BINCANG BERSAMA HOPS ID; CARA MEMINIMALISIR VIRUS CORONA

Rumah sakit darurat di Camp Funston, Kansas, 1918
Source : Wikipedia/National Museum of Health and Medicine/Spanish Flu
Sekitar satu abad silam, pada Juni 1918,
seorang penyair asal Inggris, Wilfred Edward Salter Owen menulis surat ke Ibunya. Ia mengawali surat dengan laporan bahwa para tentara yang ikut Perang Dunia I - tumbang karena terserang influenza. 

Tragis, 
karena isi surat Owen bukannya mendapat balasan empati, malah menjadi bahan olok-olok. Buat  mereka saat itu, influenza adalah hanya sebuah penyakit biasa. Ancaman nyata saat itu adalah perang, bukan flu!

Namun, pada saat Owen dan teman-temannya meninggal satu persatu saat menyeberangi jembatan Di Sambre-Oise dataran Perancis, 4 November 1918, semua menjadi nyata.

Wabah influenza yang diceritakan Owen, ternyata adalah awal dari kisah pandemi mengerikan, yang dikenal dengan nama Flu Spanyol. Dan, Flu Spanyol ini mengguncang dunia. Tidak ada negara yang luput dari serangannya. 

Pandemi influenza itu membunuh jutaan orang. Flu Spanyol membunuh sekitar dua sampai 20 persen penderita yang terinfeksi. Persentase tersebut jauh lebih besar dibandingkan influenza biasa yang hanya mampu membunuh 0,1 persen dari total penderita. 

Dahsyatnya serangan wabah ini membuat virologis Amerika Serikat Jeffery Taubenberger menyebut Flu Spanyol sebagai "The Mother of All Pandemics."


Pandemi, terutama berasal dari virus influenza, tak sekali ini saja terjadi. Sebelum ada Corona, sejarah mencatat wabah mengerikan yang pernah ada.

Khusus untuk influenza adalah The Black Death, flu burung (H5N1), flu babi (A H1N1), flu Hongkong (H3N2), flu Asia (H2N2), SARS atau severe acute respiratory syndrome yang merupakan sindrom pernapasan akut parah.

Salah satu teori yang mengemuka adalah 'dosa antigen mula-mula'. Teori ini berpendapat bahwa sistem kekebalan tubuh seseorang paling efektif melancarkan respons terhadap jenis flu pertama yang dihadapinya.

Flu adalah virus yang labil. Artinya, strukturnya senantiasa berubah—termasuk dua antigennya yaitu H dan N yang berinteraksi dengan kekebalan tubuh seseorang.

Ada beberapa bukti yang mengindikasikan bahwa subtipe flu pertama yang dihadapi kaum muda pada 1918 adalah H3N8. Hanya dalam waktu singkat, kekebalan tubuh mereka harus melawan jenis virus berbeda yang menyebabkan wabah pada 1918, yaitu jenis H1N1. Itu yang membuat mereka rentan terpapar dan kemudian bertumbangan.


BLOGGER GATHERING BERSAMA HOPS.ID; MEMBAHAS MASALAH VIRAL, VIRUS CORONA!


Picture courtesy Ini Nisa

Bertempat di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, 
tanggal 29 Februari 2020, HOPS Indonesia yang dikenal dengan website dan akun Hops.id, berupaya mengundang blogger untuk hadir. 

Bincang-bincang ini, sekaligus menjadi soft launching Hops.id sebuah media multi platform yang bergerak di bawah naungan Hops Media Group. Sebagai nara sumber, hadir DR Moh. Adib Khumaidi, SpOT yang adalah dokter spesialis ortopedi dan traumatologi. Saat ini, Dr Adib juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) selain bertugas di RS Sari Asih,  Karawaci Tangerang. 

Narasumber lainnya adalah DR. Mahesa Paranadipa, MH - Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia. Dr. Mahesa akan membahas tentang betapa intensnya kecenderungan masyarakat Indonesia menanggapi kasus-kasus viral.

Juga hadir seorang musisi muda beraliran pop jazz Indonesia - yang telah dilatih khusus oleh produser musik kenamaan David Foster, Antonius Aninditya Abirama Anggoro (4A) yang akrab disapa Abirama.

Acara dibuka dengan pembacaan doa dan pemotongan tumpeng, oleh mas Hadi Suprapto, Chief of Content Hops.id.


Picture courtesy twitter Hops.id

Corona, penyebaran saat ini dan cara meminimalisir pandemi

"Jadi, seperti yang disampaikan oleh WHO, tidak ada negara yang bisa menjamin bahwa negaranya bebas dari virus Corona. Jadi, saya bisa katakan, bahwa Indonesia juga tidak bisa menyatakan seperti itu. Namun, dari pemeriksaan kesehatan Balitbang Kemenkes, 116 suspect yang dirawat di RS di Indonesia, itu dinyatakan negatif terhadap Covid19," 
~Dr. Adib Khumaidi, SpOT~ 

Di tengah kesimpang-siuran pendapat, 
penyebab munculnya virus Corona masih menjadi perbincangan. Beberapa sumber menyebut bahwa virus corona berasal dari hewan, dan ada pula yang menyebut virus corona merupakan virus buatan yang sengaja dibuat di laboratorium di Wuhan. Virus ini memang pertama kali muncul di Wuhan, China.

Hingga saat ini, sudah 2.120 korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia. Korban meninggal terbanyak berada di China, yakni 2.112 jiwa. Kemudian sebanyak 76.262 orang terinfeksi corona di sejumlah negara, untuk korban terinfeksi corona di China sebanyak 74.500 orang.


Dr. Adib mengingatkan, peluang virus Corona masuk ke Indonesia sangat besar. Beliau menyatakan, pemerintah perlu memperketat pemeriksaan di setiap jalur masuk.
"Kita harus mengadakan screening khusus. Jalur masuk Indonesia banyak, ada bandara, jalur laut, jalur darat. Sehingga harusnya ada thermal scan dan ada pelatihan tenaga kesehatan. Selain itu, track record keluar masuk negara dari daerah endemik diinfokan,"
Dr. Adib juga memberikan beberapa tips khusus guna meminimalisir penyebaran virus Corona.



Untuk menghindari virus Corona, Adib menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan. Kewaspadaan, menurut Adib, perlu ditingkatkan.

"Waspada yang penting jaga kesehatan kebersihan cuci tangan makanan bergizi pakai hand sanitizer termasuk etika batuk," tutup Dr. Adib.


Etika batuk yang dimaksud Dr Adib seperti menutup mulut saat batuk, tidak meludah di sembarang tempat. 

CORONA DAN HOAX

Akhir-akhir ini,
kamu pernah dapat broadcast message tentang menggunakan bawang putih di tangan, rebusan air jahe sereh bawang sebagai obat penangkal virus Corona?


Sama, saya juga dapat!

Bener itu? Ya tentu saja tidak, itu hoax! Hoax sudah masuk ke ranah hukum saat ini. Massa yang panik akibat mendapat berita hoax itu, duh... dampaknyaaa! Perlu ya, cek and ricek ke situs situs anti hoax jika mendapat broadcast. 

Dan saring sebelum di-share, biar kebohongan tersebut tidak meluas. 

Dalam kesempatan ini, Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI), Dr Mahesa Pranadipa, MH, mengatakan sebenarnya ada alasan mengapa masyarakat sangat mudah untuk terpapar hoax atau berita bohong. 

Bahkan telah banyak penelitian  yang membahas terkait hoax yang mudah dipercaya masyarakat.

"Daniel Kahneman bilang, ada sebagian dari otak manusia itu berpikir sangat lambat dan tidak logis, bagian otak ini dapat dimanipulasi," kata Mahesa.


Dr. Mahesa juga mengeluhkan mengenai banyaknya hoaks mengenai kesehatan, terutama sekarang ini, Virus Korona.

Berita terkait virus ini, tak hanya berputar masalah obat obatn herbal penangkal. Didalamnya bahkan menyangkut unsur politik. 

Di beberapa negara yang panik, termasuk Jerman, Singapore telah terjadi borong memborong barang kebutuhan pokok di supermarket.

Panic buying, istilahnya.






Tentu saja,
akibatnya jadi merugikan banyak pihak. Ya yang diborong mah seneng seneng aja, Markonah!

Sebanyak 130 juta atau 49 persen orang Indonesia mengakses media sosial‎ selama lebih dari tiga jam setiap harinya. Hal itu yang dikemukakan oleh riset We Are Social 2018 silam.‎

‎”Hoaks kesehatan dampaknya lebih bahaya dari hoaks-hoaks yang lain, karena bisa membuat orang meninggal dunia,” ujar Mahesa.
Selain faktor kerja otak, Mahesa menyebut mudah tidaknya seseorang percaya pada berita bohong juga bisa dipengaruhi faktor genetik. Untuk bisa terbebas dari hoax, kita perlu melatih diri dengan tidak mudah percaya pada berita yang beredar terlebih bila sumbernya tidak valid.
"Untuk melawan hoax itu harus dilatih dan diedukasi, makanya mengapa orang diajarin untuk mencari sumber yang valid dan banyak membaca literasi," pungkasnya.
Tuh kan, Markonah, dibilangin rajin "membaca cerdas" juga...

Anyway,
hari ini sangat sarat dan padat ilmu, juga ditutup dengan mendapat sajian musik keren dari mas Abirama yang sangat berbeda. Dengan bekal ilmu, memang manusia jadi lebih mudah membentengi diri. Insya Allah.

Terimakasih untuk diskusi padat dan ilmiah, ini Hops.id.
Semoga Hops.id bisa menjadi media yang dapat menyaring berita yang baik dan bermanfaat!

46 komentar

  1. Serem bacanya! Takut sih, cuma sementara ini harus punya hand sanitizer di manapun ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sementara dan bikin sendiri aja gampang kok, kemaren anak anak diajarin caranya di sekolah, ini hasil aku googling

      3 sendok makan gel lidah buaya, bisa beli di toko kecantikan atau apotek
      Minyak esensial, boleh pake minyak esensial apa aja dan takarannya bisa disesuaikan dengan wangi yang diinginkan (biasanya sekitar 8 tetes)
      1 sendok makan isopropyl alkohol (IPA), bisa dibeli di apotek
      Mangkuk atau wadah kaca
      Botol plastik kecil

      Campurkan dan aduk merata semua bahan yang sudah Anda siapkan ke dalam mangkuk kaca. Hindari mangkuk atau wadah plastik saat mengaduk adonan hand sanitizer. Ada risiko minyak esensial murni yang belum benar-benar menyatu dalam adonan akan merusak plastik.

      Setelah semua bahan hand sanitizer tercampur dengan konsistensi yang baik (tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental), pindahkan ke botol plastik kecil.

      Hapus
    2. Iyah saya udah baca referensi ini jg. Gampang ya. Gitu orang2 heboh beli sampai borongnya gak main2. Kita kok jd lebay gini sih ya. Duuuh

      Hapus
  2. Bener, mbak. Hoax itu serem banget. Udah kita panik gara-gara Indonesia ada pasien positif Corona eh malah hoax bertebaran. Jaga imun dan selalu cuci tangan dengan sabun pokoknya setiap habis keluar rumah. Sama kata prof. Nidam di tv tadi banyakin rempah atau empon-empon kaya kunyit, jahe, serai, dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. intinya sih kalau aku - selain berhati hati juga selalu tutup dengan masker kalau keluar rumah - ini sih buat keamanan diri juga yaaa

      lalu minum vitamin terus, dan istirahat serta BERDOA!

      Hapus

  3. Flu adalah virus yang labil. Artinya, strukturnya senantiasa berubah—termasuk dua antigennya yaitu H dan N yang berinteraksi dengan kekebalan tubuh seseorang.


    Labil atau malah cerdas ya Mbak Tanti? Cerdas karena mudahnya memanipulasi sistem imun kita :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah engga sih menurutku dia labil dan galau
      dia sebenernya ga cerdas, menginduk aja yang bikin dia jadi bisa beradaptasi

      Hapus
  4. Semogaaaa ALLAH senantiasa menjaga kita semua ya Maaakk
    Trus bentengi diri dgn doa, dan tentu saja akal sehat :)
    Jangan mau tertipu hoax.
    Pantengi Hops.id aja ya Mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiiin yra

      dih kurang kerjaan mantengin Hops id (dikeplak mas Hadi)

      Hapus
    2. Wakakakaka, Maaak bisaaa aja. :)

      Ini aku suka juga kutipannya--> Jadi, seperti yang disampaikan oleh WHO, tidak ada negara yang bisa menjamin bahwa negaranya bebas dari virus Corona. Jadi, saya bisa katakan, bahwa Indonesia juga tidak bisa menyatakan seperti itu.

      Hapus
  5. Yang terpenting sekarang ini adalah kita selalu menjaga kebersihan diri kita dan keluarga. Waspada itu penting tapi panik jangan, sedih deh kemarin disaat aku sedang butuh masker semua tempat kosong. Sekalinya nyari di online harganya udah gila banget. Lebih sedihnya lagi kemarin lihat di media social banyak sekali orang-orang yang menyerbu supermarket untuk belanja yang diluar kebiasaan mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. akhirnya pake alternatid dong akuuu, pake tisu basah yang diguntingin buat kuping ituuu

      Hapus
  6. Waahhh.. merasahkan banget Babang Corona ini, sebenernya tutup mata dan telinga buat yang hoax2 tapi tetep waspada dengan mencegahnya ya Makneng. SAmpe kemaren2 masker laris manis tuuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini pencegahan utama : JANGAN KELUAR RUMAH KE KERAMAIAN dan sehat minum vitamin

      Hapus
  7. Jaga stamina tubuh itu penting, banyakin minum vitamin dan banyak berdoa semoga semuanya sehat yaaa..Sangat menyesalkan bebebrapa pihak yang memanfaatkan fenomena Corona ini dengan menimbun masker lalu menjual berlipat-lipat harganya, menyebar hoax dan tega dengan sesamanya. Duh, miris banget ya..

    BalasHapus
  8. Jadi memang sudah sering terjadi ya wabah penyakit mematikan begini. Serem bacanya. Semoga kita dan keluarga kita semua sehat selalu, diajuhkan dari marabahaya, Apa pun bentuknya.

    BalasHapus
  9. Serem juga nih ya soal corona. Aku asalnya mau ke Depok nengok adek April besok jd ragu. Tapi ya brusaha tenang sih. Yg penting jaga kesehatan kebersihan dan doa.

    BalasHapus
  10. Masya Allah ya, corona sudah masuk juga ke Indonesia. Semua jadi khawatir. Mudah-mudahan siy bisa segera tertangani dan tidak menyebar kemana-mana.

    BalasHapus
  11. Tragis banget ya kisah Owen dkk meremehkan flu ternyata fatal. Sekarang harus bagus asupan gizi biar tubuh kuat daya tahannya..semoga cepat berlalu aamiin

    BalasHapus
  12. Perlu banget ini kita memiliki pemahaman tentang virus corona ini. Soalnya kan serem banget itu virusnya jadi kita butuh tahu tentang penanganannya dan bagaimana pencegahan virus ini.

    BalasHapus
  13. Di rumahku, cuci tangan bersih pakai sabun dan secara benar tuh wajib, apalagi mereka banyak beraktivitas di luar rumah.
    Sekarang, ada Corona, makin sering cuci tangannya, bisa berkali-kali biar terbebas dari kuman penyakit.
    Semoga Corona segera berlalu ya.

    BalasHapus
  14. Tadi pagi saya belanja bulanan ke salah satu grosiran di malang. Di satu kasir ada antrian troli berisi belanjaan, tapi nggak ada orangnya. Ada kertas diatas belanjaan itu, tertulis alamat jakarta dan surabaya dan juga nama sebuah marketplace.

    Ya ampun, jakarta dan surabaya sampai beli online barang kebutuhan pokok ke Malang?

    BalasHapus
  15. corona oh corona, menjadi happening di tahun 2020. Semoga kita dijauhkan dari virus jahat itu ya

    BalasHapus
  16. Sedih ya kalo penyebaran hoax lebih mengerikan dibanding virusnya sendiri. Kalo aku udah sejak anak-anak kecil membiasakan cuci tangan mau makan, tidur, minum, jadi tinggal diseringkan aja. Dan memang saat ini mending kita perbanyak makan sayur dan buah. Ini kan virus flu, asal tubuh kita kondisinya bagus nggak gampang tertular juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang ya mbak bisa hadir dalam bincang bareng Hops.id tentang virus Corona.
      Setuju juga bahwa untuk mencegah hoax meluas harus dengan cerdas literasi.

      Hapus
  17. duh emang meresahkan banget ya..
    apalagi ditambah dengan penyebaran hoax yang bikin tambah khawatir
    belum lagi harga masker dan hand sanitizer yang tiba-tiba naik berkali lipat

    BalasHapus
  18. Yang paling saya kesalkan dari banyaknya pemberitaan soal Corona ini adalah pengambilan untung sebesar-besarnya yang dilakukan oknum. Sengaja menyimpan masker yang harganya mencapai 40 kali lipat. Belum lagi minusnya empati warganet soal data pribadi dari pasien Corona. Sungguh media pun ikut memberitakan semua hal pribadi sampe detail alamat jelasnya. Kan jadi sebuah momok besar bagi masyarakat.

    BalasHapus
  19. Intinya harus menjaga stamina tubuh ya Mbak. Karena dengan tubuh yang fit, virus susah untuk menjadikan tubuh kita sebagai inangnya

    BalasHapus
  20. Menghadapi virus itu..cukup meningkatkan daya tahan tubuh dan jaga kebersihan. Terbukti dari 90 000 yang tekena.., hanya 3 ribuan yang meninggal...artinya Corona ini bisa disembuhkan...begitu dari info yg saya baca

    BalasHapus
  21. Itulah kita hampir terjajah oleh hoax. Harus pinter milah milih berita dan fokus deh untuk jaga stamina dan selalu menjaga kebersihan diri. Kalau gak perlu banget juga ga ush ke keramaian.

    BalasHapus
  22. Memang kalau sudah begini, semua orang jadi panik yaa, kak Tanti.
    Ibuku gak berhenti tuuh...sharing mpon-mpon yang harus diminum yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita.
    Tapi bingung kalau untuk anak-anak yaa...

    BalasHapus
  23. Saya pikir alat senjata pembunuh masal itu hanya virus (biology) dan kimia (bom atom), tapi ternyata ada satu lagi yaitu hoax
    Lebih nyeremin ya?
    Karena menggerogoti jiwa

    BalasHapus
  24. Terimakasih dari saya untuk reportase acara yang super bermanfaat ini. Saya yang tidak ikutan acara bisa mendapatkan ilmunya juga. Khususnya terkait virus corona yang saat ini sedang merebak. Semoga kita semua bisa menjaga dan menghindari virus itu ya. Amin.

    BalasHapus
  25. menjaga daya tahan tuubuh dan jangan terlalu panic dalam menanggapinya. hidup seperti lery hehe

    BalasHapus
  26. Hoax, lalu panik -_-
    Rebusan jahe kunyit itu hoax juga toh? Aku sih udah hampir setahun ini minum infused water jahe-kunyit-kayumanis-kurma. Selang-seling sih sama infused water lainnya. Nah kemarin mau beli jahe pada habissss. Padahal cuma mau beli 5000 perak doang :D

    BalasHapus
  27. Informasi yg spt ini sgt dibutuhkan mbak..
    Mengingat banyak info hoax ttg corona yg bikin panik masyarakat

    BalasHapus
  28. Sekarang indonesia udah positif ada yg corona, waspada harus tp jangan panik ya. Pertahanan terbaik adalah doa n jaga kekebalan tubuh, dgn makan makanan bergizi

    BalasHapus
  29. Duh, panic buying ini nih yang lebih serem. Bikin panik lebih daripada virus coronanya sendiri. Padahal ya, waspada boleh, tapi parno jangan. Jangan sampai chaos ekonomi yang pada akhirnya membuat kita jatuh. Semoga kita semua bisa sehat selalu. Dan keadaan kembali normal. Semua pasti berlalu. Pihak medis kita juga sudah punya program sendiri terhadap hal ini. Kita sebagai rakyat, yang penting jaga kesehatan.

    BalasHapus
  30. Keren banget. Bagus banget gathering ini. Semoga kiranya kita semua selalu dalam lindungan Allah swt. Selalu sehat2.. Dan semoga wabah ini segera berakhir. Aamiinn..

    BalasHapus
  31. Corona nih memang momok banget buat kita ya, Mba. Yg menyedihkan banyak informasi hoax ttg corona. Perlu banget mengedukasi masyarakat bagaimana virus corona ini menyerang, penangkalnya dan penangannya. Seprti yg dilakuin hops id. Biar jelas semua. Ga kemakan hoax

    BalasHapus
  32. Ternyata wabah virus seperti ini bukan pertama kalinya di dunia. Baru tahu saya. Semoga segera berlalu wabah virus Corona ini :'(

    BalasHapus
  33. Tercerahkan euy.
    Di Medan sedang dilanda ketakutan juga
    Karena banyak info hoax ttg Corona

    BalasHapus
  34. Setelah 29 Februari, memasuki awal Maret, muncullah berita adanya suspect Corona.

    Duh kalau yang namamya borong bahan makanan terutama yang tahan disimpan, sepertinya mulai terasa nih. Ditambah dengan heboh berita di TV soal penimbunan masker.

    Tapi setelah baca tulisan Mba, saya jadi tahu, ternyata Influenza kalau sudah memodifikasi diri ya nggak seremeh yang dibayangkan.

    BalasHapus
  35. Bagian ini nih yang langsung mencuri hati:

    "... jadi, seperti yang disampaikan oleh WHO, tidak ada negara yang bisa menjamin bahwa negaranya bebas dari virus Corona. Jadi, saya bisa katakan, bahwa Indonesia juga tidak bisa menyatakan seperti itu"

    Woi, Markonah, kau dengar itu kan?

    Tak ada bisa yang lolos! Be realistic! But, do not panic!

    Membaca cerdas, is a must!

    BalasHapus
  36. Iya, kita harus waspada tapi gak usah panik juga ya. Yang penting rajin cuci tangan, gak usah salaman sama orang, dan jaga imunitas dengan makanan sehat sih.

    BalasHapus
  37. Memang sih enggak bisa dielakkan masalah Hoaks ini yang bermunculan ketika masyarakatnya sedang panik. Sudah panik, eh semakin panik deh. Betul juga tuh kudu mencari informasi lebih detailnya terlebih dahulu dan tidak asal nge-share.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)