Kalau ini bangsawan asli -_-' |
Well, kali ini saya tidak akan bicara tentang bangsawan dan gelarnya, tapi mengenai TB singkatan dari Tuberculosis alias bacillus yang berbentuk tuberkel. Di dunia kesehatan, istilah ini dikenal karena strain (jaringan) mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis.
Terus, kenapa tau-tau saya tertarik dengan TB ini?
Jadi begini, pada tahun 1992, WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Emergency. Nah, beberapa waktu lalu, Indonesia juga telah menjadi tuan rumah sebuah workshop yang beranggota 22 anggota South East Asia Region.
And you know, saudara-saudara? Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk
jumlah penderita TB! Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140
ribu lainnya meninggal. Not have a goosebump yet? Nih, faktanya : setiap jam ada 175 orang yang meninggal karena TB di Indonesia!
Adakah orang yang terinfeksi TB di sekitarku?
Ternyata banyak! Karena penasaran, selama beberapa hari ini aku keluar masuk ke perkampungan di sekitar rumahku di Tangerang. Di tengah perumahan yang mewah di sekitar Gading Serpong - BSD - Paramount Serpong, ternyata... masih banyak sekali perumahan yang kondisinya memprihatinkan. Jangan tanya kalau di daerah Teluk Naga sana, ya!
Kontrakan di sekitar rumahku - diambil dari depan |
Salah satu contoh rumah di Tangerang |
Apa saja yang saya tanyakan?
1. Nama dan usia
2. Tinggi dan berat badan (ini penting banget! Karena kalau berat badan
kurang dan tidak naik-naik, bisa pertanda positip TB )
3. Frekwensi batuk pilek demam dalam sebulan - terutama apakah batuknya
kering atau tidak? Berapa lama jika batuk? Pernahkah lebih dari 3 minggu?
4. Apakah dadanya suka nyeri? Sesak napas? (Di beberapa rumah, hal ini
ditanggapi dengan kalimat positip, "Terutama kalo tanggung bulan, bu.."
hadeeeh.. -_-' )
Begitulah, serasa bu dokter gadungan.. hehe.. Nah, dari data yang ada ternyata beberapa rumah saya curigai bapak atau anaknya terkena penyakit Tb ini. Bahkan ada yang pernah ke Puskesmas dan positip flek. Yaah, karena minim informasi atau mungkin dianggap tidak serius, mereka tidak menindak lanjuti pengobatan, padahal gratis di beberapa Rumah Sakit Umum.
Nah, berbekal
3 faktor yang menyebabkan tingginya kasus TB di Indonesia.
1. Waktu pengobatan TB yang relatif lama (6 hingga 8 bulan) menjadi penyebab penderita sulit sembuh karena pasien biasanya berhenti berobat (drop) setelah merasa sehat meski proses pengobatan belum selesai.
2. Masalah TB diperberat dengan adanya peningkatan infeksi HIV/AIDS yang berkembang cepat dan munculnya permasalahan TB-MDR (Multi Drugs Resistant=kebal terhadap bermacam obat).
3. Adanya penderita TB laten, dimana penderita tidak sakit namun akibat daya tahan tubuh menurun, penyakit TB akan muncul.
Dampak penyakit TB
Yang memprihatinkan, penyakit TB berkaitan erat dengan economic lost yaitu kehilangan pendapatan rumah tangga. Menurut WHO, seseorang yang menderita TB diperkirakan akan kehilangan pendapatan rumah tangganya sekitar 3-4 bulan. Bila meninggal, akan kehilangan pendapatan rumah tangganya sekitar 15 tahun. Woow..
Dari sini dapat dihitung kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh TB. TB sangat erat dengan program pengentasan kemiskinan. Orang yang miskin akan menyebabkan kekurangan gizi dan penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan tertular dan sakit TB, begitu sebaliknya orang terkena TB akan mengurangi pendapatannya, ujar Prof. Tjandra.
Gimana sih cara penularan penyakit ini?
Sama saja dengan penyakit menular lain, terbanyak yaitu dari udara. Terutama jika ada penderita TB yang batuk, bersin berbicara atau meludah sehingga udara tercemar kuman Mycobacterium tuberculosis.
Kondisi ini ditambah dengan kondisi kelembaban di Indonesia -apalagi sekarang sedang musim hujan dan banjir- memperparah penyebaran penyakit batuk-pilek dan.. TB!
Mengendalikan TB dengan DOTS
Strategi yang direkomendasikan untuk mengendalikan TB namanya DOTS yaitu Directly Observed Treatment Shortcourse.
DOTS terdiri dari 5 komponen yaitu :
- Komitmen pemerintah untuk mempertahankan control terhadap TB;
- deteksi kasus TB di antara orang-orang yang memiliki gejala-gejala melalui pemeriksaan dahak;
- pengobatan teratur selama 6-8 bulan yang diawasi;
- persediaan obat TB yang rutin dan tidak terputus;
- sistem laporan untuk monitoring dan evaluasi perkembangan pengobatan dan program.
Sebenernya masih ada harapan. Jika positip TB, harus berobat rutin selama 6 (enam) bulan. Lama? Kalau
tidak dilanjutkan, dan satu saat kambuh, malah bisa sampai 2 (dua)
tahun!
Gambar tes Mantoux dari wikipedia.com |
Berobat 6 bulan? Ngga ah, mahal!
Eh, kata siapa? Nah, untuk penderita yang tidak mampu, diagnosa awal pengobatan diberikan gratis di seluruh Puskesmas, dan bagi pasien TB yang masuk dalam program, semua pengobatan ditanggung pemerintah. Demikian disampaikan oleh Dr dr. Erlina Burhan, Msc, Sp.P (K) - Ketua Pokja Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS) dan TB-MDR RSUP Persahabatan.
1. Karena bakteri ini berkembang paling cepat melalui udara, kita bisa
memanfaatkan sinar UV matahari dengan rutin menjemur kasur di panas
matahari minimal 3-4 kali sebulan.
2. Jaga imunitas tubuh dengan vitamin dan makan makanan sehat, kalau bisa
sih jangan jajan yang berupa es pinggir jalan itu, yaa..
3. Jangan lupa berikan vaksin BCG pada anak.
4. Ini yang agak susah, karena rata-rata penduduk Indonesia sering meludah
sembarangan. Namun syukurlah di Puskesmas sekarang sudah dipasang
banner berbunyi himbauan ini. Tapi kalau sedang kondisi drop, ya gunakan
saja masker.
Tulisan ini disertakan dalam Blog Writing Competition dalam rangka Hari Tuberkulosis
Jika ada yang ingin informasi lebih jelas dapat menghubungi :
Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700,
E-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.
Referensi :
- www.tbindonesia.or.id
- www.stoptbindonesia.org
- www.depkes.go.id
- www.pppl.kemkes.go.id
- www.cdc.gov
- www.who.org
- www.kncvtbc.org
Wuiih lengkap dan praktek langsung.
BalasHapusIya mak soalnya penasaran, eh ternyata anaknya temen -yang deket sama anak-anak juga terjangkit penyakit ini!
BalasHapushebattt sampai 'blusukan' segala buat cari info! jempol makkk!
BalasHapusoiyaa.. namanya blusukan ya, jadi kayak Jokowaw eeh.. Jokowi aja
HapusSaya belum blusukan, artikel saya modal nfo beberapa waku lalu. Rencananya baru mau jalan-jalan ke puskesmas untuk artikel tahap kedua. Nice info.
BalasHapusmakasih kunjungannyaa mak Ichaa.. jadi malu sama senior ^_^
HapusPenyakit ini memang berbahaya
BalasHapusOleh karena penyukuh kesehatan harus rajin masuk kampung agar penduduk tahu apa yang harus dilakukan ya Jeng
Salam hangat dari Surabaya
Betul pakde, kalau dilihat dari data statistik saja sih gampang. Itu posisi rumah dilihat dari depan, kalau dari belakangnya terus terang saya ngga tega.
HapusTerimakasih kunjungannya pakde!
blusukan ke kampung2 ya mak? hehe.. sukses ya buat lombanya :)
BalasHapusUdah kayak petugas sensus, mbak Susan, untung ga dipentelengi :D
Hapusmantaap, TB di desa2 masih sering disepelekan, mak.. apalagi kalau orang yg tidak tahu lebih jelas soal TB ini, seringkali berakhir na'as. Sukses ngontesnya, mak.
BalasHapuskalo di kampung, seringnya alasan ekonomi mak Damae, bukan hanya untuk berobat, bahkan untuk transport aja juga ga ada! Nah, kalau sudah begitu, harusnya mulai dipikirkan untuk rumah sakit keliling ya mak :(
Hapusmantep!
BalasHapustinggal ngasih penyuluhan ke warga sekitar spy pd mau memeriksakan diri ke dokter & berobat :)
ngasih penyuluhannya ga mau sering-sering ah, mbak Nathalia... sedih deh, dan ga ketelen tu makanan :(
HapusWah salut mak... sampe ngadain riset segala. Bener2 tulisan yang dipersiapkan dengan matang nih. Kerennnn...
BalasHapusmakasih mak Renny, ini kan karena dekat mak, dan sepertinya aku curiga sama kondisi sekelilingnya deh
Hapusakhirnya "blusukan".. makasih ya maak
mantaapks tulisannya, riset dan observasi langsung di lapangan.
BalasHapushihi... ini kan kebetulan pernah liat mertua ngerjain riset seperti ini mak Uwien ^^
Hapusmakasih yaa kunjungannyaa
Jadi tahu TB yang lain. Yaitu gelar bansawan. :D
BalasHapusSukses ngontesnya ya, Mba. . .
Halo,
BalasHapusSaya Juan Diego, pemberi pinjaman pinjaman swasta yang memberikan pinjaman kesempatan waktu hidup. Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak untuk melunasi utang Anda atau Anda membutuhkan pinjaman untuk meningkatkan bisnis Anda? Anda telah ditolak oleh bank dan lembaga keuangan lainnya? Apakah Anda membutuhkan pinjaman konsolidasi atau hipotek? mencari lebih karena kami berada di sini untuk membuat semua masalah keuangan Anda sesuatu dari masa lalu. Kami meminjamkan dana kepada individu yang membutuhkan bantuan keuangan, yang memiliki kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, untuk berinvestasi di bisnis pada tingkat 2%. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu Anda bahwa kami memberikan bantuan yang handal dan penerima dan akan bersedia untuk menawarkan pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini melalui email di: (diegosaintloans@outlook.com)
Halo,
BalasHapusSaya Bishop T.D Jakes, pemberi pinjaman pinjaman swasta yang memberikan pinjaman kesempatan waktu hidup. Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak untuk melunasi utang Anda atau Anda membutuhkan pinjaman untuk meningkatkan bisnis Anda? Anda telah ditolak oleh bank dan lembaga keuangan lainnya? Apakah Anda membutuhkan pinjaman konsolidasi atau hipotek? mencari lebih karena kami berada di sini untuk membuat semua masalah keuangan Anda sesuatu dari masa lalu. Kami meminjamkan dana kepada individu yang membutuhkan bantuan keuangan, yang memiliki kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, untuk berinvestasi di bisnis pada tingkat 2%. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu Anda bahwa kami memberikan bantuan yang handal dan penerima dan akan bersedia untuk menawarkan pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini melalui email di:
(bishopjakesloancompany@gmail.com)
Anda dipersilakan untuk JULIAN CLARK PINJAMAN PERUSAHAAN. Kami sedang memberikan pinjaman untuk setiap bagian dari dunia pada tingkat bunga 3%. Jika tertarik, kontak Mr Julian Clark dengan alamat email dibawah Email: julianclarkcompany@gmail.com.
BalasHapusSalam
J_C Lender.
Facebook: julian clark