THE SHORE AT KEMANG, KINARA

Memasuki selasar Kinara - in Hindi means shore or an edge - terasa seperti lorong waktu yang membimbingku menuju singgasana Maharaja India. 

Sejuk, tenang dan mistis. Wangi rempah yang kuat menguar dari penjuru dapur, melepaskan ikatan kupu-kupu yang bersemayam di perutku. Kusamnya dinding dengan jendela lengkung berpola ukiran dan cerahnya interior warna warni -khas India- menyajikan satu kata : eksotik!
Resto bernuansa romantik yang berdiri sejak tahun 1990 ini terletak di area yang terkenal fashionable, Kemang, dan telah meraih penghargaan sebagai Jakarta's Best Indian Restaurant.

Resto Kinara ini menyajikan aneka cuisine dari berbagai sudut India, dan disiapkan oleh beberapa masterchef yang berasal dari India. Karena kami hadir atas undangan dari Abraresto untuk menikmati brunch, maka kami diberi aneka menu spesial. Kami disambut oleh team Abraresto yaitu Ali dan Sam Levick, manager restaurant Kinara.

Menu Kinara terdiri dari aneka hidangan dengan citarasa tradisional India, dan bahan lokal yang diadaptasi tanpa melupakan unsur keaslian rasa. 

Untuk beberapa bahan masakan, Kinara tak mau mengambil resiko dan mendatangkannya langsung. Seperti saffron -terbuat dari bunga saffron-, yang harganya cukup tinggi (Rp 900.000 per kilogram) tak dapat digantikan dengan bahan lain. 

Hidangan yang disajikan antara lain adalah samosa dengan chutney, paneer dengan roti,  kebab juga ayam tandoori. Tak lupa
disajikan papadam (sejenis kerupuk) dengan tiga macam saus pelengkap. Ada yang isinya peach atau mangga (warna kuning), bahan dasar mint (warna hijau), dan satu lagi yang berwarna merah, sepertinya cukup pedas karena terbuat dari red pepper.


Minuman yang tersedia ada beberapa jenis. Ada orange juice, jus sirsak dan es teh manis.  
Untuk nasi, tersedia  Biryani kashmiri dan lemon rice. Selain itu ada Nan -sejenis roti India-

Saya juga berkesempatan melihat langsung dan masuk ke dapur Kinara bersama chef Mughal. Sang chef memperagakan cara membuat Nan yang dipanggang di dalam tandoor atau clay pot ukuran raksasa. Temperatur tinggi membuat ruang membuat Nan ini sangat panas. Dengan terampil, Chel Mughal memipihkan adonan, menambahkan sejumput biji wijen dan menempelkannya ke dinding tempayan. Hmm...  don't try this at home!

Usai acara, kami pun berfoto bersama. Pengalaman menikmati hidangan India unik bersama Abraresto ini juga dapat dilihat di website Abraresto.com

Tidak ada komentar

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)