METAVERSE, SEBUAH DUNIA DI DALAM DUNIA, AMANKAH UNTUK ANAK ANDA?

Teman-teman pake facebook

Pake instagram

Whatsapp

Telegram?

Selama ini kita mengenal foto profil teman-teman kita berdasar 2 dimensi - dimana sebagian teman memasang foto bunga atau pemandangan, atau hanya sekedar kartun.

Tapi, di masa yang akan datang,
kebayang gak sih, kalau si foto profil itu akan mewujud menjadi 3 dimensi?

Mark Zuckerberg mengganti branding Facebook menjadi Metaverse. Sangat berbau distopian dan seharusnya kita tidak terkejut. Rekam jejak Facebook mengenai data dan privasi jelas tidak bagus, tapi dunia online sudah gempar dengan Meta. 

Ada beberapa pandangan yang perlu dibagikan dari sisi positif dan negatif, dan ini sangat penting, untuk kita ketahui.

Jika kamu sudah faham dan fasih tentang apa itu crypto, blockchain, dan kenal dengan pembangunan Web3 serta Metaverse, ayo kita bahas Meta Facebook lebih lanjut dan apa artinya bagi dunia crypto!

Kamu juga boleh kok, berkunjung ke tulisanku yang bahas tentang NFT.


PROYEK GIGANTIK ITU BERNAMA METAVERSE

Teknologi yang sedang digarap secara gigantik ini, 
pemrakarsanya tak lain tak bukan Mark Zuckerberg, si pendiri perusahaan media sosial di atas. 


Oh betewe, 
sebagai generasi yang lahir di era disko (heits tahun 80an), aku memang penikmat komik Arad & Maya, Trigan, dan penggemar berat Startrek

Jadi sebagai bocil dengan imajinasi tak terbatas, 
aku tahu bahwa satu saat si Arad dan Maya yang futuristis itu pasti akan ada!

Entah mengapa, aku juga tak heran ketika pertama kali menonton Total Recall yang aktornya Arnold Segerbuger itu berganti pemandangan di depan rumahnya hanya dengan sekali switch!


Semua mewujud berkat metaverse?

Fokus meta ini, fungsi utamanya adalah menghubungkan jalur sosial dan komunikasi. Membantu orang terhubung kepada komunitas dan bisnis.

Yang tadinya berwujud suara saja, lalu berkembang menjadi dua dimensi dengan video call, dan akhirnya saat ini diproyeksikan secara fisik. 

Ini menyebabkan kita bisa terkoneksi kepada orang yang selama ini "terasa jauh" karena di dalam metaverse, kita akan merasakan pengalaman untuk berhadapan "secara langsung"

Mark tak main-main dengan metaverse. Ia menggelontorkan dana sebesar US$ 150 juta untuk melatih immersive generasi kreator milenial mengenal platform barunya ini. 

Uwooow!

Metaverse dan presence platform

Secara struktural, perusahaan milik mas Mark ini memang tak beralih nama serta merta menjadi perusahaan meta.

Mereka masih menggunakan nama lama mereka, facebook, instagram, whatsapp dan lain-lain. Tapi, dalam pelaporan keuangan semua berubah.

Untuk saham, mereka mengubah tick terbarunya menjadi MVRS (metaverse).

Jadi, apa sih arti kata metaverse?

Istilah metaverse pertama kali diungkapkan dalam novel fiksi ilmiah Neal Stephenson tahun 1992, Snow Crash, di mana manusia, sebagai avatar, berinteraksi satu sama lain dan agen perangkat lunak, dalam ruang virtual tiga dimensi yang menggunakan metafora dunia nyata.

Sesuai dengan namanya : META - berarti melampaui masa depan dan VERSE - adalah kependekan dari universe (dunia), maka metaverse adalah sebuah dunia di masa depan. 
Metaverse adalah realitas digital yang menggabungkan aspek media sosial, game online, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan cryptocurrency untuk memungkinkan pengguna berinteraksi secara virtual.
Penggambaran dunia virtual metaverse

Metaverse adalah penggabungan seluruh komunitas di bumi, perpaduan antara dunia fisik dan digital yang unik - beragam - dan bebas diinterpretasikan oleh masing-masing individu!

Dengan metaverse - akan ada oligopoli dan bebas bergerak - bisa berpindah dari "satu tempat" ke tempat lain secara virtual. Dengan kata lain, metaverse membuka sebuah dinding tinggi yang membatasi banyak hal, sekaligus menutupnya jika tidak diinginkan!

Bagaimana Cara Kerja di Metaverse? Teleportasi?

Seperti dunia nyata, maka di dunia virtual kita juga membutuhkan akses untuk bisa saling terhubung.

Jadi, kalau dulu kita bayangin "teleportasi" itu rumit dan tak masuk akal, maka di dalam metaverse, kita bebas berteleportasi ke mana saja yang kita inginkan. Ya tentu saja dengan cara membeli aksesnya dengan token bitcoin.

Virtual Meeting dengan Metaverse


Di sini, orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone, atau perangkat lain.

Jika tidak bisa disebut pengalaman menyenangkan, maka  aku akan menyebutnya sebagai mengerikan, karena kemampuan tak terbatas pada metaverse akan membuatmu bisa melakukan beberapa hal sekaligus! 
Kamu bisa hadir di sebuah konser - sekaligus di saat bersamaan meeting dengan perusahaan - sementara raga (fisik) mu berada di sebuah area wisata!

Facebook telah meluncurkan meeting software untuk perusahaan, 
yang disebut Horizon Workrooms untuk digunakan dengan headset Oculus VR-nya.

Sumber gambar : Berita Jatim

Headset berharga US$300 atau lebih ini, akan menjadi kunci aksesmu di dunia virtual metaverse paling mutakhir!

Secara sederhananya bagaimana, mbak Neng?

Secara sederhana, membuka metaverse menggunakan peralatan mutakhir ini sama seperti jika kamu membuka laman di laptopmu. Kamu kan selama ini "bertualang" dari satu web ke web lain, kan?

Kamu buka website - mengerjakan tulisan di blog - update status instagram - sekaligus telingamu mendengarkan musik dari spotify atau youtube.

Nah ini sama.
Pembedanya adalah kamu melakukannya secara tiga dimensi. Once kamu masuk ke satu laman, ya kamu "masuk" beneran ke dunia itu. 

Apa Yang Menyebabkan Metaverse Menarik? Karena  Adanya Beberapa Karakteristik Metaverse, yaitu : 

1. Persisten
Metaverse terus berjalan tanpa mengalami reset, jeda, dan tak bernah berakhir.

2. Real-time
Persitiwa di dalam metaverse sudah dirancang sebelumnya, dan bisa dirasakan secara real time.

3. Memiliki fungsi ekonomi
Metaverse berfungsi sama seperti di dunia nyata, namun mereka menggunakan mata uang berbasis blockchain sebagai alat tukar.

Bahaya Menggunakan Metaverse Untuk Anak-anak



Apakah metaverse AMAN UNTUK ANAK-ANAK?
Secara tegas, aku bisa mengatakan, saat ini tidak aman. 

Mari kita telaah satu per satu.

  1. Mungkin, ke depannya, jika ada beberapa sistem penguncian seperti yang dilakukan pada beberapa platform dengan parental lock, maka anak-anak hanya bisa masuk ke dunia virtual ini atas ijin ortunya.

    Ya kuberharap, ortunya juga dikasih pemahaman dulu, laman web apa yang akan dimasuki anak-anaknya. As we all know, tidak semua game online yang dimainkan anak-anak itu "aman". Ada yang secara terang-terangan mengeksploitasi seksualitas dan sadis!

  2. Karena kita sepakat bahwa dunia metaverse bebas ditafsirkan oleh banyak orang (yang berniat tidak baik dan punya uang banyak) - maka pengendalian penggunaan metaverse sebaiknya dibatasi hingga anak berusia minimal 12 tahun.

  3. Karena unsur-unsur metaverse meliputi konferensi video, gim seperti Minecraft atau Roblox, surel, realitas virtual, media sosial dan live-streaming, maka pastikan tidak ada penggunaan credit card atau e-wallet tanpa seijin ortu.

Nah kira-kira begitu ya man teman...

Well kita memang tak dapat mengekang kemajuan teknologi, sekaligus juga tak bisa membatasi kemajuan edukasi dunia, tapi tak ada salahnya kita menyiapkan mental dan landasan yang baik. 

Kuberharap kemajuan ini akan dibarengi dengan semakin kritisnya banyak komunitas karena ini kan menyangkut generasi yang akan datang.

Jika kalian punya masukan, feel free for comment, dan nanti akan aku edit dengan footnote sumber masukannya. Makasih yaa.. 


47 komentar

  1. Mom Tanti teknologi metaverse ini terlihatnya canggih ya.Tapi apakah nantinya mudah diaplikasikan penggunaannya seperti halnya facebook,IG atau whatsapp?rencananya oom Mark Zuckerberg kapan merealisasikannya ya ke Indonesia nyampe gak ya si metaverse ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau punya uang pasti nyampe ke mana mana Dennise
      ada di atas, disebutkan bahwa memasuki Metaverse cukup beli gadget untuk VR saja

      Hapus
  2. Noted, metaverse tidak aman untuk anak-anak. Sebuah dunia dalam dunia yang dulunya hanya kita lihat di film saja, kini nyata adanya! Baca ulasan Mbak Tanti ini aku jadi bayangin gimana di saat bersamaan aku lagi nonton bioskop, sekaligus ikut event blogger dan sunbathing di Bali. Setuju, terlihat mengerikan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi jika ternyata di satu "tempat" ada masalah atau gangguan - misal saat berinteraksi dengan pasangan -eeeeh diajak bicara oleh orang lain di "tempat satunya" = OMG, speechless

      bahayanya justru di anak,
      karena biar bagaimana ini kan menyangkut otak ya, dan aku takut ada pembullyan - walau tidak secara fisik tapi... tapi.... hiiiiiiy

      Hapus
  3. hwoooo mbak tanti canggiiiiiihhhhh. ya ampun aku tuh gaptek. dan kl yg begini2 itu kudu dijlentrehin kaya begini buat ngerti.

    dan pas bener dari kmrn bertanya2 soal NFT tp males ngulik sendiri tea hihi. nanti lanjut cek NFT ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaah untung pas lagi kepo ya mbak! makasih mbak

      Hapus
  4. akhirnya bitcoin bener2 digunakan ya Mbak?

    semula saya pikir hanya akan berlaku di trading, sekadar jual beli, bukan untuk bisnis

    ternyata ......,

    selamat datang metaverse ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beneran ambu, tapi ya di dunia itu, yaaa belum masuk ke dimensi kita

      bisa diuangkan tapi kecil banget nilainya, kecuali di "dunia sana" mungkin ada sesuatu ide yang bisa kita beli, nah itu lain cerita

      Hapus
  5. Nah baru ngeh soal metaverse, aku bisa bayangin kalau ini bakalan menyenangkan tapi di sisi lain merasa diperalat dengan alat elektronik :)

    BalasHapus
  6. Aku tadinya baca tentang metaverse gak paham-paham apa sih ini sebenarnya, baru ngeh sekarang. Keren banget, memang luar biasa kemajuan teknologi sekarang.

    BalasHapus
  7. Seru banget sih kalau ada yang kayak gini, memaang sedikit miris kalau ingat soal facebook sekarang yang keamanannya terancam.

    BalasHapus
  8. Di teknologi yang semakin canggih seperti sekarang memang luar biasa banget dan mempermudah kita di kehidupan sehari-hari. Hanya saja dalam beberapa hal ada negatifnya apalagi kalau kita sampai sepenuhnya terjebak dengan kenyamanan teknologi ini :)

    BalasHapus
  9. Dunia bakalan semakin cnaggih berarti dong kak. Apalagi fitur real 5ime nya bisa menghubungkan kita dengan siapa saja, dimana saja secara virtual. Daebak ini mah. Tapi kok ngeri sama dampak negatifnya ya

    BalasHapus
  10. Akhirnya kekepoanku terjawab sudah... Tentang metaverse ini trending ya akhir-akhir ini. Bikin penasaran....
    Makasih kak Tanti atas pencerahannya

    BalasHapus
  11. Luar biasa perkembangan teknologi komunikasi. Bukan hanya terhubung secara suara tapi Juga bisa bertemu secara fisik, padahal posisi berjauhan. Yang menarik untuk saya yaitu teknologi teleportasi, tapi sayangnya diakses menggunakan bitcoin, tidak semua orang mempunyai bitcoin

    BalasHapus
  12. Luar biasa teknologi komunikasi saat ini memang sudah canggih kita bisa tehubung suara bahkan bisa bertemu secara fisik padahal posisi berjauhan. Metaverse memang lagi tranding, jadi bikin penasaran, terima kasih kakakn Tanti info yang sangat menarik

    BalasHapus
  13. berasa cepat banget ya mbak. dan aku sedikit teredukasi. Dan kita harus benar-benar siap menghadapi metaverse kedepan ya. Penasaran dengan kelanjutannya, aakah semua orang akan berburu bitcoin,,,hmmm

    BalasHapus
  14. Aku bacanya pelan2 hahahah biar agak memahaminya, mbak Tantiiii :D Oh jadi nantinya kita bakalan kayak di film2 itu ya? Metaverse ini hebat juga ya di masa depan akan mengubah semua yang ada di dunia termasuk perliaku manusia. Serem juga sih karena belum tahu efek negatifnya seperti apa terutama bagi anak2 dan remaja. Saking canggihnya, paling ingat tuh kalau di mall suka ada permainan virtual reality (VR) anakku pernah coba tuh, katanya kayak beneran di depan mata hehehe :D

    BalasHapus
  15. Jadi inget film free guy, relate banget. Sekarang semua serba teknologi ya, selebgram AI aja saya baru kenalan, metaverse cepet bgt perkembangannya

    BalasHapus
  16. kemajuan teknologi kian hari meningkat kian pesat dan kitanya juga harus bisa mengikuti perkembangan yang ada. dan pengawasan orang tua sangat dibutuhkan kepada anak2 yang nantinya bajal mengikuti perkembangan teknologi ini ya kak

    BalasHapus
  17. Saat ini sih aku udah jarang banget buka facebook karena keasyikan main di twiter dan IG hehehehe
    Tapi sebagai orangtua kita harus lebih ketat lagi dalam mengawasi yah mbak, jangan sampai anak2 kebablasan. Sampai sejauh ini sih anak2ku gak pada mainan facebook, tapi game online nih gak boleh sampai lengah akutu mbaaak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm.... ibu, ini bukan bahas "buka" akun FB dan sosmed ya hihiiii....
      sepertinya rada salah paham

      Hapus
  18. Waw sekilas kok kyak serem banget ya Bun. Satu sisi kemajuan teknologi tapi satu sisi kok menyeramkan gitu klo nggak bener - bener bijak menggunakannya. Apalagi buat anak - anak. Anak - anak dengan media sosial kayak sekarang aja banyak yang jadi korban kejahatan apalagi kalau udah teknologinya metaverse ini lebih berbahaya lagi.

    BalasHapus
  19. Perkembangan teknologi bagaikan 2 bilah mata pisau ya satu sisi bisa menguntungkan satu lagi bisa membahayakan ..untuk kelas anak2 metaverse ini jadi kayak dunia tersendiri ga sih? apa nanti ga bikin anak jadi anti sosial ya?

    BalasHapus
  20. beberapa hari yang lalu saya ikut webinar yang membahas metaverse ini mbak, dalam bidang pendidikan tentu saja. Banyak peluang yang bisa digarap anak-anak muda berkaitan dengan metaverse ini. Tentu saja kita harus selektif mengambil mana yang baik dan bermanfaat. Misalnya menggunakan teknologi AR dan VR untuk pembuatan media pembelajaran

    BalasHapus
  21. Nah ini nih yang lagi rame sekarang ya, pembahasan seputar metaverse, NFT, blockchain dan teman-temannya itu. Sepertinya seru ya di dunia metaverse ini kita bisa melakukan aktifitas tertentu dan bisa berada di tempat yang berbeda dg fisik kita (real fisik)sesuai yg kita mau. Tapi dampaknya akan seperti apa nanti, terutama untuk anak-anak, itu cukup mengkhawatirkan juga sih. Pastinya akan ada plus dan minusnya.

    BalasHapus
  22. Amiin makasih maak tanti pemaparannya, emak harus paham dan paling tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi.

    Makasih maak 👌

    BalasHapus
  23. Sejak Spider-Man boom dengan Metaverse, jadi menarik banyak hal. Padahal istilah ini sudah lumayan sering digunakan

    Bayangin secara langsung ada di lokasi meski virtual. Seru, tapi ya entah. Agak bingung ngomonginnya. Seremnya kalau ada terlalu betah di sana dan lupa sama dunia nyata

    BalasHapus
  24. aku punya teman yang membangun metaverse, di punya server pribadi mba, jadi lebih aman dari gangguan2 di luar. kalau pakai server umum, kurang aman bagi anak-anak. bahkan avatar pun bisa dilecehkan lho di dunia metaverse.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaah bener banget
      aku setuju ini, karena avatar yang digunakan anak anak itu rentan di"otak atik" dan itu menurutku super bahaya!

      Hapus
  25. Di twitter jd populer gara2 org no 1 negeri ini nyebut ini hahah aku pun gak mudeng taunya cuma meta description #eh :P
    Tp bener lho anak2 tu zaman skrng kyknya makin piter
    Kyk misal aku canva aja butuh waktu lama belajar anak2 skrng cepet
    Trus aku ngelock gadget mereka jg ternyata bisa buka walau sebatas mbuka kamera dan browser
    Utk saat ini memang kyknya ortunya kudu paham dulu soal manfaatnya kalau emang teknologi itu udah ada di sekitarnya, yang penting anak2 bekali dgn pegangan iman yg kuat aja supaya kalaupun terpapar atau suau saat sudah masuk sendiri tahu gmn menggunakan kecanggihan teknologi yg udah ada sih...

    BalasHapus
  26. Ya Allah ternyata... akan ada dunia seperti itu. Jujur, aku kok malah ngeri ya bayangin dunia metaverse. Maklum aku mah gaptek dan ga terlalu suka hal2 yang 'palsu' alias augmented reality. Semoga perkembangan metaverse ini bisa diadaptasi dengan aman di negara kita. Makasi artikelnya mak, bermangpaat banget buat aku yang kudet begini.

    BalasHapus
  27. Kecanggihan teknologi semakin menuntut kita untuk lebih berhati-hati..Apalagi untuk anak-anak ya.. Yang jaman sekarang aja yang orang dewasa masih banyak yang jadi korban ya..

    BalasHapus
  28. Aku belum wprnah mencoba mba. Tapi liatnya di Tiktok beberapa udah coba dan sharing. Wah hebat sekali memang konseonya. Tapi setuju perlindungan anak untuk ini juga harus apik

    BalasHapus
  29. Seru banget ya... Sering denger tentang metaverse, tapi baru bener-bener ngeuh setelah baca ini... Saya jadi penasaran tapi kok deg-degan juga akan berkembang sampai sejauh mana...

    BalasHapus
  30. sebagai ortu, aku belum bisa koment, soalnya gangguan yang diakibatkan dengan adanya smartphone aja belum kelar, effect medsos juga belum kelar, jadi aku sendiri merasa kayaknya kalo nanti bakalan begini, semoga juga ada kayak filter deh buat anak2

    BalasHapus
  31. buat anak emang kudu hati2 ya mak. takutnya ga bisa bedain dunia nyata dan bukan kalau ama metaverse gini. apalagi skrg jaman makin canggih kalau ga belajar possitif ketinggal ya mak serba salah
    perlu banget praktek tipsnya

    BalasHapus
  32. Arad dan Maya, sezaman kita ya mak Neng hihihi btw gak kebayang ya, yang dulu cuma angan angan sebentar lagi mungkin akan mewujud. metaverse dunia baru yang entah aman atau tidak, tapi tetap saja memang kita perlu hati hati.

    BalasHapus
  33. Aku bacanya serius tapi galfok dulu pas bagian Arnold Segerbuger, haha, jadi kebayang Es Pinggir Sawah di postingan Mbak Dian karena kata 'seger', kekeke.

    Btw, metaverse ini udah pernah tak bahas sama suami, gara-gara melihat fenomena sekolah dan ngantor online. One day, yang online-online emang nggak sekedar seperti sekarang. Namun manusia benar-benar terjun ke dalamnya secara real time. Dunia seperti ini memang dunia anak-anak di masa depan. Ortu gak bisa menolak, tapi bisa membekali dengan keamanan.

    Bahasan yang sangat menarik.

    BalasHapus
  34. Mb aku jadi inget pas kuliah study tafsir quran saat kami diskusi ttg metaverse ini. Dulu saat peristiwa isra mi'raj Rasulullah pernah lo ditunjukkan penampakan 4 dimensi Masjidil aqsha sehingga beliau bisa menjelaskan kepada orang-orang Quraish bagaimana bentuk masjid Al-Aqsa. Pintunya dimana, temboknya yang khusus dimana. Nah ini menurut profesorku sebenarnya bisa dibuktikan secara ilmiah. Kayak metaverse ini, maybe. Wallahu Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huwaaaa Masya Allaaaah

      Rasulullaah selangkah eh...jutaan kali lebih maju ya! Kurasa, si Mark ini mempelajari Quran loh, karena kemungkinan fenomena ini dia ambil dari situ

      Hapus
  35. Makin canggih dunia digital, makin butuh kontrol dari kita semua. Harus bijaksana saat menggunakan aplikasi tertentu dan harus mengedukasi anak data mana saja yang tidak seharusnya dimunculkan secara digital.

    BalasHapus
  36. Wah seru baget, teknologi Metaverse ini.
    Dan sebenarnya, kemarin saat konser SM Town 2022, sudah menggunakan tajuk Metaverse meski penerapannya belum mendetail seperti yang kak Tanti ceritakan.

    Rasanya bagaimana yaa...melihat perkembangan dunia 3D ini?
    Selain itu, aku juga memikirkan koneksi internet yang kudu lebih cepat agar menghasilkan resolusi dan kualitas Metaverse yang sesuai.

    BalasHapus
  37. terima kasih infonya Mbk, aku baru dengar metaverse ini pernah ngobrol dengan suami perkembangan teknologi ke depan dan dunia maya untuk anak-anak emang segitu bahaya jika tidak dikontrol

    BalasHapus
  38. Baca ini aku kok langsung kepikiran enak banget para pelaku kejahatan. Dia bisa merekayasa alibi. Kalau dia paham banget sistem metaverse, dia bisa menciptakan alibi sesuai dengan keinginannya. Aduh pikiranku. Aku keseringan nonton film detektif nih jadi mikirnya langsung kesana hehe.

    BalasHapus
  39. Aku baru tau dan denger sistem metaverse dari tulisan kamu mak, makin kedepan teknologi makin canggih dan anak2 siap dikontrol

    BalasHapus
  40. Thanks for sharing the post.. parents are worlds best person in each lives of individual..they need or must succeed to sustain needs of the family. bitcoin

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)