CARA MILENIAL HADAPI TANTANGAN KEUANGAN? DENGAN CERMATI, TENTU SAJA!


Wew, judulnya menakutkan, ya..


No, no. Saya juga awam kok tentang masalah ekonomi. Ekonomi yang saya tahu di kehidupan sehari-hari masih standar. 

Misalnya, abisin sisa uang belanja bulanan -yang entah kenapa jarang terjadi-dengan cara bagaimana. Nonton XXI sambil ngopi cantik seharian apa cukup shopping di Tang City. Atau kalo ludes sebelum bulan berakhir -dimana ini terjadi di hampir 90 persen kehidupan saya-, saya kudu ngapain nih? 

Cari job tambahan dari medsos, tentu saja!

Eh, sst .. apa kebalik ya, job utama dari medsos dan job tambahannya ya orderan yang dari medsos itu. 

Yah apapun itu, pokoknya, saat ini, selain utak atik medsos wajib (FB - instagram - twitter) saya juga lagi rajin nonton podcast. Well, sebenernya yang sering saya dengar sih hanya podcast-nya Raditya Dika , LOL - nah, saya kok jadi terinspirasi ya bikin tulisan ini. 

Seiring waktu, memang trend berubah. Coba bayangin, sekarang, satu-satunya moment kita dengerin radio itu hanya saat di mobil. Entah mobil pribadi, atau sedang dalam taxi online, right?  Ya ngga usah ditanya, apakah saya nonton TV lagi atau tidak. Jawabannya bisa ditebak, nonton TV bukan karena ngikutin berita atau cari hiburan, karena saya update berita dari twitter dan YouTube. 

Hiburan? Iflix - netflix - Hooq, named it!

Dan untuk saya yang visual, nonton YouTube dan nonton podcast selain cari hiburan, tentu saja jadi salah satu sumber inspirasi plus ilmu. Walau bukan termasuk dalam generasi milenial, kayaknya ini udah umum deh, dilakukan oleh semua kalangan. 

Anyway,  di salah satu podcastnya, Raditya Dika kolaborasi dengan Rachel Vennya. Menarik, karena Rachel Vennya memang terkenal sebagai salah satu selebgram yang juga sukses sebagai pebisnis muda. 


Rachel Vennya - brilio.net
Rachel ini sejak namanya mulai bersinar, saya sering perhatiin. "Apa sih, yang dia lakukan? Kenapa sampe dia bisa sesukses itu?"   Ternyata, emang bener cin, sukses itu tidak terjadi dalam sehari kayak Aladin. Rachel Vennya berjuang sejak SD dengan jualan macam-macam, sampe saking kreatifnya, dia berjualan aneka Kitkat dari Jepang itu. 

Buat kita yang awam, istilah target market dan market research itu cuman sebatas hapalan saat terpaksa ngerjain soal di sekolah atau kuliah, ya gak, hayooo ngaku, wahai kamu para anak teknik sepertiku!

Tapi kalau dengan terjun jump to the fire kayak Rachel, nikmatnya dapat uang tambahan itu loh... yang akhirnya membuka mata, bahwa kedua istilah itu emang perlu diketahui!

Lantas... apa hubungannya dengan milenial?


Hell, yeah.
Seperti saya bilang di atas, karena semua berubah, begitu juga konsep bekerja yang dialami oleh para pegawai generasi Z. Dengan konsep kerja jaman sekarang yang tak lagi sama dengan jaman dulu. Kerja tak lagi identik dengan aturan yang mengekang, ruang kantor bersekat dan segala hal yang kaku.



Walau konsep semacam ini dianggap generasi sebelumnya seperti main-main saja, tapi ternyata itu berhasil diterapkan. Dengan dunia dalam genggaman sebuah gadget, saat ini penghasilan kaum Z ini bisa melebihi pegawai negeri di departemen pemerintah!

Too bad, medsos lyfe membuat euphoria gaji pertama pun terus berlanjut hingga melupakan fokus keuangan untuk kebutuhan masa depan.
Walau saat ini dampaknya belum terlihat nyata, tapi cepat atau lambat beban finansial tersebut pasti akan terasa. Hidup kan ga hanya hari ini, ada fase lain yang nantinya harus dihadapi, seperti menikah dan punya anak. Bila kondisi finansial masih ‘pincang’, tentu akan sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Ilmu Pengelolaan Uang Sejak Dini

Pernah kan, dengar di sebuah sekolah dasar, ada penyelenggaraan bazar yang semua dilakukan oleh murid-muridnya tersebut?  Mulai dari perencanaan mau bikin usaha apa, sampai dengan penjualan, hingga mengelola hasil penjualan tersebut. 


All of these baby boomer yang jika terbiasa mengorganisasi inilah kelak menuai kesuksesan, karena mereka mengerti konsep ekonomi, lebih dari sekedar pelajaran ekonomi atau akuntansi biasa.

Telat?

Ngga juga, karena dengan lajunya arus informasi, ternyata ada sebuah start up yang bergerak di  bidang teknologi keuanganPerusahaan ini didirikan oleh para ahli teknologi veteran yang sudah berpengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi global terkemuka seperti Google, LinkedIn, Microsoft dan Oracle. Namanya Cermati.




Yes, dengan pengalaman total lebih dari 16 tahun dalam membangun perangkat lunak dan website yang sudah digunakan oleh lebih dari ratusan juta pengguna di seluruh dunia, Cermati.com menyediakan berbagai macam informasi untuk membantu masyarakat Indonesia menemukan produk keuangan terbaik. 

Cermati juga menyediakan akses data ke ribuan produk keuangan secara gratis untuk memudahkan masyarakat Indonesia membuat keputusan finansial yang cermat.


Misi Cermati adalah membantu masyarakat Indonesia memahami produk-produk finansial yang tersedia bagi mereka. Sebab, informasi produk finansial sangat sulit ditemukan dan sulit dimengerti. 
Kedua, membantu masyarakat Indonesia mendapatkan produk finansial yang ideal, caranya dengan mencermati semua layanan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan.

Bisakah generasi milenial Indonesia cermat berfinansial? 


Jawabannya, bisa.
Milenial atau generasi Z memang mudah tergoda dengan gaya hidup yang cukup menguras kantong. Alasannya jelas. Kalo di Youtube atau instagram beredar "tokoh panutan" nongkrong di cafe tertentu, atau beli jaket AHA misalnya. Tak lama, mereka akan sukarela merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa segera menyamai si tokoh. 

Kalo dulu tujuannya hanya agar diterima oleh pergaulan, sekarang nambah satu: agar bisa mejeng di sosmed. Sekilas terlihat just  jajan cantik, tapi... kalo ditotal, pengeluaran ini justru sangat besar, lho.

Yuk, yuk.. kali aja ada pilihan di Cermati, kita bisa jajan hemat!
Tapi pertama, coba daftar dulu di akun Cermati.




Nah, menyiasati nongkrong cantik atau nobar ini, bisa pilih beberapa bank yang selain menyediakan fasilitas menabung tapi juga sekaligus memberikan reward tertentu. 

Misal dengan membuka tabungan di Bank A, ada reward sesuai poin. Kalau mencapai nominal tertentu, bisa dapat Buy 1 Get 1 Ticket. Kan lumayan, bayar tiket nonton 1 untuk 2 orang misalnya.

Selain itu, dengan menabung, milenial bisa melihat anggaran belanjanya. Misal sebulan hanya kita anggarkan 1 juta untuk keperluan jajan. Kan terlihat di m-banking bahwa uang tabungan sudah berkurang sekian. 

Nah, milenials jadi sayang kan, membuang-buang uang ga jelas? Dan jadi terbiasa hemat. Hemat itu pangkal kaya, loh... dan kalau tabungannya udah banyak, Bank kadang memberi reward lebih berupa poin yang bisa ditukar dengan traveling atau gadget! Ih, seru!

Milenial tuh suka tempat kost yang cozy dan mahal?
Tentu saja. Dengan alasan efisiensi dan kenyamanan, milenial akhirnya memilih untuk tinggal sendiri di sekitar area kantor. Ya iyalah, masak rela ke kantor PP menghabiskan waktu 4 hingga 6 jam!


Nah, mengeluarkan lebih dari 30 persen pendapatan untuk menyewa tempat tinggal adalah suatu kesalahan yang seharusnya bisa dihindari. Kalau memang kebutuhan ini tak bisa dipangkas, maka cari pos pengeluaran lain yang kiranya bisa dihilangkan.

Sudah mulai settle di tempat kerjaan? Beli hunian apartemen kayaknya bisa dicermati. Karena biasanya harga cicilan juga menghabiskan sekitar 30 persen dari gaji,  kan?  Bedanya, kalo cicilan itu milik sendiri. Kalo nyewa ya .. selamanya milik orang lain. 

Cermati memberikan beberapa pilihan untuk kredit pemilikan rumah tinggal. Kita tinggal menyesuaikan dengan kemampuan. 




Paradise is calling your name...


Based on survei, tujuh dari sepuluh generasi milenial menganggap bahwa liburan bisa menstimulus ide-ide segar. Rata-rata anggaran liburan mereka berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 10 juta. Destinasinya beragam, bisa dalam ataupun luar negeri.


Work hard, travel harder 
“Travel is never a matter of money but of courage” – Paulo Coelho 
Tidak ada yang salah dengan kebiasaan traveling. Tapi perlu lebih perhitungan dalam mengatur anggarannya. Terutama dari segi transportasi dan akomodasi. 

Dengan Cermati, kita bisa memilih alternatif tersebut agar bisa jalan-jalan tanpa ‘merusak’ anggaran. Pilihan kartu kredit yang khusus mensupport jalan-jalan milenial ini misalnya menawarkan kemudahan sebagai berikut;

- Ada poin atau cashback untuk setiap transaksi mata uang asing senilai tertentu
- Mileage Redemption atau ditukar menjadi mileage maskapai penerbangan dan ditukarkan dengan tiket pesawat
- Travel Accident Insurance yaitu perlindungan kecelakaan perjalanan gratis dengan S dan K tertentu
Travel Inconvenience Insurance yaitu perlindungan gratis untuk ketidaknyamanan perjalanan (misal akibat keterlambatan pesawat berupa penggantian biaya akomodasi hingga Rp. 5 Juta dan kehilangan bagasi hingga Rp. 20 Juta)

PS. Incovenience insurance ini gak berlaku untuk kehilangan nomor telpon cowo bule ganteng kayak Chris Hemsworth di dekat penginapan kemaren yaaa...

- Purchase Protection Insurance:
Biasanya kalau ke luar negeri, harus punya perlindungan gratis untuk kehilangan atau kerusakan barang. Takutnya kan ya, namanya koper suka pindah sana sini, ya amit amit sih..

Overseas Medical Treatment:
Ini biaya rumah sakit di luar negeri, mana tau pada saat melakukan perjalanan diare kebanyakan makan yoghurt susu keledai.




Cermati memberikan beberapa pilihan pada KK yang mendukung perjalanan. Kita tinggal mengamati kelebihan support KK-nya tentu saja. 

"Udah, bayarnya gampang.."
Di semua tempat, kayaknya udah mulai memberlakukan hal ini deh. Contoh, di sekolah anak-anakku. Itu ya, mulai dari panci, daster batik, gadget, sendal krok krok, taperwer, jam tangan, sampe emas semua bisa dicicil!


Hidup dengan mudah juga identik dengan generasi milenial. 
Iphone terbaru, Oppo terbaru, kamera mirrorless, asa jadi wajib punya! Belom lagi sekarang kan jamannya pake sepatu sneakers ala Balenciaga itu. Kata siapa itu lebih murah dari pantofel? Harga Nike hyperadapt 1,0 itu 29 juta loh!


Kalo ini Adidas Yeezy Boost 750 - Glow in the dark
Ini cuman 15 jutaan, tapi KW nya ada di OL shop sekitar 2 jutaan

See? 
Biar harga selangit, asal bisa tampil beda juga bakalan dijabanin. Ya tapi gapapa juga sih, kalau uangnya ada kan ....boleh! Caranya gimana kak? 

Nabung. 

What? Nabung?




Eits tenang, pilihan tabungan yang sekarang tu bedaaaa... banget dengan tabungan jaman old. Tabungan jaman sekarang bisa kita gunakan untuk kartu debet. Masih bisa dapat cashback kalo debet,  juga beragam keuntungan bisa didapatkan. 

Coba lihat, di Cermati ada fitur tabungan yang beragam jenisnya.

Wataaw! Bang bing bung, yok, kita ke bank...

Milenial gak tau arti penting asuransi?

Ini sih setuju. 


Saya aja yang bukan milenial harus mem-brainwash otak saya bahwa asuransi itu perlu. Saran penting, milenial HARUS MULAI PUNYA ASURANSI. Kenapa?

Karena berasa, pas udah mulai berkeluarga, tidak memiliki asuransi itu menyedihkan. Apalagi jika ada yang sakit atau sakit kronis. Minimal usia 25 tahun harus sudah mulai membayar premi, mumpung sehat dan baru bekerja. Karena 10 tahun waktu pembayaran itu tidak terasa sama sekali!

*Pssst... ini curhat ya, Neng? 


Cermati memiliki fitur beberapa asuransi. Mulai dari asuransi jiwa, kesehatan, BPJS hingga asuransi kendaraan. 



Apa Bisa Memiliki Investasi dengan Asuransi?

Sudah hampir 2 dekade ini, asuransi menawarkan juga sistem investasi lewat asuransi (unit link).

Sebagai bagian dari asuransi, unit link sering disebut sebagai asuransi dengan dua kantong. Maksudnya adalah kantong untuk proteksi dan kantung investasi. Jadi, nantinya uang premi yang dibayarkan sebagian digunakan untuk membayar proteksi, kemudian sebagian lagi ditempatkan pada reksa dana dalam bentuk unit link.
Banyak instrumen investasi yang digunakan untuk mendukungnya, seperti saham, obligasi, campuran dan pasar uang. Karena itu, produk unit link ini dianggap menarik karena menawarkan imbal hasil yang jauh diatas tabungan atau deposito.

Sebagai marketplace produk keuangan terlengkap di Indonesia, Cermati memberikan informasi serta perbandingan produk unit link ini secara lengkap. Cermati juga bermitra dengan banyak perusahaan asuransi ternama. Prosesnya cepat, mudah dan aman dalam pengajuan unit link. 







Banyak kan, 
fitur keren dari Cermati? Aku udah siap loh, merencanakan keuangan dengan cermat pake Cermati

Kalau kalian ingin merdeka secara finansial,  gunakan fitur-fitur keren dari
Cermati.

Caranya mudah. 

Download aplikasi Cermati atau kalau mau ngintip dulu, 
kunjungi saja website resmi Cermati.com sekarang juga, untuk langsung merasakan layanan terbaiknya. 
Daku ingetin loh, biar .."kecil bahagia, muda kaya raya, tua sejahtera"

Kalo "mati masuk sorga" ga berani jamin soale. *uhuk. Dah gitu aja. Donlot gih, buruan!


Tulisan ini diikutsertakan dalam "Cerita Merdeka Finansialku Bersama Cermati"

26 komentar

  1. Bener banget nih ya Mbak untuk mengatasi keuangan ini memang harus belajar dari awal

    BalasHapus
  2. Wah sekarang sudah ada aplikasinya nih ya Mbak, jadi makin memudahkan nih Mbak

    BalasHapus
  3. Memang sekarang zamannya serba mudah nih ya Mbak, nggak perlu ribet gitu

    BalasHapus
  4. Sekarang,. makin banyak cara buat menabung tapi semakin banyak tantangan pula yang dihadapi karena bsia borong belanja online. Hehhee. Sepakat banget untuk gunakan dana secara bijak

    BalasHapus
  5. Anakku juga sekarang jualan online, lumayan deh keuntungannya bisa nambah2 uang jajan. Cuma terkadang suka boros, jadi uang masuk eh keluar lagi. Betul bangeeet, milenial harus mulai belajar mengelola keuangan secara cermat, ya.

    BalasHapus
  6. Generasi milenial ini memang menarik. Di satu sisi, ada kekhawatiran kalau generasi ini konsumtif. Apalagi mereka terbiasa dengan yang serba instan. Tetapi, di sisi lain, ada beberapa dari mereka yang sejak muda sudah sukses berbisnis. Salut dengan mereka yang sudah mampu mengelola keuangan sejak muda

    BalasHapus
  7. Jaman milenial gini jadi lebih mudah ya mengambil keputusan finansial yang tepat

    BalasHapus
  8. Ih, mbaaaa ini kok bener kabeeeehh
    Namanya millenials tuh konon gampil dapat duit tapi yhaaa gampil juga ngabisinnya :D
    Jadi emang kudu bijak dan thanks GOD ada CERMATI yg ngebantu kita semua utk kelola keuangan yak
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  9. Tantangan terbesar bagi milenial yah perihal pengolahan keuangan, di era yg serba modern dn praktis ini, kt cenderung konsumtif dn gk mw berpikir kreatif, suka deh jka ada program dr Cermati yg memperhatikan permasalahan milenial

    BalasHapus
  10. Wih komplit banget ya fiturnya, jadi pengen coba juga nih aplikasinya.

    BalasHapus
  11. Sepatunya boleh juga tuh mak yang 29 juta, gimana rasanya ya begitu dipakai di kaki? Hahahahha. Kaum millenials harus banget sih belajar lebih bijak dalam mengelola keuangan. Kalo masih bingung tinggal cuss ke cermati.com sajaaa.

    BalasHapus
  12. Setuju banget kakak idolaque... milenial harus cermat ya merencanakan masa depan. Jangan traveling terus, tapi juga harus cermas nabung dan ikut asuransi untuk proteksi finansial

    BalasHapus
  13. Itu meja kerjanya enak banget sih mbak... Jadi ini tuh Cermati bisa membuat plan dan mengatur keuangan kita gitu ya mbak? Wah lumayan juga sih nih bisa jadi referensi juga.

    BalasHapus
  14. Saya sejak kecil sudah terbiasa bekerja dan mendapatkan uang cuma bagian paling parah soal mengaturnya padahal sekolah jurusan akuntasi pun gak menjamin. sekarang mah banyak aplikasi maupun website yang mengulas mengenai keuangan ya jadi bisa belajar dari sana juga.

    BalasHapus
  15. Melatih anak muda setelah generasi milenial yakni generasi Z menjadi pemain di industri kreatif sepertinya memang sudah dimulai. Milenial sebentar lagi tergantikan oleh generasi ini. Tinggal cermat-cermat para orang tua mengarahkan mereka.

    BalasHapus
  16. Bener juga ya, anak milenial itu serba dimudahkan oleh teknologi. Mereka jadi konsumtif karena serba praktis dengan media online.
    Semoga semakin banyak generasi milenial yang memanfaatkan aplikasi Cermati ya...supaya mereka bijak mengelola keuangan.

    BalasHapus
  17. Anak-anak jaman sekarang memang sepertinya mudah banget mendapatkan pendapatan selangit ya, apalagi segala kemudahan teknologi memungkinkan hal tersebut. Makanya, pengetahuan tentang finansial gini juga penting, agar nggak cuma dapet duit terus habis dibelanjain begitu aja.

    BalasHapus
  18. Itu mejamu mba? Rapiii bangettt sumpah. Iya, aku pernah nyobain cermati. Kadi dia ngebaca gitu kebutuhan finansial yang kita butuhkan mau kek mana. Cuma nyoba sih belum isi data transaksi. Cuma ya lumayan membantu, secara keluar pilihane akeh

    BalasHapus
  19. Aku kmrin dah buka2 mba lengkap ya aplikasinya dan tertarik sama fitur Cermati memberikan beberapa pilihan untuk kredit pemilikan rumah tinggal

    BalasHapus
  20. Aku Donk sudah downloads aplikasi cermati ini sangat mudah untuk semua transaksi perbankan loj

    BalasHapus
  21. Aku mau juga muda kaya raya, tua sejahtera..
    Ternyata Cermati com selengkap ini fitur keuangannya ya. Mau juga download ah karena pasti banyak manfaatnya

    BalasHapus
  22. Cermati ini praktis ya.. segala informasi tentang produk finansial bisa kita dapatkan dengan mudah..

    BalasHapus
  23. Cermati, salah satu website yang sering aku buka. Aku suka dengan artikel-artikel finansialnya. Nerapin sedikit demi sedikit apa yg ditulis, semoga bisa

    BalasHapus
  24. Aku suka baca artikel keuangan di cermati. Artikelnya bermanfaat dann up-to-date dan bahasanya mudah dicerna

    BalasHapus
  25. Lengkap banget fiturnya, fix aku harus download agar supaya keuanganku lebih teratur, aman sentosa, dan segera bisa membeli apartment hahaha

    BalasHapus
  26. Waah baca tulisan Neng tanti jadi melek keuangan Saya. Apalagi Untuk asuransi Dan investasi unit link tadi.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)