Perempuan #MakinCakapDigital Berkarya dan Digdaya Bersama Emak Blogger


Hari masih pagi ketika aku tiba di Orbit Brasserie Café Bintaro untuk mengikuti acara KEB bersama Siberkreasi dan didukung oleh Kominfo - mengajak para Perempuan untuk Berkarya dan Digdaya di ruang digital dalam acara Roadshow & Workshop Literasi Digital. Kali ini, Tema besarnya adalah Perempuan #MakinCakapDigital Berkarya dan Digdaya.
Roadshow pertama telah dilaksanakan di kota Solo, dan sekarang teman-teman Jabodetabek yang berkesempatan mengikuti workshop literasi digital.

Karena kepagian, kusempatkan sarapan pagi di depan mini market terdekat, sambil beli kopi kotak kekinian, dan.. wow, sekarang kalian bisa loh menemukan merek-merek warkop terkenal yang jemput bola ke konsumen dengan cara menjadi kopi botol mungil atau kopi kotak.


Kuputuskan untuk menunggu saja dulu di venue, karena memang Orbit Brasserie memiliki area outdoor yang juga nyaman untuk duduk.

Pilihan di tempat ini memang tepat, selain bisa menjadi venue acara bincang -bincang, Orbit Brasserie memiliki area parkir luas, dan area dining terbagi dua, indoor dan outdoor. 



Area outdoor dihias oleh kolam, beralas batu dan pencahayaan yang estetik. Sedangkan area indoor, dibuat nyaman dengan beragam meja kursi bermaterial kayu. Selain itu, juga terdapat area kamar mandi dan musholla terpisah yang bersih, cukup besar dan nyaman.

Makin Cakap Digital, Berkarya dan Digdaya

Emak en temans, tak dipungkiri sejak broadcast menjadi semakin mudah di era BBM hingga Whatsapp, sudah berapa banyak kita terpapar oleh berita hoax? 

Lalu, dengan semakin banyak dan mudahnya kita semua melihat karya para content creator, benarkah tak ada kekhawatiran akan konten negatif?


MC acara, Dessy Yusnita
blogger dan content creator

Hari ini aku dan teman-teman akan berkenalan dengan para pengamat media sosial, sekaligus juga para content creator, yaitu;
  • Silma Agbas - Mafindo 
  • Edi Hartono Liem - 
  • Rizky Ardi Nugroho
  • Dan moderator yang sekaligus selebgram, Zata Ligouw
Acara dibuka oleh Dessy Yusnita, dan setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, pak DirJen Aptika Kekominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyambut tamu undangan yang hadir (baik on site dan online).

Beliau mengingatkan masyarakat dengan menghimbau agar kita semua semakin bijak, karena dari Survey Literasi Digital Nasional 2022 lalu, indeks literasi digital pengguna teknologi digital masyarakat Indonesia yang 204,7 juta orang masih di angka 3,49 dari skala 5. 

Jadi Kominfo memiliki visi misi bahwa mereka sebagai regulator - akselerator - fasilitator akan bekerjasama dengan Siberkreasi dan mitra serta jejaringnya, memberikan pelatihan literasi digital dengan berbasis 4 pilar utama yaitu :
  • kecakapan digital
  • budaya digital
  • etika digital
  • amanah digital


Usai pak Dirjen memberikan sambutan, Ketua Komunitas Emak Blogger - Elly Nurul sebagai tuan rumah, juga memberikan sambutan dan ramah tamah. 

Elly Nurul, Emak Ketua Komunitas Emak Blogger
blogger - content creator


Silma Agbas, Perlindungan Hak Cipta dalam Era Digital

Sebagai relawan Mafindo, Silma mengatakan bahwa Mafindo ingin memberi edukasi literasi digital, dengan visi Mafindo adalah mewujudkan dunia media sosial Indonesia yang positif dan bersih dari fitnah, hasut dan hoaks serta mewujudkan masyarakat yang aktif damai dan sejahtera serta berpartisipasi aktif mengembangkan kemampuan publik untuk berpikir kritis.


Selayang pandang tentang Mafindo

Mafindo adalah organisasi nirlaba yang bersifat netral, dan menjadi salah satu dari 6 fact checker information, untuk mencegah debunk hoax.

MAFINDO bermula dari Forum Facebook yang disebut FAFHH (Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax) yang dibuat oleh Harry Sufehmi pada tahun 2015, sebagai tanggapan terhadap munculnya fitnah, hasutan, hoaks, juga ujaran kebencian di media sosial.



Metode Klasifikasi Hoax Mafindo


Dalam kegiatannya untuk debunking/fact-checking/tabayyun/meneliti kebenaran suatu berita, perlu ada kesimpulan tentang klasifikasi dari berita tersebut.


Klasifikasi Umum yang bersifat sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat awam, yaitu hanya “BENAR” atau “HOAX”. Arti HOAX (hoaks) adalah sesuai dengan KBBI, yaitu “berita bohong”

Tapi kali ini yang lebih disorot adalah masalah Keamanan Data pibadi dan  Hak Cipta oleh kak Silma.  Seperti kita tahu bersama, data kita saat ini jauh lebih mudah didapatkan dan disalah gunakan, karena internet memang membuat segala registrasi dengan data pribadi.

Mengamankan yang paling mudah adalah dengan lindungi diri sendiri - proteksi dengan cara tak mudah percaya dengan tawaran atau berita menang ini dan itu. Jangan menggunakan Wi Fi bersama saat transfer m-banking atau transaksi online.


Etika sederhana untuk menghormati Hak Cipta karya orang lain :

Oya sebelum lebih jauh, Hak Cipta itu sudah otomatis ada sejak kita publikasikan loh!

1. Sertakan sumbernya - misal kredit akun ig - tiktok - quote dll
2. Jika mengkompilasi - sertakan sumbernya
3. Jika ingin menyebarkan tangkapan layar atau twitter, minta ijin terlebih dahulu
4. Jika ingin membuat backsound - cari yang NCS (no copyright sound) atau Youtube audio library  atau beri atribut
5. Gunakan musik berlisensi creative common
Beberapa simbol hak cipta : 
Logo C atau Copyright (“©”)  - Logo R atau Registered (“®”) - Logo SM atau Service Mark (“℠”) - Logo TM atau Trademark (“™“)
Kita bisa mencari info tentang ini di dgip.co.id atau hukumonline.


Apa yang harus kita lakukan jika kita mendapati ada yang melanggar hak cipta atau menggunakan karya kita?

1. Tegur baik-baik melalui DM - email 
2. Jika tak ada tanggapan boleh dilaporkan ke pihak yang berwajib
3. Atau ajukan permohonan untuk menutup akses yang mengunggahnya - dengan bukti-bukti yang sah

Edi Hartono Liem, Jadi Content Creator Itu ... Banyak CUAN!


Sebagai co-founder vosFoyer - content creator - dan influencer marketing coach, pertanyaan pertama yang dilontarkan ko Edi tentu saja :

"Apa sih content creator itu?"
Content creator merupakan sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi. Nah konten-konten yang dibuat oleh para content creator itu biasanya dimuat di platform digital, seperti YouTube, twitter, blog, Instagram dan TikTok.

Content Creator juga adalah orang yang membuat konten edukatif atau menghibur sesuai keinginan audiens. Konten yang dibuat oleh Content Creator bisa macam-macam, bisa foto, video, podcast, tulisan, digital art, dan lainnya. 


Gimana sih caranya jadi content creator yang menghasilkan cuan?

1. Hal apa yang paling nyaman untuk dibagikan?
2. Siapa yang bisa kamu bantu dengan konten yang kamu hasilkan?
3. Platform apa yang paling nyaman untukmu?
4. Buat konten rutin - seminggu 3 kali cukup.

Nah, untuk menjadi seorang content creator itu, pertama mindset-nya kudu dibenerin dulu. Kekuatan pertama tentu saja : berani! Ini dia alasan mengapa kita gagal atau menunda menjadi seorang content creator.

Enyahkan ketakutan seperti : takut kontennya gagal - likesnya dikit - tampilan diri kurang oke - takut dinyinyirin netijen, dll

Nah untuk mengenyahkan ketakutan itu, ada dua tips yang dibagikan ko Edi :
  • Mulai aja dulu!
  • Gabung komunitas udah paling bener - karena support system dan accountability circle-nya mendukung aktifitas kita
  • Belajar dan latihan terus!
Nah metode paling cepat untuk belajar adalah ATM (amati - tiru - modifikasi) karena di situ kita bisa lihat seberapa jauh konten yang baik dan menghasilkan viewers.

Ssst ada bocoran nih dari ko Edi : 
1. Algoritma tiktok itu biar FYP yang penting ditonton dari awal sampe akhir. Kudu original - ga perlu estetik - tapi konsisten!

2. Dipaksa tiktok secara ngga sadar - dengan ATM itu sendiri, misal : ngikutin Kak Jill - 10 gelombang kiri 10 gelombang kanan.


Oya ko Edi ngingetin untuk juga menjaga netika atau netijen etika di ruang digital - terutama repost atau copas dengan mencantumkan sumber.
Ingat! tiktok aja ngajarin kita apresiasi karya orang lain dengan menghadirkan fitur stitch atau duet. 

Rizky Ardi Nugroho, Yuk Mulai Membuat Podcast!



Di media sosial, Rizky lebih dikenal sebagai Mizter. Popo selain sebagai seorang COO dan co founder Paberik Soeara Rakjat serta memiliki beberapa bisnis (@oriceorganic | @honeybeeworld | @podcasthoror.id | @paberiksoeararakjat) 

Dalam sharing session kali ini, semua akan belajar bersama Mizter Popo yang teman baiknya Raditya Dika -tentang platform yang tepat, masa depan podcast dan kekuatan storytelling untuk membuat konten yang unggul dan kekinian. 

Rizky Ardi Nugroho di podcast Do You See What I See (DYSWIS), mempersembahkan konten horor, Love Story seperti cerita curhat Oh Mama Oh Papa jaman baheula. Lalu sebagai businessman, ia juga membuat podcast seputar wirausaha. Kontennya di Do You See What I See merajai Top Podcast Indonesia di Spotify.

Kenapa Sih Podcast? Kenapa Gak Youtube Aja?



Podcast layaknya rekaman audio episodik atau blog berbentuk audio yang membahas obrolan ringan, mulai dari bisnis sampai politik. Saat pertama kali bereksperimen, Rizky membuat podcast bersama dua temannya membahas wirausaha 'Cerita Usaha'. 

Podcast yang masih mengudara ini meraup ribuan pendengar dan mendapatkan tawaran kerja sama mengisi workshop kewirausahaan. Tidak berhenti di situ, Rizky pun bereksperimen membuat podcast kajian agama Tegar di Atas Sunnah. Sayang kurang mendapat sambutan dan hanya berumur jagung. 
  • Podcast ini bisa didengar di mana saja, kapan saja dan di mana saja.
  • podcast terasa akrab dan personal, jadi seringnya Mr.Popo dapat DM dari para TKW - karena bisa sambil bekerja
  • podcast juga bermain dengan imajinasi - sesuai dengan apa yang kita dengar

Cara Memulai dan Alat Untuk Membuat Podcast

Format podcast sendiri terbagi 3 yaitu : Monolog, conversational ngobrol sama teman dan storytelling atau bercerita.
Unduh aplikasi Anchor di ponselmu atau kunjungi anchor.fm. 
Siapkan akunmu dan unggah episode podcast pertama milikmu. 
Tambahkan judul, deskripsi, dan unggah foto sampul atau cover podcast episode tersebut. 
Pengisian detail episode yang akan diunggah ke Spotify melalui Anchor

Tips dari Mizter Popo

1. Menentukan topik bahasan

Yang paling utama dari cara membuat podcast adalah menentukan topik bahasan. Pilihlah topik yang sesuai dengan minat dan pemahaman sehingga kamu sudah menguasai topik tersebut.

Akan lebih menarik lagi kalau kamu mengangkat topik yang belum banyak dibincangkan oleh orang lain supaya podcast bikinanmu terkesan lebih eksklusif.

2. Membuat narasi dan alur pembahasan

Setelah memutuskan topik pembahasan, yang perlu kamu perhatikan selanjutnya dalam menerapkan cara membuat podcast di Spotify adalah narasi atau alur pembicaraan dari podcastmu. Dengan mempersiapkannya di awal, narasi inilah yang akan memandu pembahasan agar tetap berjalan lancar.

Tapi, jangan terlalu fokus membaca narasi, ya. Lakukanlah improvisasi agar pembicaraan terdengar lebih natural.

3. Melakukan proses rekaman audio

Jika tema, topik, dan narasi sudah terkumpul, it’s show time! Saatnya melakukan proses recording menggunakan peralatan-peralatan yang sudah dipersiapkan.

Jangan lupa untuk memastikan bahwa kamu merekam suara dalam keadaan hening, ini untuk memudahkan proses pengeditan nantinya. Jadi kalau di awal dulu, Mr Popo menggunakan selimut!

Oya darimana sih cuan yang dihasilkan dari podcast?


Setiap podcaster setidaknya hanya membutuhkan alat perekam dan aplikasi editing suara. Adapun alat rekam yang dimaksudnya pun tak harus yang selalu mahal atau bermerek ternama. Pakai handphone aja.

Daftar Alat Untuk Membuat Podcast :





Microphone Rode Podmic, microphone tipe ini termasuk jenis mic yang dikhususkan untuk kebutuhan podcast, karena sensitifitas micnya sangat bagus untuk meredam suara noise, jenisnya dynamic.

Stand Suspensi Mic, untuk memasang mic diatas meja kamu bisa menggunakan stand mic, tetapi yang umum kita lihat pada konten podcast kebanyakan menggunakan jenis stand suspensi seperti ini.

Kabel XLR to XLR Audio, untuk menyambungkan mic ke alat perekam, kita harus menyediakan kabel audio berjenis Kabel Audio XLR to XLR, untuk panjang kabel sesuaikan dengan kondisi jarak mic ke perekam.

Headphone, untuk alat yang satu ini sebenarnya tidak wajib ya teman-teman, karena terkadang ada juga podcast yang tidak menggunakan headphone juga tidak masalah, jika ada maka lebih bagus tampilannya. Pilihlah headphone yang tidak ada bagian mic nya, supaya terlihat lebih professional.

Audio Recorder Zoom Podtrak 4, ini adalah alat perekam suara, microphone yang disambungkan ke alat ini maka akan direkam, alat ini mampu merekam secara multitrak, multitrak artinya kita bisa mendapatkan file audio setiap mic untuk kebutuhan editing secara professional.

Untuk alat-alat diatas budget yang diperlukan sekitar 8-9 jutaan ya, tergantung tipe dan juga toko tempat membelinya.

Tak terasa waktu berlalu, sejak awal kelas hingga di akhir acara yaitu pukul 15.00. Siberkreasi yang bekerjasama dengan Emak Blogger kali ini, sungguh berkesan dan ilmunyaaaaa huaaaa.... Terimakasih banyak untuk ilmunya yang bermanfaat, salaam!




47 komentar

  1. Sekarang penting ya menguasai kemampuan konten kreator karena hampir semua orang lebih menyukai konten di dunia digital, salah satunya tiktok dan podcast. Banyak banget yang menarik dan bermanfaat di sana, saya sendiri juga sering lihat konten seliweran. Jadi, kita perlu memanfaatkan ini dengan mengasai kemampuan digital apaloagi perempuan. Terima kasih sharingnya!

    BalasHapus
  2. Aku pernah diajak gabung ke Mafindo mbak, hanya waktu itu kayaknya belum sempat.
    Saat ini kita semua memang harus cakap digital agar kita selektif, mana yg membawa manfaat dan mana yg harus dibuang.

    Kengeen mbak Tanti💜

    BalasHapus
  3. wah ilmunya daging semua, kerennn
    Sebagai blogger, ilmu kita harus selalu diasah ya?
    Jangan sampai tergelincir hoax, apalagi menulis postingan yang gak disadari ternyata hoaks
    Perempuan blogger harus cakap digital agar karyanya bermanfaat ya?

    BalasHapus
  4. Lengkapppp. Yg kemarin ga ikutan workshop nya bisa banget baca ulasannya mba tanti nih. 😍😍

    BalasHapus
  5. aku suka dunia broadcasting dan ketika podcast hadir pengen bikin juga akun, cuman masih ragu, takut nggak bisa konsisten rutin "siaran".

    BalasHapus
  6. wah kecakapan digital itu memang sangat kita butuhkan zaman serba digital ini ya, persaingan makin ketat krn sudah semakin terbuka akses persaingan global, terutama perempuan nih hrs lebih cakap digital

    BalasHapus
  7. Berkomunitas digital dan blogger akan mengembangkan ketrampilan dan pengetahu aktual dan updating. Cakap digital penting.

    BalasHapus
  8. Keren banget ini eventnya. Apalagi ada tip dan trik jitu tentang kecapakan digital. Jadi selain ilmu teori juga bisa dapat trik-trik praktek yang pas buat kita-kita yang harus melek dan cakap digital. Pengen ih sekali-sekali hadir di acara seperti ini.

    BalasHapus
  9. Super lengkaap mbk.
    Banyak banget ilmunya dari artikel ini apalagi pas dateng langsung ke event ya kan.

    Saya pasti rajin ngunjungin artikel kalau saat saya butuh contekan ilmunya hehee

    BalasHapus
  10. Kerennn ... tapi setiap orang memang punya passion masing-masing ya Mak, kayak misalnya papa saya itu biar berulang kali sudah diajarkan sesuatu yang berkaitan dengan dunia digital, pasti nanya lagi. Sementara itu kalau untuk menyetir mobil, biar sudah usia 70an tahun (hampir 80), perkiraan jarak tak pernah meleset. Sedangkan saya mau memperkirakan jarak itu rasanya susah banget, karena dari balik setir semuanya terasa dekat, padahal masih jauh, wkwkkwkk.

    BalasHapus
  11. Waaah keren, aku kebagian ilmunya. Pengen jadi konten kreator tapi kubelum konsisten seminggu minimal 3 kali bikin konten. Wah iya juga ya, di TikTok tuh asal unik dan menarik bisa FYP gak mesti aestetik selalu.

    BalasHapus
  12. Baru tahu ada organisasi nirlaba yang bernama MAFINDO. Ini sangat membantu masyarakat dalam menanggapi isu-isu gak jelas yang ternyata hoax...
    Btw, profesi content creator makin ke sini makin dilindungi, makin banyak peminatnya terutama kaum muda. Saya bangga sekali dengan profesi yang mengandalkan kreativitas...

    BalasHapus
  13. Pengen daftar kegiatan onlinenya Dari KEB tapi pas bentrok sama keperluan lain yg lebih urgent. Senang sekali ada ulasan lengkapnya disini.
    Iya sih, saya pribadi lebih suka dengerin podcast. Mungkin karena aslinya generasi radio yah, jadi semakin berat topiknya malah bisa lebih fokus.

    BalasHapus
  14. Ini event-nya bagus banget, materinya daging semua dan udah pasti bakal bikin makin semangat jadi perempuan berdaya dan cakap digital ^^

    BalasHapus
  15. Iya kita harus waspada dengan pemberitaan mengandung jebakan. Seperti iming-iming hadiah klik ini itu padahal nyadap data kita ya. Semoga kita selalu waspada

    BalasHapus
  16. Wah, Mas Edi Hartono Liem tuh kan keren banget!! Kapan ya ada acara kayak gini di Surabaya. Aku juga mauuuu

    BalasHapus
  17. Wah seru banget ya jadi bisa nambah wawasan dan ketemu teman komunitas semoga di kotaku juga ada acara acara blogger begini

    BalasHapus
  18. Masa kini memang perlu cakap digital, karena menyesuaikan dengan jaman dan biar gak kudet juga ya Mak

    BalasHapus
  19. CAkap Digital ini ternyata perlu banget yaa, kak Tanti.
    Karena semakin mudahnya orang mendapatkan info dan semakin minimnya literasi. Sehingga dengan mengikuti acara dari Blogger Perempuan, semoga agen perubahan ini muncul dari blogger keshayangan yang pada cakep eh, cakap digital. Hehehe~

    Kak Tanti menjiwai sekali menuliskan resumenya.
    MashaAllah~
    Seru banget...acaranya.

    BalasHapus
  20. Peralatan buat podcastnya mba... Kepingin banget punya... Mesti bangrt kita punya kecapakan digital hati terhadap berita hoax apalagi masalah Keamanan Data pibadi mesti bngt hati2

    BalasHapus
  21. Saya dulu udah pernah ikut kelas podcast siberkreasi, materinya bagus-bagus banget. Tapi sayang karena kesibukan, jadi nggak pernah bisa eksekusi apa yang dipelajari. Padahal pinginn banget!!

    BalasHapus
  22. Jadi content creator tujuannya pengin berbagi hal yg aku sukai, syukur deh kalau ada yg terinspirasi atau terhibur. Tiktok kalau dimanfaatkan dengan baik, bisa jadi media untuk berkreasi dan dapat cuan, kalau podcast belum coba nih

    BalasHapus
  23. Wah, seru banget nih acaranya. Bisa belajar banyak hal juga. Jadi konten kreator juga harus punya etika, ini saya juga setuju. Kalau acara makin cakap digital ada di Bandung, saya juga pengen ikutan deh.

    BalasHapus
  24. Acara yang sarat manfaat, banyak ilmu! Wow benar-benar bersyukur bisa hadir (atau menyaksikan live streamingnya kala itu). Aku tahu ada acara ini tapi ga bisa hadir karena ada kegiatan lain. Nyimak cerita mbak Tanti aja di sini, alhamdulillah kebagian ilmu dari para narasumbernya.

    Mengenai cakap digital, makin kesini, kita semua pengguna internet, memang udah wajib cakap. Jangan sampai enggak.

    BalasHapus
  25. Waaahhh... makasih ya mak Tanti sudah hadir di acara Kumpulan Emak Blogger dan membuat ulasannya secara lengkap pulak ini. Jadi untuk emak-emak yang gak hadir bisa terbantu dengan ulasan mak Tanti.

    BalasHapus
  26. Cakeeeeep bener iniiii ulasannya mbaaa.. gercep udah jadi aja^^ ihiy.
    aku termasuk yg agak takut ngonten waktu itu mba. Tapi udah mulai coba bangkit kembali #hadehhh
    penting acara seperti ini biar ibu2 bisa menyalurkan ilmunya ke anak2 jg kan,biar ngonten yg baik2, nggak jadi deterjen, eh biar jadi netizen budiman beneraaaan..makasih mbaaa tulisannyaa

    BalasHapus
  27. wah ternyata banyak sumber untuk monetisasi podcast. Aku sendiri sekarang nyaman juga mendengarkan podcast, enak bisa disambi cuci piring. Kalau membuat podcast ... hmm, perlu belajar nih. Kali aja materi dari blog bisa convert ke podcast.

    BalasHapus
  28. Asli keren banget ini mom Tanti pembahasannya. Aku baru melek loh, bahwa kita wanita mampu untuk cakap digital. Tentunya tetap harus mentaati rule yang ada. Penasaran nih mau buat podcast. Wajib punya modal mix dulu kali ya mom

    BalasHapus
  29. Sudah sampai eranya, sekarang apa-apa orang beralih ke dunia digital. Tidak hanya sosmed, keuangan dan komersil saja, tapi sudah sampai ke sudut terdalam rumah kita, bahwa pemakaian teknologi informasi sudah jadi kebutuhan. Sebagai perempuan, wajib banget melek digital. Nah mengimani 4 pilar yang dituliskan di atas, akan membuat perempuan Indonesai semakin cakap dan digdaya dalam memanfaatkan teknologi ini ya Mbak

    BalasHapus
  30. Wah ada pembahasan podcast juga ya. Saya sangat tertarik di point ini. Pengen juga bisa menggarap podcast.

    BalasHapus
  31. Apakah aku harus bikin podcast jugaaaakkk karena memang dunia konten digital super duper menariiikk.

    Siapapun niscaya bs berkontribusi utk berikan konten terbaik yhaa

    BalasHapus
  32. Lengkap banget workshop literasi digital yang diusung KEB, narasumbernya juga beragam. Dari Mafindo, ada Ko Edi, Rizky tuh favorit anak sulungku, gak nyangka peralatan podcast gak harus yang mahal ya.

    Yang penting jaga etika di media sosial juga, makasih udah sharing

    BalasHapus
  33. Mengikuti acara workshop literasi digital ini membuat kita semakin semangat untuk terus berkarya ya mbak
    Ada banyak karya literasi digital yang bisa menjadi peluang menjanjikan

    BalasHapus
  34. Kak Tanti always terdabest!
    Aku salu tbanget dengan KEB dan materinya yang terus mendorong para member untuk menjadi konten kreator yang gak hanya aktif di sosial media apapun, tapi juga berkarya dengan benar dan original.

    Karena zaman sekarang tuh mudah saja mau mencomot hasil karya orang lain karena mudah dan canggihnya aplikasi yang bisa mendukung hal tersebut.

    BalasHapus
  35. Masyaallah ilmunya keren mbak baca poatingan mbak tanti aku jd ikutan belajar. Btw aku pengen deh bikin podcast tapi ga pede suaraku yg bindeng ga jelas hahah

    BalasHapus
  36. Jadi malu nih, molly jujurly belum bisa konsisten untuk buat konten tiktok. Hahaa.. susah bgt cari waktunya. Malem2 udah kecapekan. Huhuu

    BalasHapus
  37. Wah ada Mafindo ya, aku pernah nih ikut pelatihan by zoom Mafindo untuk tangkal hoax. Bagus pelatihannya jadi tahu bagaimana caranya mengecek postingan media sosial yang hoax atau tidak. Ternyata banyak ya orang-orang jahil yang memalsukan berita, duh nggak banget deh orang kayak gitu, menebar hoax di media sosial.

    BalasHapus
  38. Senangnya sudah mulai banyak acara offline kaya gini ya mbak, lewat workshop literasi digital secara offline kita bisa cari ilmu & silaturahmi lagi.
    aku juga masih inget mbak waktu eranya BBM nih kesel juga sih suka ada yang broadcast tanpa saring, tapi makin ke sini makin banyak yang cakap digital kok & terus belajar jadi gak mudah terkena hoax

    BalasHapus
  39. Sekarang saya highlight tuh bagian bagaimana caranya jadi content creator yang menghasilkan cuan. Secara jaman now kalau mau jadi konten kreator gak bisa asal. Banyak saingan. Kalau gak punya tips and trik, bisa tertinggal pesaing kan?

    BalasHapus
  40. Cuan dari dunia digital memang menggiurkan. Bahkan yang recehan aja peminatnya banyak. Tapi, sayangnya banyak yang belum cakap digital. Padahal sebaiknya paham dulu, baru membuat konten. Karena sekarang suka banyak yang asal bikin supaya viral.

    BalasHapus
  41. Masya Allah kereen banget materinyaa...sayang tidak bisa hadir pas pergi....
    Makasih ya bun berbagi ilmu di acara kemarin.

    BalasHapus
  42. Seneng banget ya Mba bisa ikutan acara ini bereng KEB. Pasti banyak dapat ilmu setelah acara ini. Podcast saya belum menambah ke sini. Sebenarnya peluang bagus juga sih kalau bisa mengoptimalkan podcast

    BalasHapus
  43. aaah kangen kalian semuaaaaa mba. Senang rasanya bisa kumpul bareng lagi yaaa. Dan materi kali ini juga bagus, relevan dengan realita saat ini

    BalasHapus
  44. Ternyata bahaya juga ya buka e bangking kalau pake wifi bersama. Acaranya menarik sekali ini mbak, bahasannya juga pas banget karena sekarang itu zamannya konten konten dan bikin konten.

    BalasHapus
  45. Membahas soal hak cipta menarik Mak neng. Tapi di serba terbuka sekarang makin susah mengklaim hak cipta kita, biasanya udah banyak yang copas atau ambil tanpa izin

    BalasHapus
  46. Seneng banget deh Mak dengan report event Makin Cakap Digital ini. Ada banyak insight yang bisa aku aplikasikan juga sebagai blogger dan content creator. Personally aku pengen mulai lagi bikin podcast karena dulu pernah bikin tapi nggak dilanjutin. Padahal kalau konsisten, bisa jadi sekarang mulai bisa bersaing sama podcast-podcast lainnya. Tapi InsyaAllah semangat buat lanjut dan nyoba variasi lainnya masih ada :D

    BalasHapus
  47. Saya ikut acara yang di Malang. Tapi sempat ijin di tengah tengah acara. Jadi gak sempat mengikuti materi inti. Hiks. Acaranya Seru banget dan bertabur hadiah. Alhamdulillah saya dapat yang menang sosial media.

    BalasHapus

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)