GIMANA RASANYA JADI ILUSTRATOR?


Ah. Mantab.

Kalau kalian tanya dari dulu, cita-citaku apa, jawabannya sebenernya kurang lebih saja. Tapi dulu aku bercita-cita ingin jadi desainer pakaian.

Aku suka menggambar cewe-cewe manis (terinspirasi dari komik Nina, Arad & Maya, sama kartun Candy-candy).

Di jaman sebelum ada WFH, 
cita-citaku malah punya kantor di rumah, punya studio sendiri, sehingga saat aku udah jadi IRT, ga bisa kerja karena terpaksa bed rest selama setahun, aku gak kaget. 

Nah, sekarang apalagi.

Dengan percepatan teknologi, 
salah satu pekerjaan dambaan milennials adalah menjadi desainer, ilustrator lepas dan bisa dilakukan dari rumah.

Kenapa? Karena milennials sekarang, lebih suka jadi bos bagi diri sendiri. 

Susah gak sih, kak? Gimana caranya? Orderannya dari mana? 
Yuk kita ulik-ulik dikit!

Step Awal Jadi Illustrator 

Kata Ibuku, aku ini seniman. Bukan ilustrator.



Ya, seniman adalah mereka yang punya karya dengan interpretasi sendiri, tapi ga suka diatur. Tapi sejalan kantong waktu, aku merasakan lebih suka bekerjasama dengan seseorang, dalam hal ini penulis.

Menjadi seniman memang lebih mudah, dalam arti tidak ada rules dari siapa pun. Tidak dari penerbit, tidak ada ukuran khusus, dan lain-lain. Masalahnya, saat kamu jadi seniman, kamu harus siap dengan mempromosikan terus menerus karya tersebut.

Sementara, setelah beberapa teman tahu bahwa aku bisa menggambar, 
satu demi satu pesanan berdatangan. 

Ya, namanya juga pe-sa-nan; maka kita harus intens berkomunikasi dengan penulis. Apa yang ada di benak penulis, apa yang ingin mereka sampaikan ke pembaca, harus dengan tepat diterjemahkan oleh ilustrator.

Kuncinya : mendengar

Ya kalo jaman now, diganti jadi : Baca WA dan brief berulang ulang. 


Menterjemahkan pikiran penulis ke bahasa gambar, boleh dibilang susah-susah mudah. Itu sebabnya, sebelum menjalin satu kerjasama, aku ajukan portofolio. 
Kalo mereka ga mau ribet, gimana kak? Kasih link instagram! 

Jadi aku memang mempersiapkan beberapa akun. 
Satu untuk lifestyle dan promosi, satu untuk portofolio, satunya bersifat secret and confidential (baca : foto aib).

Untuk portofolio pernah kutulis di sini ya

Balik lagi, setelah komunikasi - berikan contoh karakter ke penulis, baru deh buat beberapa ilustrasi contoh, kalo perlu mentahnya dikasih liat dulu (berupa story board)

SKILL ADALAH KOENTJI

Selain gambar, menjadi ilustrator dituntut untuk bisa memiliki skill lain.

Misalnya skill fotografi, photo editing, videografi, sampai skill mengajar, jualan atau event organizing. Kenapa? Karena, seperti yang dialami Puty Puar, yang menjadi ilustrator untuk fim IMPERFECT-nya Meira Ernest Prakasa.

Dia diminta juga membuat animasi untuk lagu OST Fiersa Besari, nah kalo ga bisa macem-macem, agak repot kan menuangkan ide?

Jadi, kerjaan ilustrator itu ngapain aja?

Yaaa tergantung!
Tapi yang kucatat sejauh ini adalah; kesibukan sehari hariku adalah meeting, jalin networking di komunitas, saling support di medsos, terus jualan ide...

Jadi ilustrator ga seperti yang kalian bayangin loh, boy...

It’s not all day every day sitting at your drawing desk drawing, 

with a cat on your lap and a pot of fresh tea to sip from.






Be humble and professional

Karena tugas kita menjadi jembatan pemikiran dari Penulis pada Pembaca, 
tentunya kita harus komitmen pada deadline. Komitmen pada aturan main Penerbit juga.

Aku pernah mengantar sendiri satu tas besar berisi beberapa map ilustrasiku, saking saat itu ternyata ada deadline mendesak! Penerbit memajukan tanggal, sementara ilustratornya menghilang, coba!

Alhamdulillah, aku terpilih untuk menggantikan posisi ilustrator tersebut, walau aku ngotot gambarku elek banget dibanding beliau.

Lalu, kejadian minggu ini, 
seorang penulis, Laila Dzuhria - dituntut mengganti cover buku, dengan selang waktu hanya 1 hari harus ubah diameter, ubah tulisan, masukin ISBN, bla bla bla.

Untunglah, sejak awal komunikasi kami berjalan dengan sangat baik. Terlalu baik malah, sampe kadang isi chatnya bukan kerjaan malah tanya kondisi keluarga, kirim-kirim makanan, sampe jilbab!

Alhamdulillah sejauh ini,
hubunganku dengan para klien, para editor berjalan dengan sangaaat baik dan  Insya Allah aku selalu berhati-hati dalam berkomunikasi dengan mereka semua.

Aku belajar saling percaya dan saling menghargai satu sama lain!

Apa yang terjadi saat tidak "in the mood" ?

Nah, ini. 
Namanya juga seni, tentu saja mood berperan besar banget. Tapi ini kan pekerjaan, bukan lagi hobi yang dibayar!

Itu sebabnya aku selalu menjaga mood ini dengan membuat jurnal, bikin secangkir kopi, buat to do list, denger musik atau kalo buntu, oret-oret doodle sambil nonton atau lipetin baju dan dengerin pengajian! Yes, se-multi fungsi- itu aku!

Sebagai catatan, 
membuat jurnal dengan memasukkan banyak sobekan kertas atau karcis - bisa memantik ide. Cobain, deh!


Jurnal milik Hannah (@yemseul)


Jadi ilustrator, memang kerjaannya adalah under pressure. So, do it with fun. *heiiigimanaaaa.....

ADMINISTRASI APA SAJA YANG DISIAPKAN PADA SAAT KERJASAMA?

Ketika kamu terjun di dunia perbukuan, 
mau tak mau kamu akan berhadapan dengan administrasi. Belajar dari pengalaman, maka ada beberapa surat yang harus selalu dipersiapkan.
    • Data ilustrator
      (nama - no. KTP - riwayat pendidikan - pengalaman kerja - prestasi dengan sertifikat yang harus dilampirkan)
    • Surat Pernyataan bahwa ilustrasi tersebut asli, dan tak pernah di-publish di mana pun
    • Foto setengah badan
    • Materai 
    • Invoice (bisa dari Penerbit atau dari Penulis)

    • Baca juga ini : Berapa Honor Ilustrator?
Nah, kurang lebih gitu deh,
jadi kalau ditanya bagaimana rasanya? Aku pasti bilang, "Sangat menyenangkan!" 

Ketemu teman baru, ketemu cara-cara baru, harus selalu upgrade skill, dan lain-lain. Kalo ada ide lain, tulis di kolom komen yaaa... 

Thanks for reading!

62 komentar

  1. Mbak Tanti ini bukan sekedar rekan. Tapi seperti ibuku, kakaku, sahabat. Chat sama beliau selalu mengubah mindsetku yg tadinya negatif menjadi positif. Orang yang selalu ingin aku maju lagi, maju lg. Benar2 beruntung kenal beliau. Thanks ya Mbak.. peluk jauh. Aniway selamat ya Mbak hadiah give awaynya. Allah benar-benar sayang Mbak banget, selalu diberi kemudahan dan rezeki berlipat ganda. Peluk jauh sayang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakss, ini mba Laila yg dimaksud di kalimat ini tho? Laila Dzuhria - dituntut mangganti cover buku, dengan selang waktu hanya 1 hari harus ubah diameter, ubah tulisan, masukin ISBN, bla bla bla.

      MasyaALLAH, indah niaaann persahabatan mba2 berdua yaaa. Virtual hugs yuk!

      Hapus
    2. Yaaa Allaaaah penulis kesayangan akoh muncuuulll...

      alhamdulillaaah selama ini kita udah jadi sahabat, adik yang sering kusentil malahan.. hihi peluk sayang mbak Lai

      Hapus
    3. iyaaah jeng Nurul.
      Beliau ini orangnya kalem tapi bisa mendadak "meledak" kalo egonya disentil, atau anaknya yang kena senggol

      makasih yaaa Nurul sayang

      Hapus
    4. Ikutan ngobrol bareng illustrator dan penulis di marih. Keren ah kalian berdua, pekerja kreatif yang humble, udah jadi saudara ya karena komunikasi nya intens gitu

      Hapus
  2. Dulu pas masih SD aku termasuk yang suka gambar. Bikin komik lepasan, kirim ke tabloid Tabloo (dulu tabloid ini suka menampung karya komik gitu). Sayang banget nggak diseriusin. Padahal liat-liat komik di IG gitu ngerasa, "mestinya bisa nih bikin kayak gini."

    Nah, kalau baca buku bergambar yang ilustratornya juga cakep tuh sirik hahaha. Ini tulisannya lengkap! sampe bocoran honor pun ada. TFS mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ihii iya mas aku bongkar bongkar biar pada paham,
      bahwa ini sebuah profesi beneran, gak asal main order ajaaah

      Hapus
  3. Profesi ilustrator ini menyenangkan buat orang yang hobi bahkan gila menggambar/ nyeni. Anak sulungku nih yang demen bener bikin sketsa dll, jadi pelepas stres. Oh, harus banyak hubungan baik juga dan komunikasi yang oke ya selain portofolio, supaya pesanan berdatangan semakin banyak lagi dan lagi. TFS mbak Tanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya alhamdulillaaah Nurul, support si abang (eh yang sulung si kakak apa abang sih?) untuk terus terus teruuusssss menggambar ya,
      kalo perlu masukkan sekolah seni, jangan kek aku ini, sedih setelah gede ga ngotot dulu minta sekolah seni

      Hapus
  4. Menjadi ilustrator merupakan passion yang menantang dan butuh kompetensi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, tapi ditekunin aja sih kalo saya, soalnya saya suka pake banget!

      Hapus
  5. Salah satu profesi yang butuh skill nih, kalau udah suka gambar ato doodling pasti enjoy banget. Semangat terus ngumpulin portfolio yaa kak. fThank you for sharing!

    BalasHapus
  6. Ngomong ngomong soal bikin karya, saya udah lama kepingin bisa menjahit. Di rumah malah udah beli mesin jahit, tapi ga dipake soalnya rusak ga bisa betulin. Hehehe
    Tetep we kalau jahit pakai jarum kecos alias jahit manual tangan. Sama seperti jadi Ilustrator ya, praktik praktik dan praktik...
    Dan itu kendalanya ternyata banyak banget. Halah...
    Mak Neng kalau ga pandemi bisa banget ya praktik sambil gathering gitu kata dulu dulu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaaks hayuk jangan males atuh,
      practice is the key of everything, right!

      Hapus
  7. wow kerennn...

    Punya talent spesial mah asyik ya

    selalu dicari karena banyak yang butuh

    yang agak bbingung, kok Mbak Tanti menggotong satu tas besar berisi beberapa map ilustrasi?

    saya pikir di era digital semua gambar bisa digitalize,

    ternyata nggak semudah itu ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. OOOh iya saya lupa,
      saya tuh orangnya lebih ke seni lukis, Ambu. Saya warning ke pemesan, kalo saya akan pakai karya tangan bukan alat. He he ..untung pada mau

      Saya ga terlalu suka digital painting, karena kayak "ga ada nyawanya" ---- but lately I use that digital painting - because the situation make me have to do this.

      Hapus
  8. Mba Tanti salah satu orang kreatif yang aku tau, gambar ilustrasi nya juga unik. Semoga selalu sukses ya dan berjalan lancar untuk tiap pekerjaan yang dijalani

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah ... makaaasiiiiih jeng, udah jadi pemerhati karya karyaku juga ya ^^
      big hugs

      Hapus
  9. Kerennya tulisan ini Tanti. Satu artikel berkualitas yang bisa jadi rujukan bagi siapapun yang ingin jadi ilustrator dan tentu saja jadi seniman sejati yang patut dihormati dan dihargai.

    Terus terang saya juga tertarik nih di dunia ilustrasi. Suka banget dengan dunia seni. Kapan-kapan pengen belajar sama Tanti ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaah aku ga sehebat dirimu mbake.
      Udah melanglang buana dari hasil karya seni kerajinan berupa perhiasan! Itu impian bawah sadarku sejak dulu, entah kapan bisa kuwujudkan

      Yuk kita ngopi bareng yuuuk

      Hapus
  10. menurutku kalau jadi desainer itu yang harus ada adalah imajinasi dan pede
    nah aku nih gak pede-an yak
    dulu, salah coret dikit dihapus, halah. hahaha
    makanya gak jadi desainer

    BalasHapus
  11. Kalo zaman kreatif sekarang ini, pekerjaan ilustrator malah menjanjikan mba. Aku iri banget sama orang yg jago gambar. Kuncinya skill ya mba, dan skill bisa diasah, bahkan orang yang gak punya dasar sekali pun.

    BalasHapus
  12. Menarik banget memang ilustrator itu. Dan aku baru tahu nih kalau jangan asal percaya ya sama hasil karya. Mesti di cek ricek dulu. Kirain bakal kayak biasa gitu selesai bayar udah. Pengetahuan baru nig buatku

    BalasHapus
  13. Wah mantap nih kak Tanti jadi ilustrator, dan memang pekerjaan apapun itu butuh konsistensi dan harus profesional ya kak supaya klien betah dan bisa jadi pelanggan setia....lanjutkan kak aku ngefans banget sama orang2 yang suka gambar karena aku juga dulu suka gambar waktu SD, SMP dan SMA. Pas kuliah cita2 pengen jadi arsitek tapi kandas pas tes SNMPTN, sekarang malah jadi kuli hehe..

    BalasHapus
  14. Daku pernah belajar, ceritanya mau jadi ilustrator. Lah memang gak gampang belajarnya, eh gambar pun masih acak-acakan hehe. Salut daku dengan para ilustratornya, termasuk panutanqu nih Mak Tanti 😘

    BalasHapus
  15. Menjadi ilustrator ini pastinya harus punya kreatifitas ya,Mba. Jiwa seninya juga harus tinggi kan? Saya susah disuruh melukis dari jaman sekolah,susahnya itu kurang rapi juga. Pastinya di era digital semakin ada tools yg membantu ya. Hmm,saat tidak moood pasti susah juga nih mau buat ilustrasinya.

    BalasHapus
  16. Menjadi ilustrator memang kudu punya skill ya pastinya, juga minat dan bakat sejak kecil. Apalagi kalau sering dilatih terus-menerus dan belajar pada ahlinya, wuiiih bakalan jadi profesional nih. Anak sulungku yang nyeni banget. Setiap hari adaaaa aja yang dibikin hihihi.

    BalasHapus
  17. Nah iya aku mikir kalau lagi ga mood gimna? nah Mak Tanti juga jelasin apa yang mesti dilakukan saat ga mood yah? anakku juga sukanya gambar2 di ibis entah nanti mau jadi apa, yg ptg happy syalalala

    BalasHapus
  18. Ternyata, banyak ya kerjaan skill tambahan yang dibutuhkan seorang ilustrator itu. Bayanganku semula, ya asal bisa nggambar, menerjemahkan maksud tulisan ke dalam bentuk gambar. Ternyata salah, alhamdulillah baca tulisan ini, jadi kesalahannya bisa dikoreksi

    BalasHapus
  19. wah ini cerita menjadi seorang ilustrator ya mbak
    sama mbak, aku klo g mood menyelamatkannya diri dgn kopi, biar bisa lanjut kerja lagi

    BalasHapus
  20. Aku suka kagum sama teman-teman yang jago gambar, aku suka banget lihat-lihat hasil gambar teman-teman tapi kalau mau praktekin nggak bisa :(

    BalasHapus
  21. Aku merasa sama sekali nggak bisa nggambar Mak neng
    Jadi aku kaguuum sama orang2 yang bisa menggambar
    apalagi gambar ilustrasi itu kan harus bisa menafsir tulisan ya kan mak.
    Btw, kalau buku anak-anak itu kan banyak yang porsi gambar malah lebih banyak dr teks. Kalau gitu, sistem bagi hasilnya gimana Mak Neng?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku, sih biasanya diskusi dulu,
      senyamannya antara kita dengan penulis lagi, balik ke situ

      Soal rejeki itu aku percaya banget udah diatur, aku tinggal ngerjain aja
      kadang bayarannya terlihat "kecil" tapi pas aku lakukan, biasanya aku suka kebanjiran rejeki entah dari mana gitu

      Hapus
  22. Menarik banget mba, anak aku mau aku cemplungin deh 😆 dia tuh suka oret2 tapi karena skrg digital lebih milih pake apps.
    Ilustrator cocok juga untuk dia yg bisa duduk lamaa oret2..
    Asyik baca ceritanyaaaa. Makasih ceritanyaaa mbaa

    BalasHapus
  23. Jadi ilustrator tuh beneran tak mudah. Apalagi buat aku yang tak kreatif. Hiks. Makasih mba Sudah berikan gambaran menjadi ilustrator ya

    BalasHapus
  24. Terlihat bagaiman rasa "sangat menyenangkanmu" dari hasil2 ilustrasimu makneng...
    aku pikir meskipun practice, berlatih, dan memngupgarde diri tapi klo kerjaan2 yang bersifat seni kayak gini tetap harus ada bakat bawaan ya makneng? bener tak yaa, pola pikirku?

    BalasHapus
    Balasan
    1. HIhi iyaaa aku enjoy pas ngerjain, walau kadang keringet dingin kalo berhadapan dengan deadline!
      Hmm... bakat bawaan itu mungkin disebut dengan hobi kali ya?

      Hapus
  25. Jadi penasaran dgn ilustrasi mbak Tanti pertama kali yg bernilai komersil dulu seperti apa
    Dan memang yg kurasakan, mbak tanti orangnya humble banget
    semoga nanti di bukuku selanjutnya bisa kerjasama dengan mbak Tanti ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. masyaa Allaaah aku terharu baca komen ini,
      sampe bolak balik dibaca - baca - baca lagi... terimakasih banyak mbak Dee sayang, aamiin semoga terwujud yaaaa

      Hapus
  26. Keren mba! Aku malah baca tulisan sebelumnya yang honor ilustrator dan kesel juga ada komentar yang mba tanti taro kalau cuma ngegambar kok minta dibayar. Parah tu orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkkk adaaa aja ya orang kek gitu mas Unggul!

      Adaaaa .. dia itu!

      Hapus
  27. Aku baca jadi ikutan semangat...Mbak Tanti pasti hepi bekerja sesuai passion apalagi nyaris dikerjakan di rumah sambil multifungsi tadi.
    Sukses selalu ya, aku baru tahu sedetil ini profesi ilutstrastor. Thanks for sharing

    BalasHapus
  28. Jadi ingat kawanku. Skill dia design ubt konten media sosial skaligus bisa juga kelolanya. Lumayan juga ternyata cuannya hehe

    BalasHapus
  29. Kerjaan dibawah ubder Pressure ini benar benar menguji mental ya mbk. Baru tau euy tugas ilustrator, mau nggak mau harus punya skill lain ya. Sukses selalu mbk tanti

    BalasHapus
  30. Dari dulu pengen banget jd ilustrator tp kyknya gk ad bakat atw kurang mengasah skill hhuu, semoga stlh anakku ckup besar dn mandiri, aq punya waktu untuk belajar

    BalasHapus
  31. keren banget kamu mba!! jadi ilustrator itu skill nya luarbiasa menurutku, bisa gambar dan menceritakan dalam gambar. apalagi kalo ada kerjaan yang mepet deadline

    BalasHapus
  32. Kak Tanti "AKU BANGET".
    Gambar-gambarnya menyenangkan dengan paduan warna ceria. AKU SUKA SAMA KAK TANTI, eh...nanti jadi kemana-mana pikirannya yaak, hehehe... AKU SUKA ILUSTRASI KAK TANTI.

    Rasanya amazing melihat buah pikiran orang lain yang bisa diterjemahkan dalam bahasa gambar dan warna. Kak Tanti KEREEEENNN...

    BalasHapus
  33. Entah kenapa aku suka benget baca ini. Berasa dapat pencerahan �� Aku sedang belajar menggambar, Mbak. Semacam sketsa, doodling. Pingin juga suatu hari nanti bisa jadi ilustrator ��

    BalasHapus
  34. Aku tuh pengen gambar, tapi kaya gak bakat gitu, Mak. Jadi minimal coret-coret dikit lah biar gak kaku. Kalau jadi illustrator, masih jauh banget kayanya

    BalasHapus
  35. Makin banyak temen (klien) makin lancar ya mbak, apalagi kalau udah jadi kepercayaan. Dan saya ikutan nyatet nih perlu di bold banget "Baca WA dan brief berulang ulang" karena mungkin bukan buat ilustrator aja, blogger influencer juga wajib ini :D

    BalasHapus
  36. Ilustrasi makneng masih ada di akuuuuu
    Aku itu pengen sebenarnya anakku pinter menggambar mbak :")
    tapi suka bingung dari mana mulai ini anakku

    BalasHapus
  37. Selalu salut sama teman-teman ilustrator ini, ya ampun kreatif bener. Mbak Tanti dong, jago nulis..jago bikin ilustrasi pula. Aihh paket lengkap!

    BalasHapus
  38. Oalah.. Aku malah baru tahu Kak Tanti illustrator. Boleh nih kapan-kapan bikin ilustrasi pic book aku. Hehe..

    BalasHapus
  39. Akutu selalu kagum lho sama ilustrator. Malah pengen banget bisa, tapi ternyata nggak segampang yang dibayangkan. Apalagi lihat temen-temen designerku di kantor dituntut harus bisa selalu punya ide kreatif. Tapi memang punya kerjaan sesuai passion itu menyenangkan sekali. Sukses terus buat Mbak Tanti.

    Btw jadi inget dulu waktu kecil karena keseringan dibawa nyalon sama ibuku, aku punya cita-cita jadi mbak-mbak salon karena berjasa bikin cantik orang-orang wkwk.

    BalasHapus
  40. Nah kalo profesi yg memerlukan bakat seni kayak ilustrator gini, nggak semua orang bisa terjun mendalaminya. Semoga sukses ya

    BalasHapus
  41. Ini yang lagi sering jadi bahasan saya dan Nai. Tahun ini kan dia mulai masuk SMA. Dia pernah bilang pengen jadi ilustrator, tetapi senang baking juga. Ya pokoknya masih belum bisa mutusin. Jadi paling saya banyakin kasih informasi aja tentang passion dia.

    BalasHapus
  42. Selalu takjub dan terkagum-kagum kalau lihat orang yang jago gambar
    Apalagi menjadi ilutrator, tentunya tak mudah mengembangkan imajinasi untuk mendampingi sebuah cerita
    Pokoknya ilutrastor itu the best banget deh

    BalasHapus
  43. Aku waktu SMP sampai dengan kuliah tuh seneng bikin jurnal gitu loh, dan pakai gambar-gambarku sendiri juga untuk penunjang. Terkadang mikir sekarang ini "kok sekarang jadi gak bisa gambar ya?"

    BalasHapus
  44. Pekerjaan sebagai ilustrator ini menarik ya, Mak. Aku itu suka kagum sama ilustrator yang bisa menerjemahkan keinginan klien gitu. Karena bahasa lisan dan gambar kan beda, ya. Sukses terus ya, Mak Tanti.

    BalasHapus
  45. Waaaaa mak Tanti mah udah mumpuni di bidangnya. Kalau buatku, carakan aja ya. Sukses ya mak Tanti, kapan mau diajari gambar biar prosporsional yaa

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)