat sekali untuk saya yang awam masalah skema POnzi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya saya juga awam sebenernya tapi terjebak dan akhirnya saya berpikir harus ada hikmahnya di balik ini

      Hapus
  15. aku yg bener2 awam sama dunia saham dan semestanya sedikit punya gambaran tentangnya.

    Walau masih takut2 buat nyemplung tapi artikel ini adalah bekal kalu mau memulai sih..

    BalasHapus
  16. Pas baca judulnya, pikiranku auto traveling kak.

    Kaya instan?

    Hehe... Nyangkanya malah kayak yang viral pake magic magic gitu. Ternyata bukan ya

    BalasHapus
  17. Dulu inget gara-gara aplikasi apa gitu yang menawarkan keuntungan banyak dan cepat. Akhirya cari-cari info sampai ketemu dengan skema ponzi. Makin banyak info ini biar orang lebih hati-hati untuk berinvestasi.

    BalasHapus
  18. Tanteee... Ada untungnya juga ya "ngga terlalu kepinginan" kayak Arin. Mau beli-beli aja mikir berkali-kali, apalagi untuk investasi yang belum tau hasilnya beneran apa engga.

    Suka banget sama remindernya: Kalau kita tidak belajar cara yang benar, maka dunia akan ngajarin kita cara yang salah."

    Seperti ibadah, yang kita harus tau dulu ilmunya, mencari kekayaan pun harus cari ilmunya dulu biar ngga tersesat.

    BalasHapus
  19. Masih belum begitu paham sama dunia per - saham - an nih, makasih ilmunya nih. Harus belajar pelan - pelan soalnya saya awam banget hehehe.

    BalasHapus
  20. Semakin ke sini, apalagi di masa pandemi kayak sekarang, semakin banyak aja ya cara-cara orang menipu. Investasi bodong yang bentuknya macam-macam. Dari yang konvensional sampe yang digital. DI sini masih banyak deh yang begitu. Yang kena. Kasian lihatnya. Padahal ya harusnya pakai logika aja. Usaha apa sih yang bisa bikin kita untung dengan mudah. Semoga dengan semakin banyaknya literasi, kayak tulisan Mak Neng ini, orang-orang semakin pintar. Dan gak mudah tertipu bisnis abal-abal yang cuma menguntungkan para pembuatnya.

    BalasHapus
  21. Mangsedih MakNeng. Tapi saya jujur gak tertarik sama sekali dengan sistem seperti itu. Sejak saya masih di luar negeri jadi TKW banyak banget yg ngajak, sampai maksa tapi saya keukeuh gak minat. Alhamdulillah ditambah pemahaman dari pengalaman MakNeng ini, saya makin mantap. Cari uang yang wajar saja dan ada Sunnah Rasul nya ya

    BalasHapus
  22. Makasih teh tanti sharingnya, betul banget masyarakat kita perlu banget pencerahan agar tidak ada lagi yang tertipu.

    BalasHapus
  23. Menarik bahasannya mak neng, aku baru tahu skema ponzi itu ciri cirinya begitu. Memang zaman now, banyak yang mudah tergiur memperoleh kekayaan instan ya, jadi kalap dan serakah tiap liat skema begitu. Siapa yang gak mau coba, investasi 2 juta, jadi beranak sampai 7 juta something heuheu. Penting edukasi begini yaa, thanks infonya

    BalasHapus
  24. Aku jadi ingat Mr Salm*nan dan Mr K*nz 'murah banget ' eeuw. Bener2 gampang cari mangsa dengan bermodal flexing.

    BalasHapus
  25. Saya nggak ngerti mainan kayak gini mbak, nggak ada duitnya juga yang buat ikutan kayak gini hehehe...Kalau suami sering tuh dibujuk-bujuk teman/sodara buat ikut kayak ginian. Untungnya suami ngikut apa kata saya, kalau modalnya cepet banget balik plus keuntungan pula dalam jumlah besar, hitungan bulan bahkan hari tuh mesti waspada.

    Baca ini jadi tahu sejarahnya kenapa di sebut Ponzi, ternyata dari nama orang yang dulu mengawali. Duh namanya diabadikan, tapi untuk sesuatu yang nggak baik.

    BalasHapus
  26. Mantap nih artikelnya mendalam sekali. Memnag ga mudah ya menyadarkan masyarakat yang pengin serba instan

    BalasHapus
  27. Memang hari gini harus lebih jeli dan teliti kalo mau berinvestasi yah mbaaak. Kalo gak paham2 amat mending gak usah deh. Dan setuju banget kalo too good to be true berarti harus curiga yaah.

    Aku sampai sejauh ini cuma berani invest emas bentuk mini gold dan antam buat kuliah anak dan ada reksadana aja buat dana pensiun nabung sedikit2 deh. Selain itu gak beraniii huhu

    BalasHapus
  28. Skema yang mengerikan sekali memang si ponzi ini ya mak, apalagi kalau memang sudah diiming0-imingi keuntungan yang menggiurkan. Jadi ingat beberapa kasus kemarin itu yang dapat label crazy rich, emang beneran rich sih pas mereka menjalankan ini tapi udahannya malah merugikan diri sendiri.

    BalasHapus
  29. Yang bisnis beneran aja bisa abis dananya, apalagi cara instan gini ya, dan banyak orang dengan pendidikan tinggi bisa kena juga. Adik iparku sempat kena ratusan juta tapi bukan kejadian barusan.
    Kalo aku ada dana lebih ya memilih investasi emas, bisa dijual saat butuh. Kalo nggak ya tinggal diwariskan aja kelak ke anak-anak. Aku gak paham dengan ponzi, MLM termasuk sih ya tapi aku nggak pernah tertarik. Misal beli produknya ya titip beli di orangnya aja, tapi kalo direkrut langsung aku tolak

    BalasHapus
  30. Tahu banget skema Ponzi ini sejak First Travel yah karena orang terdekat yang jadi korban dan rasanya ikutan nyesek. Emang harus pinter yah kita sama sesuatu yang to good to be true! Sekarang juga lagi rame brand hijab itu lho mba.

    BalasHapus
  31. Makannya selalu waspada kalo ada yang nawarin bisnis ini dan itu apalagi kalo ada embel embel cepet dapet untung, cepet kembali uangnya. Ngeri ya mak skema ponzi ini :(

    BalasHapus
  32. Urusan investasi seperti ini harus bener-bener cek and ricek. Kalau banyak iming-iming dengan keuntungan persenan yang lumayan tinggi ditambah waktu yang cepat sepertinya tak masuk akal ya. Bisnis apa coba yang keuntungannya langsung banyak dan cepat? Semuanya pasti butuh proses, oleh karena itu jangan mudah tergiur kalau kita belum paham betul-betul. Yang sudah paham saja bisa kecolongan ya kan..

    BalasHapus
  33. Iya, ngeri kalau investasi model gitu ya mbak
    Aku biar aman, pilih investasi emas aja
    Hehe

    BalasHapus
  34. money game, its happen since a long time ago ya mba.. karena siapa coba yang gak pengen jadi kaya raya apalagi dengan cara yang instan

    BalasHapus
  35. Skemanya sebenernya sudah transparan di awal yaa..
    Tapi memang skema yang seperti ini agaknya memutar uang dari para investor dan pada akhirnya bakalan jeblok juga. Persis kaya kasus bitcoin yang akhir-akhir ini hanga diperbincangkan. Modal yang ditentukan dan akan balik berlipat-lipat ganda hanya dalam hitungan bulan.

    Sungguh zaman sekarang ya...
    Pinter-pinternya orang ngecap.

    BalasHapus
  36. Bundaa Tanti aku sampai baca tulisan ini 2x saking semangatnya, memang bener banget investasi kalau ga masuk akal jangan mauu....

    Karena aku suka jualan banyak yg nawari juga dasarnya aku ogah kalau kudu pake modal, jadi ga tertarik.

    BalasHapus
  37. Investasi yang menjanjikan keuntungan sangat besar agak riskan ya Mba, jadi kalau mau berinvestasi harus hati-hati dan benar-benar paham dulu ya

    BalasHapus
  38. Lebih memilah milah menggunakan investasi yang akan kita pakai ga sembarangan banget ya Makneng, minimal kita tahu dan paham jenisnya. Jangan sampe tergoda sama hal2 yang menguntungkan besar tapi tahu ilmu dan wawasan soal invest tsb

    BalasHapus
  39. Kalau iming-iming labanya besar biasanya memang skema Ponzi dan penipuan ya Makneng, ibuku pernah kena modusnya investasi perkebunan dan sampai sekarang duit ngga balik, orangnya cuma dipenjara sebentar... mending usaha sendiri saja kecil-kecilan

    BalasHapus
  40. Setuju sekali mba.. cara yang instan tidak akan bertahan lama juga ya. Penting sekali kita mau berjuang dan berproses didalamnya.

    BalasHapus
  41. Sekarang tawaran investasi banyak banget, kudu pinterlah mengambil pelajaran dari banyaknya kasus yang sudah terjadi. Semoga kita dan keluarga kita, tidak akan pernah terjebak oleh investasi-investasi yang merugikan.

    BalasHapus
  42. Nah ini lagi rame banget nih di kalangan influencer dan blogger ya mak. Aku turut prihatin untuk teman-teman yang kemakan skema Ponzi ini.

    BalasHapus
  43. Ngeri. Aku paling nggak paham soal investasi beginian. Makanya nggak pernah mau ikutan. Takut kalau ketipu. Wis mending duit tak beliin emas ae.

    Aku baru tahu soal skema ponzi pas rame banyak blogger dan influencer ketipu produk baju itu. Semoga kita semua terhindar dari orang-orang yang nipu kayak gini.

    BalasHapus
  44. ya ampun lagi rame juga ya mba skema ponzi kudu hati-hati pokoknya next sih jangan sampai dah ketipu yang beginian lagi..cukup kasus yg heboh kemarin hahaha krn percaya yg nawarinnya sesama bloher jadi yo weslah

    BalasHapus
  45. Dulu ibuku sempet kena skema investasi yang merugikan gini Mak. Aku udah wanti-wanti bahwa ini banyak kurangnya. Tapi malah beliau lanjutin dan sampe rugi puluhan juta. Sejak saat itu aku beneran galak kalau beliau mulai aneh-aneh ikutan yang kayak gini lagi. Demi kebaikan bersama, mending nggak usah deh beneraaan.

    BalasHapus
  46. iming-imingnya menggiurkan, to good to be true. padahal kalo dipikir sih kalo kita bisa untung banyak biasanya diem-diem aja jadi rahasia, hihi. kudu hati-hati dan kritis sama investasi-investasi ga jelas ini.

    BalasHapus
  47. Aku kadang suka serem kalau ada iming-iming yang tidak mungkin bisa terjadi. Yahh pasti untuk mencapai sesuatu ada proses step by step yang harus dilakukan, dan saya mending memilih cara ini saja. Walaupun cara ini mungkin agak sedikit lama, tapi apa yang ingin didapat bisa diukur dengan jelas serta bisa terlihat perubahan yang didapat. Daripada iming-iming yang tidak jelas asal-usulnya dari mana.

    BalasHapus
  48. Sebenarnya, siapa sih yang nggak mau cepat kaya? Tapi waspada dan bersikap hati-hati itu harus.
    Investasi model apapun. Kalau emang pingin hasil yang gedhe tentu ada risiko yang gedhe pula.
    Kalau misalkan kayak cerita Sunton Capital yang menawarkan keuntungan gedhe dalam waktu singkat kok ya rasanya terlalu menarik.
    Sehingga risikonya juga gedhe banget. Yaitu ditipu.
    Anyway. Terima kasih pencerahannya ya, Kak. Sekarang mah yang pasti-pasti saja. Investasi kudu sama yang kredibilitasnya udah jelas. Jadi nggak kejebak.
    Bismillah.

    BalasHapus
  49. Bisnis atau investasi skema Ponzi emang bener too good to be true y. Katanya ngasilin nyatanya bikin bangkrut. Keingat duluu papaku sempat ditawari Ama triple eM itu.

    Haduuh yg tergiur investasi bodong itu pengen kaya dgn cara singkat tapi akhirnya zonk.

    Kalaupun mau investasi juga kudu tahu ilmunya. Jadi gak mungkin keuntungan gede bgt di awal.

    BalasHapus
  50. Ngeri sih ya. Emang keliatan too good to be true. Tapi kalau orang yang entah punya ego yang besar atau mungkin sedang didesak keadaan, malah berpikir ini kesempatan.

    Aku pernah coba investasi di saham (ini beneran, yang ngikutin kurva saham harian). Nggak ada janji apa-apa. Ya ngikutin aja perkembangan saham kayak gimana. Dan ternyata, saham di US pun lagi jelek. Perusahaan-perusahaan besar aja turun terus sahamnya.

    Jadi, kalau ada iming-iming dan janji-janji memang sebaiknya dihindari deh...

    BalasHapus
  51. Sebenernya, kak Tanti... kami baru aja ditawarin skema ponzi ini oleh salah satu sepupu. Dan bener kata kak Tanti, penawaran pertama kali terlihat sangat meyakinkan dan membuat orang ingin mencoba investasi jenis ini.
    Apalagi bagi yang tidak memiliki sumber active income.

    BalasHapus
  52. Berkali-kali ditawarin skema Ponzi sama orang maupun saudara, alhamdulillah enggak pernah goyah. Tahu banget kalau nyari uang enggak semudah itu. Aku lebih milih jualan tulisan atau jualan barang atau jualan makanan deh. Pokoknya benda-benda yang nyata, bisa disentuh, bentuknya ada. Selain lebih tenang hati, lebih puas juga karena dihasilkan dari sebuah kerja keras.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)