RESEP KUNO MENULIS


Jadi penulis.

Sepertinya, aku memang ditakdirkan untuk bermain kata. Sejak kecil, aku suka sekali membaca. Suka sekali menulis, bahkan membuat buku cerita sendiri, yang berisi cerita-cerita dengan gambar kekanakan.

Tentu saja, karena aku juga suka menggambar, sebagian besar isi diary -kalau boleh dibilang diary- berisi gambar-gambar. Sayangnya, karena saat itu belum tahu mau dikirim ke mana dan ortu juga tidak terlalu paham, hobi itu akhirnya menguap begitu saja.

Bakat ini "kembali" ketika pada saat menikah aku mengenal blackberry. Aku suka sekali membuat kutipan - mengulas sesuatu dan akhirnya berkenalan dengan facebook. Aku membuat status-status panjang yang akhirnya mengantarku kenalan dengan beberapa komunitas penulis dan blogger.

Lately,
aku lihat sekarang ada banyak sekali platform untuk para penulis novel! Ada KBM, Wattpad, SWEEK, Fizzo, Storial, Noveltoon, GWP (gramedia writing project) dan basa basi. 

Nah karena aku sedang mencoba konsisten menulis lagi, dan berusaha napas panjang, aku akan ulas "formula kuno" -but it is still updated, I think- cara menulis cepat yang kudapat dari berbagai guru menulisku. 

Kelengkapan informasi itu apa? 5 W 1 H?

Untuk di awal, kita harus pahami dulu satu hal yang sangat mendasar, yakni mengenai kelengkapan informasi dalam tulisan, karena ini persyaratan bagi tulisan. 

Ternyata persyaratan ini berlaku baik tulisan fiksi dan non-fiksi. 


Kelengkapan informasi adalah prinsip penting bagi setiap tulisan yang anda kerjakan, entah itu fiksi atau non-fiksi. 

Informasi yang memadai dalam fiksi tidak akan membuat pembaca anda bertanya-tanya, “Kok ceritanya tiba-tiba begini, ya?” atau “Tidak masuk akal, kenapa tiba-tiba ia bisa begitu?” atau sebuah komentar singkat “ceritanya tidak logis.”

Cerita yang baik biasanya akan mencakup seluruh informasi yang menjawab keingintahuan dan rasa penasaran pembaca mengenai rangkaian kejadian sejak awal sampai semuanya berakhir.

>>> Ku pernah ikut kelas menulis kisah fiksi fantasi pada suhu Ary Nilandari.

Pada saat menentukan si karakter utama naik naga terbang yang telah dimodifikasi aku harus detail menceritakan dulu - kenapa harus pake naga? Kenapa dimodifikasi? 

Kenapa setting di sana? Kenapa karakter utama wanita menggunakan baju itu? Dan seterusnya.


yes, karena jika info yang kita miliki minim,
maka semua cerita kita hanya akan berupa tempelan. Kisah yang dijahit sembarangan. 


Contoh Cerita :  Legenda Ande-ande Lumut

Mari kita gunakan konsep 5W 1H untuk menulis ulang cerita tersebut. 

Pada zaman dahulu, ada sebuah Kerajaan besar yang bernama Kerajaan Kahuripan. Untuk mencegah perang persaudaraan Kerajaan Kahuripan di bagi menjadi dua Kerajaan, yaitu Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala.

Suatu hari sebelum Raja Erlangga meninggal, ia berpesan untuk menyatukan kembali kedua Kerajaan tersebut. Caranya dengan menikahkan Pangeran dari Kerajaan Jenggala, yaitu Raden Panji Asmarabangun dengan Putri cantik Galuh Chandrakirana aka Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri.

Untuk mengingat dan menceritakan kembali, saya membutuhkan bantuan pertanyaan sebagai berikut:
  • Di kerajaan mana Pangeran Panji Asmarabangun berasal?
  • Mengapa ia menolak menikah dengan putri kerajaan Jenggala?
  • Mengapa Panji Asmarabangun menyamar menjadi Ande-ande Lumut ?
  • Siapakah Putri Sekartaji?
  • Mengapa Putri Sekartaji dan ibunya diculik?
  • Siapakah mbok Randa Dadapan?
  • Apa akal Ande-ande Lumut untuk menemukan jodohnya?
  • Mengapa ketiga gadis Kleting Abang, Kleting Ijo, Kleting Biru ditolak Ande-ande Lumut ?
  • Bagaimana akal Kleting Kuning menyelamatkan diri dari dicium Yuyu Kangkang?
  • Apakah Panji Asmarabangun bisa mengenali Kleting Kuning?
  • Bagaimana akhir kisah Ande-ande Lumut?


Cara bertanya seperti ini sangat efektif karena akan mengingat cerita tersebut, walau pun cerita tersebut kurang populer.

Cara menguji keberhasilan teknik ini juga relatif mudah. Buat pertanyaan dan jawabannya, dan seminggu kemudian, tes dengan pertanyaan yang sama lagi, maka dijamin akan lebih mudah merunut cerita. 


Uji menulis fiksi dengan pertanyaan



Sekarang, mari kita lihat bagaimana cara tersebut akan membuat anda menulis fiksi jauh lebih cepat dan lebih lancar. Misalkan kita berangkat dari sebuah pengandaian: 

“Apa jadinya jika suatu hari seseorang tiba-tiba memiliki kemampuan membaca pikiran orang lain?”

Dari pengandaian di atas, mari kita bikin pertanyaan:

  • Apa peristiwa yang membuat tokoh utama tiba-tiba bisa membaca pikiran orang lain?

  • Apa dan di mana peristiwa lucu yang mula-mula ia alami dengan kemampuannya itu?

  • Apa peristiwa yang menyedihkannya?

  • Kenapa orang yang ia percaya ternyata berbohong?

  • Sudah berapa lama ia dibohongi?

  • Bagaimana perasannya ketika ia tahu bahwa orang yang sangat ia percaya ternyata berbohong?

  • Di mana ia bisa lari dari kebohongan orang-orang di sekitarnya untuk mendapatkan ketenteraman?

  • Di mana tempat ia bisa mengadukan kesedihannya karena selama ini orang yang ia percaya ternyata berbohong?

  • Apa kebohongan yang paling menyakitkan hatinya?

  • Bagaimana ia bisa menerima keadaan itu?

  • Bagaimana ia bisa menunjukkan kebohongan orang yang ia percayai itu kepada yang bersangkutan?

  • Bagaimana jika orang itu tetap tidak mengaku?

  • Apakah ia akan menyampaikan bahwa ia bisa membaca pikiran orang?

  • Dengan cara apa ia mengatasi konflik batinnya?

  • Bagaimana ia mengatasi konflik dengan orang yang sebelumnya sangat ia percaya? 

Dengan cara itu kita akan menulis cerita tentang seseorang yang suatu ketika mengalami peristiwa ajaib bisa membaca pikiran orang lain. 

Maka, lihatlah, betapa mudah menulis cerita ketika dengan hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secepat-cepatnya!


Referensi :

1. A.S. Laksana
2. Kang Maman
3. Ary Nilandari
4. Dyah Prameswari

Apakah menulis novel sepanjang 100-120 halaman mungkin dilakukan dalam tempo 1 bulan?

Jawabannya ya, jika sudah punya plot, karakter utama, setting cerita kamu bisa merampungkan novel secara cepat dengan teknik kuno ini. 


49 komentar

  1. Resep menulis 5W 1H terkesan kuno,tetapi itu membantu untuk melengkapi sebuah cerita. Apa,dimana,mengapa,bagaimana, semuanya terjawab.Dan itu sering aku lakukan ketika akan membuat sebuah cerita.Karena kalau tidak memakai 5W 1H biasanya nih ada saja yang terlupa di tengah jalan

    BalasHapus
  2. Sepakat. Jika sudah matang plot dan segalanya, nulis novel bisa diselesaikan dalam 1 bulan. Aku pernah nulis novel dalam 1 bulan. Yg gak masuk akal itu jika nulis novel dalam 1 hari sih kayak yg dihebohin di medsos beberapa waktu lalu

    BalasHapus
  3. sampai sekarang saya masih terkagum kagum pada JK Rowling, JRR Tolkien, Karl May dll

    tidak saja mampu menjawab tuntas pertanyaan diatas, fantasi mereka juga luar biasa

    BalasHapus
  4. Dulu saya suka menulis cerpen. Ya meskipun hanya untuk konsumsi pribadi dan sahabat. Tapi, sekarang mandek banget. Lebih lancar kalau ngeblog. Mungkin tips ini bisa coba saya praktekin dulu, ya. Kali aja ada ide untuk menulis lagi

    BalasHapus
  5. Resep Kuno Menulis. Judulnya unik banget mba. Hihihi. Saya kira Mba Tanti mau nulis resep masakan warisan keluarga.

    Resep menulis 5W dan 1H ini juga rumus pakem selama saya menjadi jurnalis dulu. Makanya pas banting stir jadi full time blogger udah gak begitu kagok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe betul kak Mutia, setuju banget memang kunci nulis itu yang penting ada 5W+1H di dalam artikel sehingga bisa menjawab pertanyaan pembaca. Dulu saya pakai cara ini dalam menulis artikel di blog2 saya.

      Hapus
  6. Pengen mencoba menulis cerita fiksi (totally fiksi). Imajinasi kita terbuka lebar meski tentu saja ada pakem atau arahan yang harus diikuti. Cuma terkadang fiksi juga gak perlu alasan atau aturan. Beberapa poin yang akhirnya menghambat imajinasi itu sendiri.

    BalasHapus
  7. Nah ini bermanfaat banget buat para penulis yang pengen nulis tapi gak punya waktu banyak. Kadang menulis juga jadi self healing buat diri sendiri.

    BalasHapus
  8. kalo kak tanti mah untuk menulis sudah ga usah diragukan lagi, kece badai, tau alur 5W dan 1H dan ga memikirkan panjangnya kata harus berapa, yang terpenting alur ceritanya dimengeri oleh pembaca

    BalasHapus
  9. Kalo 5W 1H biasanya kupake untuk nulis reportase. Kalo nulis fiksi, nah udah lama u.off pena nih. Bosen hahaha. Makanya aku lebih condong u.nulis true story aja dan dengan ngeblog tentunya jadi tersalur nih. So 5w 1h menurutku juga kepake pas nulis true story ini. Reportase ttg kenyataan hidup hehe.

    BalasHapus
  10. Beberapa orang mengatakan kalau kegiatan menulis bisa terus mengasah kreativitas otak supaya tidak pikun. Jadi bagus ya kegiatan tulis menulis ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget. Pernah aku absen dari kegiatan menulis, jadi kubatasi hanya untuk nulis status dan daftar belanjaan hehehe. Duh berasa kehilangan jati diri deh. AKhirnya, aku berusaha keras deh untuk kembali menulis baik fiksi dan artikel. Tapi kalo sekarang aku lebih fokus ke artikel dan true story. hasilnya lumayanlah di satu sisi mengurangi kepikuran dan juga mengasah kreativitas otak.

      Hapus
  11. Wah keren! Memang sih, kalau mau menulis itu entah fiksi atau nonfiksi, novel atau cerpen, bisa dimulai dengan daftar pertanyaan dan jawaban. Karena saat tulisan dipublikasikan kita juga akan menemukan aneka pertanyaan dari pembaca

    BalasHapus
  12. Kebanyakan yang hobi menulis memang senang juga membaca ya kan ,Mba tetapi yang suka baca belum tentu semuanya juga mau nulis. Sejauh ini saya belum pernah nulis fiksi padahal suka baca novel juga. Ini resepnya boleh juga dicoba deh,cek daftar pertanyaannya.

    BalasHapus
  13. Bikin daftar pertanyaannya seperti itu jadi seperti kerangka untuk memulai menulis, apalagi menulis cerita. Noted

    BalasHapus
  14. Kelengkapan menulisnya pas banget buat publisher agar selalu menarik dibaca setiap saat

    BalasHapus
  15. Berarti yang lebih memakan waktu itu bikin kayak kerangkanya gitu ya Mba? Kalau sudah matang bikin ke novel jadinya jadi mudah ya. Dan harus juga bikin pertanyaan gitu biar ceritanya keliatan real dan ga janggal. So niceee

    BalasHapus
  16. wahh iya mbak, mau menulis cepat ya harus buat outline atau kerangkanya dulu ya mbak
    Termasuk untuk menulis fiksi

    BalasHapus
  17. Terimakasih tips dan gambarannya kak, aku agak bingung menentukan darimana dulu menulis itu, entahlah apa sesuai dengan 5W 1H ini. Tapi baca tulisan kak Tanti aku sedikit bisa membayangkan

    BalasHapus
  18. Akh, kangen nulis fiksi. Walaupun fiksi tapi tetap butuh riset yang kuat. Agar saat menjalankan konfliknya tetap bisa terasa seperti fakta. Keren mbak, tipsnya.

    BalasHapus
  19. aku tuh pecinta fiksi berat mba... banyaak yang aku ikuti sampai sekarang meskipun seringkali seri anak - anak. Yang aku lagi ikuti sekarang the School of Good and Evil... btw, tips kuno ini masih benar - benar ampuh yaaa

    BalasHapus
  20. MasyaAllah, aku save ini linknya buat belajar dan pengingat ah.
    Aku tu seneng nulis, tapi sayang nggak rajin, huhu.
    Baru punya karya seuprit, sebagian pun masih keroyokan, tapi udah ngerasa jadi penulis. Baca tulisan ini jadi kaya ketampar karena belajar itu harusnya seumur hidup.
    Dulu pernah segrup penulisan sama Kang A.S Laksana juga. Beliau keren banget sih, panutan kami para newbie deh pokoknya.

    BalasHapus
  21. Makasi tips nya maak, perlu ini diterapkan dalam menulis dan aku juga berusaha konsisten nulis pakai rumus 5W1H

    BalasHapus
  22. Wah, makasih mbak tipsnya. Untuk bikin pertanyaan seperti itu berlaku juga untuk tulisan non fiksi ya mbak?

    BalasHapus
  23. Bisa dicoba nih, belum pernah nyoba nulis fiksi soalnya. Padahal sekarang potensi mendapat penghasilan dari membuat cerita2 menarik tu semakin besar ya..

    BalasHapus
  24. MakTaaaaan.. aku padamuuuu, baca ini jadi terbakar lagi semangat nulisku, pengen banget suatu saat bisa menghasilkan karya novelku sendiri, kebanyakan ide di kepala tapi kurang runut emang malah jadi berantakan ya, harus jelas 5W 1H-nya. Aku mau coba dengan tips diatas, pakai pertanyaan. Semogaaaa bisaaaa..

    BalasHapus
  25. Hm .. kadang-kadang kan penulisnya terlalu subyektif. Kalau dia buntu, bisa kali ya minta bantuan orang lain untuk membuatkannya list pertanyaan, Mbak Tanti?

    BalasHapus
  26. 5W1H ini resep dasar yang wajib dalam sebuah artikel berita. Ternyata juga demikian dalam novel yaa...biar jelas dan ga aneh sih memang.
    Beberapa tahun lalu di pelajaran SD anak mbarep, saya baru tahu kalau 5W1H punya akronim cantik dalam Bahasa Indonesia, yaitu adiksimba... auto ingat Lion King dong :)

    BalasHapus
  27. Wah ini bisa aku praktekan buat nulis apapun ya? Jadi bikin daftar pertanyaan yang lengkap jadi nanti tulisan kita pun jadi detail. Makasih banyak ilmunya mbak

    BalasHapus
  28. Tapi sampai sekarang pun aku masih tetap menulis dengan 5W 1H loh, hehehehee… ini tuh sudah semacam kewajiban banget ya. Kecuali memang yang Cuma share tips motret dan design aja sih biasanya suka beda. Beberapa waktu lalu sempat share juga tentang cara menulis untuk teman-teman yang ingin menulis, mereka pada bingung tentang 5W 1H

    BalasHapus
  29. aku dulu suka banget cerita ande2 lumut. tapi yang aku ingat cuma bagian menyeberangkan putri cantik. asli, itu menarik. tapi setelah membaca cerita awal ande-ande lumut di sini, kok kayaknya lain, gitu. Hahaha.

    menarik banget resep ini. belajar lagi menulis dg menggunakan resep ini biar makin lantjar.

    BalasHapus
  30. Saya suka takjub kalau membaca novel yang tebal, tapi saya betah membacanya sampai akhir. Takjub sama penulisnya, bagaimana cara dia merangkai cerita sebagus itu. Rupanya bisa dengan cara membuat break down pertanyaan-pertanyaan seperti itu ya, terus jawabannya diuraikan.

    Eh, tapi saya pun pernah juga membaca novel yang belum selesai membaca, tapi tak saya teruskan karena tak menarik menurut saya. Bisa jadi karena ada bagian-bagian yang tak diuraikan dengan detail ya, jadi saya rasa ada yang nggak nyambung

    BalasHapus
  31. Seperti aku melihat para beuty blogger, melihat para novelis itu sangat luarbiasa buatku, Oma. Semampu-mapunya ku bikin tulisan fiksi, ya puisi. Rasanya, kalau memeras otak lagi untuk membuat tulisan novel, whaaa merasa belum sanggup.

    BalasHapus
  32. Jadi kangen menulis fiksi deh Makneng, ingin merangkai kata lagi dan bercengkrama dengan para tokoh kita...menyenangkan sekali..aku sempat nulis dua novel setelah berguru sama Teh Ary..

    BalasHapus
  33. Dengan bertanya maka bisa di kembangkan lagi lebih luas ceritanya jadi tidak stak. Cara kuno boleh juga diterapkan

    BalasHapus
  34. 5w 1h memang konseo yang pakem banget ya mba untuk nulis. entah apapun yg kita tulis butuh konsep itu. Kalau aku sekarang baru belajar nulis buku anak mba, tapi slice of life. Semoga aja bisa sukses dengan cerita yg aku usung. Aamiin..

    BalasHapus
  35. Dan kalau membaca tulisan mak Tanti selalu keren dan mengalir banget.

    Dalam menulis 5W 1H sangat penting ya. Jadi ingat waktu belajar 5W1H ini, makin semangat untuk menulis.

    BalasHapus
  36. Akunih harus bnyak belajar kayak gini...ilmu bnget deh kadang Suka kluapaan rumus dasar dan Kelengkapan informasi itu apa,, 5 W 1 H...

    BalasHapus
  37. Aku sama sekali gak bisa menulis fiksi mak Tanti. Bahkan cerpen yang hanya beberapa paragraf pun gak bisa. Palingan bikin satu paragraf awal aja trus mandeg . Iri sama temen temen yang bisa menulis fiksi baik cerpen atau novel.

    BalasHapus
  38. Anakku kelas 5 SD sekarang pelajaran Tematiknya kan seputaran mengarang atau merangkum sebuah cerita. Aku biasain rumus 5W 1H selalu, kak.. Agar gak kehabisan ide kalau diminta bikin paragraf. Anak-anak kan suka bingung mau nulis apalagi, padahal kalau bertanya minimal 5W i H aja bisa jadi 5 kalimat sederhana yaa..

    BalasHapus
  39. ahahahahaaa. aku butuh banget ini nih untuk nivelku yang udah 1000 tahun tp gakelar kelar.. ahahaha. makasi tips dan rangkumannya ya mak Neng <3

    BalasHapus
  40. aku masih pakai resep kunonya ini mba untuk menulis di blog, sangat membantu kalau untukku yah terutama kalo lagi bingung mau memulai menulis darimana.

    BalasHapus
  41. 5W + 1H mungkin kuno... Tapi tetap efektif untuk dipakai saat ingin membuat sebuah karangan. Baik itu fiksi ataupun nonfiksi. Kita jadi punya bahan untuk bercerita. Tinggal bagaimana imajinasi kita saja dan pengaturan plot dan detail karangan... Tetap keren rumus judulnya...

    BalasHapus
  42. Walaupun aku mengaku suka menulis, kadang memang kebingungan gimana sih nulis yang benar. Impianku buat bikin novel pun sampai sekarang belum terealisasi, sepertinya cara ini bisa coba kupakai untuk membuat novel pertamaku deh

    BalasHapus
  43. Wah penerapan teknik ini juga bisa lebih mudah dan terstruktur banget tulisannya, jadi cerita yang dibuat bisa lengkap banget. 5W 1H emang penting banget dalam sebuah tulisan.. Keren nih.

    BalasHapus
  44. Lengkap sekali mbak Tanti ulasannya.
    Dulu saya suka sekali nulis detail include 5w1h di blog, berujung temans pembaca skroll ke bawah yang mengeluh kepanjangan tulisannya kayak nulis novel haha. Alhasil sekarang saya modifikasi tulisan di blog agar teman pembaca tidak gampang bosan.
    Nah ini sebenarnya menarik untuk diulas ya, cara agar pembaca blog tidak bosan dalam membaca detail artikel kita hihi.

    BalasHapus
  45. Kuno tapi eksis ya Mbak. Memang betul, sebagai penulis, salah satu tugas kita adalah sebagai penutur informasi. Akan susah kalau si penuturnya kurang informasi.

    Alhasil bener kata mbak Tanti, ceritanya jadi kaya asal tempel gitu. Dan confusing.

    BalasHapus
  46. Dulu pas awal belajar nulis belajar juga tentang teori 5w+1h dan ternyata bisa diaplikasikan untuk menulis fiksi, Kak. BTW Kak Tanti apa terjun juga akhirnya nulis di platform berbayar?

    BalasHapus
  47. Slots: 888 Casino in Rochester - MapYRO
    Find Casinos Near Me 아산 출장샵 in Rochester. Find Casinos Near 전라북도 출장안마 Me, see locations, read reviews 서귀포 출장마사지 and get 창원 출장마사지 directions. 서산 출장샵 777 Harrah's Blvd, Harrah's, MN 38664

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)