MENGENAL 'YAY' AND 'NAY' SAAT MEWARNAI DENGAN CAT AIR


Look at that!

What a big differences between the painting!


Mungkin ada yang sepertiku, rajin mengamati lukisan orang, gambar orang, baik dalam dan luar negeri. 

Sejujurnya yaa... para ilustrator luar negeri itu jauh lebih prepare untuk hasil karya mereka. Mereka juga membuat website, agar karya mereka lebih mendunia dan keamanannya bisa terjamin, karena terindeks google. Mereka rajin post di pinterest juga, agar orang lain liat, ini tuh trademark si A atau si B. 

Bandingkan dengan para ilustrator anak bangsa... *sigh! Para ilustrator Indonesia itu rada-rada pemalu dengan karyanya, jarang kan, ada  yang posting konstan karya mereka di web or pinterest? Paling-paling di instagram. 

Siapa? Aku?

Ya.. kebetulan aja karena aku blogger kan? Jadi mau ngga mau, aku agak narsisan gitu, secara blogger WAJIB narsis. 

Kembali lagi ke curcol, para ilustrator Indonesia itu karya-karyanya luar biasa loh... sumpah! Mereka kadang mengadaptasi budaya lokal yang alhamdulillah bejibun bentuk ragamnya. Semoga ke depannya para ilustrator dan painter akan lebih going global yak, amiiin... *mendoakan diri sendiri juga sih sebenernya, tapi diaminkan semua yang baca hue hue hue...*


Udah ya, curcolnya. 
Mari bahas tentang media yang aku cintai ini.. watercolor dan acrylic.

Media cat air itu kalau kata seniman-seniman di luar sana adalah media yang agak sulit digunakan namun menakjubkan. 

Menggunakan cat air atau cat akrilik, membuat hasil gambar menakjubkan, karena bisa di-blending (diaduk dan tercipta warna-warna baru atau shadowing) 

Bisa baca tulisan lain di sini..
 *buka aja semua, yak, aku lupa tentang cara mewarnai dengan teknik blending yang mana hahahahah atau search di bawah kata MENGGAMBAR itu*

Teknik blending dan shadowing pada cat air itu membuat sebuah gambar terlihat lembut dan natural. 

Bandingkan dengan jika melukis menggunakan cat minyak (atau cat akrilik) yang terkesan tegas. Layaknya melukis dengan media-media lain, melukis dengan cat air juga ada teknik-tekniknya sendiri, seperti dry brush, wet on wet, bleed, salt, dsb. 

Tips! 
Pada cat air, saat membuat gradasi warna ataupun menumpuk warna tidak seperti pada media lain seperti crayon atau pensil warna. Kalau pada crayon atau pensil warna kita cenderung mulai dari warna gelap ke terang, namun pada cat air justru sebaliknya. Mulai dari warna terang lalu gelap.

Apa aja sih, Neng, yang kudu disiapin sebelumnya?

1. Kertas 
Untuk media cat air, biasanya digunakan kertas khusus yang bisa kita gunakan untuk melukis dengan cat air, namanya watercolor paper

Typical Watercolor paper adalah tidak mengandung asam (acid free), memiliki ketebalan berkisar antara 190 gsm hingga 638 gsm. Jika diraba, terasa bertekstur, tidak licin dan mengilat. Agak kusam.

Watercolor paper juga terdiri dari beberapa jenis diantaranya, hot press, cold press, dan raw. 

YAY!
  • Hot press memiliki permukaan halus dan harganya cenderung lebih mahal. 
  • Cold press permukaannya agak bertekstur dan harganya lebih murah ketimbang hot press. 
NAY!
Sedangkan kertas raw permukaannya paling kasar dan harganya juga paling murah. Seniman-seniman amatir di luar sana biasanya cenderung menggunakan kertas cold press karena harganya lebih terjangkau. 

Saranku, gunakan kertas Canson Mix Media yang harganya terjangkau. Oke?




2. Cat Air 






Cat air yang biasa aku gunakan itu ada beberapa macam. Dan emang sengaja aja sih, beli beberapa merek. Biar bisa tahu karakternya. 


Di atas gambar dari berbagai sumber yaa..

Yang bentuk padat (watercolor cake) aku biasa menggunakan
  • giotto
  • simballion
Untuk yang bentuk pasta di tube, aku biasa menggunakan merek Titi karena murah meriah, atau merek Sakura.

Untuk yang cair dan terlihat keren karena ada di botol kaca, ada merek Titi dan merek Pentel. Yaaa.. bagusan mana ya, sama aja sih, masing-masing ada kekurangan dan kelebihannya.




Yang Pentel warnanya sedikit lebih gelap.

Cat air juga terbagi jadi student grade dan artist gradeCat air artist grade memiliki harga yang lebih mahal ketimbang student grade dan pastinya kualitasnya juga lebih bagus. Cat air juga punya beberapa bentuk, seperti padat, cair dan pasta.

Cat air student grade hasil akhirnya kasar, warnanya kusam. Cat air student grade contoh merknya adalah Maries, Pentel, Reeves, Sakura koi, Van gogh, dsb. 


Cat air artist grade hasilnya halus, warna cemerlang, mendekati warna di tube dan tidak kusam. 
Untuk cat air artist grade contoh merknya adalah Ecoline, Holbein, ShinHan, Kuretake, dsb. 

Saya sendiri belum pernah coba cat air artist grade karena kantong langsung menjerit liat harganya haha. 

NAY!
Jangan melukis dengan cat air student grade tanpa diblend dengan warna putih atau krem (untuk hasil light) dan coklat atau coklat tua dan hitam (untuk hasil darker seperti shadowing)

YAY!
Gunakan air seperlunya, dan selalu gunakan kertas orat oret sebelum diguratkan ke kertas. Selalu sedia kertas penyerap atau tissue tebal. Menjaga pada saat salah atau ketumpahan air.



Ngga Punya Kuas? Situ mau jadi Affandi apaaa?
Ini tuh alat paling penting!

Kuas yang bagus mempengaruhi pergerakan goresan cat air kita di atas lembaran-lembaran kertas. 





Kuas ada yang terbuat dari bulu sintetik dan ada juga yang terbuat dari bulu alami. Harganya juga bervariasi tergantung material dan ukurannya.

Harga kuas bervariasi banget. Ada yang dari IDR 5K (Lyra Giotto) hingga yang muahaaaal kayak Derwent dan di atasnya.. kuas ini konon dipake Pangeran Charles,  jadi kalo kantong ngga sekuat si pangeran yaa.. beli yang so so aja juga bagus kok. Tergantung jam terbang melukis juga pan, ujung-ujungnya!


YAY!
Saranku, beli kuas yang harganya lebih mahal karena sangat beda hasilnya, ngga letoy, bulunya nggak gampang rontok dan megar. 


Ingat, kuas tidak boleh direndam dalam air terlalu lama, yaa.. cukup ujungnya dimasukkan ke air, digoyang lalu dilap ke tissue yang tersedia.

NAY!
Beli kuas murah, merendam kuas di air, lalu menekan kuat-kuat ujung kuas.



tips! 
buat membedakan kuas yang baik dan tidak, setelah dicelup ke dalam air berkali-kali kuas yang bagus bentuknya akan solid dan tidak mengembang. 

Udah yaaa segitu aja dulu .. hahahaha *anaknya mudah lelah..







7 komentar

  1. Waaaah...ini bahan dasar untuk hasil maksimal, ya. Kudu pinter2 milih bahan kalau gituu, biar hasilnya lebih greeeng. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa... Untuk ada harga ada rupa itu emang bener

      Hapus
  2. saya baru tahu, ternyata ada banyak jenis cat air. Pas belajar seni rupa waktu SMP cuma dikenalin cat air yang pasta (itu juga belinya di kopsis sekolah), medianya juga cuma buku gambar biasa hihi...

    BalasHapus
  3. Kualitas kuas juga sangat menentukan hasil ya, Mbak, di samping skill tentunya.

    BalasHapus
  4. Kak, kalau watercolor yang cake, kk lebih sering menggunakan giotto atau simballion ? Favorit nya antara yg dua itu apa kak?

    BalasHapus
  5. Kasih rekomendasi dong kak, cat air yang murah yang masuk kantong pelajar dan enggak ngapur gitu. Aku pake Giotto yang gede sekalian ngapur dong hiks, pengen beli yang lain tapi takut salah lagi.tolong yak kak hehe

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)