Lima Hari di Jogja Bersama Mungil ; Perpisahan yang Nggak Pernah Benar-Benar Ada
Hari 5 (16 Agustus): Dari Baju Adat sampai Tantrum di Malioboro Hari terakhir! Ah tak terasa yaa udah hari terakhir aja. Setelah semalam bertemu bestie yang sudah berasa kayak kakak sendiri, Indah atau yang akrab dipanggil Tom sama teman-temanku (karena dulu dia Tomboy). Aku dan Indah ngobrol panjang kali lebar tak puas-puasnya. Selama ini Indah dan aku memang selalu intens ngobrol on the phone, apa pun kondisi yang sedang kami alami. Udah te es te (tau sama tau) istilahnya. Indah pulang jam 23.30 dijemput putranya, Daiva. Sebelumnya dianterin abangnya Daiva, yaitu Khanza yang udah kayak oppa Korea. "Ind, lo beruntung loh, punya Arjuna tiga biji yang pengertian, pinter-pinter dan udah ready to go !" bisikku. Indah menatapku, tersenyum simpul. Nggak usah pake kata-kata, tapi aku udah paham. Kadang, hidup memberimu sekeranjang lemon, maka jangan cuma manyun liat asamnya, bikin es jeruk nipis dingin, tambah madu,...