Mengapa Harus Menggunakan Philips UV-C Disinfection Desk Lamp Untuk Mendisinfeksi Ruangan dari Virus dan Bakteri

 Philips UV-C Disinfection Desk Lamp
Untuk Mendisinfeksi Ruangan dari Virus dan Bakteri
"Tahu tidak, kebun binatang juga ada di rumah sakit?" pertanyaan yang dilontarkan oleh dr. Cahyarini Dwiatmo, SpMK(K), perwakilan Perdalin Pusat, sontak mengundang grrr...

Dokter yang akrab disapa dengan dr. Ririn yang juga menjadi salah satu narasumber di acara Philips ini, adalah salah satu tenaga ahli mikrobiologi klinis sekaligus Ketua Komite Pusat Pengendalian Infeksi (PPI) RSUP Persahabatan.

The Biggest Issue of Pandemic

Yaah, kita harus mengakui sejak terjadi pandemi, kualitas udara yang kita hirup, air yang kita minum, dan kebersihan permukaan sangat berpengaruh pada kesehatan dan kesejahteraan kita. Kita semua berisiko tertular dan menyebarkan virus dan bakteri, terutama di tempat umum yang sibuk seperti kantor, pabrik, toko, bar atau restoran, sekolah, museum, dan transportasi umum.
Radiasi UV-C adalah disinfektan yang dikenal untuk udara, permukaan, benda, dan air yang dapat membantu mengurangi risiko terkena infeksi dan telah digunakan secara ekstensif selama lebih dari 40 tahun.
Semua bakteri dan virus yang diuji hingga saat ini (ratusan selama bertahun-tahun, termasuk berbagai virus korona) merespons desinfeksi UV-C. Dalam pengujian laboratorium, sumber cahaya UV-C Philips terbukti sanggup melumpuhkan 99% virus SARS-CoV-2 di permukaan dengan waktu paparan 6 detik. 

Selama beberapa dekade terakhir, Philips telah mengembangkan berbagai macam lampu UV-C dan luminer yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Ini termasuk sistem udara atas yang mendesinfeksi udara yang lewat, sistem UV-C terbuka, dan troli UV-C yang mendesinfeksi ruang dan lokasi dalam semalam (atau saat tidak digunakan), dan bilik UV-C yang mendesinfeksi objek.

Tak hanya pada masa pandemi COVID-19, selama ini sadar atau tidak sadar, kita selalu dihadapkan pada risiko penularan berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau patogen lainnya melalui berbagai media, termasuk transmisi udara (airborne), seperti halnya influenza, TBC, dan lain-lain. 

Signify dan Perannya di Industri Pencahayaan



Signify, sebagai pemimpin global di industri pencahayaan, ingin membangun kesadaran dan memberikan informasi kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan terkait pentingnya sirkulasi udara dalam ruangan.

Dengan pengalaman di bidang pencahayaan ultraviolet selama lebih dari 40 tahun, Signify memiliki rekam jejak terpercaya dalam teknologi UV-C, serta telah meluncurkan berbagai produk desinfeksi UV-C (udara, permukaan, dan benda), untuk penggunaan rumah tangga hingga profesional seperti di rumah sakit, gedung perkantoran, sekolah dan fasilitas umum lainnya.

Untuk itu, Philips Signify mengundang wartawan dan blogegr untuk hadir  pada tanggal 25 Oktober 2022 lalu, bertempat di The Terrace Restaurant yang terletak di dalam area di The Maj, sebuah tempat golf yang memiliki beberapa restoran casual. Untuk menuju ke The Maj ini cukup mudah, lokasinya persis sebelahan sama Senayan City. Di situ ada area golf Senayan, masuk saja nanti ada tulisannya. Ini penting kutulis karena jika tak naik kendaraan pribadi, belum tentu driver online-mu tahu di mana letaknya!
Signify menyelenggarakan diskusi atau Thought Leadership Forum "Philips UV-C Disinfection Desk Lamp Untuk Mendisinfeksi Ruangan dari Virus dan Bakteri"
Hadir dalam diskusi panel kali ini adalah :
  • dr. Cahyarini Dwiatmo, SpMK(K) - Perwakilan PERDALIN/Indonesian Society of Infection Control (INASIC)
  • dr. Jaka Pradita, Sp.P – dokter spesialis pulmonologi
  • Wibawa Jati Kusuma- Commercial Operations Signify Indonesia
  • Meisya Siregar - selebriti, MC dan ibu rumah tangga
  • Lea Indra, Head of Integrated Communications Philips

dr. Ririn dan Cough Etiquette

dr. Cahyarini Dwiatmo, SpMK(K)
Ahli Mikrobiologi Klinis - perwakilan Perdalim Pusat

Sesi pertama setelah kata sambutan perwakilan dari Philips oleh pak Wibawa Jati Kusuma, adalah dr. Ririn, sapaan akrab dr. Cahyarini Dwiatmo, SpMK(K). 

Sebagai perwakilan Perkumpulan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN) Pusat, dr. Ririn kembali mengingatkan bahwa Indonesia masih belum sepenuhnya bebas dari virus Covid-19 serta negara tercinta ini menempati posisi peringkat kedua penderita TB terbanyak di dunia.

Tata Udara dan Ventilasi

dr. Ririn juga memberikan paparan rekomendasi WHO tentang kecukupan ventilasi, suhu ruang, pencahayaan di layanan kesehatan. Selain itu, beliau mengingatkan bahwa rumah sakit tak sepenuhnya aman dari terjadinya infeksi yang tak diinginkan, apalagi kan Rumah Sakit itu tempatnya "mahluk  halus" a.k.a aneka mikroorganisme, baik yang sehat maupun tak sehat.

Lingkungan rumah sakit yang padat, pemindahan pasien dari satu unit ke unit yang lain, serta penggabungan pasien penyakit menular dan pasien dengan daya tahan tubuh lemah di ruangan yang sama, berpotensi untuk meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit.

Cough Etiquette

Hayooo pernah dengar tentang cough etiquette alias etika saat batuk? Saya tahunya sih hanya ditutup saja, jika batuk atau bersin, tapi dengan apa? Perhatikan gambar di bawah ini, deh.


Jadi menutup mulut itu bukan dengan telapak tangan ya man teman, tapi dilakukan dengan area siku dalam!

Kenapa? Ya karena kalau di tangan, sementara tangan itu kan digunakan untuk memegang macam-macam, bahkan bersalaman dengan orang lain ya.. bisa jadi malah si tangan ini yang menjadi perantara perpindahan penyakit tersebut!

Bagaimana peran desinfeksi udara berteknologi UV-C sebagai salah satu alternatif yang mendukung rumah sakit atau fasilitas kesehatan - dalam upaya mencegah dan menekan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui transmisi udara?


Penelitian menunjukkan penyebaran virus dan bakteri, termasuk virus corona (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19, dapat terjadi melalui aerosol di udara. Karenanya, penting untuk memperhatikan kualitas udara, terutama di dalam ruang tertutup.

Selain protokol 5M yang harus selalu dipatuhi untuk meredam kasus Covod-19, kualitas udara yang kita hirup juga memegang kunci dalam transmisi virus dan bakteri yang dapat menyebar melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara, terutama di dalam ruangan.

Wibawa Jati Kusuma- Commercial Operations Signify Indonesia mengatakan bahwa selama lebih dari 35 tahun, perusahaan telah menjadi yang terdepan dalam teknologi UV, dan memiliki rekam jejak yang terbukti atas inovasi dan keahlian aplikasi dalam pencahayaan Sinar Ultraviolet-C (UV-C).

"Pandemi Covid-19 memacu kami untuk membawa berbagai aplikasi pencahayaan berteknologi UV-C sebagai solusi yang dapat membantu menangani penyebaran virus, bakteri dan berbagai mikroorganisme pembawa penyakit lainnya," 

Ia menyebut penggunaan teknologi UV-C dapat turut berperan dalam mempercepat pulihnya kehidupan dan aktivitas masyarakat serta membantu mendorong perekonomian.

dr. Jaka Pradita, Sp.P – dokter spesialis pulmonologi



Dokter jaman now dengan tampilan milenial, dr. Jaka Pradita, Sp. P menyatakan keprihatinannya terhadap tingginya angka TB di Indonesia.

Bakteri mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TB bisa disebut sebagai bakteri yang fenomenal. Penyebabnya karena dari zaman dahulu hingga sekarang bakteri ini masih aktif menyebabkan masalah kesehatan.

Sampel TB yang paling kuno diketahui ada di mumi firaun yang hidup 2.000 tahun lalu. Bisa jadi, TB merupakan penyakit yang disebut sebagai 'kutukan' oleh orang-orang Mesir Kuno.
"TB ini sepertinya sudah ada sejak 2.000 tahun lalu mungkin sejak zamannya Nabi Yusuf atau Nabi Musa kalau ditarik ke belakang. Karena ditemukan pada mumi seorang firaun Tutankhamun yang kemudian dicek seluruh DNA-nya dan ditemukan pada tulang belakang ada DNA mycobacterium," 

Karena TB sangat mudah menular di ruangan tertutup dengan satu penderita, maka membersihkan ruangan dengan sistem lampu desinfektan dirasa sangat efektif.

Bagaimana Cara Kerja Philips Signify UV-C ? Apa Saja Varian Lampunya?

Sebagai orang awam, tentu saja aku ingin tahu bagaimana sih cara kerja lampu hingga bisa "mematikan" atau meminimalisir perkembangan virus dan bakteri itu?
Yaitu dengan cara : menetralkan mikroorganisme, 
membantu menonaktifkan virus, termasuk SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, serta bakteri, jamur, dan spora, untuk membantu menjaga rumah kita tetap bersih dari mikro-organisme berbahaya.
Selain Philips UV-C Disinfection Desk Lamp yang tersedia untuk pasar konsumen, Signify juga menghadirkan 5 varian produk UV-C untuk penggunaan profesional, yaitu: Philips UV-C Disinfection Linear Luminaire dengan sensor, Philips UV-C Disinfection Chamber, Philips UV-C Disinfection Trolley, serta Philips UV-C Disinfection Upper Air untuk penggunaan pada dinding dan plafon.

Philips UV-C Disinfection Linear Luminaire berbentuk seperti lampu plafon pada umumnya, namun dilengkapi dengan sensor, alarm, dan fitur lainnya untuk membantu memastikan keamanan penggunaan.



Di ruangan di mana ada orang, luminer desinfeksi UV-C udara atas dapat dipasang untuk mendisinfeksi udara secara terus-menerus. Sistem ini biasanya dipasang pada ketinggian di atas 2,4 m. 

Dengan memanfaatkan reflektor parabola, dan lamela non-reflektif, UVGI dapat terkonsentrasi di suatu zona. Di zona ini UV-C intensitas tinggi direalisasikan tanpa intensitas terlalu tinggi di bawah 2,0 m. Karena adanya ventilasi alami atau mekanis di dalam ruangan, udara ruangan yang terkontaminasi akan melewati zona UV-C dan dengan demikian akan didesinfeksi. 

Luminer udara atas desinfeksi UV-C Philips menonaktifkan hingga 99,9% virus Coliphage X1742 di udara dalam waktu 10 menit di ruangan dengan sirkulasi udara yang memadai.2 Temukan di sini laporan Intertek untuk informasi lebih lanjut tentang hasil desinfeksi UV-C di udara.



Kok Sepertinya Desinfection Lamp Philips UV-C ini Hanya Untuk Industri?



Meisya Siregar, seorang artis dan selebriti yang terkenal di era tahun 90an, mengatakan ia juga memiliki desinfection desk lamp Philips UV-C loh!

Istri Bebi Romeo ini, sudah membuktikan bahwa dengan adanya sistem desinfeksi yang mudah, membuat ia tak terlalu khawatir, karena di rumah anak-anak terlindungi maksimal.


Ya, Philips Signify memang memiliki beberapa item yaitu desinfection lamp dalam 
beberapa ukuran kapasitas, yakni 10 liter, 30 liter dan 48 liter.

Selain itu Philips UV-C disinfection ini ada yang mungil loh, bisa mudah mendesinfeksi benda-benda kecil di sekitar ruangan. 


Hal ini dipertegas oleh Lea Indra, "Untuk konsumen rumah tangga, kami menghadirkan Philips UV-C Disinfection Desk Lamp yang sudah dilengkapi dengan sensor, alarm, serta petunjuk penggunaan, sehingga aman digunakan oleh masyarakat umum. Produk ini juga dilengkapi dengan perintah suara, yang dapat memberitahukan bahwa pengerjaan desinfeksi telah selesai. Seandainya kita masuk ke ruangan saat desinfeksi sedang berjalan, sensor gerakan dengan teknologi microwave yang tertanam pada produk akan mendeteksi dan otomatis akan mematikan lampu UV-C sehingga tidak membahayakan," katanya.

Waktu untuk mendesinfeksi ruangan di rumah menggunakan Philips UV-C Disinfection Desk Lamp tergantung pada ukuran ruangan dan jenis permukaan atau benda-benda yang ada di ruangan tersebut. 

Misalnya, ruang keluarga dengan ukuran 28m2 dengan jarak 3m membutuhkan sekitar 45 menit paparan sinar UV-C, kamar tidur ukuran 20m2 dengan jarak 2,5 m membutuhkan 30 menit dan kamar mandi ukuran 13 m2 jarak 2 m selama 15 menit.

Sistem kontrol UV-C Philips Dynalite untuk desinfeksi permukaan dirancang untuk memungkinkan pengoperasian solusi UV-C dengan cara yang lebih aman. Berbagai perlindungan mekanis dan jaringan sistem kontrol membantu mencegah paparan sinar UV yang berbahaya sekaligus menerapkan dosis UV-C yang sesuai.




Usai talkshow Thought Leadership Forum kali ini bertema "Philips UV-C Disinfection Desk Lamp Untuk Mendisinfeksi Ruangan dari Virus dan Bakteri" aku jadi paham, betapa beruntung dan bersyukurnya kita sebagai manusia ini ya.

Diberikan Allah SWT pemahaman, kecerdasan bahkan di saat digempur bakteri virus pun, teknologi kita malah semakin berkembang, terus berinovasi sesuai perkembangan jaman. Terimakasih banyak Philips Signify untuk acara dan informasi berharga yang dibagikan. Salaam!




 Philips UVC Disinfection Air Cleaner Grey 

Philips UV-C Disinfection Air Cleaner


Dengan berat satuan 4 kg, Philips UVC Disinfection Air Cleaner Grey ini berfungsi sebagai UVC Disinfection sekaligus air purifier

Philips UV-C disinfection air cleaner dapat menonaktifkan virus dan bakteri secara langsung, sehingga tidak akan lepas kembali ke udara lagi. Dibanderol dengan harga IDR 4.212.000 maka ini dia beberapa keunggulannya.

Uji peluruhan yang dilakukan di Innovative Bioanalysis Lab, diuji di ruang uji 18m3 yang terkontaminasi SARS-COV-2, hasilnya menunjukkan pengurangan > 99% setelah 90 menit operasi.

Keunggulan :
  • Dalam pengujian laboratorium, alat UV-C ini menonaktifkan 99% virus SARS-COV-2 di udara setelah 90 menit beroperasi.
  • Disinfeksi udara di rumah hanya dalam beberapa jam.
  • Aman digunakan di sekitar manusia, hewan peliharaan, dan tanaman.
  • Mudah digunakan dengan panel kontrol yang mudah diakses.
  • Mode Sunyi dengan pengoperasian tanpa suara untuk suasana yang lebih tenang. Tetap nyaman saat makan malam dan tidur.
  • Disinfeksi efektif karena tabung berkualitas tinggi dari Philips UVC dengan driver yang didesain khusus, memastikan output bekerja maksimal dan memblokir cahaya dari ruang lampu UV-C, yang dapat memastikan tidak ada kebocoran cahaya UV-C dari perangkat.

Disinfeksi ruangan dalam hitungan menit :

-Ruang Keluarga (16 - 25 m2) 4 jam
-Kamar Tidur (10 - 16 m2) 2 jam
-Kamar Mandi (1 - 10 m2) 1 jam

Cara Kerja :

Langkah 1: filter debu menghilangkan partikel yang lebih besar sehingga langkah selanjutnya bisa lebih efektif.

Langkah 2: Sinar UV-C dosis tinggi dapat mendisinfeksi udara dalam beberapa detik ketika aliran udara melewati ruang lampu UV-C.

Spesifikasi :
Voltase: 100-240Vac
Frekuensi: 50/60Hz
Watt: 35W
Umur Lampu: 9000 hours
Dimensi: 20X20X40cm
Berat: 3Kg


Tidak ada komentar

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)